Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN MEDIA PAPAN KANTONG HURUF ABJAD

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN


PENGENALAN HURUF PADA ANAK DI KB PAUD RIDHA
BAKTI NUNU KECAMATAN TALIABU UTARA

SITI ANZALNA
HARUNA NIM :859984168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
PENGGUNAAN MEDIA PAPAN KANTONG HURUF ABJAD
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN
PENGENALAN HURUF PADA ANAK DI KB PAUD RIDHA
BAKTI NUNU KECAMATAN TALIABU UTARA

Program Studi pendidikan Anak Usia Dini

Siti Anzalna Haruna 2023: Penggunaan Media Papan Kantong Huruf


Abjad Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Pengenalan Huruf
Pada Anak Di KB Paud Ridha Bakti Nunu Kecematan Taliabu (Dibimbing
oleh Dra. Stefani Nawati Ekoresti,M.Pd)

Masalah penelitian ini adalah peningkatan kemampuan kognitif anak


melalui teknik media papan katong huruf abjad pada anak usia dini 4-6
tahun yang yang perlu perbaikan, selain itu guru juga jarang melakukan
evaluasi hasil pembelajaran dikelas sehingga tujuan menghitung pada anak
usia dini 3-4 tahun di PAUD Ridha Bakti kecamatan taliabu
utara,kabupaten pulau taliabu . metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pelaksanaan dilakukan dua siklus.
Akan tetapi sebelum melakukan siklus 1 peneliti melakukan observasi atau
Prasiklus Pada prasiklus hanya diperoleh nilai rata-rata hasil belajar anak
yaitu mulai mengenal huruf sebesar 20 % sedangkan yang belum
berkembang (BB) sebesar 80%. Pada Siklus pertama peniliti melihat ada
perkembangan yaitu jumlah mulai berkembang dan berkembang sesuai
harapan sebesar 80% huruf sebanyak dan pada siklus kedua terjadi
perkembangan yang sangat bagus dengan Presentase berkembang sangat
baik 70% dan berkembang sesuai harapan sebanyak 30 %, sehingga total
perkembang pada siklus dua mencapai 100 % dengan demikian dapat
dikatakan bahwa mendia yang digunakan berhasil meningkatkan
kemampuan kognitif anak dalam hal ini yaitu mengenal huruf dengan baik.

Kata Kunci: Anak Usia dini 4-6 Tahun, Kognetif Anak, Media Katong
Huruf Abjad
PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan


yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai anak berusia 6 (enam) tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar
kearah pertumbuhan dan perkembangangan fisik baik motorik halus atau
motorik kasar, kecerdasan baik kecerdasan kemampuandalam berfikir, daya
cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosial emosional, kecerdasan
bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan yang dimiliki oleh setiap
anak dan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap anak usia dini.
Perkembangan anak usia dini yang sangat perlu untuk dikembangkan
dan dioptimalkan, perkembangan tersebut meliputi: Aspek perkembangan
Nilai Agama dan Moral (NAM), kognitif, bahasa, fisik motorik dan sosial
emosional.4 Aspek perkembangan ini tidak dapat berkembang dengan
sendirinya melainkan dengan adanya hubungan satu sama lain. Masa ini
merupakan masa stimulasi seluruh aspek perkembangan memiliki peran
penting untuk tugas perkembangan selanjutnya.
Setiap aspek perkembangan yang harus dioptimalkan oleh anak usia
dini, salah satunya adalah aspek bahasa. Aspek bahasa perlu dipersiapkan dan
dikembangkan salah satunya adalah kemampuan mengenal huruf.
Kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari kompetensi kemampuan
bahasa dalam ruang lingkup keasaraan. Adapun lingkup perkembangan
keaksaraan pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dalam
PERMENDIKBUD Nomor 137 tahun 2014 pada usia 4-5 tahun anak dapat:
(1) mengenal simbol- simbol, (2) mengenal suara-suara hewan/ benda-benda
di sekitar, (3) membuat coretan yang bermakna, (4) meniru (menuliskan dan
mengucapkan) huruf A- Z.
Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan
pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat menarik perhatian, minat, pikiran
dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar agar tercapai tujuan
pembelajaran tertentu. Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam
menunjang keberhasilan pada proses belajar mengajar, media juga dapat
membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.7Media
pembelajaran yang digunakan di PAUD yang berupa media cetak (majalah,
buku certia), alat permainan edukatif (APE), audio visual, poster, dan papan
flanel. Penggunaan media pembelajaran di sekolah pada umumnya harus
menyenangkan, bermakna, menarik perhatian anak, dan tidak membosankan.
Hal tersebut dipertimbangkan agar anak bersemangat saat kegiatan
pembelajaran khususnya belajar mengenal huruf sebagai dasar pemahaman
dalam membaca bagi anak usia dini. Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain
juga mengatakan salah satu penyebab keberhasilan proses belajar mengajar
adalah karena adanya penggunaan media atau perantara dalam proses belajar
mengajar, karena kehadiran media mempunyai arti yang sangat penting dalam
proses pembelajaran.8 Jadi, dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat
bantu yang digunakan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan ilmu
pengetahuan pada peserta didik melalui audio ataupun audio visual yang
dapat dilihat dan didengar oleh anak. Salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mengenalkan huruf pada anak usia dini adalah media
papan pintar huruf. Media papan pintar huruf merupakan media yang
didalamnya terdapat huruf-huruf abjad dan juga gambar untuk mengenalkan
huruf pada anak usia dini.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis di lapangan
ditemukan adanya permasalahan dalam kegiatan pengembangan di kelas yaitu
rendahnya kemampuan mengenal konsep bilangan di PAUD Ridha Bakti.
Pada saat proses pembelajaran peneliti melihat peran guru masih menekankan
pengajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru
dengan spontan memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan
kegiatan kepada anak. Kondisi ini ditengarai penyebabnya adalah dalam
proses pembelajaran guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dan
permainan yang tepat yang dapat menumbuhkan motivasi belajar anak.
Selain kurangnya media pembelajaran dan permainan yang tepat, hal
ini lebih disebabkan oleh minimnya ruangan kelas yang dimiliki oleh PAUD
Ridha Bakti Nunu. Sehingga guru merasa kesulitan mencari tempat jika
menambahkan media dan sumber belajar terlalu banyak.
Permasalahan lain yang terjadi di PAUD Ridha Bakti nunu adalah
metode yang digunakan oleh guru masih menggunakan metode ceramah dan
praktek-praktek paper-pencil test. Pada pengembangan kognitif khususnya
pada pengenalan huruf, guru memberikan perintah kepada anak agar
mengambil majalah dan pensil masing-masing. Selanjutnya guru memberikan
contoh kepada anak untuk menghitung jumlah benda yang terdapat pada
majalah dan mengisinya dengan huruf yang sesuai dengan bentuk benda
tersebut pada kolom yang telah disediakan. Setelah anak mengerti, guru
menyuruh anak untuk mengerjakannya sendiri. Hal ini merupakan salah satu
penyebab rendahnya kemampuan anak dalam mengenal huruf di PAUD
Ridha Bakti. Sebagai indikator rendahnya kemampuan anak di KB PAUD
tersebut, dapat dilihat bahwa dari siswa kelompok B yang sudah mengenal
huruf dari 10 siswa hanya 2 orang (2 %), dan sisanya sebanyak 8 siswa (80%)
belum mengenal huruf abjad
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di PAUD Ridha Bakti ,
penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis secara langsung pemanfaatan
media papan katonng huruf abjad sebagai salah satu cara meningkatkan
kemampuan mengenal huruf anak PAUD dan dapat memperbaiki kondisi
pembelajaran yang terjadi di PAUD Ridha Bakti. Media ini dianggap mampu
memecahkan masalah diatas karena dalam proses pembelajaran, alat bantu
atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi
dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang
disampaikan.
Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan
bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga
memiliki
peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar. Media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,
bertujuan, dan terkendali Selanjut untuk meneliti masalah di atas, Penulis
melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Media Papan Kantong
Huruf Abjad Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak
Di KB PAUD Ridha Bakhti Nunu Kecematan Taliabu Utara’’

TEKNIS ANALISIS DATA

penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan


kuantitatif .Ananalisis dilakukan berdasarkan hasil observasi aktivitas
belajar siswa, aktivitas belajar guru dan hasil tes evaluasi siswa, hasil yang
disajikan dalam tabel dan deskripsikan per siklus dengan tujuan
mengungkapkan serangkain kegiatan tindakan perbaikan pembelajar.untuk
mengetahui ketercapain aktivitas pembelajaran guru dan siswa digunakan
persamaan sebagai berikut

N Skor perolehan 𝑥 100


Skor Maksimum

Keterangan :
N = Nilai Persentasi
SP = Skor perolehan
SM = Skor
Maksimum
Untuk mengetahui ketuntasan keberhasilan belajar siswa, peneliti
menggunakan krteria ketuntasan belajar klasikal dengan kriteria minimal
85 % dari jumlah siswa yang telah diperoleh ketuntasan belajar rata-rata
65 Menurut Antonius (2016: 175) dalam Asnani ,bahwa rums ketuntasan
belajar klasikal (KBK) dapat digunakan rumus sebagai berikut

P ∑X 𝑥 100 %
N

Keterangan Rumus :
P = Persentase ketuntasan belajar klasikal
∑X = Jumlah siswa yang telah tuntas belajar
N = Banyaknya siswa dalam kelas

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Deskripsi Prasiklus
Upaya untuk mengetahui kemampuan Kognitif anak peneliti
melakukan kegiatan prasiklus adalah kegiatan untuk melakukan
pengamatan guna mendapatkan data tentang kemampuan kognitif
anak sebelum diberi tindakan. Peneliti melakukan pengamatan lebih
teliti pada hari senin tanggal 7 November 2022. Pengamatan mulai
dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan selesai. Peneliti
menyimpulkan anak-anak masih kurang aktif didalam kegiatan
pengembangan kognitif yang diajarkan guru. Berdasarkan dari
pengamatan sebelum tindakan, diperoleh data hasil amatan sebagai
berikut :
Tabael 1. Rekapitulasi Kemampuan
Anak Pada Prasiklus

NO NAMA ANAK ASPEK PENILAIAN KETERANGAN


BB MB BSH BSB
1 Syareza Winata  BB
2 Irshan Mboki  BB
3 Nazwairin  , BB
4 Citra Nur Asyifa  MB
5 Nur Aisya  BB
6 Nurva Sailila  BB
7 Naira Farjana  BB
8 Lidiya Mirnawati  BB
9 Arsila  BB
10 Aswat  MB
JUMLAH 8 2
PERSENTASE 80 % 20 % 0 % 0%
Keterangan:
BB = Belum Berkembang
MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan
BSB = Berkembang dengan Sangat Baik
HASIL BELAJAR PRASIKLUS
100%
80%
80%
60%
40%
20%
0% 20%
BBMBBSHBSB 0% 0%

Gambar 2 Persentase Hasil Belajar PraSiklus

Berdasarkan hasil belajar pada prasiklus diatas diketahui bahwa masi


banyak anak yang belum tuntas.Klasifikasi dari prasiklus adalah
berkembang sesuai harapan( BSH) dan berkembang dengan sangat baik
(BSB) belum ada, sedangkan yang tertinggi adalah (BB) sebanyak 80% ,
dan yang mulai berkembang (MB) sebanyak 20%
a. Hasil Pengamatan/Observasi
Setelah melakukan tindakan pada siklus I selama 2 kali
pertemuan dengan melaksanakan kegiatan melipat yang diuraikan
dalam 4 butir amatan, maka dapat diperoleh hasil pengembangan
kemampuan kognetif anak siklus I sebagai berikut :
Tabael 1. Rekapitulasi
Kemampuan Anak pada siklus
1
NO NAMA ANAK ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
BB MB BSH BSB
1 Syareza Winata  MB
2 Irshan Mboki  MB
3 Nazwairin  BB
4 Citra Nur Asyifa  BSH
5 Nur Aisya  BSB
6 Nurva Sailila  MSH
7 Naira Farjana  BB
8 Lidiya Mirnawati  MB
9 Arsila  BSH
10 Aswat  BSB
JUMLAH 2 4 2 2
PERSENTASE 20 % 40 % 20% 20%
Keterangan:
BB = Belum Berkembang
MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan
BSB = Berkembang dengan Sangat Baik

