Disusun Oleh :
Nama :
NIM
Pokjar
Nelly Fauziyati
815202169
:
PURBALINGGA
Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini pada program Strata 1 pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.
1. Nama : Nelly Fauziyati
2. NIM : 815202169
3. Tempat Penelitian
4. Waktu Pelaksanaan
5. Kelas Penelitian
Peneliti
Nelly Fauziyati
NIM. 815202169
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini Melukis Dengan
Kelereng Di Tempat Penitipan Anak MUTIA Bojong Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran Melukis Dengan Kelereng Di Tempat
Penitipan Anak MUTIA Bojong Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitannya menyimpulkan bahwa Tempat Penitipan Anak mempunyai program
mengembangkan kemampuan seni melalui Melukis Dengan Kelereng. Kegiatan tersebut dapat
merangsang perkembangan seni, bahasa, sosial, emosional, fisik motorik, kognitif, kreativitas
dan berpikir kritis.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disarankan agar kepala sekolah dan guru senantiasa
mengembangkan kemampuan seni dan bahasa seni dan bahasa dan dapat merangsang aspek
perkembangan sosial emosional dan kreativitas sehingga anak akan selalu berpikir kritis.
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sholawat
dan salam beriring salam semoga senantiasa terlimpah curah kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW atas perkenan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Analisis
Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Tempat Penitipan Anak (TPA) MUTIA
Bojong Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. Penyusunan ini didasarkan pada mata kuliah
Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.
Di Universitas Terbuka mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD
4505) wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa program S1 PG PAUD. Dengan Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini mahasiswa diharapkan mampu melakukan penelitian
kelas secara sederhana dengan observasi, wawancara, pengumpulan dokumen serta menganalisis
hasil penelitian tersebut dengan kerangka keilmuan PAUD yang dimilikinya.
Selanjutnya penulis menyusun Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia
Dini untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini yang dilakukan di Tempat Penitipan Anak (TPA) MUTIA Bojong Kecamatan Mrebet
Kabupaten Purbalingga.
Akhirnya laporan ini dapat disusun berkat bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Purbalingga.
3. Ibunda dan Adinda tercinta yang telah banyak memberi semangat dan bantuan baik moril
maupun materiil.
4. Suami tercinta yang telah memberi semangat, motivasi, materi dan meluangkan waktunya
untuk membantu penulisan laporan ini.
5. Anak-anak tersayang yang rela berbagi waktu dan memberi semangat.
6. Rekan-rekan guru maupun mahasiswa yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Pada kesempatan ini peneliti sangatlah menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
sempurna. Hal ini semua karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun penulis harapkan demi kesempatan laporan di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan.
Nelly Fauziyati
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
iii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
vi
PENDAHULUAN
4. Manfaat Penelitian
BAB II
ii
LANDASAN TEORI
1. Pengembangan Seni
2. Pengertian Melukis
7
7
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subyek Penelitian
2. Metode Penelitian
8
8
3. Instrumen Penelitian
BAB IV
ANALISIS DATA
8
10
1. Tabulasi Data
2. Hasil Analisis
10
13
3. Analisis Kritis
15
17
1. Kesimpulan
2. Saran
17
17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
18
19
20
21
22
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tempat Penitipan Anak (Child Care Centre) merupakan wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya
berhalangan atau tidak punya waktu dalam memberikan pelayanan kebutuhan pada anaknya.
TPA MUTIA Bojong beralamat di Jl. Raya Bojong RT 01 RW 03 Kecamatan Mrebet
Kabupaten Purbalingga. Pendirian TPA MUTIA merupakan realisasi dari program pendidikan
anak usia dini yang menggalakan TPA sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan anak
usia dini dan masyarakat.
Pengurus TPA MUTIA mempunyai perhatian besar terhadap pendidikan anak usia dini
sehingga mempunyai inisiatif untuk mendirikan Taman Penitipan Anak. Selain dengan
menggunakan menu generik, pemenuhan gizi anak dan pelayanan bagi anak berkebutuhan
khusus.
TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi : Menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, mandiri,
kreatif dan berakhlak mulia.
Misi :
1. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang kelas TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga
maka penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan "Melukis dengan
Kelereng".
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai :
1. Alasan pendidik melakukan kegiatan "Melukis dengan Kelereng".
2. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut.
1. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di TPA MUTIA Bojong
Mrebet Purbalingga.
2. Melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga PAUD.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengembangan Seni
Dalam kurikulum nasional pengembangan seni mengacu pada kompetensi dasar anak mampu
mengungkapkan gagasan dan daya cipta dalam berbagai bentuk.
Pembagian seni di TPA sangatlah penting. Lowen Feld dan Brittain (1980) (dalam Widia
Pekerti, dkk. 2008) menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan
berbagai kemampuan dasar dalam dirinya seperti kemampuan fisik, pikir/intelektual,
emosional, kreativitas, sosial dan estetika.
Haskel (1979) dalam Widia Pekerti, dkk. 2008 berpendapat bahwa pendidikan anak usia dini
tidak efektif atau kurang sempurna tanpa musik, rupa, gerak dan irama. Belajar melalui seni
pada hakekatnya menyenangkan dan menjadikan anak belajar dari dalam dirinya sendiri
sehingga belajar lebih bermakna dari pada sekedar melaksanakan perintah guru.
1. Pengertian Melukis
Berdasarkan arti melukis adalah membayangkan maka objek yang ada di depan mata
dibayangkan, dikaitkan, diasosiasikan dan diimajinasikan dengan objek yang pernah masuk
dalam ingatan. Melukis adalah memvisualkan/menyatakan bentuk bayangan dalam bentuk
gambar. Melukis mempunyai sifat bebas dan pada menggambar keterikatan mencurahkan
perasaan diperbolehkan sehingga objek yang dilihat seolah-olah sebagai dorongan untuk
menciptakan karya seni. Namun demikian konstelasi dunia seni lukis terdapat lukisan realis yang
lukisan yang menggambarkan kondisi nyata.
Medium inkonvensional artinya modifikasi medium yang sesuai dengan keinginannya misalnya
melukis di atas blako, terpal dan plastik.
Melukis inkonvensional pada prinsipnya melukis dengan cara berkreasi menggunakan
peralatan dan teknik yang tak biasa. Cara kerjanya eksperimentasi/percobaan. Hasil
percobaan ini bisa sekaligus menjadi karya seni. Cara ini disenangi oleh anak karena sifat
bermainnya lebih banyak dan anak menginterpretasikan bermacam-macam teknik.
Teknik melukis inkonvensional dalam melukis dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Teknik tutup.
2. Teknik campur warna kering dan warna basah.
3. Melukis dengan teknik gesek benang.
4. Melukis dengan teknik ikat celup.
5. Melukis dan menempel.
6. Melukis dengan kibasan warna cat air.
7. Melukis dengan kelereng.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik, Pimpinan TPA MUTIA Bojong Mrebet
Purbalingga.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu.
Observasi dalam penelitian dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, selama dua jam
pelajaran yaitu pada tanggal 13 Oktober 2011. Penelitian menggunakan teknik
observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktifitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung melalui kegiatan melukis dengan kelereng.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk
menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara dilakukan
oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik dan
Pimpinan Sekolah untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar
kemampuan seni anak melalui pembelajaran melukis dengan kelereng.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta
penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan
tujuan mencari data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada
hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.
BAB IV
ANALISIS DATA
1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :
Observasi
Anak-anak
sedang
melaksanaka
n kegiatan
melukis
dengan
kelereng di
sentra alam
cair.
TPA MUTIA
Bojong menerima
peserta didik usis
2 5 tahun.
TPA MUTIA
Bojong
memberikan
kegiatan melukis
dengan kelereng
agar anak
mengenal berbagai
macam lukisan
tidak hanya
menggunakan
kuas atau pensil
tapi kelereng juga
bisa digunakan
untuk melukis.
Dalam
pelaksanaannya
memang kami
sengaja tidak satu
Wawancara dengan
Pimpinan KB
Melalui
kegiatan
bermain
kelereng
diharapkan
dapat
mengembangka
n kreativitas
anak dan dapat
melatih kerja
sama dengan
temannya.
Dokumentasi
Sesuai dengan
jadwal pemutaran
sentra.
Terdapat
ruangan
khusus
untuk
kegiatan
melaluli
kelereng.
Supaya anak
dapat
melaksanakan
kegiatan
dengan aman,
nyaman dan
menyenangkan.
Untuk
pemenuhan gizi
anak pun kami
sangat
perhatikan
karena dapat
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
anak.
Disesuaikan
dengan sentra.
Terdapat
ruangan
kamar
khusus yang
ada tulisan
terapi.
Tentang pelayanan
kami pada anak
berkebutuhan
khusus memang
kami menerima
juga untuk kami
tangani melalui
terapi yang
biasanya diberikan
oleh guru khusus.
Untuk anak
berkebutuhan
khusus kami
tangani dengan
diterapi secara
rutin dengan
harapan dapat
berbaur dengan
yang lain..
Jumlah tenaga
pendidik di
TPA kami ada 4
orang.
Jumlah peserta
didik di TPA
kami ada 21
peserta didik.
Program
dirancang oleh
semua pendidik
dan kepala
TPA.
1. Hasil Analisis
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat penelitian maka diperoleh
hasil dalam kegiatan melukis dengan kelereng di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga
adalah sebagai berikut :
Di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga guru melakukan kegiatan pembelajaran melukis
dengan kelereng yang dilakukan di TPA Bojong Mrebet Purbalingga diharapkan mampu
mengembangkan kreativitas anak melalui warna dan gerakan tangan yang dapat
menghasilkan lukisan inkonvensional serta dapat mengembangkan rasa kesetiakawanan yang
tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2008 : 3.10) yang
mengatakan bahwa manfaat melukis bagi perkembangan anak diantaranya adalah melatih
kreativitas anak dan dapat mengembangkan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi.
Hasil wawancara dengan pendidik TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga bahwa kegiatan
melukis dengan kelereng dapat mengembangkan seni seperti yang diungkapkan oleh Lowen
Feld dan Brittain (1980) dalam Widia Pakarti, dkk. (2008) menjelaskan bahwa kegiatan seni
berperan dalam mengembangkan fisik, pikir/intelektual, emosional, kreativitas, sosial dan
estetika.
Hasil wawancara dengan pimpinan TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga bahwa belajar
melalui seni pada hakekatnya menyenangkan yang menjadikan anak belajar dari dalam
dirinya sendiri sehingga belajar lebih bermakna dari pada sekedar perintah guru.
Jadi, analisis data diperoleh dari data yang terkumpul melalui observasi, wawancara dengan
pendidik dan pimpinan dan dokumentasi pada saat penulis melakukan penelitian dan disusun
menjadi tabulasi data. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil data yang telah
dicapai oleh siswa melalui observasi dalam pembelajaran melukis dengan kelereng yang
dilakukan di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga.
1. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan melukis dengan kelereng merupakan
kegiatan yang bermaksud mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki anak yang salah
satunya adalah mengembangkan kemampuan seni motorik anak.
Melalui kegiatan melukis dengan kelereng yang dilakukan di TPA Bojong Mrebet
Purbalingga diharapkan mampu mengembangkan kreativitas anak melalui warna dan gerakan
tangan yang dapat menghasilkan lukisan inkonvensional serta dapat mengembangkan rasa
kesetiakawanan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hajar Pamadhi dan Evan
Sukardi (2008 : 3.10) yang mengatakan bahwa manfaat melukis bagi perkembangan anak
diantaranya adalah melatih kreativitas anak dan dapat mengembangkan rasa kesetiakawanan
sosial yang tinggi.
Dengan kegiatan melukis dengan kelereng dapat mengembangkan seni seperti yang
diungkapkan oleh Lowen Feld dan Brittain (1980) dalam Widia Pakarti, dkk. (2008)
menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan fisik, pikir/intelektual,
emosional, kreativitas, sosial dan estetika.
Sedangkan Haskel (1979) berpendapat belajar melalui seni pada hakekatnya menyenangkan
yang menjadikan anak belajar dari dalam dirinya sendiri sehingga belajar lebih bermakna dari
pada sekedar perintah guru.
Secara umum TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga telah mempunyai kegiatan-kegiatan
yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa sesuai
dengan tahap perkembangan anak sehingga anak berkembang dengan optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1. TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga mempunyai program unggulan yaitu pelayanan
anak berkebutuhan khusus/autis dengan terapi rutin.
2. Pengembangan kemampuan yang dimiliki anak salah satunya dikembangkan melalui
kegiatan melukis dengan kelereng sehingga anak dapat mengembangkan kreativitas dan
rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi.
3. Lingkungan/pemetaan sentra di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga juga disiapkan
sedemikian rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan yang dimiliki anak.
4. Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya.
1. Saran-Saran
1. Dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak melalui melukis dengan
kelereng hendaknya nampan/bahan perlengkapan yang ada jumlahnya memenuhi
jumlah anak sehingga anak dapat bebas berkreasi.
2. Pengembangan kemampuan yang dimiliki anak melalui melukis dengan kelereng
hendaknya pendidik terlibat langsung dengan anak untuk memberi motivasi dan
bantuan anak ketika mengalami putus asa.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Usia berapakah peserta didik yang diterima di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga
ini?
2. Media dan metode apa yang diterapkan/digunakan untuk mendukung kegiatan di TPA
MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga ini?
3. Siapakah yang menyusun/merancang kegiatan-kegiatan di TPA MUTIA Bojong Mrebet
Purbalingga ini?
4. Mengapa di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga ini ada ruangan khusus bertuliskan
TERAPI?
1. Apa keistimewaan yang dimiliki oleh TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga ini?
2. Mengapa terdapat ruangan khusus bertuliskan TERAPI di TPA MUTIA Bojong Mrebet
Purbalingga ini?
3. Apa yang menjadi alasan anak yang berkebutuhan khusus diterima menjadi peserta didik
di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga ini?
LAMPIRAN B
INSTRUMEN HASIL WAWANCARA
1. TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga menerima peserta didik dengan usia antara 2
sampai 5 tahun.
2. Media kelereng dan nampan. Di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga kelereng dan
nampan digunakan untuk melukis. Anak dilatih melukis dengan kelereng. Anak menjadi
tahu bahwa untuk melukis tidak hanya bisa pakai kuas dan pensil saja, tapi kelerengpun
bisa untuk melukis.
3. Penyusunan program kegiatan di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga dibuat setiap
bulan dengan tema mengacu menu generik dan sumber lain agar pembelajaran lancar dan
pengetahuan serta wawasan bertambah.
4. TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga menerima peserta didik berkebutuhan khusus
dengan alasan untuk memberikan pelayanan minimal agar mereka dapat bergaul dengan
teman sebayanya walaupun ada kekurangan. Ada tenaga pendidik khusus yang
menangani peserta didik berkebutuhan khusus ini. Tidak semua guru bisa menanganinya.
DOKUMENTASI
Disusun Oleh :
Nama :
NIM
Pokjar
Nelly Fauziyati
815202169
:
PURBALINGGA
Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini pada program Strata 1 pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.
1. Nama : Nelly Fauziyati
2. NIM : 815202169
3. Tempat Penelitian
4. Waktu Pelaksanaan
5. Kelas Penelitian
Tutor
Peneliti
Nelly Fauziyati
NIM. 815202169
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini Bercerita Menggunakan
Buku Cerita Di Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong Kecamatan Bojongsari Kabupaten
Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran Bercerita Menggunakan
Buku Cerita Di Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong Kecamatan Bojongsari Kabupaten
Purbalingga.
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitannya menyimpulkan bahwa Kelompok Bermain mempunyai program
mengembangkan kemampuan bahasa melalui Bercerita Menggunakan Buku Cerita. Kegiatan
tersebut dapat merangsang perkembangan bahasa, sosial, emosional, fisik motorik, kognitif,
kreativitas dan berpikir kritis.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disarankan agar kepala sekolah dan guru senantiasa
mengembangkan kemampuan bahasa dalam bercerita menggunakan buku cerita sehingga dapat
menstimulasi kegiatan belajar bahasa dan dapat merangsang aspek perkembangan sosial
emosional dan kreativitas sehingga anak akan selalu berpikir kritis.
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sholawat
dan salam beriring salam semoga senantiasa terlimpah curah kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW atas perkenan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Analisis
Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Kelompok Bermain Al-Amanah
Gembong Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Penyusunan ini didasarkan pada mata
kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.
Di Universitas Terbuka mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD
4505) wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa program S1 PG PAUD. Dengan Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini mahasiswa diharapkan mampu melakukan penelitian
kelas secara sederhana dengan observasi, wawancara, pengumpulan dokumen serta menganalisis
hasil penelitian tersebut dengan kerangka keilmuan yang dimilikinya.
Selanjutnya penulis menyusun Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia
Dini untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini yang dilakukan di Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga.
Akhirnya laporan ini dapat disusun berkat bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Purbalingga.
3. Ibunda dan Adinda tercinta yang telah banyak memberi semangat dan bantuan baik moril
maupun materiil.
4. Suami tercinta yang telah memberi semangat, motivasi, materi dan meluangkan waktunya
untuk membantu penulisan laporan ini.
5. Anak-anak tersayang yang rela berbagi waktu dan memberi semangat.
6. Rekan-rekan guru maupun mahasiswa yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Pada kesempatan ini peneliti sangatlah menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
sempurna. Hal ini semua karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun penulis harapkan demi kesempatan laporan di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan.
Nelly Fauziyati
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
iii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
vi
PENDAHULUAN
4. Manfaat Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
5. Manfaat Bercerita
ii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subyek Penelitian
2. Metode Penelitian
8
8
3. Instrumen Penelitian
BAB IV
ANALISIS DATA
8
10
1. Tabulasi Data
2. Hasil Analisis
10
13
3. Analisis Kritis
15
17
17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
19
BAB I
22
21
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PAUD Al-Amanah Gembong adalah lembaga pendidikan yang sejak berdirinya sampai sekarang
telah mengelola beberapa unit kegiatan yaitu POS PAUD, Kelompok Bermain dan Taman
Penitipan Anak dimana pada umumnya memiliki watak dan warna Islam.
PAUD Al-Amanah Gembong berdiri tanggal 11 November 2006 dan disahkan sebagai badan
hukum oleh Notaris Heri Prastowo Wisnu Widodo, S.H. pada tanggal 28 Juli 2009. Pada
kesempatan itu dihadapan Notaris Heri Prastowo Wisnu Widodo, S.H. disertai oleh ketiga
orang yang merupakan petinggi dari Lembaga PAUD antara lain Tohar, Siti Nafsiyati, S.P.
dan Dariyah Parsiyah, A.Ma.
PAUD Al-Amanah Gembong telah memperoleh izin operasional dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Purbalingga. Untuk POS PAUD dengan Nomor SK Pendirian 800/008/2008.
Untuk Kelompok Bermain (KB) dengan Nomor SK Pendirian 800/013/2008. Untuk Taman
Penitipan Anak (TPA) dengan Nomor SK Pendirian 800/045/2010.
Sedangkan tanah yang dipakai untuk menyelenggarakan proses pendidikan tersebut adalah
tanah Desa Gembong. Bangunan yang ada merupakan bantuan dari PNPM-Mandiri tahun
2008.
PAUD Al-Amanah Gembong mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya pendidikan anak yang berkualitas, kreatif,
menyenangkan dan islami yang mampu menghasilkan lulusan yang
memiliki kesalehan pribadi, sosial, kecendekiawanan dan kebangsaan.
Misi : 1. Mewujudkan lembaga pendidikan anak usia dini yang
unggul dan islami.
1. Menciptakan lingkungan belajar dan bermain yang menumbuhkan
suasana belajar aktif, kreatif, menyenangkan, sehat dan inovatif bagi
anak.
2. Mencetak lulusan yang memiliki prestasi kesalehan pribadi, sosial,
kecendekiawanan dan kebangsaan serta memiliki komitmen kemanusiaan
dan keberadaban yang islami.
Program S1 PG PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusan menjadi tenaga pendidik PAUD
professional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi.
Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut
maka telah dilakukan penelitian di PAUD Al-Amanah Gembong yang bertujuan mengumpulkan
data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya
dianalisis secara kritis.
1. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang kelas Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong
Purbalingga maka penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan
"Bercerita Menggunakan Buku Cerita".
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai :
1. Alasan pendidik melakukan kegiatan "Bercerita Menggunakan Buku Cerita".
2. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut.
3. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut.
2. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut.
1. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di KB Al-Amanah Gembong
Purbalingga.
2. Melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga Taman Kanak-Kanak.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Fungsi Bercerita
Masih menurut Tampubolon, 1991 : 50 "Bercerita pada anak memainkan peranan penting bukan
saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan
bahasa dan pikiran anak".
1. Membacakan Cerita
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membacakan cerita untuk anak yang lebih tua atau anak
toddler (2-4 tahun) adalah sebagai berikut (Dombro, Colker, Dodge, 1999):
1. Yakinkan bahwa semua anak merasa nyaman, juga pendidik.
2. Dorong anak menggunakan ilustrasi dalam buku untuk mengira-ngira apa yang terjadi.
3. Berikan jeda sejenak saat membaca dan memperbolehkan anak-anak untuk menebaknebak kalimat atau cerita selanjutnya pada halaman berikutnya.
4. Loncati episode tertentu dari cerita dalam buku yang sudah dihafal anak dari waktu ke
waktu.
5. Berikan respon terhadap kode-kode verbal dan non verbal dari anak tentang gambar yang
tertera dalam buku.
6. Hubungkan isi cerita dengan kehidupan keseharian anak.
7. Jika anak terlihat responsif dan antusias, cobalah membaca buku secara keseluruhan
sekaligus.
8. Doronglah anak untuk merefleksikan cerita dalam buku.
9. Bersiap-siaplah untuk membacakan cerita yang sama berulang-ulang dari hari ke hari.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik, Pimpinan Kelompok bermain AlAmanah Gembong Purbalingga.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi
tertentu. Observasi dalam penelitian dilaksanakan dalam satu kali pertemuan,
selama dua jam pelajaran yaitu pada tanggal 4 Oktober 2011. Penelitian
menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan
aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui pembelajaran
memcoba dan menceritakan apa yang terjadi jika benda-benda didekatkan dengan
magnet.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan
untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara
dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan
pendidik dan Pimpinan Sekolah untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil
belajar kemampuan bahasa anak melalui kegiatan bercerita menggunakan buku
cerita.
BAB IV
ANALISIS DATA
1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :
Observasi
Anak-anak
duduk di
karpet
mendengar
kan cerita
menggunak
an buku
cerita dari
pendidik.
Kelompok
Bermain kami
menerima usia 3
4 tahun dan
kami sudah
mengembangkan
minat awal anak
untuk membaca
lewat kegiatan
membacakan
cerita pada anak.
Tentunya cerita
sesuai dengan
dunia kehidupan
mereka serta isi
cerita bersumber
dari pengalaman
sehari-hari anak.
Wawancara dengan
Pimpinan KB
Melalui kegiatan
bercerita maka
diharapkan
kemampuan
berbahasa anak
berkembang
dengan optimal
dengan kata lain
kegiatan ini
bertujuan
menambah kosa
kata bahasa tulis
anak.
Dokumentasi
Dalam rencana
kegiatan tertulis
bahwa anakanak akan
mendenarkan
cerita dan
menceritakan
kembali isi cerita
dari pendidik.
Dalam dokumen
pendirian
lembaga
tercantum bahwa
tujuan pendirian
KB Al-Amanah
Gembong adalah
membantu anak
mengembangkan
kemampuan
yang dimiliki
agar berkembang
dengan optimal.
tahap
perkembangan
bahasa anak
lewat
membacakan
buku cerita.
Guru
meminta
anak-anak
untuk
menceritak
an kembali
cerita yang
dibacakan
dengan
bahasa
anak.
Di dinding
ditempeli
gambargambar
dengan
tulisannya
juga ada
gambar
tokoh
perwayanga
n yaitu
Werkudara.
Dengan anakanak
menceritakan
kembali ceritanya
maka anak akan
berlatih untuk
menyimak dan
mengembangkan
kemampuan
berbicara anak.
Sesuai dengan
logonya yaitu
Werkudara kita
ingin
mengenalkan
kebudayaan asli
Indonesia kepada
anak sedini
mungkin agar
anak-anak tahu
dan nantinya
dapat mencintai
budayanya
sendiri.
Kami
berkeinginan agar
kemampuan anak
dapat berkembang
dengan optimal
termasuk
kemampuan
bahasa anak dan
anak dapat
mengekspresikan
perasaannya lewat
bercerita.
Selain
menggunakan
menu generik
kami juga
mengembangkan
cinta budaya
bangsa agar nanti
anak dapat
mengenal
kebudayaannya
sendiri dan dalam
pengembangannya
kita mengenalkan
tarian Jawa.
Program
dirancang
bersama-sama
sesuai dengan
tahap
perkembangan
anak.
Jumlah pendidik
kami di KB ini
ada 4 orang.
Jumlah anak 20
dibagi dalam 2
ruang.
Pada KB kami
menggunakan
model sentra dan
ada 5 sentra dalam
KB kami ini.
1. Hasil Analisis
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat penelitian maka diperoleh
hasil dalam kegiatan bercerita menggunakan buku cerita di KB Al-Amanah Gembong Bojongsari
Purbalingga adalah sebagai berikut :
Di KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga guru melakukan kegiatan pembelajaran
diharapkan mampu menumbuhkan minat awal anak untuk membaca melalui kegiatan
mendengar dan berbicara sesuai pendapat Bromley (1992) yang menyatakan bahwa terdapat
empat macam bentuk bahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
Hasil wawancara dengan pendidik KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga bahwa
kemampuan anak dalam mendengar dan menambah perbendaharaan kosa kata sehingga dapat
membantu kemampuan anak berbicara. Pendidik memberikan kegiatan bercerita dengan
posisi anak duduk di lantai sehingga anak merasa nyaman mendengarkan cerita. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Hilderbrand (1986 : 337) "Beberapa guru lebih menyukai anak duduk
di lantai terutama bila lantainya diberi tikar atau karpet." Mereka menganggap pengaturan
seperti itu lebih memberikan iklim yang menyenangkan dan ketenangan
Hasil wawancara dengan pimpinan KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga bahwa
dengan anak menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya maka anak akan belajar
menyimak dan membaca. Thaiss (dalam Bromley, 1992) mengemukakan bahwa anak dapat
memahami dan dapat mengingat suatu informasi jika mereka mendapatkan kesempatan untuk
membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya atau memanipulasinya.
Jadi, analisis data diperoleh dari data yang terkumpul melalui observasi, wawancara dengan
pendidik dan pimpinan KB dan dokumentasi pada saat penulis melakukan penelitian dan
disusun menjadi tabulasi data. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil data
yang telah dicapai oleh siswa melalui observasi dalam pembelajaran bercerita menggunakan
buku cerita yang dilakukan di KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga.
1. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak Bercerita dengan Buku Cerita
merupakan suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan kemampuan bahasa anak yang
merupakan kemampuan yang dikembangkan di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga.
Melalui kegiatan bercerita dengan buku cerita yang dilakukan di KB Al-Amanah Gembong
Purbalingga diharapkan mampu menumbuhkan minat awal anak untuk membaca melalui
kegiatan mendengar dan berbicara sesuai pendapat Bromley (1992) yang menyatakan bahwa
terdapat empat macam bentuk bahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
Kegiatan bercerita yang dikembangkan oleh pendidik di KB Al-Amanah Gembong
Purbalingga akan meningkatkan kemampuan anak dalam mendengar dan menambah
perbendaharaan kosa kata sehingga dapat membantu kemampuan anak berbicara. Pendidik
memberikan kegiatan bercerita dengan posisi anak duduk di lantai sehingga anak merasa
nyaman mendengarkan cerita. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hilderbrand (1986 : 337)
"Beberapa guru lebih menyukai anak duduk di lantai terutama bila lantainya diberi tikar atau
karpet." Mereka menganggap pengaturan seperti itu lebih memberikan iklim yang
menyenangkan dan ketenangan.
Dengan anak menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya maka anak akan belajar
menyimak dan membaca. Thaiss (dalam Bromley, 1992) mengemukakan bahwa anak dapat
memahami dan dapat mengingat suatu informasi jika mereka mendapatkan kesempatan untuk
membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya atau memanipulasinya.
Secara umum KB Al-Amanah Gembong Purbalingga telah mempunyai kegiatan-kegiatan
yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa sesuai
dengan tahap perkembangan anak sehingga anak berkembang dengan optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1. Saran-Saran
1. Dalam mengembangkan kemampuan seni anak pendidik bisa memberikan
kegiatan yang lain yang lebih bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan
anak sehingga kemampuan bahasa anak berkembang dengan optimal.
2. Pengembangan kemampuan seni budaya dikemas melalui kegiatan yang
menyenangkan sehingga anak lebih termotivasi dan menikmati dunia bermainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati Luluk, dkk. 2008. Pengolahan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Dhieni Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Gunarti Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak
Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Usia berapa saja yang diterima di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga ini dan apa
keistimewaan KB ini dari KB lainnya?
2. Mengapa anak disuruh menceritakan kembali cerita yang sudah didengarnya dengan
bahasa sendiri?
3. Kenapa di dinding ditempeli gambar-gambar dan tulisan-tulisan serta ada gambar tokoh
wayang Werkudara?
LAMPIRAN B
INSTRUMEN HASIL WAWANCARA
DOKUMENTASI