0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya lingkungan belajar di luar ruangan bagi perkembangan anak. Terdapat empat tujuan utama yaitu perkembangan sosial emosional, kognitif, fisik, serta aspek ruang lingkup pengelolaan lingkungan belajar outdoor. Dokumen juga memberikan panduan tentang cara menata ruang luar seperti ukuran area bermain, kriteria keselamatan alat permainan (seluncuran, ayunan, panjatan,
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya lingkungan belajar di luar ruangan bagi perkembangan anak. Terdapat empat tujuan utama yaitu perkembangan sosial emosional, kognitif, fisik, serta aspek ruang lingkup pengelolaan lingkungan belajar outdoor. Dokumen juga memberikan panduan tentang cara menata ruang luar seperti ukuran area bermain, kriteria keselamatan alat permainan (seluncuran, ayunan, panjatan,
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya lingkungan belajar di luar ruangan bagi perkembangan anak. Terdapat empat tujuan utama yaitu perkembangan sosial emosional, kognitif, fisik, serta aspek ruang lingkup pengelolaan lingkungan belajar outdoor. Dokumen juga memberikan panduan tentang cara menata ruang luar seperti ukuran area bermain, kriteria keselamatan alat permainan (seluncuran, ayunan, panjatan,
Mengapa bermain di luar ruangan ? 1 2 Banyak kemampuan anak yang Kebiasaan kita yang harus dikembangkan dan menjauhkan bermain di luar didapatkan, misalnya ruangan dari anak-anak dan bereksplorasi, tantangan lebih memilih menggunakan kemampuan motorik kasar dan komputer dan menonton halus televisi, menyebabkan anak jauh dari kegiatan bermain. Tujuan Anak Belajar di Luar Ruangan (Outdoor) 1. Tujuan Perkembangan Sosial Emosional a) Mendemonstrasikan kemampuan sosial dengan membantu merawat taman, berpartisipasi dalam permainan bersama teman sebaya. b) Berunding dan kompromi serta kooperatif dengan sesama teman dalam menggunakan peralatan yang ada di area bermain. c) Mengekspresikan kreativitas, dengan membuat berbagai benda seni, megembangkan permainan baru. d) Mempertinggi rasa percaya diri (mampu belajar untuk menggunakan motorik kasar dan motorik halus). e) Menambah kemandirian,seperti mendaki sendiri atau turun dengan menggunakan tali tanpa bantuan. Lanjutan... 2. Tujuan Perkembangan Kognitif a) Membuat keputusan (memilih sebuah aktivitas outdoor). b) Merencanakan dan memiliki banyak ide (bermain games, membangun balok, melakukan permainan tukang kayu, membuat karya seni, menanam pohon). c) Memecahkan masalah (membuat terowongan dari bukit pasir, dapat bermain dari satu alat pemainan kea lat permainan lainnya). d) Menggali pengalaman melalui berbagai peran, seperti menjadi sopir ambulans, mengecat pagar dengan air. e) Dapat bekerja sama (bermain pasir bersama dengan menambahkan sedikit air). Lanjutan... 3. Tujuan Perkembangan Fisik a) Mengembangkan motorik kasar (mendaki, bergelayut, melompat, loncat tali dan berlari-lari). b) Menambah koordinasi gerakanmata dan tangan (menangkap, melempar, pekerjaan tukang kayu). c) Mengatur keseimbangan (mendaki, berayun, meluncur, menggunakan balok untuk berlatih keseimbangan). d) Menambah kesadaran akan ruang dan tempat (berayun, mendaki, menurun, masuk, keluar, di atas dan di bawah). aspek-aspek ruang lingkup pengelolaan lingkungan belajar outdoor
secara umum adalah:
1) penataan lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya, 2) penanganan pagar sekolah secara tepat, 3) pengelolaan tanah lapang, 4) perawatan dan penanganan permukaan tanah, 5) naungan atau atap agar kegiatan tetap nyaman meskipun terik atau hujan, dan 6) pengelolaan gudang outdoor untuk penyimpanan berbagai barang dan alat kegiatan. Bagaimana Menata Ruang Luar (outdoor)? ● Hal yang harus diperhatikan dengan ruang luar: 1. Luas area bermain sebagaimana standar internasional menetapkan 7 m2 per anak 2. Ruang bermain outdoor dipastikan tidak terdapat binatang yang menyengat 3. Area basah ditempatkan di luar, dekat dengan sumber air, lantai yang tidak licin, sanitasi terjaga baik agar air tidak menggenang. 4. Bak pasir harus ditutup bila tidak digunakan dan dipastikan dalam kondisi kering agar tidak menjadi tempat berkembang biak binatang kecil. Bagaimana memilih dan meletakkan APE luar di halaman? a. Seluncuran • Dasar seluncuran cukup kuat • Dipastikan tidak mudah patah atau putus • Jika bahan menggunakan kayu, dipastikan permukaan kayu licin untuk mencegah anak tertusuk serpihannya • Pastikan tinggi perosotan disesuaikan dengan usia, menggunakan permukaan yang aman. • Pijakan tangga untuk naik perosotan lebih aman yang berbentuk datar daripada berbentuk bulat. • Perosotan spiral yang panjang tidak cocok untuk anak di bawah usia 5 tahun. • Hindari perosotan yang terbuat dari besi. Kriteria Keselamatan Dalam Menggunakan Papan Luncur Sebagai berikut. 1. Panggung tempat meluncur memiliki luas yang cukup untuk menampung beberapa anak. 2. Memiliki pegangan untuk anak ketika mereka bergerak dari posisi berdiri ke posisi duduk. 3. Tempat meluncur memiliki sisi dengan ketinggian panjangnya empat inci selama anak-anak berada di dalamnya. 4. Dasar dari papan luncur dihubungkan langsung ke lantai dasar sehingga ketika anak-anak meluncur dari kecepatan papan luncur, anak dapat perolehan dari meluncur ke posisi berdiri. 5. Papan luncur yang terbuat dari besi atau logam ditempatkan pada tempat yang teduh (papan luncur yang terbuat dari besi mudah panas). Lanjutan... b. Ayunan • Ayunan jangan diletakkan berdekatan dengan struktur memanjat. Sebaiknya ayunan diletakkan di permukaan datar, dengan batasan yang jelas sehingga anak tahu bahwa mereka telah masuk ke area ayunan. • Ayunan membutuhkan ruang sebesar minimal 7 m2 per ayunan • Alas duduk ayunan sebaiknya berbahan kain kanvas atau karet lembut • Untuk tujuan keamanan jangan menggunakan pengait standar berbentuk S. Gunakan pengait lain yang lebih kuat. Lanjutan... • Ayunan untuk anak di bawah 1 tahun harus menggunakan bentuk tempat duduk yang melingkari seluruh tubuh mereka (bucket style) dan menggunakan sabuk pengaman Lanjutan... • Ayunan untuk anak usia 1-3 tahun (toddler) harus menggunakan sandaran dan sabuk keamanan Kriteria keselamatan dalam menggunakan ayunan. 1. Tempat duduk ayunan terbuat dari bahan yang ringan, bahan-bahan fleksibel, seperti karet (ban), kanvas atau plastik untuk meminimalis terjadinya kecelakaan 2. Menggunakan pengait “S” untuk menggantungkan ayunan yang didekatkan rapat sehingga anak-anak tidak dapat menangkap mereka 3. Ayunan yang terbuat dari ban dipisahkan dengan ayunan yang dibuat secara permanen. 4. Ayunan binatang, tali ayunan, batang gantung dan lingkaran ayunan harus dijauhkan. c. Panjatan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: • Semua struktur panjatan yang tingginya lebih dari 0.5 meter harus diletakkan di atas dan dikelilingi oleh permukaan yang aman yang luasnya sekitar 1,9 meter. • Semua struktur panjatan tidak boleh diletakkan di atas lantai yang permukaan yang keras, seperti misalnya lantai beton. • Panjatan itu harus memiliki akses ke atas dan ke bawah. Salah satu bagian alat panjatan, memiliki tempat anak berpegangan, karena kemampuan anak memanjat berkembang lebih dulu dibandingkan kemampuan anak untuk turun. Lanjutan... • Tinggi panjatan maksimal untuk anak usia di bawah 3 tahun adalah 60 cm (24 inci), dan tinggi maksimal untuk anak usia 3-6 tahun adalah 90-120 cm (36-48 inci). d. Terowongan • Terowongan dapat dibuat dari semen yang dibeton, ban mobil, plastik, fi ber, kardus • Diameter 80 cm • Panjang maksimal 2.5 meter Terimakasih! CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Please keep this slide for attribution.