Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS

STOCK SPLIT
Ella Dwi Kardella 18510049
Erwin Maulana Rozaq 18510054
Naufal Ammar Albari 18510095
Adenia Rochmah Gumilang 18510102
Ervi Cahya Pramita 18510105
PENGERTIAN
STOCK SPLIT
Pemecahan saham atau stock split adalah memecah
selembar saham menjadi n lembar saham sehingga harga
per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar
1/n dari harga sebelumnya(Hartono,2009).
Stock split adalah aktifitas yang dilakukan oleh
perusahaan publik untuk menaikkan jumlah saham yang
beredar, seperti melipat gandakan jumlah saham dengan
menukar satu saham lama dengan saham yang nilainya
setengah dari saham yang lama (Brigham and Gapeski
dalam Slamet dan Eko 2008).
M A N FA AT S TO C K
SPLIT
01 Meningkatkan daya tarik investor kecil untuk
melakukan investasi.

02 Meningkatkan jumlah pemegang saham sehingga


pasar akan lebih likuid.

03 Sinyal yang positif bagi pasar bahwa kinerja


manajemen perusahaan bagus dan memiliki prospek
yang baik.

04 Harga saham yang lebih rendah setelah stock split


akan meningkatkan daya tarik investor untuk membeli
sejumlah saham yang lebih besar sehingga dapat
mengubah investor odd lot yaitu investor yang
membeli saham dibawah 500 lembar (1 lot) menjadi
investor round lot yaitu investor yang membeli saham
minimal 500 lembar.
J E N I S S TO C K S P L I T
Pada dasarnya terdapat dua jenis stock split yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan, yakni pemecahan saham naik
(split up) dan pemecahan saham turun (split down).

Pemecahan saham naik atau Pemecahan saham turun atau


split up split down
Split up adalah penurunan nilai Split down merupakan peningkatan
nominal per lembar saham sehingga nilai nominal per lembar saham
mengakibatkan bertambahnya sehingga mengakibatkan
jumlah saham yang beredar. berkurangnya jumlah saham yang
Misalnya, 2:1, 3:1, 4:1 dan lain-lain. beredar. Misalnya stock split dengan
split faktor 1:2, 1:3, 1:4 dan lain-lain.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEPUTUSAN STOCK SPLIT
Tingkat Kemahalan Harga Saham Kinerja Keuangan Perusahaan
Price to Book Value (PBV) adalah rasio valuasi investasi Perbandingan mengenai informasi sistematis
yang sering digunakan oleh investor untuk yang terkandung dalam laporan keuangan
membandingkan nilai pasar saham perusahaan dengan dapat menggunakan analisis rasio keuangan.
nilai bukunya. Tingkat kemahalan harga saham dapat Dalam menilai seberapa besar kinerja keuangan
diukur dengan menggunakan beberapa rasio, salah didalam suatu perusahaan dapat menggunakan
satunya adalah menggunakan rasio PBV. beberapa rasio keuangan, tergantung tujuan,
arti dan kegunaan dari masing-masing analisis
rasio keuangan tersebut.

Likuiditas Perdagangan Saham Ukuran Perusahaan


Ukuran tingkat kelancaran perdagangan atas Ukuran perusahaan ialah salah satu indikator
saham yang terdaftar di pasar modal dalam satu yang dapat menunjukkan kondisi suatu
periode tertentu biasanya disebut likuiditas saham. perusahaan. Terdapat beberapa parameter
Likuiditas perdagangan saham berbeda dengan yang dapat digunakan perusahaan, seperti
rasio likuiditas yang terdapat pada rasio keuangan. banyaknya jumlah pegawai yang digunakan
perusahaan untuk melakukan aktivitas operasi
perusahaan, nilai penjualan yang diperoleh
perusahaan dan jumlah aktiva yang dimiliki
perusahaan (Nidza dan Etna, 2017).
ALASAN STOCK SPLIT
Sebagian besar manajer perusahaan yang melakukan split
percaya bahwa stock split akan mengembalikan harga saham
pada kisaran perdagangan yang optimal yang selanjutnya dapat
menambah daya tarik investor untuk memiliki saham tersebut
sehingga membuat saham likuid untuk diperdagangkan.

Secara teoritis, motivasi yang melatarbelakangi perusahaan


melakukan stock split serta efek yang ditimbulkannya tertuang
dalam beberapa hipotesis yakni hipotesis signaling dan liquidity.
Penjelasan ini didukung oleh adanya pandangan bahwa
perusahaan yang melakukan stock split akan menambah daya
tarik investor akibat semakin rendahnya harga saham.

Harga saham yang semakin rendah akan menambah


kemampuan saham tersebut untuk diperjualbelikan setiap saat
dan akan meningkatkan efisiensi pasar.
MEKANISME STOCK SPLIT

