Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,atas taufiq, dan hidayah-
Nya,sehingga tugas ini terselesaikan dengan baik.Shalawat dan salam tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Muhammad Rasullah S.A.W, keluarga para sahabat dan kerabatnya
yang telah berjuang demi islam.
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini merupakan hasil yang dilakukan penulis.Oleh
sebab itu disadari bahwa keterbatasan dan kekurangan tidak bisa dihindarkan. Untuk itu perbaikan
dan koreksi dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan karya
tulis ini.
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini banyak bantuan yang diperolah baik tenaga
maupun pikiran dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih terutama
kepada :
1. Bapak Drs.Yakub Husaen,M.Si,Selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda selama kami
menjadi Guru.
2. Bapak Halil Umasugi,selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kecamatan
Tidore dan Tidore Timur yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan yang sangat
bermanfaat.
3. Ibu Ety. M.Edi Purwanto Selaku Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Tidore yang telah
memberikan arahan dan motivasi serta memfasilitasi penulis dalam penyelesaian laporan penelitian
tindakan kelas.
4. Ibu Ida Abdal,S.Pd,selaku kepala sekolah yang telah membimbing dan memberikan masukan
masukan yang berguna untuk menyelesaikan penulisan laporan penelitian tindakan kelas ini.
5. Bapak Akhmad Nurul Hasan, S.Pd.,M.Si yang telah memberikan kritik dan saran sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis dengan baik
6. Teman-teman guru senasib seperjuangan yang memberikan bantuan dukungan dan sumbangan
pemikiran sehingga penelitian dapat terselesaikan dengan lancar.
Semoga penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,serta mendapat
Ridha dari Allah SWT.
Penulis
Saona Kalfangare,S.Pd
NIP.197112192005012005
ABSTRAK
Anak Taman Kanak –kanak pada umumnya sudah mampu berkomunikasi secara lisan,namun
untuk membaca anak masih mengalami kesulitan mengingat bahasa merupakan sistem yang rumit
dan melibatkan berbagai unsur seperti, huruf, kata,kalimat dan tata cara melafalkannya.Untuk
Mengembangkan kemampuan, guru harus mampu menciptakan media berupa alat permainan yang
memotivasi anak dalam belajar.Media yang digunakan dibuat bervariasi agar anak tidak
merasa bosan dan jenuh dalam belajar.
Dari hasil penelitian menunjukkan pengenalan huruf melalui permainan kartu gambar dilakukan
dalam proses belajar mengajar yang mengunakan alat praga yang tidak membosankan dan
membahayakan siswa,alat praga dapat digunakan secara individual maupun kelompok,dalam
permainan siswa merasa tidak terbebani. Dan dari hasil penelitian dapat diketahui kegiatan
permainan kartu gambar dalam mengenal huruf menunjukkan peningkatan pada setiap siklus.
Kata kunci : mengenal huruf, permainan kartu gambar.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman kanak – kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang terdapat
dalam jalur pendidikan formal.Sesuai dengan tujuan TK menurut undang – undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI pasal 28 ayat 3
berbunyi : “ Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak –
Kanak,Raudatul Athfal atau bentuk lain yang sederajat “. Pendidikan bagi anak usia 4 sampai 6
tahun.Usia 4 sampai 6 tahun ini merupakan usia yang paling efektif untuk mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki anak.Menurut Muliawan (2009:15) pendidikan anak usia dini dua atau sering
yang disingkat Paud adalah pendidikan yang diberikan kepada anak usia dua sampai enam
tahun.Pendidikan anak usia dini disebut juga pendidikan usia prasekolah,taman bermain,atau taman
kanak – kanak.
Pendidikan di Taman Kanak – Kanak sangat penting dalam kehidupan seorang anak,karena
pendidikan saat ini sebagai modal dasar untuk perkembangan selanjutnya.Untuk itu pembelajaran di
TK haruslah disesuaikan dengan perkembangan anak dan memberikan rasa aman,nyaman dan
menyenangkan dan menarik bagi anak serta mendorong keberanian.Dalam PP RI Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Pendidikan Bab IV pasal 19 dinyatakan bahwa : proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara
intereaktif,menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan
perkembangan fisik dan psikologi peserta didik.
Pendidikan di Taman kanak – kanak bertujuan untuk membantu anak didik mengembangkan
potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai
agama,sosial,emosional,kemandirian,kognitif,bahasa,motorik kasar dan motorik halus untuk siap
memasuki sekolah dasar.Untuk mencapai perkembangan anak tersebut dilakukan dalam kegiatan
bermain
Dunia anak – anak adalah dunia bermain.Bermain merupakan cara yang paling baik untuk
mengembangkan potensi yang ada pada anak.Bermain juga salah satu pendekatan pembelajaran di
Taman kanak –kanak.Hal ini sesuai dengan prinsip belajar Taman kanak – kanak yaitu bermain
sambil belajar,belajar seraya bermain
Sudono(1995:1) bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan
alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi,memberikan rangsangan maupun
mengembangkan imajinasi pada anak.Melalui pembelajaran di Taman kanak – Kanak diharapkan
mampu mengembangkan aspek – aspek perkembangan sesuai dengan kurikulum 2010 yaitu : nilai
agama dan moral,sosial emosional,bahasa,kognitif,motorik kasar dan motorik halus.
Salah satu aspek pengembangan kemampuan dasar anak yaitu : bahasa.Kemampuan
berbahasa sangatlah perlu dikembangkan karena dengan berbahasa anak dapat memahami kata dan
kalimat serta memahami hubungan antara bahasa lisan dan tulisan pra membaca
awal.Pengembangan kemampuan bahasa ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran
melalui bahasa yang sederhana secara tepat,mampu berkomunikasi secara efektif dan
membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa indonesia.
Peranan guru sangat penting dalam pengembangan bahasa anak ,untuk mengembangkan
kemampuan bahasa anak Taman kanak – kanak,dapat diarahkan melalui komponen berbahasa
yaitu :menyimak,membaca,menulis dan berbicara .
Salah satu komponen berbahsa adalah membaca.Mengajarkan membaca di Taman kanak –
kanak dapat dilaksanakan selama dalam batas – batas aturan pengembangan pra skolatik atau pra
akademik serta mendasarkan diri pada prinsip dasar harkiki dari pendidikan Taman kanak –kanak
sebagai sebuah taman bermain ( dalam Depdiknas,2000:2)
Anak Taman Kanak –kanak pada umumnya sudah mampu berkomunikasi secara lisan,namun
untuk membaca anak masih mengalami kesulitan mengingat bahasa merupakan sistem yang rumit
dan melibatkan berbagai unsur seperti,huruf,kata,kalimat dan tata cara melafalkannya.Untuk
mengembangkan kemampuan membaca,guru harus mampu menciptakan media berupa alat
permainan yang memotivasi anak dalam belajar.Media yang digunakan dibuat bervariasi agar anak
tidak merasa bosan dan jenuh dalam belajar.
Berdasarkan Pengamatan penulis dilapangan cara guru mengenalkan huruf pada anak
langsung menyebutkan bunyi huruf sambil menunjuk huruf kemudian cenderung memberikan
penugasan, sehingga mengakibatkan kemampuan anak mengenal huruf,membedakan bentuk huruf
yang ditandai dengan kondisi berikut.Pertama,ketika diberikan kesempatan untuk menyebut huruf
maka hanya 3-4 saja yang bisa menyebutkan atau 7,5 % - 10 % dari kseluruhan anak di kelas B.Jika
guru berinsiatif menawarkan mengenal huruf dengan cara menyusun huruf ,maka cuma beberapa
anak saja yang menyambut tawaran tersebut.
B. Rumusan Masalah
Mengacu dari latar belakang diatas maka masalah diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah penerapan permainan kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf siswa
Kelas B TK Kemala Bhayangkari Kota Tidore Kepulauan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penulisan dapat ditulis sebagai berikut :
1. Permainan kartu gambar meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf siswa Kelas B
Kemala Bhayangkari Kota Tidore Kepulauan.
D. Manfaat Penelitian
Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan maka beberapa manfaat dapat dipetik oleh berbagai
pihak yang berkepentingan langsung proses pembelajaran yaitu :
1. Bagi siswa
a.Membantu dan memudahkan anak untuk mengenal huruf.
b.Sebagi motivator belajar untuk mempelajari materi pelajaran yang lain.
2. Bagi guru
a. Media permainan kartu gambar dapat diterapkan sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf dan menjadikan proses belajar lebih menarik.
b.Sebagai umpan balik terhadap efektivitas berbagai teknik yang diterapkan selama ini.
A. Pengertian
Mengenal huruf adalah kegiatan yang melibatkan unsur audiktif ( pendengaran ) dan visual
( pengamatan ).Kemampuan mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengeksplorasi buku
dengan cara memegang atau membolak-balik buku (Depdiknas 2007: 4 ).
Mengenal huruf dalam teori whole language dalam Susanto (2011:86) yaitu mengenal huruf
dan bunyi dari konteksnya ( dari bahasa yang digunakan ).Misalnya guru bertanya sama anak, siapa
namanya,anak menjawab “Ani” kemudian guru bertanya lagi bunyi apa yang kamu kenal dari
namamu? Lalu anak mulai mengindentifikasi bunyi dan huruf a dan ni (n dan i ) jadi anak belajar dari
konsep ke parsial.
Pengertian kartu gambar adalah merupakan media dalam permainan menemukan huruf. Anak
diajak bermain dengan mencari kartu – kartu gambar dan menyebut nama huruf yang ada pada
kartu gambar. yang berdasarkan teka-teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru.
Kartu gambar adalah kertas persegi panjang atau segi empat yang agak tebal berisi gambar-
gambar.Permainan kartu gambar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan anak dengan
mengunakan kartu gambar, kartu tersebut dikemas dengan warna yang menarik serta penggunaanya
bersifat fleksibel.Oleh karena itu penggunaan kartu gambar tersebut dapat diyakini dapat mendorong
dan memotivasi anak untuk terus belajar serta meningkatkan pemahaman terhadap pembelajaran
khususnya dalam mengenal huruf.
Bermain merupakan suatu kegiatan yang melekat pada dunia anak. Pada intinya bermain
dapat dipandang sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Bermain bersama-sama dengan
teman akan memberikan kesempatan pada anak untuk berkomunikasi satu sama . Selain itu ada
permainan yang mempunyai fungsi mengembangkan bahasa, antara lain,melalui buku
cerita,bermain,khayal,bermain kata – kata , dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.
Menurut Sudono (1995 : 7 ) alat permainan adalah sebuah alat bermain yang digunakan anak
untuk memenuhi naluri bermainnya,Sudono juga mengatakan bahwa permainan adalah semua benda
yang digunakan anak dalam kegiatan belajar mengajar dapat secara teratur,lancar,efektif, dan
efisien,sehingga pendidikan Taman kanak – kanak dapat tercapai
Menurut Tanaka dalam Sudono (1995:8) menyatakan bahwa alat permainan yang tujuan
penggunaannya dipersiapkan harus bervariasi. Dengan adanya alat permainan yang bervariasi anak
akan lebih terlatih dan merasa senang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Deskripsi persiklus
Pada tahap pelaksanaan pengenalan melalui permainan kartu gambar pada penelitian ini
penulis menggunakan 2 siklus yaitu :
Siklus I
1. Tahap perencanaan
a. Menentukan jadwal yang memungkinkan untuk kegiatan pengenalan huruf.
b. Mempersiapkan semua perangkat pembelajaran.
c. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati anak selama proses kegiatan pengenalan
berlangsung.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada pelaksanaan, melalui kegiatan bermain,bercerita dan bernyanyi yang dilakukan secara klasikal
dan diisi juga dengan melatih gerak motorik anak.
3. Tahap obsevasi
Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan observasi terhadap
aktivitas anak selama kegiatan membaca.
4. Refleksi /Analisis
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada siklus I,masalah – masalah yang ditemukan pada tiap
akhir pertemuan diupayakan pada siklus berikutnya untuk memperbaiki hal – hal yang merupakan
masalah pada siklus I.
