Anda di halaman 1dari 5

R.

A Uswatun Hasanah

Rika rahayu

Resi hamalia fitri

Rahma

A. LINGKUNGAN BELAJAR AUTDOOR

Kegiatan diluar ruangan merupakan bagian tak terpisahkan dari program


pengembangan dan belajar anak. Untuk itu lgkungan belajar autdoor bermanfaat dan
secara efektif dapat membantu perkembagan dan anak belajar, maka hal tersebut harus
menjadi bagian yang dikelolah secara serius oleh pihak sekolah dan para guru. Adapun
aspek-aspek yang termasuk ruang lingkup pengelolaan lingkungan belajar aotdoor secara
umum adalah :

1. Penataan lokasi kegiatan dengan berbagai sarana


2. Penerangan pagar sekolah secara tepat
3. Pengelolaa tanah lapang
4. Perawatan penanganan permukaan tanah
5. Pembuatan naungan atau atap agar kegiatan tetap nyaman meskipun terik atau
hujan
6. Pengelolaan gedung autdroor atau penyimpanam berbagai barang dan alat
kegiatan

Secara lebih khusus, hal-hal yang menjadi sasaran pengelolaan lingkungan belajar
diluar ruangan adalah penempatan berbagai sarana bermain, pengelolaan sarana untuk
kegiatan pertukangan, pengelolaan untuk kegiatan penggunan kegiatan trasportasi, dan
pengelolaan sarana untuk kegiatan pengembagan fisik.

Memulai kegiatan pengelolaan autdoor semua sarana dan area belajar di luar kelas
diharapkan dapat menjadi sarana efektif dalam membantu perkembagan dan belajar anak
secara menyeluru, baik perkembangan dan belajar fisik-motorik, sosio-emosi dan budaya,
maupun pengembangan intelektual. Sejumlah sarana yang cocok untuk kegiatan di harap
mencapai berbagai tujuan pengembangan tersebut bagi anak TK atau prasekolah, misalnya :

1. Tangga yang disamping ditanah


2. Luncuran
3. Ayunan
4. Terowongan mini (misalnyan: ban yang dikubur ditengahnya) dan terwongan yang
lebih panjang untuk merngkak
5. Kayu atau bangku rendah untuk dikngkangi atau di panjat
6. Papan / board dengan pegas atau jembatan gantung yang rendah
7. Atap untuk rumah-rumahan
8. Tempat bagunan balok
9. Jalur untuk mainan yang ditarik / didorong dan ditunggangi
10. Tempat bermain pasir dan air
11. Lingkungan alamiah, seperti pohon, semak belukar, dan bunga

Di samping hal-hal diatas yang dianggap menarik bagi anak perlu juga menjadi garapan
dan mengelola autdoor, di antaranya :

A. Jalan untuk kenderaan. Tanpak berpermukaan keras dapat membentuk jalan


sepeda roda tiga, kereta / mobil atau kereta mainan beroda empat yang
berkembang / meluas melalui ruangan autdoor dan kembali pada poin awalnya.
Jalan cukup lebar untuk memungkinkan dilewati. Jalan yang melengkung lebih
menarik lebih menarik , namaun tidak boleh ada perputaran sudut kanan, karena
ini menyebabkan kecelakaan.
B. Area bermain pasir. Karena area pasir autdoor melibatkan tubuh anak
keseluruhan, area pasir harus mencukupi setidaknya duapuluh anak. Untuk
mencegah tumpang tindih dari tempat pasir (dan karenanya anak melakukan
agresi), area pasir harus sempit. Sungai pasir yang berkelok-kelok secara estetis
lebih menyenangkan dibanding dengan kotak yang membujur. Anak-anak harus
memiliki permukaan kerja yang datar, seperti papan-papan atau batu-batu datar, di
samping atau di dalam tempat pasir tersebut. Area bermain pasir autdoor harus
memiliki penutup untuk anak-anak bermain, terjaga dari lalu lalang yang tidak
diinginkan , melindugi tempat itu dari pembuangan air dari tempat yang
berdekatan atau bersebelahan .dan menbantu menjaga pasir tetap berada di area
bermain pasir tersebut.
Area bermain pasir harus terlindung, manun tersinar cahaya matahari yang murni
dan kering. Air harus tersediah sehingga pasir tidak kering sama sekali, dan
sumber air harus ada pada sekeliling area bermain pasir yang mengalir keluar dari
area pasir.
C. Kolam renang atau area bermain air. Aktifitas bermain air autdoor harus
memungkinkan permainan yang lebih berenergi dibandingkan aktivitas air di
dalam ruangan. Kolam renang harus memiliki permukaan untuk jalan kaki yang
tidak licin dan kedalaman air sesuai dengan ukuran anak. Temperatur air harus
sesuai dengan kondisi anak. Untuk TK yang tidak memiliki kolam renang, dapat
dibuat kolam renang buatan dari plastik atau bahan lainnya yang tidak
membahayakan anak yang diberi air melalui pompa dengan air
D. Kebun. Autdoor harus di pagari untuk melindunginya dari binatang atau dari
perinjak-injak secara tidak sengaja. Kebun harus sempit mungkin dua kaki
lebarnya, untuk meminimalkan perlu anak yang berkebun untuk melangkahkan
kakinya ke kebun ( secara khusus penting ketika bidang tanahnya berumput ).
Kebun yang sempit dapat menciptakan suatu bentuk yang secara estetis
menyenangkan jika kebun itu paralel dengan pagar-pagar yang luas atau pohon-
pohon
E. Kandang binatang autdoor. Kadang binatang autdoor harus memenuhi kebutuhan
spesitif masing-masing binatang: yang ditempatkan pada suatu tempat yang
ditempatkan pada suatu tempat yang memilki saluran buang yang baik yang
ternaungi dari panas dan angin yang berlebihan ; dan di dekat sumber air dan
gerbang pengiriman. Karena vandalisme, program – progam harus memasukkan
binatang dengan basis hanya satu hari saja.