Sebagai contoh nilai nominal saham yang semula sebesar Rp 500,- (lima ratus rupiah) menjadi
sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) per saham. Jika dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) memutuskan adanya perubahan anggaran dasar, keputusan tersebut dibuat
dihadapan notaris yang ditunjuk oleh Dewan Direksi.
Perubahan anggaran dasar tersebut harus diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum serta didaftarkan dalam daftar perusahaan pada kantor pendaftaran
perusahaan daerah setempat.
Sehubungan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai persetujuan
untuk melakukan konversi sahamnya menjadi catatan elektronik (tanpa warkat) dalam rekening
efek perusahaan efek atau bank kustodian dimana pemegang saham membuka rekening efeknya
(konversi saham) dan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500,- (lima ratus rupiah) per
saham menjadi sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) per saham, Dewan Direksi akan
memberitahukan tata cara konversi saham dan pemecahan nilai nominal saham.
Judul jurnal
“Analisis Stock Split Terhadap Harga Saham Pt. Jaya Real Property Tahun 2010-2016”
STUDI KASUS
Tujuan Penelitian
Ada beberapa pendapat mengenai stock split, tetapi pada dasarnya pendapat tersebut dapat di
bedakan menjadi dua. Pertama, sebagai kosmetik (atau hanya hiasan karena tidak berpengaruh
terhadap arus kas perusahaan dan proporsi kepemilikan investor. Kedua, stock split dapat
1
mempengaruhi keuntungan pemegang saham, resiko saham dan sinyal yang diberikan kepada pasar
karena split mengembalikan harga saham pada tingkat perdagangan yang optimal dan meningkatkan
likuiditas perusahaan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu bagaimana kebenaran pandangan
yaitu stock split dianggap dapat mempengaruhi keuntungan pemegang saham, resiko saham, dan
sinyal yang diberikan kepada pasar.
Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif
komparatif. Metode komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk
membandingkan harga saham yang terjadi sebelum dan sesudah pemecahan saham. Sedangan
penelitian yang dilakukan disebut event study action. Dimana tujuannya adalah untuk mengetahui
hasil dari korporasi yang salah satunya dalah stock split. Penulis mengambil data-data yang
berkaitan dengan variabel, yaitu stock split dan harga saham menggunakan studi kepustakaan.
Dengan metode ini peneliti bertujuan mendeskripsikan, menggambarkan, serta membandingkan
(komparasi) secara menyeluruh mengenai analisis penerapan stock split terhadap harga saham
suatu perusahaan.
Hasil penelitian
Harga saham menunjukkan kenaikan yang signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan bahwa
pemecahan saham (stock split) berpengaruh positif terhadap harga saham secara signifikan. Oleh
karena itu, hipotesis pertama yang menyatakan terdapat perbedaan signifikan terhadap harga saham
sebelum dan sesudah terjadinya pemecahan saham (stock split) dapat diterima.
Judul jurnal
“Analisis Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Melakukan Stock

STUDI KASUS
Split (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public Periode 2010-2015)”
Tujuan Penelitian
Salah satu faktor yang mempengaruhi daya beli investor dalam pasar modal adalah harga saham.
Volume perdagangan menjadi pertimbangan lainnya bagi investor yang hendak memilih untuk
membeli saham. Saham dengan volume perdagangan yang besar memiliki bid ask spread yang kecil
dibandingkan dengan saham yang memiliki volume perdagangan yang kecil, karena menyebabkan 2
bid ask spread yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stock split terhadap
harga dan volume perdagangan saham.
Metode penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan suatu penelitian yang termasuk dalam kategori event study atau studi peristiwa. Event study adalah
penelitian yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Periode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 hari sebelum stock split dan 10 hari setelah stock split. Penentuan periode jendela tersebut untuk
menghindari confounding effect yaitu dampak tercampurnya suatu peristiwa yang diamati dengan peristiwa lain. Hal ini dikarenakan peristiwa stock
split merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split periode tahun 2010-2015. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling.
Hasil penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari harga saham sebelum dan sesudah pemecahan saham.
Selanjutnya terdapat analisis tambahan mengenai perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham perusahaan sebelum dan sesudah
pemecahan saham periode 2010-2015 berdasarkan sektor-sektor perusahaan tersebut. Dari hasil yang diperoleh pada penelitian, terdapat
perbedaan signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah stock split. Dilihat berdasarkan rata-rata harga saham keseluruhan sebelum dan
sesudah stock split pada tahun 2010 sampai 2015 terdapat 28 perusahaan yang mengalami kenaikan harga saham setelah dilakukan stock split
sedangkan 14 perusahaan lainnya mengalami penurunan harga saham setelah dilakukan stock split. Selain itu, terdapat perbedaan signifikan
antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Dilihat berdasarkan rata-rata harga saham keseluruhan sebelum dan
sesudah stock split pada tahun 2010 sampai 2015 terdapat empat perusahaan yang mengalami kenaikan volume perdagangan saham setelah
dilakukan stock split sedangkan 38 perusahaan lainnya mengalami penurunan volume perdagangan saham setelah dilakukan stock split. Dengan
demikian hipotesis pertama dan kedua dapat diterima.
Analisis
Perbandingan
Kedua Jurnal
1. Kedua jurnal tersebut sama-sama menganalisis mengenai
Analisis Stock Split. Akan tetapi terdapat perbedaan indikator
yaitu pada jurnal kedua membahas juga volume perdagangan.
2. Pada jurnal pertama penelitian menganalisisis mengenai
bagaimana stock split dianggap dapat mempengaruhi
keuntungan pemegang saham, resiko saham, dan sinyal yang
diberikan kepada pasar. Sedangkan jurnal kedua menganalisis
pengaruh stock split terhadap harga dan volume perdagangan
saham.
3. Pada jurnal pertama menggunakan uji paired sample t-test,
sedangkan pada jurnal kedua menggunakan pengujian
Wilcoxon Signed Rank Test.
4. Hasil penelitian pada jurnal pertama, pemecahan saham
(stock split) berpengaruh positif terhadap harga saham secara
signifikan. Sedangkan pada penelitian jurnal kedua yaitu
terdapat perbedaan signifikan antara harga saham sebelum
dan sesudah stock split.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai