Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah adalah salah satu tempat yang strategis untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik baik intelektual, spiritual, emosional, dan skill. Sekolah diharapkan
menjadi Taman bagi Siswa seperti yang diharapkan oleh Ki Hadjar Dewantara (KHD).
KHD mengillustrasikan sekolah sebagai sebuah taman tentu bukan tanpa alasan, dengan
keindahan taman, maka peserta didik dapat menyerap iformasi, nilai, dan skill dari para
gurunya. Jika sekolah diibaratkan taman, maka lingkungan sekolah harus betul-betul
aman bagi seluruh peserta didik baik aman dari segi fisik, mental, emosional,

Prinsip utama Sekolah Ramah anak adalah adalah Pendidikan Tanpa kekerasan non
diskriminasi ,kepentingan yang terbaik bagi anak sebagai pertimbangan utama dalam
setiap kebijakan, program dan kegiatan, penghargaan terhadap anak, Partisipatif,
akuntabilitas, transparasi, pembudayaan.Sebagaimana dalam bunyi pasal 4 UU No.23
Tahun 2002 tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak mempunyai hak
untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.Disebutkan di atas salah satunya adalah berpartisipasi yang dijabarkan
sebagai hak untuk berpendapat dan didengarkan suaranya. Sekolah Ramah Anak adalah
Sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan,
kehidupan sosial,serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.

UPTD SMPN 3 CAMPAKA Setiap tahunnya memiliki jumlah peserta didik 300 an
anak, dengan berbagai persoalan dari persoalan ekonomi, persoalan keluarga, persoalan
pergaulan di Sekolah, persoalan yang berkaitan dengan pelajaran dan sebagainya,
Dimana persoalan-persoalan tersebut menjadi beban bagi anak dan mengganggu dalam
pencapaian kesuksesan belajarnya. Untuk itu sekolah bertekad mewujudkan Sekolah
Ramah Anak (SRA) dengan alasan-alasan Sebagai berikut:
1. Sebagian besar peserta didik memiliki masalah ekonomi dan masalah keluarga
broken home yang berdampak pada kurangnya perhatian, fasilitasi dan
perlindungan orang tua.
2. Dari catatan-catatan guru Bimbingan Konseling, Guru Mata pelajaran dan guru
Piket dari tahun- ke tahun tingkat buliying tinggi, baik bulliying verbal maupun
bulliying fisik.
3. Diskriminasi oleh guru hampir tidak di temukan (mungkin ada tetapi belum
terpantau), tetapi diskriminasi oleh sesama anak masih ditemukan.
4. Sebagian besar anak masih merasa terbebani dengan tugas-tugas Sekolah (tugas-
tugas pelajaran) yang menurut ukuran anak-anak tertentu dirasa berat.
5. Belum sinergisnya pemahaman guru tentang Sekolah ramah anak (SRA) , sehingga
guru belum memiliki standar operasional yang sama dalam memberikan pelayanan
pendidikan terhadap anak
6. Dengan melihat berbagai persoalan di atas, Maka di rasa sangat perlu menerapkan
program Sekolah ramah anak (SRA) di UPTD SMPN Satu Atap Margaluyu,
dengan harapan akan dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan terhadap
peserta didik dan meningkatkan mutu out put nya.

B. Tujuan
Tujuan Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah:
1. Melindungi anak dari segala bentuk perlakuan tidak manusiawi yang mengakibatkan
terjadinya pelanggaran hak anak;
2. Menyediakan sumberdaya pendukung untuk mewujudkan Sekolah ramah anak;
3. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuan anak;
4. Memberikan kesempatan yang sama kepada anak berkebutuhan khusus dan berisiko
lainnya untuk mendapatkan pelayanan pendidikan;
5. Mendampingi anak ketika berhadapan dengan hukum;
6. Merujuk anak ke pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan;
7. Menjamin keselamatan anak di dalam kawasan Sekolah;
8. Menyediakan aksesibilitas fisik dan lingkungan;
9. Menyusun kebijakan dan penyelenggaraan perlindungan anak;
10. Menyelenggarakan program usaha kesehatan Sekolah;
11. Menyelenggarakan lingkungan dan infrastruktur yang bersih, sehat dan memenuhi
standar kesehatan dan kebutuhan anak;
12. Menyediakan fasilitas konseling, perpustakaan dan ruang hasil karya;
13. Menerapkan program perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah;
14. Penerapan kurikulum dan muatan lokal;
15. Menyelenggarakan program ramah dan sadar lingkungan;
16. Melibatkan anak dalam penyelenggaraan sekolah yang berhubungan dengan
kepentingan anak.
BAB II
IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK
DI UPTD SMPN SATU ATAP MARGALUYU

