Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH

PENGELOLAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI

DOSEN PENGAMPU:
FAJAR SRI UTAMI, S.Pd., M.Pd

kelompk 4 :
1. Wartini
2. Erna Puji Arsih
3. Kustina
4. Aviani Yulma
5. Dyah Susanti
6. Siti Maysaroh
7. Fitrotun Niswah

www.ut.ac.id
MODUL 4
“PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR OUTDOOR DI LEMBAGA
PAUD TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) DAN KELOMPOK BERMAIN (KB)”

KB 1 : KB 2 :
Pengelolaan lingkungan Aplikasi Kegiatan Outdoor
Outdoor di Taman Penitipan di Kelompok Bermain dan
anak dan kelompok bermain Taman Penitipan Anak

www.ut.ac.id
Kegiatan Belajar 1
Pengelolaan Lingkungan Outdoor di Taman Penitipan
Anak dan Kelompok Bermain

A. PENGERTIAN OUTDOOR
Ada dua alasan penting bermain outdoor diperuntukkan untuk anak-anak
usia dini:
Pertama : banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan
didapatkan oleh anak
Kedua : kebiasaan orang tua yang menjauhkan area bermain dari anak-anak
karena berbagai factor yang lebih memilih memberikan anak-anak
tontonan atau bermain computer selain itu factor lingkungan yang tidak
aman membuat orang tua menjauhkan anak mereka untuk bermain di
luar
www.ut.ac.id
Mengapa bermain outdoor sangat penting?
•Memperhatikan pentingnya tata lingkungan outdoor untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak maka
Anda harus memberikan perhatian serius dalam merancang dan menggunakan tempat bermain outdoor. Dengan
memperhatikan bentuk dan ukuran, alat permainan yang tersedia maka pengalaman belajar anak usia dini menjadi
sangat kaya.

B. TUJUAN ANAK BELAJAR OUTDOOR


1. Tujuan Perkembangan Sosial Emosional
a.Mendemonstrasikan kemampuan sosial dengan membantu merawat taman, berpartisipasi dalam permainan
bersama teman sebaya.
b.Berunding dan kompromi serta kooperatif dengan sesama teman dalam menggunakan peralatan yang ada di arena
bermain, berbagi alat-alat seni, bermain kelompok.
c.Mengekspresikan kreativitas, dengan membuat berbagai benda seni, mengembangkan permainan baru:
d.Mempertinggi rasa percaya diri (mampu belajar untuk menggunakan motorik halus dan motorik kasar).
e.Menambah kemandirian, seperti mendaki sendiri atau turun dengan menggunakan tali tanpa bantuan.
f. Menunjukkan prestasi yang dibanggakan, seperti memperlihatkan kekuatan fisik, membawa hewan peliharaan,
membawa tumbuhan yang ditanam dari bibit.
2. Tujuan Perkembangan
a.Kognitif
Membuat keputusan (memilih sebuah aktivitas outdoor).
b. Merencanakan dan memiliki banyak ide (bermain games, membangun balok, melakukan
permainan tukang kayu, membuat karya seni, menanam pohon).
c. Memecahkan masalah (membuat terowongan di bukit pasir, dapat bermain dari satu alat
permainan ke alat permainan lainnya).
d. Menggali pengalaman melalui berbagai peran, seperti menjadi sopir ambulans, mengecat pagar
dengan air, mencuci boneka atau menghidangkan makanan.
e. Dapat bekerja sama (bermain pasir bersama dengan menambahkan sedikit air, berkejar-kejaran
hingga menjadi basah).
f. Belajar science (berjalan di alam terbuka, mengamati pertumbuhan tanaman, memperhatikan
hewan-hewan yang ada di alam bebas).
g. Mengembangkan pemahaman konsep awal matematika (menghitung lompatan atau loncatan,
menghitung jarak, mengukur tinggi pohon).
h. Memperkaya kosakata (bercakap-cakap di bak pasir atau pada saat menjadi tukang kayu,
memberikan nama baru pada tanaman, binatang dan benda benda yang ditemukan di alam
terbuka).
www.ut.ac.id
3. Tujuan Perkembangan Fisik

a. Mengembangkan motorik kasar (mendaki, bergelayutan, melompat, loncat tali dan


berlari-lari)
b. Mengembangkan motorik halus (bermain dengan air dan pasir, menggambar, melukis,
mengumpulkan benda-benda kecil).
c. Menambah koordinasi gerakan dengan mata dan tangan (menangkap, melempar,
pekerjaan tukang kayu, menghias sisi jalan dengan kapur).
d. Mengatur keseimbangan (mendaki, berayun, meluncur, menggunakan balok untuk
berlatih keseimbangan, menggunakan alat pelontar, melompat lompat, berjalan di atas
permukaan yang berbeda),
e. Menambah kesadaran akan ruang dan tempat (berayun, mendaki, menurun, masuk,
keluar, di atas dan di bawah).
f. Menunjukkan ketekunan dan ketahanan, bermain pada area mendaki, menancapkan
ujung kuku pada pohon.
C. PRINSIP PENATAAN AREA BERMAIN
OUTDOOR PADA ANAK USIA DINI

1.Memenuhi aturan keamanan


2.Melindungi dan meningkatkan karakteristik alamiah anak
3.Desain lingkungan luar kelas harus didasarkan pada kebutuhan
anak
4.Secara estetis harus menyenangkan
KB 2
Aplikasi Kegiatan outdoor di Kelompok Bermain dan Taman Kanak
Kanak
A. SPESIFIKASI LINGKUNGAN BELAJAR OUTDOOR
• Spesifikasi alat permainan untuk arena bermain outdoor harus
cukup fleksibel untuk meenuhi kebutuhan dan prasarat minimal
serta memasukkan faktor lokasi, ukuran ,pagar, tanah lapang,
permukaan dan naungan .

1. lokasi
• Membutuhkan pengawasan dari orang dewasa (guru0 di sekolah
• Mendapatkan sinar matahari yang cukup
• Meminimalisir kecelakaan ringan pada anak
• Terdapat loker, tempat minum, ruang istirahat yang sesuai
2. ukuran
Pada umumnya ukuran yang di syaratkan minimum 2,5 m per anak untuk
memngadakan tempat aktivasi outdoor. The child welfare league (1996)
merekomendasikan sekitar 6 m per anak. Teras / tempat naungan minimal 4,5 m per
anak.
3. pagar
Penggunaan pagar dapat mengurangi beban tanggung jawab yang berat pada guru,
membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk ke dalam .
4. tanah lapang
Tanah yang di tempati harus aman untuk di dirikan tempat permainan anak,
misalnya tanahnya tidak terlalu keras, berbukit – bukit, atau bergelombang.
5. Permukaan
Permukaan tanah untuk anak usia dini npada dassarnya harus berumput,
atau menggunakan kayu , pasir, atau tanah yang lembek. Keamamanan
merupakan satu perhatian utama ketika mempertimbangkan permukaan
karna jika ketika anak terjatuh bisa mencegah kemungkinan timbulnya
luka memar, patah tulang, lukia ditulang belakang, luka di kepala, atau
bahkan kematian.

6. Atap dan naungan.


Tujuan pengadan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi
permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca
buruk.
B. MENATA LINGKUNGAN OUTDOOR
1.Merancang ruang
Mempertimbangkan beberapa variasi dimana harus ada area bermain aktif dan area bermain
pasif. Kunci sukses menggunakan area outdor adalah aman, jauh dari kebisingan lalu lintas.
Sehingga anak leluasa mengekspresikan idenya dengan aktivitas yang dilakukan.
2. Area bermain yang menggunakan peralatan
Semua anak berbagai usia senang bermain dengan alat – alat permainan yang ada di taman
bermain, khususnya anak – anak senang dengan permainan mendaki, sluncuran, melompat,
mengangkat badan, bergelayutan. Alat – alat permainan yang di sediakan harus sesuai umur
dan aman bagi anak.
3. area menggali dan menimbun
Salah satu area menggali dan menimbun yang menjadi tempat favorit anak adalah bermain
pasir, terutama anak usia TPA DAN KB. Tempat ini harus berlokasi yang luas untuk bermain
anak sehingga aman dan nyaman. Selain itu juga harus ter4sedia tempat air yang mengalir
untuk membersihkan diri setelah bermain
4. area berkendara
Area bermain mengendarai memerlukan permukaan tanah yang keras.
Kita bisa menambah tanda – tanda /rambu –rambu agar anak mengenal
simbol saat bermain bersama temannya. Kita juga bisa menambah alat
kendaraan seperti sepeda atau mobil – mobilan di halaman bermain.

5. Area bermain hening


Idealnya bermain hening dalam area outdoor harus berada di tempat
yang teduh sehingga anak anak dapat tenang membaca. Area ini
seharusnya dilengkapi dengan tempat duduk, seperti meletakkan tikar
diatas rmput atau meja piknik yang berdekatan dengan pohon sehingga
anak anak merasa nyaman
6. Area berkebun
Kegiatan berkebun merupakan pilihan kegiatan bermain sambil belajar . Area kebun dapat digunakan
untuk menanam bunga – bungaan / menananm sayuran. Kebun yng cukup luas akan berdampak
menggali potensi anak untuk mengenal lingkungan secara berkala sehingga kedepannya anak dapat
menggali keinginan dan potensi meningkatkan bahan pangan. Yang terpentung guru / sekolahan
menyediakan perlengkapan untuk berkebun yang aman dan sesuai kebutuhan berkebun.
7. Area kesayangan
Membuata area kesayangan artinya sekolahan dapat menyediakan tempat untuk memelihara hewan
jinak dan kandangnya untuk belajar anak. Hal ini dimaksudkan mengenalkan anak pada jenis – jenis
hewan untuk bisa saling merawat dan tanggung jawab jika memeliki hewan peliharaan.

8. Area tukang kayu ( pertukangan )


Aktivitas pertukangan sangat baik jika berada diarea outdoor. Aktivitas dengan peralatan – peralatan
dan kayu dan alat pertukangan lainnya. Adapun hal – hal yang harus di perhatikan dengan benda
tajam / aslinya, sehingga asaat pembelajaran harus di awasi oleh guru. Yakinkan bahwa meja kuat
dan memiliki tinggi yang pas untuk anak
9. menyimpan bahan dan perlengkapan
Perlengkapan dan alat – alat tidak dfapat lepas dari perhatian dan perawatan sehingga tidak
heran banyak guru – guru yang kesulitan membawa peralatan dalam kegiatan sehari – hari.
Karna setelah bermain guru juga harus menyimpan dan merapikan perlengkapan setelah di
gunakan anak – anak belajar.

10. perhatian terhadap keamanna dan keselamatan


Syarat area permainan outdoor yang harus di miliki lembaga
a.Keselamatan merupakan nperhatian yang utama
b.Mengapa anak – anak merasa tidak nyaman terhadap perlengkapan diarea bermain
c.Menggunakan pelindung tubuh
d.Keamanan dalam menggunakan ayunan dan papan luncur
e.Pertimbangan cuaca
f.Menilai efektivitas dari area bermain
g.Desain area bermain
Terima kasih

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai