Anda di halaman 1dari 15

STUDY REFERENSI

“ Pusat Pendidikan Formal untuk Anak – Anak Pra Sekolah dan Sekolah Dasar ”

MATA KULIAH

STUDIO PERANCANGAN DAN TEKNOLOGI ARSITEKTUR II

Dosen : Ir. Galuh Widati, M.SC

Ir. Liliek Diah Pinontoan, M.Ars

Disusun oleh :

Given Austin Tasik 1954050005

Faran Sere Simanjuntak 1954050015

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

2020 / 2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Study Referensi tentang Pusat Pendidikan Formal untuk
Anak - Anak Pra Sekolah dan Sekolah Dasar dengan tepat waktu.

Studi referensi ini sendiri menjelaskan beberapa bangunan dan ruang tentang sekolah
dasar dan pra sekolah (taman kanak - kanak) dari luar negri. Kami memilih gedung sekolah
tersebut karena desain arsitekturalnya yang menarik untuk kami amati.

Tujuan dibuatnya studi referensi ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi
Perancangan dan Teknologi Arsitektur II. Kami berharap studi referensi ini dapat menambah
wawasan mengenai perencanaan dan perancangan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Studi referensi berisikan uraian singkat mengenai fasilitas
dan program ruang Taman Kanak-Kanak.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Galuh, Ibu Liliek P. dan Pak Adrianus DCL,
selaku dosen pada mata kuliah STUPAT 2 yang telah memberikan tugas studi referensi ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Studi Referensi ini jauh dari sempurna. Oleh Sebab
itu kritik dan saran yang membangun akan kami terima nantinya demi kesempurnaan Studi
referensi STUPAT 2 ini.

penulis,

2
Pendahuluan

Nursery School atau Play Group adalah tempat belajar maupun bermain untuk anak
berusia 3 - 5 tahun. Taman kanak - kanak adalah tempat bermain yang aman, nyaman dan dapat
mengembangan semua perkembangan anak dengan para pembimbing yang mencintai anak serta
ramah anak, adalah tempat yang ideal bagi anak untuk menjadi rumah ke duanya.

Taman kanak - kanak akan membantu anak-anak untuk mendapatkan keahlian dan
pengetahuan yang berguna untuk perkembangan mereka dan selalu menanamkan sikap yang
positif terhadap pembelajaran. Metode pembelajaran yang aktif (2 arah), kreatif dan
menyenangkan serta selalu mengajarkan anak berbudi pekerti luhur digunakan dalam keseharian
interaksi pembelajaran. Anak secara aktif dilibatkan dalam lingkungan sekolah melalui
percobaan sederhana dan presentasi yang dapat melatih inisiatif dan kepercayaan diri mereka.
Oleh sebab itu, Taman Kanak-Kanak lebih memfokuskan siswa untuk belajar mandiri,
bersosialisai, mengasah kemampuan motorik, dan beberapa kemampuan dasar lainnya. Setelah
seorang anak lulus dari Taman Kanak-Kanak, anak tersebut akan melanjutkan pendidikan ke
jenjang Sekolah Dasar.

Melalui Sekolah dasar peserta didik dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan
kemampuan berpikir kritis, membaca, menulis dan berhitung, dan yang paling penting
menjalankan pembentukan landasan kepribadian yang kuat terhadap siswa dan pendidikan dasar
pula memberikan dasar-dasar untuk mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Adanya keberhasilan mengikuti pendidikan disekolah menengah dan perguruan tinggi banyak
dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar.

Pada suatu gedung sekolah baik Taman kanak - kanak maupun Sekolah Dasar terdapat
program ruang yang dibagi menjadi 3 ruangan yaitu ruang pengelola, ruang utama, maupun
ruang penunjang. Program ruang tersebut meliputi Lobby, ruang staff, ruang kelas, administrasi,
pos satpam, tempat parkir, kantin, toilet, ruang bermain indoor maupun outdoor dll sesuai
kebutuhan gedung itu sendiri.

3
PUSAT PENDIDIKAN FORMAL UNTUK ANAK – ANAK PRA SEKOLAH & SEKOLAH DASAR

1. Yoshino Nursery School and Kindergarten

 Lokasi : Mutsu, Jepang


 Dibangun : 2019
 Luas : 1005 m2
 Struktur bangunan : Kayu
 Jenis Fasilitas
a) Ruang Pengelola : Staff room, Medical room
b) Ruang utama : Nursery room 1 & 2, Baby Nursery room, play room indoor
c) Ruang Kegiatan Outdoor : rooftop, playground
d) Ruang Servis : Pantry, Toilet, kitchen, parkir

4
Struktur bangunan Sekolah Yoshino seluruhnya terbuat dari kayu. Keindahan struktur kayu
benar-benar terpancar saat plafond bangunannya dibiarkan terbuka / ekspose . Sebagai bahan bangunan,
kayu terdengar seperti material alternatif yang murah. Namun, bangunan dari material kayu terbukti
sangat tangguh. Bangunan terkenal, berumur seribu tahun di Nara, Jepang semuanya terbuat dari kayu.

Tidak seperti baja atau beton bertulang, kayu hangat dan nyaman saat disentuh. Oleh sebab itu
Anak-anak dapat memanjat tiang kayu karena bahannya terasa sangat bagus dan nyaman. Mereka tidak
akan pernah melakukan hal yang sama dengan baja dingin atau beton. Pilar kayu dalam bangunan juga
menua dengan indah karena menyerap bekas yang ditinggalkan oleh ratusan tangan kecil anak – anak di
sekolah tersebut

Sekolah Yoshino berbentuk seperti cincin. Atapnya didesain elips dengan lengkungan yang hanya
menyentuh tanah di ujung paling selatan. Hal itu terinspirasi dari garis pantai Shimokita yang terletak di
Kota Mutsu, Jepang. Pada titik permukaan tanah, dimungkinkan untuk naik ke atap dan naik ke puncak
karena kemiringan atap hanya 1:12 dengan sudut 4,5˚ dan Tanjakannya hanya 8 persen, tidak lebih dari
jalan biasa. Kemiringan kecil ini pun menimbulkan respon positif dari anak-anak. Anak-anak yang tidak
terinspirasi untuk bergerak ketika di permukaan tanah yang datar dapat naik ke atas atap yang miring dan
berlarian.

5
Atap pada gedung Sekolah Yoshino miring ke arah selatan dengan ketinggian 2,1 m, membuat
seluruh permukaan ruangan sedikit lebih hangat daripada jika atapnya rata. Kelebihan dari pemilihan
bentuk atap elips yang miring pada gedung membantu atap menangkap sebanyak mungkin sinar matahari.
Permukaan miring juga mudah diduduki. Area atap berfungsi ganda sebagai taman bermain dan jalur lari,
dan terdapat Pegangan tangan di sekitar tepi yang berfungsi sebagai penghalang keamanan dan
memungkinkan halaman dalam diubah menjadi arena. Pagar cukup dekat sehingga anak-anak tidak akan
membuat kepala mereka tersangkut, tetapi membiarkan mereka duduk dengan kaki menjuntai.

Sekolah Yoshino menggunakan pintu geser dari kaca yang memungkinkan ruang kelas dapat
menerima cahaya dengan maksimal sehingga suasana kelas akan terasa hangat dan nyaman bagi anak –
anak. Alih-alih membelah dinding, arsitek membuat kotak berukuran anak-anak yang terbuat dari kayu
ringan dengan tepi membulat yang dapat ditumpuk untuk membuat rak dan area pajangan.

6
Sekolah Yoshino membiarkan ruang kelas terbuka, agar suara 600 anak murid menciptakan
tingkat white noise yang hanya ditemukan di lingkungan alami. Ruang antar kelas sendiri hanya dibatasi
dengan sekat yaitu white board menjuntai. Dalam satu kelas terdapat meja, kursi, rak buku, lemari, rak
tas, juga papan untuk menggantung hasil karya anak – anak. Sementara, untuk toilet sekolah Yoshino
membangun 3 unit yaitu staff rest room, cook rest room, dan toilet untuk siswa yang ukurannya
disesuaikan dengan tinggi siswa.

Kemiringan atap cukup rendah sehingga mudah mendorong kursi roda dan cukup tinggi untuk
merangsang pergerakan anak. Anak-anak terus berlari dan berkubang di atas atap. Olahraga musim dingin
diadakan di lereng atap juga. Ketinggian langit-langit yang berbeda menciptakan ruang yang beragam,
titik-titik rendah menjadi tempat perlindungan anak-anak, sementara tinggi menjadi ruang bermain.

7
2. Da Hop Kindergarten & Primary School

 Lokasi : Hoa Binh, Vietnam


 Dibangun : 2019
 Luas : 2200 m2
 Struktur Bangunan : Beton
 Jenis Fasilitas :
a) Ruang Pengelola : Ruang guru, administrasi, Ruang rapat, UKS
b) Ruang Utama : Ruang Kelas
c) Ruang Penunjang :, Ruang Serbaguna, Ruang Musik, , Ruang Teater, Stadion in door
d) Ruang Kegiatan Oot Door :Stadion, taman bermain, kolam renang
e) Ruang Servis : Hall utama, toilet, pantry, ruang satpam

Desain gedung dirancang sesuai dengan kenyamanan termal ruangan, dengan desain Organik
yang ramah dan harmoni dengan budaya, alam, dan manusia. Konsep gedung berfokus pada gerakan
dengan balok-balok yang saling terkait dengan ritme, dihubungkan oleh koridor jembatan yang tertutup,
nyaman dan aman untuk gerakan anak-anak. Sekolah ini memprioritaskan agar anak – anak kecil dapat
belajar dengan nyaman sambil bermain.

8
Sekolah Da Hop mengoptimalkan penggunaan ventilasi dan pencahayaan alami. Selain itu,
bangunan ini memiliki insulasi atap ramah lingkungan multiwarna, anti bising, yang dipadukan dengan
talang air hujan, dan air dari talang tersebut juga dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman di halaman
sekolah.

Pada perencanaan luas jendela sangat menentukan kualitas ruangan kelas. Jendela pada sekolah Da hop
menggunakan 2 tipe, yaitu jendela ayun dan jendela geser katup dengan elemen jendela vertikal. Ukuran
jendela ayun 54 cm x 103 cm, sementara untuk jendela geser katup 114 cm x 124 cm.

Solusi bangunan untuk meningkatkan


kenyamanan ruangan yaitu dengan memberi lapisan
penahan cahaya matahari di permukaan utama Selatan
dan membuat balkon dengan bukaan di Barat dan Barat
Laut yang akan menutupi akses langsung cahaya matahari
dan angin secara efektif. Selain itu, menggunakan
material batu bata yang tidak terbakar meminimalkan
perpindahan panas serta meningkatkan penyerapan suara
dan pengurangan kebisingan.

9
Gedung Sekolah Da Hop, dengan denah persegi, mencakup banyak ruang serbaguna seperti ;
ruang latihan, ruang keterampilan, teater, kolam renang 4 musim, stadion dalam dan luar ruangan, taman
air - terjalin dengan taman bermain dan halaman rumput, yang memenuhi kebutuhan perkembangan anak-
anak secara komprehensif.

3. Sangam Elementary School

 Lokasi : Bhilwara, India


 Dibangun : 2018
 Luas : 2612 m2
 Struktur Bangunan : Beton
 Jenis Fasilitas :
a) Ruang Pengelola : Ruang kepala sekolah, Ruang wakil kepala sekolah, Ruang Staff,
administrasi, Ruang Rapat, UKS
b) Ruang Utama : Ruang kelas
c) Ruang penunjang : Ruang keterampilan art & craft, Ruang musik, Ruang teater, Ruang
Serbaguna
d) Ruang Kegiatan Outdoor : Courtyard
e) Ruang Servis : toilet murid dan staff, gudang

Konsep Gedung Sangam terinspirasi dari kegiatan belajar mengajar siswa di masa lalu yang
dilakukan di lingkungan terbuka yakni di bawah pepohonan. Konsep ini membantu anak-anak terhubung
dengan alam. Hal tersebut merupakan salah satu cara yang bagus untuk mempelajari berbagai kecakapan
hidup, dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berlari, melompat, meluncur, membuat
kekacauan, dan mengeksplorasi diri mereka sendiri secara informal.

10
Bentuk bangunannya terinspirasi dari sepotong keju berbentuk segitiga dengan lubang-lubang
kecil di sisinya seperti yang terlihat pada film kartun. Permukaan luar bangunan memiliki banyak bukaan.
Fasad eksterior menggunakan banyak panel jendela kecil untuk menjaga konektivitas visual dengan alam
dan sekitarnya. Ukuran jendelanya kecil untuk memastikan keamanan dan pemosisian ketinggian jendela
disesuaikan dengan ketinggian siswa. Sehingga, Para siswa dapat melihat pemandangan luar sambil
duduk di meja mereka. Pada setiap lantai bangunan dibangun perkebunan kecil yang memberikan kesan
organik.

11
Dari kejauhan bangunan itu terlihat seperti taman yang landai. Di dekat pintu masuk utama
terdapat amphieater terbuka yang digunakan untuk kegiatan seperti ibadah, drama dan pertunjukan.
Ukuran plot dan ruang yang dibutuhkan untuk proyek menyisakan ruang periferal yang terbatas untuk
kegiatan luar ruangan, Oleh sebab itu, Pengoptimalan ruang dilakukan dengan cara menggunakan
kembali atap seluruh bangunan menjadi taman miring yang menghubungkan setiap lantai dan area atap
yang datar digunakan sebagai jalur bersepeda.

Pada lereng pertama terdapat dua bagian besar anak tangga, lereng kedua yang merupakan lereng
terpanjang dalam bangunan terdapat perosotan diatas rumput hijau, dan lereng ketiga, yang memiliki
cukup sinar matahari, difungsikan menjadi perkebunan kecil. Kebun tersebut digunakan untuk setiap
kelas menanam sayuran dan bunga sendiri. Hal tersebut menciptakan ikatan khusus antara anak-anak dan
alam di sekitar mereka. Bagian paling atas dari atap merupakan area playground tempat para siswa
memanjat dan berayun dengan pemandangan seluruh Kota Bhilwara.

12
Gedung Sangam terdiri atas tiga lantai. Terdapat beberapa void pada bangunan oleh yang
memungkinkan cahaya matahari dapat masuk, akan tetapi cahaya tersebut sebagian diserap taman dalam
ruangan. Taman itu membantu mengurangi perolehan panas dan memberikan sirkulasi udara yang efisien
di seluruh bangunan, yang penting untuk kondisi iklim yang keras di wilayah tersebut. Dengan udara dan
cahaya menyebar yang masuk dari atas, bagian dalam bangunan tetap sejuk dan cukup terang.

Bentuk dan volume ruang kelasnya beragam, tidak seperti ruang kelas pada umumnya berbentuk
persegi panjang. Ruang kelas di Sekolah Sangam lebih tinggi dan ganda. Jadi, dalam satu kelas terdapat
ruang belajar dan ruang tambahan diatasnya yaitu ruang mezanin untuk anak-anak bermain, bersantai dan
melepas lelah. Ruang kelas tersebut dibangun untuk anak-anak berusia tiga hingga tujuh tahun, idenya
adalah menciptakan ruang sedemikian rupa sehingga anak – anak akan semangat sekolah.

13
Kesimpulan

Dari refrensi yang sudah kami cari dan pelajari, kami menyadari bahwa ketiga bangunan
sekolah anak sama-sama mementingkan keamanan dan kenyamanan anak di dalam belajar
nantinya. Sekolah anak - anak sendiri diharapkan dapat menjadi rumah kedua dimana saat anak -
anak berangkat ke sekolah, anak - anak juga akan semangat dan ceria tanpa adanya paksaan.

Pada gedung Sekolah Yoshino anak - anak dilatih untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya terlihat dari pembuatan atap yang miring dan rata di bagian selatan. Selain itu,
terdapat pula cara berinteraksi antara anak dengan lingkungan yang diterapkan melalui kegiatan
berkebun. Sementara untuk sekolah Da hop disediakan ruang tambahan untuk bermain dan
istirahat. Pada masing masing bangunan juga ditemukan berbagai fasilitas yang disediakan untuk
mengembangkan potensi akademik dan non-akademik anak akan tetapi lsbih banyak fasilitas
penunjang pada jenjang sekolah dasar.

Ketiga bangunan juga memiliki design yang berbeda dan unik, untuk interior nya sendiri
bangunan menggunakan warna cat yang beragam yang memberikan kesan Semangat dan ceria.
Hal yang perlu kita perhatikan ketika ingin mendesain sebuah taman kanak-kanak dan sekolah
dasar adalah keamanan dan kenyamanan anak seperti mendesain jendela yang sesuai dengan
ketinggian anak sehingga dapat melihat pemandangan di luar kelas, ruang kelas yang luas dan
terbuka yang di dalamnya terdapat rak untuk menata perlengkapan anak, serta fasilitas penunjang
untuk meningkatkan potensi akademik dan non akademik anak.

14
Daftar Pustaka

https://www10.aeccafe.com/blogs/arch-showcase/2020/06/11/sangam-elementary-school-in-rajasthan-
india-by-sferablu-naman-shah-architects/
https://www.archdaily.com/938228/sangam-elementary-school-sferablu-architects?ad_medium=gallery
https://www.archdaily.com/933653/da-hop-school-1-plus-1-2-architects/5e43d1783312fd4a13000e71-da-
hop-school-1-plus-1-2-architects-photo?next_project=no
https://worldarchitecture.org/article-links/eemhm/multicolored-hipped-roofs-form-this-kindergarten-and-
primary-school-in-vietnam.html
https://archello.com/project/da-hop-school
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.archdaily.com/947117/yoshino-
nursery-school-and-kindergarten-tezuka-
architects&ved=2ahUKEwicu_T1wPDrAhUTSX0KHQWuDxEQFjAAegQICxAC&usg=AOvVaw3gdV
2EytHozHxO5fsYWabU
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.tezuka-
arch.com/english/works/education/yoshino-
hoikuen/&ved=2ahUKEwicu_T1wPDrAhUTSX0KHQWuDxEQFjAPegQIARAB&usg=AOvVaw3n2sZs
-7xrSZCCf3kxhche

15

Anda mungkin juga menyukai