Anda di halaman 1dari 17

Laporan Rekayasa Ide

Dosen Pengampu : Ellya Siska Anggraini S.sn M.A

Nama : Putri Syalwa Royani Lubis


Nim : 1193313021
Prodi : PG - Paud Reg B 2019

Fakultas Ilmu Pendidikan


T.P.A 2019 / 2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWTyang telah


melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan observasi dan
menulis laporan hasilobservasi tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan hasil
pengamatan langsung penulisdi Yayasan Pusat Kegiatan Belajar TK Aba Melati
Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak sehinggap ada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Intan selaku Pengurus Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Aba Melati yang telah
memberikan ijin untuk observasi

2. syukaesih Amd selaku guru kelas TK A yang sudah membantu.

3. Sri selaku guru kelas TK B yang sudah membantu.

4 . Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini penulis berusaha seoptimal mungkin demi


sempurnanya laporan,namun penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu dengan lapang hati penulis mengharap saran dan
kritik yang membangun untuk menjadi masukan dan sebagai tambahan bagi
penulis .

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas kritik dan saran yang
diberikan kepada penulis. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.
Visi Dan Misi TK Aba Melati

 Visi

Mewujudkan Generasi Penerus yang Berilmu , Bertaqwa dan Berakhlak Mulia

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu sehingga anak dapat menguasai


umum .

2.Pengetahuan sesuai dengan tingkat pengembangan

3.Menyelenggarakan pendidikan yang dapat menanamkan nilai-nilai islam pada


anak didik sejak usia dini

4.Menciptakan suasana belajar yang sehat,aman,tertib dan menyenangkan bagi


anak

5.Menanamkan aqidah,akhlak dan pengetahuan agama bagi anak-anak .

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Observasi merupakan suatu kegiatan mengamati, melihat serta
menganalis suatu kegiatan dan seperangkat informasi yang diperoleh dengan
menggunakan indera. Hasil dari observasi akan berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya, walaupun objek yang diamati sama. Hal ini disebabkan karena
pelaksanaan dan pengetahuan dari subjek observasi juga berbeda-beda.

Pendidikan anak usia dini sendiri tidak ditekankan kepada pemberian


stimulus pengayaan pengetahuan anak, tetapi lebih diarahkan kepada
pengembangan potensi dan daya kreatifitas anak dan sangat penting adalah pada
pembentukan sikap mental dan kepribadian anak yang berlandaskan pada nilai-
nilai ajaran agama islam. Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang
hayat, untuk menciptakan generasi yang berkualitas.

Pendidikan harus dilakukan sejak usia dini, yaitu pendidikan yang di


tunjukkan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Sebagai jenjang pendidikan,
paud merupakan pendidikan yang di selenggarakan sebelum pendidikan dasar 9
tahun. Hal tersebut bertujuan menyiapkan anak-anak usia dini siap memasuki
jalur pendidikan dasar selanjutnya dengan bekal kesiapan mental dan ajaran
agama islam yang diajarkannya. Dalam laporan observasi ini dibahas mengenai
penyelenggaraan PAUD/TK ABA MELATI .

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan fondasi bagi perkembangan


kualitas sumber daya manusia selanjutnya. Karena itu peningkatan
penyelenggaraan PAUD sangat memegang peranan yang penting untuk kemajuan
pendidikan di masa mendatang. Arti penting mendidik anak sejak usia dini
dilandasai dengan kesadaran bahwa masa kanak-kanak adalah masa keemasan
(the Golden Age), karena dalam rentang usia dari 0 sampai 5 tahun,
perkembangan fisik, motorik dan berbahasa atau linguistik seorang anak akan
tumbuh dengan pesat. Selain itu anak pada usia 2 sampai 6 tahun dipenuhi
dengan senang bermain. Konsep bermain sambil belajar serta belajar sambil
bermain pada PAUD merupakan pondasi yang mengarahkan anak pada
pengembangan kemampuan yang lebih beragam, sehingga di kemudian hari anak
bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang berkualitas.

Kehadiran PAUD yang menjadi bagian dari Sistem Pendidikan Nasional


Indonesia menjadi sangat urgen bagi pelekatan dasar pendidikan anak seperti
yang tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2003. PAUD membantu perkembangan
dan pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Anggapan bahwa pendidikan itu baru dimulai
setelah Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar, bahkan pendidikan yang
dimulai pada usia TK (4-6 tahun) pun sebaliknya sudah terlambat karena
sebenarnya pendidikan itu bisa dimulai sejak anak lahir bahkan sejak dalam
kandungan. PAUD dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna
bagi anak melalui pengalaman nyata dan bermakna.

B. TUJUAN OBSERVASI
Pengamatan observasi ini memiliki beberapa tujuan, antara lain ;

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran di dalam lembaga PAUD / TK ABA


MELATI
2. Untuk mengetahui kurikulum yang digunakan di dalam lembaga PAUD / TK ABA
MELATI

3. Untuk mengetahui peralatan apa saja yang digunakan peserta didik dalam
lembaga PAUD / TK ABA MELATI

4. Untuk mengetahui pembelajaran seni apa aja yang sudah di pelajari

C. Manfaat Observasi
1. Memberi gambaran secara langsung kepada mahasiswa Universitas Negeri
Medan tentang pendidikan di PAUD

2. Menambah wawasan kepada mahasiswa universitas negeri medan

D . Waktu Dan Tempat , Akreditas


 Waktu

Kegiatan observasi dilakukan sesuai dengan waktu pembelajaran di PAUD / TK


Aba Melati dimulai pada pukul 08.00 wib sampai 10.00 wib hari senin sampai hari
sabtu

 Tempat

Kegiatan observasi ini dilakukan di TK / Paud Aba Melati yang bertepatan di jalan
Nuri 13 No 500 A Perumnas Mandala , Kelurahan Kenangan baru , Kecamatan
Percut sei tuan .

 Akreditasi
Akreditasi Paud / TK Aba melati B ( 10259727)

Metode Observasi
Untuk memperoleh data dan informasi dalam observasi saya menggunakan
metode-metode sebagai berikut

 Metode wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara


mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden yang menjadi
narasumber
 Metode pustaka, yaitu memperoleh landasan teori dengan maksud untuk
digunakan dalam pembahasan masalah
 Metode pengamatan yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melihat, mengamati serta menganalisis apa yang menjadi objek. Dalam hal
ini penulis melakukannya dengan cara mengikuti pembelajaran yang ada di
PAUD / TK ABA MELATI, khususnya kegiatan dikelas PAUD, TK, dari awal
hingga berakhirnya KBM.

Bab II Hasil Observasi

 Kurikulum PAUD /TK ABA MELATI

Kurikulum yang digunakan PAUD / TK Aba Melati adalah;

1. Kurikulum Tahun 2004 sesuai dengan standar dinas dan Permendiknas


No.58 yang berisi;
1. Pengembangan Nilai Agama dan Moral
2. Pengembangan Sosial-emosional dan Kemandirian
3. Pengembangan Kognitif, Bahasa dan Seni.
2. Kurikulum Khas Aba Melati
1. Qur’an dan Hadits
2. BTQ dan Qiroati
3. Bimbingan Akhlaqul Karimah.

 Proses Pembelajaran

Program Pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD / TK Aba Melati adalah :

1. Pendidikan Akhlaq
2. Pendidikan Akademis dan Bahasa
3. Pendidikan Jasmani
4. Kreatifitas dan Sains
5. Drum band, Tari, gambar dan class cooking
6. Outing Class Proses pembelajaran untuk anak berusia 3-4 tahun
hanya masuk mengikuti
proses pembelajaran setiap hari senin sampai kamis. Dan untuk
anak berusia 4-6 tahun mengikuti proses pembelajaran dari hari sanin
sampai sabtu. Berikut jadwal-jadwal pembelajaran TK Aba Melati .

 Peralatan Apa saja yang ada di PAUD / TK Aba Melati

Dalam lembaga PAUD Islam Taman Firdaus terdapat alat-alat permainan


indoor dan outdoor yang digunakan untuk bermain peserta didik.

1. Alat Permaninan Indoor;

1. Gambar presiden dan wakil presiden

2. Gambar pancasila

3. Poster bergambar 4 sehat 5 sempurna

4. Poster bergambar sholat 5 waktu

5. Poster bergambar huruf hijaiyah

6. Poster bergambar tata cara wudhu


7. Poster bergambar nama hari-hari

8. Poster bergambar angka

9. Poster bergambar rukun islam

10. Almari untuk tempat buku gambar siswa dan buku tulis

11. Tempat duduk dan meja siswa

12. Tempat untuk meletakkan pensil berwarna dan krayon

13. Mading untuk menempelkan hasil karya siswa

14. Funny blocks (alat permainan bongkar pasang) dengan berbagai bentuk,
ukuran dan warna yang berbeda.

15. Alat mencocok

16. Berbagai jenis puzzle (puzzle susun segitiga, puzzle susun lingkaran, puzzle
binatang, puzzle gambar buah)

17. Balok susun

18. Dan lain-lain

2. Alat Permainan Outdoor.

1. Ayunan (ayunan gantung dan ayunan geser)

2. Prosotan

3. Jungkat-jungkit

4. Jembatan pelangi

5. Bola dunia

6. Kuda-kudaan dari kayu


7. Dan lain-lain

 Pembelajaran Seni apa saja yang sudah di pelajari di paud dan bahan -
bahanya .

1. Menggambar
Menggambar merupakan ekspresi segala sesuatu yang muncul dalam
kesadaran anak pada saat itu. Gambar yang diekspresikan dapat bersifat simbolik
dan bukan tiruan bendanya sendiri secara langsung

Kegiatan menggambar atau mewarnai gambar di taman kanak- kanak sering


di berikan pendidik taman kanak- kanak , karena kegiatan satu itu merupakan
sarana yang praktis dalam memberikan pembelajaran dalam bidang seni
khususnya.

Menggambar ekspresi adalah kegiatan pengungkapan emosi dan perasaan


yang timbul akibat pengalaman- penglaman dari luar, ke atas bidang gambar
( Dharmawan, 1987 dikutip oleh sumanto 2005 )

Langkah kerja menggambar ekspresi :

1. Menentukan bentuk / obyek yang akan digambar kemudian secara langsung


dan spontan mengungkapkannya sesuai peralatan menggambar yang digunakan.
Misalnya gambar pemandangan alam, gambar garis lingkaran, segi empat,
gambar binatang dan sebagainya.

2. Setelah menggambar sesuatu bentuk atau obyek tertentu dilanjutkan


dengan penyelesaian yaitu dengan menambahkan pewarna pada obyek gambar
secara keseluruhan agar kesannya lebih indah.

Menggambar Dengan Jari (Finger Painting )


Kegiatan yang biasa dilakukan di taman kanak – kanak yaitu m enggambar
dengan jari dengan menggunakan tepung kanji, merupakan perantara untuk
menyalurkan kreativitas dan bermain kotor ( Hildebrand, 1986 ).

Finger painting adalah jenis kegiatan membuat gambar yang dilakukan


dengan cara menggoreskan adonan warna ( bubur warna ) secara langsung
dengan jari tangan secara bebas di atas bidang gambar.

Contoh tata cara pelaksanaan

Alat dan Bahan

• Kertas hvs / buku gambar ukuran A3 atau A4

• Bubur warna dari adonan tepung terigu dicampur pewarna makanan

• Kertas koran untuk alas tempat menggambar atau alas meja kerja

• Kaleng atau tempat untuk mengisi air yang akan digunakan mencuci tangan
setelah selesai menggambar.

Langkah kerja

· siapkan kertas gambar, bubur warna ( adonan warna ) dan alas kerja

· goreskan adonan warna tersebut dengan jari secara langsung sehingga


menghasilakan jejak jari tangan dengan bebas sampai membentuk kesan goresan
jari di bidang gambar. agar hasil goresan lebih baik buatlah variasi goresan tebal
tipis, panjang pendek serta kombinasi warna.

2. Membentuk
Membentuk adalah proses kerja seni rupa dengan maksud untuk
menghasilkan karya tiga dimensi yang memiliki volume dan ruang, dalam tatanan
unsur rupa yang indah dan artistik. membentuk merupakan kegiatan seni sebagai
perwujudan suatu ide, gagasan dari bentuk yang sudah ada atau kreasi ciptaan
yang baru. ( dikutip oleh Sumanto,2005,;13 ).

Membentuk dengan plastisin / tanah liat


Plastisin atau tanah liat merupakan salah satu bahan yang digunakan
dalam kegiatan seni rupa untuk kategori membentuk modek tiga dimensi.
Plastisin atau tanah liat merupakan bahan yang mengasikkan bagi anak TK dengan
mengamati terjadinya perubahan bentuk, bila anak mencoba menekan berbagai
sisi dari plastisin atau tanah liat yang dipegangnya. Dengan menekankan jari-jari
tangannya pada plastisin atau tanah liat anak akan mendapatkan gambar jari- jari
mereka pada plastisin ataupun tanah liat tersebut. Keterampilan anak taman
kanak- kanak dalam membentuk plastisin atau tanah liat , sekarang semakin
meningkat , anak- anak sudah dapat membuat bentuk ular, telur, keranjang,
piring, binatang, orang, dan benda- benda lain. (dikutip oleh
Moeslichatoen,2004,;42)

Contoh tata cara pelaksanaan:

alat dan bahan

 Plastisin atau tanah liat


 Lidi atau alat bantu lainnya
 Perlengkapan lain; karton untuk alas meletakkan hasil membentuk
 Meja dan kursi sebagai pendukung melakukan kegiatan ini

Langkah Kegiatan
 Siapkan plastisin atau tanah liat yang akan digunakan, banyaknya
tergantung dengan bentuk apa yang akan di buat, begitu pula warna
plastisin apabila menggunakan plastisin disesuai keinginan masing- masing
untuk mengkombinasikannya.

 Bentuklah medel patung, atau bentuk apapun sesuai keinginan dan


imajinasi masing- masing
 Setelah selesai hasil membentuk diletakkan di atas koran

3. Melipat Kertas
Melipat atau origami adalah suatu teknik berkarya seni / kerajinan tangan
yang umumnya dibuat dari bahan kertas, dengan tujuan untuk menghasilkan
aneka bentuk mainan, hiasan, benda fungsional, alat peraga, dan kreasi lainnya.
Bagi anak usia taman kanak- kanak melipat merupakan salah satu bentuk kegiatan
bermain kreatif yang menarik dan menyenangkan.

Misalnya tema yang dipilih guru adalah membentuk bangunan rumah


dengan cara melipat kertas. Rumah itu dilengkapi dengan gambar pintu dan
jendela. Kemudian rumah tersebut akan diwarnai dengan menggunakan pensil
berwarna yaitu memberi warna atap, pintu, dan jendela. Untuk demonstrasi itu
guru memerlukan pensil warna, pines dan papan tempel untuk menempelkan
hasil demonstrasi tersebut. sedangkan bahan dan alat yang diperlukan adalah
kertas dan pensil warna.

Berikut merupakan contoh rancangan langkah- langkah demonstrasi,


langkah – langkah kegiatan guru dan langkah- langkah kegiatan anak:

 Langkah 1

Guru mendemonstrasikan cara melipat kertas menjadi dua bagian. Siswa


mengamati dengan cermat sambil mendengarkan penjelasan guru. Hasil lipatan
kertas ditempel di papan tulis.
 Langkah 2

Guru mendemonstrasikan cara melipat kertas dari dua bagian menjadi empat
bagian. Siswa mengamati dengan cermat sambil mendengarkan penjelasan guru.
Hasil lipatan kertas ditempel di papan tulis.

 Langkah 3

Guru mendemonstrasikan kertas yang dilipat menjadi empat bagian itu dibuka
dengan sisi kiri dan kanan kertas tetap terlipat.

 Langkah 4

Guru mendemonstrasikan cara melipat. Lipatan kiri dilipat ke belakang tepat


sejajar sisi kiri dan lipatan kanan di lipat kebelakang tepat sejajar sisi kanan.
Kemudian sisi atas ke atas di lipat sampai batas kertas.

 Langkah 5

Guru mendemonstrasikan kertas yang sudah dilipat menjadi empat bagian dilipat
lagi dari sisi atas kertas berimpit dengan sisi bawah. Untuk menemukan batas
tengah kertas.

 Langkah 6

Sebagai langkah akhir guru mendemonstrasikan cara menarik ujung atas sisi kiri
dan kanan kertas sehingga diperoleh bentuk rumah. Penyelesaian selanjutnya
guru menambahkan pintu dan jendela rumah dengan pensil warna. Langkah
kegiatan tersebut di atas ditiru oleh anak.
Bab III Penutup

 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sesuai Berdasarkan hasil pengamatan dan


analisi data yang diperoleh dari tindakan perbaikan pembelajaran antar siklus
dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui pembelajaran dapat
ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan media kertas warna-warni
dapat meningkatkan kemampuan melipat pada anak Kelompok B TK Dharma
Wanita I Malebo Kandangan Temanggung. Pengembangan dalam kegiatan
melipat dengan memilih media kertas warna-warni yang menarik bagi anak,
membuat bentuk lipatan yang menarik dan unik, serta melibatkan anak
dalam kegiatan, sangat membantu anak dalam meningkatkan kemampuan
melipat .

 Daftar Pustaka
 Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Abdurrahman, J. 2005.
Tahapan Mendidik Anak. Bandung: Irsyad Baitus Salam
 Aprisa, Desy. (2013). Metode Pembelajaran Seni RupaDi TK(on line)
tersedia di:http://desyaprisa.blogspot.com/2013/03/metode-
pembelajaran-seni-rupa-di-tk.html
 Arikunto, Suharsimi. (2005). ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta___________. (2007). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
 Budiningsih, C.Asri. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta Peningkatan Kemampuan Melipat...Tri Wiyati166
 Christianti, Martha. (2014). Melipat Kertas Untuk Anak Usia Dini.
Modul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
 Depdiknas. (2009).Permendiknas No. 58/2009tentang Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan . Jakarta : Depdikbud
 Ismayanti, Fajar. (2012). Manfaat Origami. http://sanggar-origami-
indonesia.com/10-manfat-origami.html.
 Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial
(Kuantitatif Dan Kulitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.
 Klub Origami Indonesia. (2012). Jenis-jenis Kertas Origami.
http://origami-indonesia.com/jenis-jenis-kertas-dalamorigami-kind-
ofpaper.html.
 Munandar, U. (1985). MengembangkanBakat dan Kreativitas Anak
Sekolah. Jakarta: PT Gramedia.
 Mutiah, Diana. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta:
Prenada Media Group.
 Novikasari, Meli, dkk. (2012). Mewarnai, Menggunting, Menempel
( 3m ) Dan Melipat(on line) tersedia di:
http://melyloelhabox.blogspot.com/ 2012/10/mewarnai-menggunting-
menempel-3m-dan.html
 Pandiangan, Ester. (2009). Segudang Manfaat Origami Untuk Anak(on
line) tersedia di: http://mayahirai.com/2009/08/12/segudang-manfaat-
origami-untuk-anak

Anda mungkin juga menyukai