Siklus II
Pada siklus kedua diadakan kesempakatan dengan teman sejawat yang bertugas sebagai
pengamat untuk mengamati hal – hal tertentu yang menjadi target perbaikan.Tahapan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II tidak berbeda dengan siklus I.Setelah pertemuan kedua
dilaksanakan,hasil obsevasi diamati dan dianalisis kemudian membuat refleksi kedua.Perubahan –
perubahan yang terjadi pada siklus I sampai II dianalisa sehingga guru dapat menentukan tindakan
selanjut.
Pelaksanaan siklus I dan II diharapkan mendapatkan kekuatan tindakan perbaikan dalam
kegiatan pengembangan dalam mengenal huruf yaitu :
1. Kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak karena menggunakn sistem bermain,bernyanyi,dan
bercerita.
2. Anak lebih mudah merespon kegiatan yang dilaksanakan
3. Dengan permainan kartu gambar ,anak – anak sangat berminat untuk mengenal huruf bahkan
membaca buku.
Pelaksanaan siklus I dan II juga terdapat kelemahan tindakan perbaikan, masalah – masalah
yang timbul misalnya :
1. Hasil tingkat pencapaian perkembangan belum sesuai dengan keinginan guru,yaitu keenganan anak
dalam melakukan kegiatan motorik.
2. Perilaku anak yaitu,sebagaian anak masih pasif terhadap kegiatan mengenal huruf.
2. Prodesur Penilaian
a. Guru melaksanakan penilaian dengan mengacu pada kemampuan (indikator ) yang hendak dicapai
dalam satu satuan kegiatan yang direncanakan dalam tahap waktu tertentu dengan memperhatikan
prinsip penilaian yang telah ditentukan.Penilaian dilakukan seiring dengan kegiatan
pembelajaran.Guru melakukan kegiatan ketika kegiatan bermain sedang berlangsung.Dalam
pelaksanaan penilaian sehari – hari,guru menilai kemampuan ( indikator) semua anak yang hendak
dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH).
b. Cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut :
1. Catatan hasil penilaian pada pada kolom penilaian perkembangan anak dalam
Rencana Kegiatan Harian.
2. Anak yang belum berkembang mencapai indikator seperti yang diharapkan di isi
dengan nama – nama anak dalam RKH dan diberi tanda ( )
3. Anak yang mulai berkembang sesuai indikator ditulis nama anak dan
diberikan tanda ( )
5. Jika anak yang berkembang sangat baik dan menunjukkan kemampuan seperti
yang tercantum dalam indicator ditulis nama anak dan diberi tanda (
c. Hasil catatan penilaian yang ada dalam Rencana Kegiatan harian (RKH) dirangkum dan
dipindahkan ke dalam format rangkuman penilaian perkembangan anak didik TK.
1. Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam siklus II pada Rencana
Kegiatan Harian lebih cenderung memperoleh empat bintang maka hasilnya akan
dipindahkan empat bintang pada rangkuman penilaian rangkuman siklus II,dengan selalu
memperhatikan proses perubahan perilaku dan kemampuan dalam pembelajaran.
Contoh :
BB (Belum Berkembang )
MB (Mulai Berkembang )
D. Analisis Data
Siswa kelas B berjumlah 20 orang dan data analisis dalam presentase dengan menggunakan
rumus oleh Hariyadi (2009:24) sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II
kemampauan anak mengenal huruf terjadi peningkatan mulai dari kondisi awal,siklus I dan Siklus II.
2.Siklus I pertemuan 2
Pertemuan dilaksanakan pada hari senin 12 Januari 2015 di sentra persiap-
an dengan tema rekreasi dan sub tema kegunaan rekreasi.Adapun deskripsi
langkah – langkah sebagai berikut :
2)Motivasi : Guru menertibkan kelas dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
1)Apresepsi : guru mengajak siswa berdoa,menyanyi lagu a,i,u,e,o dan tepuk abc.Kegiatan ini
dilakukan agar siswa tidak terasa dirinya mau belajar.
c.Pijakan Saat Main ( ± 60 menit )
1)Pembiasaan bercakap – cakap tentang agama yang dianut.
2)Pada bidang pengembangan motorik kasar guru mengajak anak untuk bermain kucing dan
kancil.