Sedangkan yang terpenting adalah, perlu dipikirkan dan dipastikan bahwa lingkungan
belajar luar betul-betul aman bagi anak. Tentunya untuk menjamin dan menghindarkan dari
hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya dirancang pula program untuk pengawasan.
Terlepas dari pebedaan keadaan dari setiap TK yang dikelola, lingkungan belajar autdoor
hendaklah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Area autdoor harus memenuhi aturan keamanan yang menadai, seperti yang telah
ditegaskan di atas
b. Area outdoor harus melindungi dan meningkan karakteristik alamiah.
c. Desain harus didasarkan pada kebutuhan anak dan dapat meningkatkan berbagai
aspek perkembagan ( yakni : fisik, kognitif, sosial, dan emosi ).
d. Area outdoor harus memberikan kesempatan untuk aktivitas yang mirip dengan
aktivitas – aktivitas yang dilaksanakan di dalam ruangan ( indoor space ). Harus
ada tempat menantang perkembangan total anak. Jhonson, christie, dan yawkey
mengurutkan empat tipe pengalaman bermain :
1. Permainan atau latihan fungsional yang melibatkan praktik dan
pengulangan aktivitas motorik kasar ;
2. Permainan konstruktif yang melibatkan penggunaan materi-materi seperti
cat atau pasir untuk diciptakan / dibentuk ;
3. Permainan drama atau permainan pura-pura yang sering kali dilaksanakan
dalam tempat tertutup ; dan
4. Permainan kelompok atau permainan yang melibat lebih dari satu orang
anak ( misalnya, jungkat – jungkit, permainan yang memilki aturan, dan
sering kali permainan drama ).

Howard membahas sembilan center aktivitas di tempat bermain yang dapat


memenuhi empat tipe permainan ini. Kesembilan center aktivitas ini adalah :

1. Panggilan
2. Permainan air
3. Permainan drama
4. Memanjat
5. Mendorong / menarik atau mengendarai
6. Konstruksi
7. Lari bebas
8. Berkebun dan
9. Diam

5. Area autdoor secara estetika harus menyenangkan. Ruanga autdoor harus


menarik bagi semua indra. Beberapa kualitas desain ( misalnya: sensualitas,
kecermerlangan, penempatan, dan penjajaran yang berlawanan) harus di
dipertimbangkan dalam mendesain tempat bermain yang dapat
menstimulasi rasa ingin tahu dan kepekaan indra anak
Dimikian gambaran umum ruang lingkup pengelolaan lingkungan belajar TK,
sedangkan secara lebih rinci dan praktis tentang bagaiman mengambarkan dan mengelola
semua ruang lingkup tersebut,sekali lagi ditegaskan,anda dapat mempelajarinya di bagian
kedua,yaitu pada memahamikonsep pengelolaan lingkung

DAFTAR PUSTAKA

Rita Mariyana, M.Pd.dkk, Pengelolaan Lingkungan Belajar, Jakarta: Kencana


Prenada Media Groud , 2010

Anda mungkin juga menyukai