50% HASIL BELAJAR SIKLUS I


40%
40%

30% 20% 20% 20%

20%

10%

BB MB BSH BSB
0% Gambar 3 Persentase Hasil Belajar Siklus 1
Berdasarkan hasil belajar pada siklus 1 diatas diketahui bahwa ada
banyak anak yang yang sudah mulai berkembang Klasifikasi dari siklus 1
adalah terdapat 20 % anak yang berkembang sangat baik (BSB) sama denga
,mulai berkembang (MB) adalah kategori yang paling tertinggi (MB)
sebanyak 40% , berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 20% dan yang
belum berkembang (BB) sebanyak 20%.
Peneliti mengadakan pengamatan pada tindakan yang
telah dilaksanakan pada siklus II dengan menggunakan
instrument peningkatan kemampuan kognitif anak dan
mencatat skor perolehan nilai kemampuan anak. Dari
pengamatan tersebut dapat diperoleh data sebagai berikut :
Tabael 3. Rekapitulasi Kemampuan
Anak pada siklus II

NO NAMA ANAK ASPEK PENILAIAN KETERANGAN


BB MB BSH BSB
1 Syareza Winata  BSB
2 Irshan Mboki  BSH
3 Nazwairin  BSB
4 Citra Nur Asyifa  BSH
5 Nur Aisya  BSB
6 Nurva Sailila  BSH
7 Naira Farjana  BSB
8 Lidiya Mirnawati  BSH
9 Arsila  BSB
10 Aswat  BSH
JUMLAH 0 0 3 7
PERSENTASE 0% 0% 30 % 70%
Keterangan:
BB = Belum Berkembang
MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan
BSB = Berkembang dengan Sangat Baik

HASIL BELAJAR SIKLUS II


80%70%
60%
40%30%
20%
0%0%
0%
BBMBBSHBSB

Gambar 4 Persentase Hasil Belajar Siklus II


Berdasarkan hasil belajar pada siklus II diatas diketahui bahwa banyak
anak yang sudah tuntas.Klasifikasi dari siklus II adalah terdapat 70%
anak yang berkembang sangat baik (BSB dibandingkan dengan
klasifikasi yang lain,BSB adalah kategori yang paling tinggih
sedangkan yang terendah adalah belum berkembang (BB) dan mulai
berkembang
(MB) yaitu 0% , sedangkan berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak
30% .
Tabel. 4 Ringkasan Hasil Penelitin Tiap Siklus

No Siklus Presentase Status Pencapaian


1 Prasiklus BB 80 %
MB 20 %
BB 20 %
MB 40 %
2 Siklus I
BSH 20 %
BSB 20 %
BSH 30 %
3 Siklus II
BSB 70 %

2. Pembahasan
Setelah dilaksanakan tindakan selama 2 siklus, maka peneliti
mendapatkan keseluruhan hasil penelitian dengan melaksanakan
kegiatan melalui media papan kantong huruf abjad yang dapat
dibandingkan antara kondisi awal / pra siklus, hasil siklus I sampai
pada Tabel di atas menunjukkan bahwa peniliti berhasil dalam
menggunakan media karena dari prasiklus sampai dengan siklus 2
terlihat jelas bahwa ada peningkatan pada pembelajaran.penggunaan
media kantong huruf bukan hanya meningkatkan kognitif pada anak
namun anak juga dapat mengenal huruf dengan cepat. Dari penjelasan
di atas menunjukkan bahwa hasil pencapaian perkembangan anak
dalam setiap tindakan mengalami peningkata akan dapat disimpulkan
bahwa dengan penerapan kegiatan memasukkan huruf ke kantong
huruf dapat mengembangkan kognetif anak
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. (2010).Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad Azhar.(2013).Media Pembelajaran. Jakarta: Pt Rajawali
Citra Dewi Rosalina, Risma Nugrahani. (2020).Pengembangan Media Pop-
Up untuk Pembelajaran Mengenal Alphabet Anak Usia Dini, Jurnal
Program Studi PGRA, Vol. 5, No 2.

Darmaji Hamid.(2011). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.


Daryanto.(2012).Media Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media.

Dede Berlian, (2020).Pengembangan Media Apron Audio untuk


Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vocal Pada Anak Usia Dini
Kelompok A di TK Dharma Wanita IV Katerban, Jurnal Mahasiswa
Teknologi Pendidikan, Vol. 10, No. 29.

Zaman Badrul. (2005).Pengembangan Alat Permainan Edukatif Di Lembaga


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD.,Jakarta: Pusat Penerbit Universitas
Terbuka.

Susilana Rudi, Cepi Riyana.(2009).Media Pembelajaran (Hakikat,


Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian).Bandung: CV Wacana Prima.

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta :


Laksana
Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : GP Press

Anda mungkin juga menyukai