3) Pada bidang pengembangan bahasa guru memperlihatkan kartu gambar seperti gambar
anggur,buah,coklat,dasi,emas,ikan,jembatan,fajar,gunung, yang akan digunakan
anak kemudian guru mengacak dan membagikan kepada anak lalu mempersilakan pada anak
satu - persatu untuk menyebut nama gambar yang ada pada kartu dan menyebut huruf depan
nama gambar tersebut.agar suasana lebih semangat guru menunjuk beberapa anak secara
bergantian berlomba mencari kartu gambar yang disebutkan guru setelah gambar
ditemukan,anak menyerahkan ke guru dan menyebutkan huruf depan nama gambar tersebut.
4) Pada bidang pengembangan kognitif guru membagi batu karang dan mempersilakan anak
membilang dengan batu karang 1- 10
5) Pada bidang pengembangan motorik halus,guru membagi bahan roncean dan anak
dipersilakan meronce dan membuat roncean membentuk huruf sesuai dengan keinginan anak
sendiri.
d.Pijakan Setelah main ( ± 30 menit )
1) Guru memberitahu agar merapikan bahan dan alat main
2) Guru memberi waktu istirahat pada anak (cuci tangan makan bekal bersama, bermain bebas dihalaman
)
3) Guru menanyakan kembali kegiatan main pada anak,lalu menyimpulkan dengan cara menjelaskan dan
menekankan inti dari materi pelajaran secara keseluruhan.
4) Tindak lanjut,yaitu guru memberikan tugas pekerjaan rumah untuk mencari gambar –gambar yang ada
tulisan sederhana.
5) Menutup pelajaran, dilakukan dengan cara mengakhiri pelajaran dengan cara , memberikan
penguatan, motivasi,bernyanyi, dan berdoa.
2.Siklus I pertemuan 3
Pertemuan dilaksanakan pada hari kamis 15 januari 2015 pada sentra alam
Dengan tema rekreasi dan subtema kegunaan rekreasi.Adapun deskripsi
langkah – langkah pembelajaran pertemuan 3 sebagai berikut :
a.Pijakan lingkungan ( ± 30 menit )
1) Guru menyiapkan alat dan bahan main serta menata alat main
b.Pijakan sebelum main ( ± 30 menit )
1) Motivasi : Guru menertibkan kelas dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
2) Apresepsi : guru mengajak siswa berdoa,menyanyikan lagu selamat pagi”. Kegiatan ini
dilakukan agar siswa tidak terasa dirinya mau belajar.
c.Pijakan Saat Main ( ± 60 menit )
1) Pembiasaan bercakap – cakap tentang memberi maaf.
2) Pada bidang pengembangan motorik kasar guru mengajak anak menangkap kantong biji.
3) Pada bidang pengembangan bahasa guru mengacak kartu gambar seperti
gambar,helikopter,jam,kalung,mainan ,obat,piano,roti yang akan digunakan anakkemudian
dibagikan kepada anak lalu mempersilakan pada anak satu - persatu untuk menyebut nama
gambar yang ada pada kartu dan menyebut huruf depan nama gambar tersebut.agar suasana
lebih semangat guru menunjuk beberapa anak secara bergantian berlomba mencari kartu
gambar yang disebutkan guru setelah gambar ditemukan,anak menyerahkan ke guru dan
menyebutkan huruf depan nama gambar tersebut.
4) Pada bidang pengembangan kognitif guru mempersilakan anak mengisikan pasir kedalam
botol.
5) Pada bidang pengembangan motorik halus,guru membagi bahan daun kering ,lem,dan
lembar kerja dan anak dipersilakan mewarnai huruf yang ada pada lembar kerja.
d.Pijakan Setelah main ( ± 30 menit )
1) Guru memberitahu merapikan bahan dan alat main
2) Guru memberi waktu istirahat pada anak (cuci tangan makan bekal bersama, bermain bebas
dihalaman )
3) Guru menanyakan kembali kegiatan main pada anak,lalu menyimpulkan dengan cara menjelaskan
dan menekankan inti dari materi pelajaran secara keseluruhan.
4) Tindak lanjut,yaitu guru memberikan tugas pekerjaan rumah untuk mencari gambar –gambar yang
sederhana yang huruf depannya seperti yang ada pada kartu.
5) Menutup pelajaran, dilakukan dengan cara mengakhiri pelajaran ,mmberikan penguatan,
motivasi,bernyanyi, dan berdoa.
berlomba mencari kartu sebanyak 13 kartu yang telah diletak guru dilantai.setelah kartu ditemukan
anak menyerahkan ke guru sambil menyebut nama dan huruf depangambar yang ada pada
kartu gambar.
3) Pada bidang pengembangan kognitif anak menyebut urutan huruf dari A - J d.Pijakan
Setelah main ( ± 30 menit )
1) Guru memberitahu agar merapikan bahan dan alat main
2) Guru memberi waktu istirahat pada anak (cuci tangan makan bekal bersama, bermain bebas
dihalaman )
3) Guru menanyakan kembali kegiatan main pada anak,lalu menyimpulkan dengan cara menjelaskan
dan menekankan inti dari materi pelajaran secara keseluruhan.
4) Tindak lanjut guru membagi kartu pada anak yang masih lupa atau belum mengenal huruf depan
yang ada pada kartu saat main agar diulang lagi dirumah.
5) Menutup pelajaran, dilakukan dengan cara mengakhiri pelajaran ,mmberikan penguatan,
motivasi,bernyanyi,dan berdoa.
4.Siklus I pertemuan 4
Pertemuan dilaksanakan pada hari kamis 19 januari 2015 pada sentra persiapan
dengan tema rekreasi dan subtema macam – macam kendaraan dilaut deskripsi
langkah – langkah pembelajaran pertemuan 4 sebagai berikut :
a.Pijakan lingkungan ( ± 30 menit )
Guru menyiapkan alat dan bahan main serta menata alat main.
b.Pijakan sebelum main ( ± 30 menit )
1) Motivasi : Guru menertibkan kelas dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
2) Apresepsi : guru mengajak siswa berdoa,menyanyikan lagu “ apa kabar “dan “tepuk
semangat “ untuk menuju pada proses pembelajaran pengenalan huruf.Kegiatan ini dilakukan
agar siswa tidak terasa dirinya mau belajar.
c.Pijakan Saat Main ( ± 60 menit )
1) Pembiasaan tanya jawab tentang perbuatan yang baik
2) Pada bidang pengembangan motorik kasar anak melakukan gerakan senam irama dengan alat
diiringi musik,.
3) Pada bidang pengembangan bahasa guru telah mengacak kartu gambar terlebih dahulu dan
meletakkan dilantai lalu guru menunjuk beberapa anak secara bergantian untuk berlomba
mencari kartu gambar seperti kartu gambar laptop,istana,padi,tomat,televisi,robot,roti,lalu
menyebut nama gambar dan huruf depan yang ada pada gambar tersebut.
4) Pada bidang pengembangan kognitif guru mempersilakan anak mengisikan pasir kedalam
botol.
5) Pada bidang pengembangan motorik halus,guru membagi bahan daun kering , lembar kerja
dan anak dipersilakan merwarnai huruf l,i,p,t,r.
d.Pijakan Setelah main ( ± 30 menit )
1) Guru memberitahu merapikan bahan dan alat main
2) Guru memberi waktu istirahat pada anak (cuci tangan makan bekal bersama, bermain bebas
dihalaman ).
3) Guru menanyakan kembali kegiatan main pada anak,lalu menyimpulkan dengan cara menjelaskan
dan menekankan inti dari materi pelajaran secara keseluruhan.
4) Tindak lanjut,yaitu guru memberikan tugas pada anak agar mencari gambar- gambar
sederhana dan menyebut nama gambar dan nama huruf depan pada gambar tersebut keesokan
harinya hadapan teman –temannya.
5) Menutup pelajaran, dilakukan dengan cara mengakhiri pelajaran ,memberikan
penguatan,motivasi,bernyanyi dan berdoa.