A. Program Sekolah
1. Sambut Siswa (Senyum, Sapa, Salam) di lingkungan Sekolah antara seluruh
warga sekolah;
a. Pembiasaan yang secara continue dilaksanakan dalam bingkai Tujuh Poe Atikan.
a. Hari Senin dengan upacara bendera;
b. Hari Selasa dengan pembiasaan Multilingual
c. Hari Rabu dengan pembiasaan Bancakan dilanjutkan dengan kaulinan
barudak (permainan tradisional). Pada Minggu terakhir setiap bulan seluruh
warga sekolah melaksanakan senam Bersama, baik senam TdBA, senam
Purwakarta, atau senam lain.
d. Hari Kamis dengan pembiasaan Literasi, dan Kamis Ngartis meliputi seni tari
dan seni vocal.
e. Hari Jum’at dengan pembiasaan Keagamaan yang meliputi, shalat Dhuha,
pembacaan Surat Yasin, pembacaan Manaqib, Pembacaan Asmaul Husna.
2. Dalam kegiatan pembelajaran Guru menggunakan “Ice Breaking” untuk
menciptakan suasana menyenangkan.
3. Setiap pembelajaran guru wajib menyampaikan pesan moral kurang lebih 5
menit tentang bahaya bullying, tentang toleransi, peduli lingkungan, kesetia
kawanan,hal-hal up to date di bidang pendidikan, serta rasa cinta dan bangga
pada Sekolah
4. Memberikan ruang kepada anak untuk berkreasi, berekspresi, dan partisipasi
dalam kegiatan Sekolah dan menampilkan kreasi anak dalam even-even yang
diselenggarakan Sekolah
5. Mengenalkan berbagai permainan tradisional ramah anak, seperti engklek,
gobag sodor, gangsingan dan lain lain dalam kegiatan pengenalan Lingkungan
Sekolah (PLS).
6. Memberikan penghargaan khusus bagi anak berprestasi baik prestasi akademik,
maupun non akademik.
7. Menyelenggarakan test psikologi untuk penelusuran bakat dan minat anak.
8. Mencarikan bantuan pendidikan/beasiswa bagi anak tidak mampu
9. Tidak memberikan Punishment (hukuman) pada anak, tetapi setiap pelanggaran
anak di beri konsekuensi sesuai pelanggarannya, untuk pengembangan
pendidikan karakter
10. Guru di bekali dengan pengetahuan dan ketrampilan tentang penyelenggaraan
Sekolah ramah anak melalui kegiatan Workshop.
Keberhasilan Sekolah ramah anak memerlukan berbagai dukungan dari banyak
pihak seperti orang tua,komite Sekolah, lembaga-lembaga swasta dan pemerintah serta
partisipasi aktif peserta didik dalam mewujudkan Sekolah ramah anak.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satu dari Program Bunga Lima
Karakter yang dikembangkan di Kab. Purwakarta. Dengan Program
Sekolah Ramah Anak ini diharapkan anak dapat menggali ilmu dan
pengetahuan, menemukan jati diri, berekspresi, dan menemukan skill di
sekolah dengan rasa aman dan nyaman baik aman dari segi fisik, psikis,
dan keamanan yang lainnya. Pada Sekolah Ramah Anak sekolah
memberikan ruang anak untuk melakukan olah raga, olah rasa, dan olah
piker, sehingga ank betul-betul empunyai keseimbangan dari ketiga hal
tersebut. Jika Program Sekolah Ramah Anak ini terealisasi, maka profil
pelajar Pancasila akan dapat terwujud dan Student Wellbeing akan
terwujud dengan sendrinya.

B. Saran
Sekolah Ramah Anak dapat diwujudkan apabila ada kerjasama yang baik
semua pihak baik dari sisi pemangku kebijakan Pendidikan di tingkat
pusat dan daerah, kepala sekolah, guru/ TU, komite/ orang tua, dan
peserta didik sendiri. Jika kerjasama terjalin, maka rasa aman dan
nyaman bagi anak akan dapat terwujud dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai