Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ANALISIS PAUD DI TPA MUTIA BOJONG

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS


PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA DINI MELUKIS DENGAN
KELERENG
DI TEMPAT PENITIPAN ANAK MUTIA BOJONG KECAMATAN MREBET
KABUPATEN PURBALINGGA

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah Analisis


Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 4504)
Program S1 PAUD FKIP Universitas Terbuka

Disusun Oleh :
Nama : Nelly Fauziyati
NIM : 815202169
Pokjar : PURBALINGGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PURWOKERTO
2011
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini pada program Strata 1 pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.
1. Nama : Nelly Fauziyati
2. NIM : 815202169
3. Tempat Penelitian : TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga
4. Waktu Pelaksanaan : 13 dan 14 Oktober 2011
5. Kelas Penelitian : Melukis Dengan Kelereng

Purbalingga, 25 Oktober 2011


Tutor Peneliti
Dra. Titin Tini Suhartinah Nelly Fauziyati
NIP. 196303131982012003 NIM. 815202169
ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini Melukis Dengan
Kelereng Di Tempat Penitipan Anak MUTIA Bojong Kecamatan Mrebet Kabupaten
Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran Melukis Dengan
Kelereng Di Tempat Penitipan Anak MUTIA Bojong Kecamatan Mrebet Kabupaten
Purbalingga.
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitannya menyimpulkan bahwa Tempat Penitipan Anak mempunyai program
mengembangkan kemampuan seni melalui Melukis Dengan Kelereng. Kegiatan tersebut
dapat merangsang perkembangan seni, bahasa, sosial, emosional, fisik motorik, kognitif,
kreativitas dan berpikir kritis.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disarankan agar kepala sekolah dan guru senantiasa
mengembangkan kemampuan seni dan bahasa seni dan bahasa dan dapat merangsang aspek
perkembangan sosial emosional dan kreativitas sehingga anak akan selalu berpikir kritis.
KATA PENGANTAR

Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya.
Sholawat dan salam beriring salam semoga senantiasa terlimpah curah kepada suri tauladan
kita Nabi Muhammad SAW atas perkenan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Tempat Penitipan
Anak (TPA) MUTIA Bojong Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. Penyusunan ini
didasarkan pada mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.
Di Universitas Terbuka mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini
(PAUD 4505) wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa program S1 PG PAUD. Dengan Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini mahasiswa diharapkan mampu melakukan
penelitian kelas secara sederhana dengan observasi, wawancara, pengumpulan dokumen serta
menganalisis hasil penelitian tersebut dengan kerangka keilmuan PAUD yang dimilikinya.
Selanjutnya penulis menyusun Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak
Usia Dini untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan
Anak Usia Dini yang dilakukan di Tempat Penitipan Anak (TPA) MUTIA Bojong Kecamatan
Mrebet Kabupaten Purbalingga.
Akhirnya laporan ini dapat disusun berkat bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Purbalingga.
3. Ibunda dan Adinda tercinta yang telah banyak memberi semangat dan bantuan baik
moril maupun materiil.
4. Suami tercinta yang telah memberi semangat, motivasi, materi dan meluangkan
waktunya untuk membantu penulisan laporan ini.
5. Anak-anak tersayang yang rela berbagi waktu dan memberi semangat.
6. Rekan-rekan guru maupun mahasiswa yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Pada kesempatan ini peneliti sangatlah menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh
dari sempurna. Hal ini semua karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu saran
dan kritik yang membangun penulis harapkan demi kesempatan laporan di masa yang akan
datang.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan.

Purbalingga, Oktober 2011


Penulis

Nelly Fauziyati

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang Masalah 1
2. Fokus Penelitian 3
3. Tujuan Penelitian 3
4. Manfaat Penelitian 3
BAB II LANDASAN TEORI 4
1. Pengembangan Seni 7
2. Pengertian Melukis 7
3. Manfaat Melukis Bagi Perkembangan Anak 7
4. Medium dan Bahan Baku Melukis 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 8
1. Subyek Penelitian 8
2. Metode Penelitian 8
3. Instrumen Penelitian 8
BAB IV ANALISIS DATA 10
1. Tabulasi Data 10
2. Hasil Analisis 13
3. Analisis Kritis 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 17
1. Kesimpulan 17
2. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Instrumen Wawancara


1. Instrumen Wawancara dengan Pendidik 18
2. Instrumen Wawancara dengan Pimpinan 19
Lampiran B : Instrumen Hasil Wawancara
1. Instrumen Hasil Wawancara dengan Pendidik 20
2. Instrumen Hasil Wawancara dengan Pimpinan 21
Lampiran C : Dokumentasi 22

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tempat Penitipan Anak (Child Care Centre) merupakan wahana asuhan kesejahteraan sosial
yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya
berhalangan atau tidak punya waktu dalam memberikan pelayanan kebutuhan pada anaknya.
TPA MUTIA Bojong beralamat di Jl. Raya Bojong RT 01 RW 03 Kecamatan Mrebet
Kabupaten Purbalingga. Pendirian TPA MUTIA merupakan realisasi dari program
pendidikan anak usia dini yang menggalakan TPA sebagai salah satu bentuk pelayanan
pendidikan anak usia dini dan masyarakat.
Pengurus TPA MUTIA mempunyai perhatian besar terhadap pendidikan anak usia dini
sehingga mempunyai inisiatif untuk mendirikan Taman Penitipan Anak. Selain dengan
menggunakan menu generik, pemenuhan gizi anak dan pelayanan bagi anak berkebutuhan
khusus.
TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi : Menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, mandiri,
kreatif dan berakhlak mulia.
Misi : Mendidik dan mengasuh dengan pendekatan mutu
intelegensi.
Tujuan : Terpenuhinya hak anak di bidang pendidikan dan
pengasuhan serta kesejahteraan sosial sehingga tumbuh dan berkembang
kecerdasannya secara optimal.
Program S1 PG PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusan menjadi tenaga pendidik
PAUD professional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat
inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam
mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di TPA MUTIA Bojong Mrebet
Purbalingga yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang
dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.

1. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang kelas TPA MUTIA Bojong Mrebet
Purbalingga maka penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan
"Melukis dengan Kelereng".

1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai :
1. Alasan pendidik melakukan kegiatan "Melukis dengan Kelereng".
2. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut.
3. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut.
2. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut.

1. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di TPA MUTIA Bojong
Mrebet Purbalingga.
2. Melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga PAUD.

BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengembangan Seni
Dalam kurikulum nasional pengembangan seni mengacu pada kompetensi dasar anak mampu
mengungkapkan gagasan dan daya cipta dalam berbagai bentuk.
Pembagian seni di TPA sangatlah penting. Lowen Feld dan Brittain (1980) (dalam Widia
Pekerti, dkk. 2008) menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan
berbagai kemampuan dasar dalam dirinya seperti kemampuan fisik, pikir/intelektual,
emosional, kreativitas, sosial dan estetika.
Haskel (1979) dalam Widia Pekerti, dkk. 2008 berpendapat bahwa pendidikan anak usia
dini tidak efektif atau kurang sempurna tanpa musik, rupa, gerak dan irama. Belajar
melalui seni pada hakekatnya menyenangkan dan menjadikan anak belajar dari dalam
dirinya sendiri sehingga belajar lebih bermakna dari pada sekedar melaksanakan perintah
guru.

1. Pengertian Melukis
Berdasarkan arti melukis adalah membayangkan maka objek yang ada di depan mata
dibayangkan, dikaitkan, diasosiasikan dan diimajinasikan dengan objek yang pernah masuk
dalam ingatan. Melukis adalah memvisualkan/menyatakan bentuk bayangan dalam bentuk
gambar. Melukis mempunyai sifat bebas dan pada menggambar keterikatan mencurahkan
perasaan diperbolehkan sehingga objek yang dilihat seolah-olah sebagai dorongan untuk
menciptakan karya seni. Namun demikian konstelasi dunia seni lukis terdapat lukisan realis
yang lukisan yang menggambarkan kondisi nyata.
1. Manfaat Melukis Bagi Perkembangan Anak
Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2008 : 3.10) menyebutkan bahwa manfaat melukis bagi
perkembangan anak adalah :
1. Melukis sebagai media mencurahkan perasaan.
2. Melukis sebagai alat bercerita/bahasa visual/bentuk.
3. Melukis sebagai alat bermain.
4. Melukis dapat melatih ingatan.
5. Melukis dapat melatih berpikir komprehensif/menyeluruh.
6. Melukis sebagai media sublimasi perasaan.
7. Melukis dapat melatih keseimbangan.
8. Melukis dapat melatih kreativitas anak.
9. Melukis dapat mengembangkan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi.

1. Medium dan Bahan Baku Melukis


Pada garis besar berkarya rupa terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Medium konvensional
Medium konvensional artinya medium yang digunakan sesuai dengan penggunaannya seperti
kertas, kanvas, hardboard dan papan.
1. Medium inkonvensional
Medium inkonvensional artinya modifikasi medium yang sesuai dengan keinginannya
misalnya melukis di atas blako, terpal dan plastik.
Melukis inkonvensional pada prinsipnya melukis dengan cara berkreasi menggunakan
peralatan dan teknik yang tak biasa. Cara kerjanya eksperimentasi/percobaan. Hasil
percobaan ini bisa sekaligus menjadi karya seni. Cara ini disenangi oleh anak karena sifat
bermainnya lebih banyak dan anak menginterpretasikan bermacam-macam teknik.
Teknik melukis inkonvensional dalam melukis dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Teknik tutup.
2. Teknik campur warna kering dan warna basah.
3. Melukis dengan teknik gesek benang.
4. Melukis dengan teknik ikat celup.
5. Melukis dan menempel.
6. Melukis dengan kibasan warna cat air.
7. Melukis dengan kelereng.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik, Pimpinan TPA MUTIA Bojong
Mrebet Purbalingga.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.

3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi
tertentu. Observasi dalam penelitian dilaksanakan dalam satu kali pertemuan,
selama dua jam pelajaran yaitu pada tanggal 13 Oktober 2011. Penelitian
menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan
aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan melukis
dengan kelereng.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk
menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara
dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan
pendidik dan Pimpinan Sekolah untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil
belajar kemampuan seni anak melalui pembelajaran melukis dengan kelereng.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta
penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan
dengan tujuan mencari data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan
yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.

BAB IV
ANALISIS DATA

1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :

Wawancara dengan Wawancara dengan


Observasi Dokumentasi
Guru Pimpinan KB
Anak-anak TPA MUTIA Melalui Sesuai dengan
Bojong
menerima
peserta didik
usis 2 5
tahun.
TPA MUTIA
Bojong
memberikan
kegiatan
melukis
dengan
kelereng agar
anak mengenal
berbagai
macam lukisan
tidak hanya
menggunakan kegiatan
kuas atau bermain
pensil tapi kelereng
sedang kelereng juga diharapkan
melaksanak bisa digunakan dapat
an kegiatan untuk melukis. mengemban
jadwal
melukis Dalam gkan
pemutaran
dengan pelaksanaanny kreativitas
sentra.
kelereng di a memang anak dan
sentra alam kami sengaja dapat
cair. tidak satu anak melatih
satu nampan kerja sama
tapi kami dengan
dapat temannya.
melaksanakan
dengan kerja
sama dan
saling
membantu
untuk melatih
tangan satu
anak dengan
pasangannya.
Hari ini kami
membentuk
dua sentra
yaitu sentra
alam cair dan
sentra
persiapan.
Terdapat Untuk Supaya anak Disesuaikan
ruangan memberikan dapat dengan sentra.
khusus kesempatan melaksanak
untuk pada anak agar an kegiatan
dapat melukis
dengan
leluasa.
Penyusunan
kegiatan
dibuat setiap
bulan sesuai
dengan tema
dengan
dan mengacu
aman,
pada menu
nyaman dan
generik serta
menyenang
dari sumber
kan.
lainnya untuk
Untuk
membantu
pemenuhan
kegiatan kelancaran
gizi anak
melaluli pembelajaran
pun kami
kelereng. dan
sangat
menambah
perhatikan
pengetahuna
karena dapat
dan wawasan.
berpengaruh
Pemenuhan
terhadap
gizi bagi anak
pertumbuha
sangatlah
n anak.
penting karena
dengan
pemenuhan
gizi yang tepat
anak akan
tumbuh dan
berkembang
secara optimal.
Terdapat Tentang Untuk anak
ruangan pelayanan berkebutuha
kamar kami pada n khusus
khusus anak kami
yang ada berkebutuhan tangani
tulisan khusus dengan
terapi. memang kami diterapi
menerima juga secara rutin
untuk kami dengan
tangani harapan
melalui terapi dapat
yang biasanya berbaur
diberikan oleh dengan yang
guru khusus. lain..
Jumlah
tenaga
pendidik di
TPA kami
ada 4 orang.
Jumlah
peserta
didik di TPA
kami ada 21
peserta
didik.
Program
dirancang
oleh semua
pendidik
dan kepala
TPA.

1. Hasil Analisis
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat penelitian maka diperoleh
hasil dalam kegiatan melukis dengan kelereng di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga
adalah sebagai berikut :
Di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga guru melakukan kegiatan pembelajaran
melukis dengan kelereng yang dilakukan di TPA Bojong Mrebet Purbalingga diharapkan
mampu mengembangkan kreativitas anak melalui warna dan gerakan tangan yang dapat
menghasilkan lukisan inkonvensional serta dapat mengembangkan rasa kesetiakawanan
yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2008 :
3.10) yang mengatakan bahwa manfaat melukis bagi perkembangan anak diantaranya
adalah melatih kreativitas anak dan dapat mengembangkan rasa kesetiakawanan sosial
yang tinggi.
Hasil wawancara dengan pendidik TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga bahwa
kegiatan melukis dengan kelereng dapat mengembangkan seni seperti yang diungkapkan
oleh Lowen Feld dan Brittain (1980) dalam Widia Pakarti, dkk. (2008) menjelaskan
bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan fisik, pikir/intelektual, emosional,
kreativitas, sosial dan estetika.
Hasil wawancara dengan pimpinan TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga bahwa
belajar melalui seni pada hakekatnya menyenangkan yang menjadikan anak belajar dari
dalam dirinya sendiri sehingga belajar lebih bermakna dari pada sekedar perintah guru.
Jadi, analisis data diperoleh dari data yang terkumpul melalui observasi, wawancara
dengan pendidik dan pimpinan dan dokumentasi pada saat penulis melakukan penelitian
dan disusun menjadi tabulasi data. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil
data yang telah dicapai oleh siswa melalui observasi dalam pembelajaran melukis dengan
kelereng yang dilakukan di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga.

1. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan melukis dengan kelereng merupakan
kegiatan yang bermaksud mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki anak yang
salah satunya adalah mengembangkan kemampuan seni motorik anak.
Melalui kegiatan melukis dengan kelereng yang dilakukan di TPA Bojong Mrebet
Purbalingga diharapkan mampu mengembangkan kreativitas anak melalui warna dan
gerakan tangan yang dapat menghasilkan lukisan inkonvensional serta dapat
mengembangkan rasa kesetiakawanan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hajar
Pamadhi dan Evan Sukardi (2008 : 3.10) yang mengatakan bahwa manfaat melukis bagi
perkembangan anak diantaranya adalah melatih kreativitas anak dan dapat
mengembangkan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi.
Dengan kegiatan melukis dengan kelereng dapat mengembangkan seni seperti yang
diungkapkan oleh Lowen Feld dan Brittain (1980) dalam Widia Pakarti, dkk. (2008)
menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan fisik, pikir/intelektual,
emosional, kreativitas, sosial dan estetika.
Sedangkan Haskel (1979) berpendapat belajar melalui seni pada hakekatnya
menyenangkan yang menjadikan anak belajar dari dalam dirinya sendiri sehingga belajar
lebih bermakna dari pada sekedar perintah guru.
Secara umum TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga telah mempunyai kegiatan-
kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa
sesuai dengan tahap perkembangan anak sehingga anak berkembang dengan optimal.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1. TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga mempunyai program unggulan yaitu
pelayanan anak berkebutuhan khusus/autis dengan terapi rutin.
2. Pengembangan kemampuan yang dimiliki anak salah satunya dikembangkan melalui
kegiatan melukis dengan kelereng sehingga anak dapat mengembangkan kreativitas
dan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi.
3. Lingkungan/pemetaan sentra di TPA MUTIA Bojong Mrebet Purbalingga juga
disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan yang
dimiliki anak.
4. Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya.

1. Saran-Saran
1. Dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak melalui melukis
dengan kelereng hendaknya nampan/bahan perlengkapan yang ada jumlahnya
memenuhi jumlah anak sehingga anak dapat bebas berkreasi.
2. Pengembangan kemampuan yang dimiliki anak melalui melukis dengan
kelereng hendaknya pendidik terlibat langsung dengan anak untuk memberi
motivasi dan bantuan anak ketika mengalami putus asa.
DAFTAR PUSTAKA

Musfiroh Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta :


Universitas Terbuka.
Pamadhi Hajar. Evan Sukardi S. 2008. Seni Ketrampilan Anak. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Pekerti Widia. 2008. Metode Pengembangan Seni. Jakarta : Universitas Terbuka.
POSTING
http://indi-printing-walik.blogspot.co.id/2011/11/laporan-analisis-paud-di-tpa-mutia.html
Diposting oleh Anis Kurliyanti, S.Pd.I. di 08.02

Anda mungkin juga menyukai