Anda di halaman 1dari 8

ALTERNATIF PROPOSAL KOLOKIUM 2

PERENCANAAN INTERIOR
LADYBIRD PRESCHOOL &
KINDERGARTEN
Taman Kedoya Baru, JL. Akasia 5 Blok B6, West Jakarta

Yumico Synthia / 615130094


Kelas : BX

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA

1.1.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dan vital

dalam kehidupan seseorang, khususnya bagi masa depannya. Oleh


karena itu pendidikan harus mulai diberikan sejak usia dini karena
pendidikan
menentukan

awal

merupakan

dalam

yang

pembentukan

paling
karakter

kritis
dan

dan

paling

kepribadian

seseorang.
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, karena itu usia dini
dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang berharga
dan paling penting dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut
merupakan fase kehidupan yang unik dengan karakteristik khas,
baik secara fisik, psikis, sosial dan moral. Maka para orang tua
dihimbau untuk memulai pendidikan anaknya

baik secara formal

atau informal sedini mungkin.


Pada umur 2-4 tahun anak sudah bisa masuk sekolah yang
disebut playgroup (Kelompok bermain) atau Preschool (Prasekolah),
di Indonesia lebih dikenal sebagai PAUD (Pendidikan anak usia dini).
Bagi beberapa orang tua pendidikan ini tidak wajib dijalani karena
merasa masih bisa dilakukan sendiri

dirumah.

Tetapi seiring

meningkatnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan


anak mereka pada usia dini, mendaftarkan anaknya pada preschool
diharapkan dapat menjadi solusi yang paling efektif untuk tumbuh
kembang anak.
Kurikulum

pendidikan

preschool

sudah

dirancang

sebaik

mungkin untuk membantu pengembangan sikap, pengetahuan,


kreatifitas,

dan

keterampilan

yang

merangsang

kemampuan

motorik, mental serta sosial anak sebelum memasuki pendidikan


dasar. Oleh karena itu pendidikan dini bagi anak usia prasekolah

tergolong cukup penting dan sangat membantu untuk kemudian


hari.
Selain kurikulum yang disusun sebaik mungkin oleh preschool,
Tim pengajar dan fasilitas yang diberikan juga harus memadai dan
berkualitas. Sebagai contoh tim pengajar harus mempunyai sifat
yang sabar, lembut dan juga penyayang, juga keahlian yang sesuai
dan

menguasai

bidangnya.

Itu

akan

sangat

membantu

perkembangan anak secara mental dan psikologis. Fasilitas dan


furniture yang disediakan harus sesuai dengan fungsi ruangan agar
dapat menunjang kegiatan anak. Citra ruangan juga diharapkan
dapat menimbulkan

suasana kekeluargaan dan keakraban bagi

orang tua, anak, dan pengajar. Hal ini tentu dapat menarik minat
anak untuk semangat belajar dan juga menanamkan rasa percaya
orang tua pada preschool tersebut untuk menyekolahkan anaknya
disana.
Maka dari itu, preschool perlu mendapat perhatian khusus
dalam perancangannya, baik dari segi warna dan bentuk elemenelemen pembentuk ruang seperti dinding, ceiling, dan lantai
maupun dari segi sirkulasi dan ergonomi furniture agar nyaman dan
aman untuk digunakan oleh penggunanya, yaitu anak-anak berusia
2-6 tahun ataupun orang dewasa yaitu tim pengajar dan orang tua
murid.
1.2.
Identifikasi Masalah Perancangan
Identifikas masalah berisikan tentang uraian-uraian permasalahan
yang dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan yang
ditinjau dari berbagai aspek, seperti:
1. Aspek Lingkungan
a. Bagaimana merancang preschool yang baik untuk anak-anak
yang sedang mengalami usia pertumbuhan.
b. Bagaimana merancang preschool yang dapat
mengembangkan daya kreatifitas anak-anak melalui berbagai
macam komponen baik melalui warna, bentuk, dan elemenelemen lain yang dibutuhkan di dalam proses belajar
mengajar

c. Perancangan preschool yang dapat memberikan rasa nyaman


bagi anak-anak agar anak dapat belajar dengan nyaman
d. Bagaimana merancang preschool yang dapat menarik minat
orang tua untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya di
sekolah tersebut, dengan cara memberikan pelayanan dan
fasilitas yang cukup memadai untuk anak-anak dalam
kegiatan belajar dan bermain.
2. Aspek manusia
a. Anak-anak di preschool berusia 1-4 tahun yang memiliki
kriteria sehat secara jasmaniah dalam artian tidak memiliki
cacat fisik dan mental, serta tidak memiliki riwayat kesehatan
yang buruk.
b. Aktivitas yang dilakukan anak-anak usia 1-4 tahun seperti
belajar, bermain, mendengarkan music, membaca dongeng,
toilet training dan sebagainya yang harus mendukung proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Elemen estetik yang sesuai dengan sebuah preschool ialah
sesuatu yang bersifat cerita, lucu, atraktif, berwarna-warni
dan menarik minat anak-anak untuk datang bersekolah.
3. Aspek bangunan
a. Adanya jalur sirkulasi yang memadai untuk pra orang tua agar
memudahkan untuk mengantar dan menjemput anaknya.
b. Memiliki keamanan bangunan yang baik untuk menangani
kemungkinan terjadinya musibah kebakaran, gempa, dan
musibah yang lain.
c. Memiliki pencahayaan dan sirkulasi yang baik
4. Aspek ruang
a. Pengelompokan siapa saja pengguna area atau ruang
tersebut serta fungsi dari setiap ruang.
b. Hubungan antar ruang menurut kegunaannya agar memiliki
arus sirkulasi yang baik.
c. Aspek pembentuk ruang meliputi dinding, lantai, dan plafon.
Menggunakan material dan finishing yang baik dana man
serta tidak mengandung zat-zat yang berbahaya untuk
pengguna. Dalam hal ini anak-anak sebagai pengguna
utamanya.

