3, 2021
ISSN 2442 3262
Abstrak
Penerapan konsep kota layak anak sangat diperlukan karena pada tahun 2012 sebanyak 51,5% penduduk
perkotaan adalah anak-anak. tahun 2030 jumlah anak di perkotaan mencapai 80%. Kota Manado ditunjuk
menjadi kota layak anak sejak tahun 2007. Dalam rangka implementasi program kota layak anak tersebut
Kota Manado mengeluarkan Peraturan Walikota No. 09 Tahun 2017 tentang Kota Layak Anak.
Permasalahan yaitu Bagaimana kesesuaian Ruang Publik terhadap kriteria Ruang Publik Layak Anak di
Kota Manado. Persebaran ruang publik di Kota Manado diantaranya taman pantai Malalayang, lapangan
bantik, taman patung wolter, Lapangan Unsrat, god bless park, taman megasurya nusa Lestari, taman
kesatuan bangsa, taman Sparta tikala dan Blue carpet Mapanget. variabel dalam penelitian diantaranya
Aksesibiltas, Sarana Rekreatif, Sarana Olahraga, Sarana Pendukung dan Vegetasi, kesesuaian masing-
masing komponen variabel diperoleh dari kousioner yang dibagikan dengan menggunakan metode
penilain skoring. Berdasarkan hasil penilaian dapat diketahui kesesuanian ruang publik di Kota Manado
berdasarkan kriteria ruang publik layak anak yang memiliki persentase kesesesuaiaan mendekati 61-100%
adalah taman Sparta Tikala dengan nilai pesentase 96% dan taman God Bless dengan nilai persentase
94% yang berarti mendekati sesuai sebagai ruang publik layak anak.
Kata Kunci : Kota Layak Anak, Ruang Publik, Evaluasi
PENDAHULUAN Peraturan yang mengacu pada penelitian ini
adalah Permen PP & PA No 12/2011 tentang
Kota adalah ruang bermukim masyarakat segala indikator KLA, berupa penguatan kelembagaan
usia (joga, 2013) karena itu harus mampu & kluster hak anak. Dalam Permen PP & PA No
memenuhi hak masyarakatnya, tak terkecuali 12/2011, terdapat salah satu indikator terkait hak
nak-anak. Aktivitas luar ruangan yang terjadi di pendidikan, pemanfaatan waktu luang & kegiatan
sekitar rumah, lingkungan tempat tinggal, atau budaya yaitu tersedianya ruang interaksi publik
pun di tempat-tempat umum juga merupakan hal yang kreatif dan rekreatif memadai bagi anak
penting yang harus dialami oleh anak untuk dapat diluar sekolah dan dapat diakses semua anak,
mengenal apa saja yang ada di sekitar mereka. Ruang publik berupa Taman pada perkotaan
Ruang-ruang luar rumah harus dibentuk sebagai sebagai RTH untuk bermain dan berekreasi juga
wadah yang sesuai bagi anak-anak untuk menjadi salah satu kualifikasi untuk menerapkan
menunjang perkembangan mereka (Saragih, konsep kota layak anak (Subiyakto,2012).
2004). Menurut Carr dalam bukunya yang berjudul
Kota layak anak adalah konsep kota yang Public Space (1992), menyatakan bahwa potensi
menjamin pemenuhan hak-hak anak seperti hak pengguna ruang publik harus diidentifikasi dan
pendidikan, kesehatan, perlindungan dan non dilibatkan, baik dalam pengembangan program
deskriminasi (UNICEF 2016). Penerapan konsep dan desain. Ruang publik yang sesuai dengan
kota layak anak sangat diperlukan karena pada anak harus dapat memenuhi kebutuhan akan
tahun 2012 sebanyak 51,5% penduduk perkotaan fasilitas bermain untuk segala usia anak.
adalah anak-anak. tahun 2030 jumlah anak di Keberadaan ruang publik di Manado penting
perkotaan mencapai 80%. karena ketersediaan ruang publik dengan skala
Kota Manado ditunjuk menjadi kota layak anak pelayanan dibawahnya kurang.
sejak tahun 2007. Dalam rangka implementasi
program kota layak anak tersebut Kota Manado Rumusan Masalah
mengeluarkan Peraturan Walikota No. 09 Tahun 1. Bagaimana kesesuaian komponen Ruang
2017 tentang Kota Layak Anak. Pada tahun 2018 Publik terhadap kriteria Ruang Publik Layak
Kota Manado mendapatkan penghargaan kota Anak di Kota Manado ?
layak anak sebagai kategori Pratama kemudian 2. Bagaimana kesesuaian Ruang Publik
pada tahun 2019 naik kategori dari Pratama terhadap kriteria Ruang Publik Layak Anak
menjadi Madya. di Kota Manado ?
478
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 8 No.3, 2021
ISSN 2442 3262
1. Kecamatan Malalayang
4. Kecamatan Tikala
5. Kecamatan Mapanget
Sangat Setuju
sangat setuju
10% Setuju
10% 20% setuju
Biasa Saja
7% biasa saja
30% 30% 32% 20%
Tidak Setuju
tidak setuju
Sangat tidak Setuju 22% 19%
sangat tidak
Gambar 8. Diagram kesesuaian Aksesibilitas setuju
15
Gambar 11. Diagram Kesesuaian Rekreatif
10
15
5
10
0
TPM LB LU PWMGBP LK MNL TKB LST BCM 5
Gambar 9. Grafik ketersediaan aksesibilitas pada
ruang publik 0
TPM LB LU PWMGBP LK MNLTKB LST BCM
sangat tidak
setuju
19% 23% tidak setuju
0% biasa saja
12%
46%
setuju
6
Sangat Setuju
4
2% Setuju
2 15%
30%
Biasa Saja
0 34%
19% Tidak Setuju
TPM LB TPW LU GBP LK MNLTKBTSTBCM
Sangat tidak
Gambar 13. . Grafik ketersediaan sarana Olahraga
Setuju
pada ruang publik
Gambar 16. Diagram Kesesuaian Sarana Pendukung
sangat tidak
setuju 15
tidak setuju 11
9.25
19% 23% 10
biasa saja 7.25 7 7
0% 5.5 6.25 5.75 6 6
12%
setuju 5
46%
sangat setuju
0
TPM LB TPW
kepuasan LU GBP
Gambar 14. Diagram Kesesuaian Sarana Olahraga LK MNL TKB TST BCM
Gambar 17. Grafik ketersediaan sarana Pendukung
pada ruang publik
Vegetasi
Fasilitas Pendukung
Aksesibilitas
21% 33% Fasilitas Rekreatif
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA