Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI PENGGUNAAN PRINSIP RUANG

RAMAH ANAK PADA RUANG PUBLIK


DI KECAMATAN RENGASDENGKLOK
(STUDI KASUS : ALUN-ALUN RENGASDENGKLOK)

METODOLOGI RISET
Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Riset

Oleh.
Riyadh Syahir Hermawan
203060035

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2023
DAFTAR ISI

i
DAFTAR TABEL

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ruang merupakan sebuah tempat yang memiliki suatu cakupan di dalamnya
seperti Ruamg darat, Ruang laut, dan Ruang Udara yang merupakan suatu
kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, untuk melakukan
aktivitas dalam keberlangsungan Hidupnya. Menurut Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih
luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang jalur
di mana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa
bangunan. Menurut (Hakimi dan Utomo) Fungsi dari ruang terbuka yaitu sebagai
tempat bermain, olahraga, bersantai, bersosialisasi, peralihan, menunggu, sebagai
tempat mendapatkan udara sejuk sebagai sarana penghubung antara suatu tempat
dengan tempat lainnya, sebagai batas jarak diantara masa bangunan. RTH publik
merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah
yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum, antara lain berupa
taman kota; taman pemakaman umum; dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai,
serta pantai. RTH privat merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan
dikelola oleh swasta/masyarakat, antara lain berupa kebun atau halaman
rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan. (Permen PU
No.12 Tahun 2009).

Carr (1992) mendefinisikan ruang terbuka publik sebagai area umum,


dimana orang-orang melakukan aktivitas ritual atau fungsional. Ruang terbuka
publik dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk melakukan berbagai macam
aktivitas dan interaksi sosial. Ruang terbuka publik tidak hanya digunakan untuk
melakukan aktivitas harian, namun juga aktivitas periodik. Aktivitas harian yang
umumnya terjadi, seperti interaksi sosial dan aktivitas ekonomi.

1
Menurut (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia) mengatakan bahwa Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA)
adalah ruang yang dinyatakan sebagai tempat dan/atau wadah yang
mengakomodasi kegiatan anak bermain dengan aman dan nyaman, terlindungi
dari kekerasan, dan hal-hal lain yang membahayakan, tidak dalam situasi dan
kondisi diskriminatif, demi keberlangsungan tumbuh kembang anak secara
optimal dan menyeluruh, baik fisik, spiritual, intelektual, sosial, moral, mental,
emosional, dan pengembangan bahasa.

Menurut Fajri (dalam Farida 2014:23) ruang publik sendiri seharusnya


menjadi suatu tempat yang dibentuk sebagai wadah yang sesuai bagi semua
kalangan termasuk anak-anak. Dalam kembang tumbuhnya, anak-anak juga
memiliki hak untuk mendapat kemudahan akses di setiap ruang publik. Ruang
Bermain Ramah Anak (RBRA) adalah suatu ruang yang difungsikan sebagai
wadah yang dapat mengakomodir kegiatan anak dalam bermain. Tiap RBRA
harus memenuhi beberapa prinsip yang telah ditetapkan, diantaranya adalah:

a) Persyaratan yang berkaitan dengan lokasi. Lokasi harus sesuai dengan fungsi
ruang yaitu sebagai ruang bermain; b) Jelasnya kepemilikan lokasi; c) Persyaratan
kemudahan akses bagi anak-anak yang tidak diskriminatif, gratis dan juga harus
tersedia sarana dan prasarana yang mendukung terbentuknya ruang bermain anak;
d) Persyaratan yang berkaitan dengan material yang digunakan dalam ruang
bermain, yang mana harus memiliki tingkat durabilitas yang tinggi yang tidak
membahayakan terutama bagi anak-anak dan termasuk kelompok disabilitas dan
juga diusahakan untuk menggunakan material lokal; e) Persyaratan yang berkaitan
dengan vegetasi, yaitu dalam pemilihan vegetasi sekaligus bisa digunakan sebagai
usaha melestarikan alam dan juga usaha dalam konservasi; f) Penghawaan dan
pencahayaan yang tidak membahayakan kegiatan anak; g) Prasarana dan sarana
yang khusus memperhatikan tentang kebutuhan anak.