d. Aspek furniture juga tidak kalah penting. Furniture yang


diperlukan berupa meja dan kursi untuk belajar dan makan,
rak-rak penyimpanan buku, dan sebagainya. Tata letak
furniture pun disesuaikan dengan tema ruang dan fungsi
ruang
1.3.
Ruang lingkup dan batasan perancangan
Preschool memiliki pengertian sebagai pendidikan awal untuk anakanak antara umur 2-4 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan
dasar. Preschool juga dikenal dengan sebutan pra-sekolah pada
dasanya memiliki persamaan dengan day care dan kindergarten,
atau lebih tepatnya kindergarten yang tidak memiliki kesamaan
dengan preschool karena kindergarten sudah termasuk dalam
kategori sekolah formal. Day care (tempat penitipan anak) dan
preschool dapat saling melengkapi untuk menyediakan pendidikan
pra sekolah.
1.4.
Batasan perancangan
Terdapat beberapa macam ruangan yang dibutuhkan pada sebuah
preschool. Ruang lingkup proyek akan difokuskan pada ruang utama
yaitu kelas untuk belajar dan ruang bermain. Untuk ruang
penunjang yaitu waiting area (lobby), receptionist, ruang
serbaguna, ruang guru dan staff pengajar, ruang kepala sekolah
akan dibahas secara umum.
1.5.

Tujuan perancangan
Tujuan
Tujuan perancangan interior perancangan Ladybird Preschool,
antara lain:
a. Merancang interior preschool yang fungsional, nyaman
dana man digunakan untuk anak, orang tua dan guru
b. Menarik minat para orang tua murid untuk
menyekolahkan anak-anaknya di preschool ini.
c. Mengutamakan keamanan dan kenyamanan untuk
murid dan para guru
d. Mengimplementasikan citra playfull ke dalam
perancangan interior Ladybird Preschool

e. Menghasilkan rancangan desain interior Ladybird


Preschool yang menarik dan memenuhi kebutuhan dan
program aktivitas oengunjung.
f. Merancang tata letak layout ruang yang baik sehingga
menciptakan arus sirkulasi yang baik di dalam
preschool.

Sasaran
Membuat preschool yang nyaman, menarik, fungsional dan
ekonomis serta dapat mendapatkan keuntungan secara finansial.
Selain itu preschool juga dapat menjadi alternative tempat untuk
para orang tua agar anak-anak mereka mampu mengekspresikan
perasaannya dengan baik dan juga dapat bersosialisasi dengan
anak-anak lainnya.

1.6.
Metode perancangan
Metode yang digunakan dalam proyek perancangan preschool ini
yaitu:
a) Tahap Pengumpulan Data
Metode

pengumpulan

data

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Studi Literatur
Mengumpulkan

data

dengan

cara

mengumpulkan

literature yang berasal dari jurnal, paper, buku dan


bacaan-bacaan

yang

ada

kaitannya

dengan

judul

perancangan.
2. Observasi
Teknik

pengumpulan

penelitian

dan

Mengumpulkan

data

dengan

peninjauan

langsung

data

Misi,

Visi

mengadakan
ke

lapangan.

sejarah,

organisasi, jumlah pekerja, jobdesk dan lain-lain.


3. Programming

struktur

Penyusunan data-data yang telah disurvey kemudian


disesuaikan dengan standar kenyamanan dan kebutuhan
preschool.
4. Konsep Desain
Rancangan tema dan gaya yang telah disesuaikan
dengan programming.

b) Tahap Pengumpulan Gambar Kerja dan Gambar Presentasi


1. Metode pengumpulan gambar kerja meliputi:
-

Siteplan dan denah & tampak existing arsitektur

Layout plan

Layout furniture

Layout floor

Ceiling plan

Tampak Potongan

Detail interior

Tampak, potongan dan perspektif furniture

Detail furniture

2. Metode pengumpulan gambar presentasi meliputi:


-

Layout furniture denah khusus

Tampak potongan berwarna

Perspektif interior berwarna

Aksinometri/ Maket presentasi

Skema Material dan warna

Anda mungkin juga menyukai