1.Siklus II pertemuan 1
Pertemuan dilaksanakan pada hari Kamis 22 Januari 2015 di sentra persiapan
dengan tema dan subtema macam – macam kendaran dilaut.Adapun deskripsi
langkah langkah pembelajaran pada pertemuan pertama sebagai berikut :
3.Siklus II pertemuan 3
Pertemuan dilaksanakan pada hari kamis 29 Januari 2015 di sentra seni dengan
tema pekerjaan sub tema macam macam pekerjaan.Adapun deskripsi langkah
langkah pembelajaran pada pertemuan ke 3 sebagai berikut:
5.Siklus II pertemuan 4
Pertemuan dilaksanakan pada hari sabtu 31 Januari 2015 di sentra seni dengan
tema pekerjaan sub tema macam macam pekerjaan.Adapun deskripsi langkah
langkah pembelajaran pada pertemuan ke 4 sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dalam grafik sebagai berikut :
Pada tindakan penelitian siklus I kegiatan pembelajaran menggunakan media berupa kartu
bergambar yang ada kata nama gambar,kartu huruf dan kartu gambar yang ada kata dari nama
gambar.Dari tindakan siklus I terlihat peningkatan kemampuan untuk setiap aspek yang diamati
namun peningkatannya masih belum stabil dan belum mencapai KKm 75 %,karena masih ada anak
yang masih belum bisa mengenal huruf maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.
Pada siklus II penulis melakukan pembelajaran yang lebih memotivasi anak dengan
menambah kartu gambar yang belum pernah digunakan dan selalu dilakukan dalam bentuk lomba
dan menarik perhatian anak.Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan dapat dijabarkan
keberhasilan penggunaan permainan kartu gambar sebagai berikut :
1) Aspek 1, anak mampu menyebut huruf vokal, pada kondisi awal adalah 40%, pada siklus I menjadi
60 % dan siklus II meningkat menjadi 90%.
2) Aspek 2, anak mampu membedakan bunyi huruf vokal,pada kondisi awal adalah 35%, pada siklus I
menjadi 60 % dan siklus II meningkat menjadi 95%.
3) Aspek 3, anak mampu menyebut huruf pada gambar , pada kondisi awal adalah 25%, pada siklus I
menjadi 55% dan siklus II meningkat menjadi 95%
4) Aspek 4, anak mampu menyebut huruf konsonan pada kondisi awal adalah 35 %,pada siklus I
menjadi 65 % dan siklus II meningkat menjadi 95 %.
5) Aspek 5, anak mampu membaca kata pada gambar,pada kondisi awal adalah 35 % pada Siklus I
menjadi 65 % dan siklus II meningkat menjadi 95 %
Berdasarkan hasil dari uraian diatas dan dapat dijelaskan dimana untuk setiap aspek yang
dijumlah presentase bisa meningkat .Hal ini dapat menunjukkan bahwa permainan kartu gambar
dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemampuan anak mengenal huruf di Taman kanak – kanak Kemala Bhayangkari mengalami
peningkatan melalui permainan kartu gambar,karena dunia anak adalah bermain dan bermain
merupakan cara paling baik untuk mengembangkan potensi yang ada pada anak.
2. Dengan media /alat peraga dan metode yang berfariasi dapat merangsang anak – anak untuk mau
belajar.
B. SARAN
Agar pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik bagi anak,guru harus lebih kreatif dalam
merancang pembelajaran dan disajikan dalam bentuk permainan,guru hendaknya menciptakan
suasana pembelajaran yang nyaman dan dapat meningkatkan kreatifitas anak.
Guru juga harus memeliki kemampuan pokok yang dapat meningkatkan
profesionalismenya,yaitu menguasai bahan ajar,menguasai kurikulum,mampu mengelola
kelas,menggunakan media,mengelola intereaksi belajar mengajar,menilai prestasi siswa untuk
keperluan pengajaran,mengenal fungsi BK di kelas,administrasi sekolah dan menafsirkan hasil
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi,suhardjono,Supardi 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Betty Dewi Puspita Sari. 2013 Pengenalan huruf Alfabet bagi anak Usia Dini
1693 - 2024
Pembinaan TK dan SD
Muliawan, jasa ungguh. 2009. Manajemen play group dan TK. Yogyakarta: Diva press.
Sudono, Anggani. 1995. Alat permainan dan sumber belajar. TK. Jakarta.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana Prenada : Media Group
Assalamualaikum. Saya mau bertanya, Bagaimana cara mengajarkan siswa huruf konsonan rangkap dengan
menggunakan media kartu huruf?