Alun-alun merupakan sebuah ruang terbuka yang sifatnya umum dan dapat
untuk dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkegiatan seperti bermain,
bercengkrama dan lain sebagainya bahkan dapat digunakan untuk kegiatan-

2
kegiatan tertentu yang sifatnya umum dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Salah satu Alun-alun yaitu alun-alun Rengasdengklok yang berada di Kecamatan
Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Kabupaten Karawang merupakan sebuah kabupaten yang terletak di


Provinsi Jawa Barat yang terkenal dijuluki sebagai Kota Pangkal Perjuangan
karena di Karawang banyak memiliki sejarah terkait kemerdekaan republik
Indonesia yang dimana salah satunya merupakan tugu kebulatan tekad dan tugu
proklamasi yang berada di alun-alun rengasdengklok sebagai monumen dan
simbol sejarah kemerdekaan republik indonesia.

Alun-Alun rengasdengklok merupakan alun-alun yang memilik sejarah


dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia, bahwasanya disekitar alun-alun
rengasdengklok terdapat tempat-tempat bersejarah seperti rumah pengasingan
soekarno dan Tugu Proklamasi yang dimana jaraknya berseberangan dengan
lokasi alun-alun rengasdengklok. Akan tetapi alun-alun rengasdengklok ini masih
terdapat permasalahan terkait kondisi kawasan alun-alun yang dipenuhi oleh
Pedagang Kaki Lima yang berjualan tidak di tempat semestinya serta parkir liar
dan banyaknya vandalisme di fasilitas kawasan alun-alun serta kurangnya sarana
penunjang ruang publik dan kurangnya fasilitas bermain anak sehingga
menjadikan kawasan alun-alun terlihat seperti tidak terawat dan tidak ramah anak.
Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul
“EVALUASI PENGGUNAAN PRINSIP RUANG RAMAH ANAK PADA
RUANG PUBLIK DI KECAMATAN RENGASDENGKLOK STUDI
KASUS ALUN-ALUN RENGASDENGKLOK” sehingga dalam penelitian ini
peneliti akan mengevaluasi dan menilai kesesuaian Prinsip ruang ramah anak pada
ruang terbuka publik berdasarkan teori dan penilaian dari masyarakat dan
pemangku kebijakan sehingga diharapakan dengan adanya penelitian ini dapat
memberikan masukan kepada pemerintah setempat dalam penangan dan
pemeliharan kawasan alun-alun rengasdengklok agar dapat sesuai dengan
peraturan dan masukan dari masyarakat terkait ruang terbuka publik dan
menjadikan ruang publik yang ramah anak.

3
1.2 Rumusan Masalah
Kawasan alun-alun rengasdengklok merupakan kawasan ruang terbuka
publik yang memiliki fungsi sebagai ruang untuk berkumpul masyarakat
termasuk anak-anak dalam melakukan kegiatan sosial didalamnya. Akan tetapi
alun-alun rengasdengklok belum memenuhi kriteria sebagai ruang ramah anak
dikarenakan fasilitas penunjang yang ramah terhadap anak seperti tempat
bermain atau playground belum tersedia dan masih banyak hal lainnya seperti
parkir dan pedagang kaki lima berada tidak pada tempat semestinya, yang mana
apabila tidak ditangani dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya hal yang
tidak di inginkan untuk anak-anak pada kawasan ruang publik alun-alun
rengasdengklok.

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini ditinjau dari latar belakang
diatas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan prinsip ruang ramah anak pada kawasan Alun-


alun rengasdengklok yang ditinjau dari kondisi eksisting.
2. Bagaimana persepsi dari masyarakat atas kawasan alun-alun
rengasdengklok yang ditinjau dari faktor ruang publik yang ramah
terhadap anak.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
terhadap penggunaan prinsip ruang ramah anak pada ruang publik di kawasan
alun-alun rengasdengklok

1.3.2 Sasaran
1. Mengidentifikasi kondisi eksisting kawasan alun-alun rengasdengklok
2. Melakukan Penilaian terhadap kondisi eksiting berdasarkan prinsip ruang
publik ramah anak
3. Memberikan arahan terkait penyedian ruang publik ramah anak.

4
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
1.5 Metodologi Penelitian
1.6 Sistematika Pembahasan

5
DAFTAR PUSTAKA

Ani Farida, Skripsi: “Penerapan Konsep Child Friendly Space Pada Ruang Publik
Kampung Badran Yogyakarta” (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta,
2014)
Kota Layak Anak, “Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA)” (
https://www.kla.id/ruang-bermain-ramah-anak/ diakses pada 8 November 2020,
17:00)
Nuzuliar Rahmah, “Kajian Ruang Terbuka Publik yang Ramah Anak di
Kabupaten Batu, Kota Malang” (Jakarta: Universitas Trisakti, 2018)

Anda mungkin juga menyukai