Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Spasial Vol 7. No.

1, 2020
ISSN 2442-3262
PERENCANAAN RUANG TERBUKA PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK
DI PERMUKAN PADAT KECAMATAN AMURANG

Almer A.M.P Daun1, Fela Warouw ², & Amanda Sembel³


1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi Manado
2&3
Staf Pengajar Jurusan Arstitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado

Email: almerdaun18@gmail.com

Abstrak

Ruang terbuka publik secara umum tidak hanya berfungsi untuk masyarakat umum saja, melainkan ruang
publik yang benar-benar sesuai untuk anak bermain dan beraktivitas baik dari kondisi area ruang publik
maupun dari segi fasilitas yang benar-benar ramah anak, Adapun konsep RTPRA sendiri berawal dari
konsep Kota Ramah Anak (Child Friendly City) yang muncul sebagai dampak dari beberapa tren penting
diantaranya, transformasi cepat dan urbanisasi masyarakat global. Tujuannya untuk menentukan lokasi
sebagai area perencanaan ruang terbuka public terpadu anak di Kecamatan Amurang. Untuk menentuka
fasilitas apa saja yang cocok untuk dalam perencanaan ruang terbuka public terpadu ramah anak,
peneltian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil survey menentukan lokasi yang bisa di
jadikan sebagai alternative perencanaan ruang terbuka public ramah anak. Dari hasil observasi survey dan
wawancara langsung di lapangan di temukan bahawa beberapa fasilitas ruang terbuka yang sesuai
kebutuhan masyarakat di tiap kelurahan yang ada.

Kata Kunci : Perencanaan, Ruang terbuka ramah anak, Kecamatan Amurang.

PENDAHULUAN berdampak terhadap perilaku menanggapi


Kebutuhan sarana berupa taman bermain lingkungan sekitarnya, termasuk dalam ruang
yang layak bagi anak-anak sangat bermanfaat publik. Bagian ini akan menjelaskan keberadaan
dalam hal menumbuhkan dan mengembangkan anak-anak di ruang publik dan bagaimana
potensi yang ada pada diri mereka. Pada saat ini keamanan mereka ketika beraktivitas di dalam
kebanyakan di kota-kota besar di Indonesia ruang publik, terutama di Kecamatan Amurang
sangat minim sekali ketersediaan ruang publik yang mendasari penelitian ini.
khusus untuk anak seperti taman bermain. RTPRA merupakan ruang publik yang dapat
Konsep taman bermain anak yang bergabung dimanfaatkan oleh masyarakat umum mulai dari
dengan pusat perbelanjaan seperti yang banyak anak-anak hingga orang dewasa Ruang publik
dijumpai sekarang ini belum bisa dikatakan tersebut dikategorikan sebagai ramah anak
tempat bermain yang ideal. Selain bermain di karena terdapat taman bermain dan lapangan
dalam ruangan, anak-anak juga diharapkan bisa olahraga yang dikhususkan sebagai sarana
bermain diluar ruangan. bermain yang aman bagi anak-anak serta
Ruang publik direncanakan dan dibangun terdapat fasilitas edukasi bagi anak-anak seperti
sebagai wadah aktivitas bersifat publik bagi perpustakaan mini sehingga anak-anak bukan
masyarakat. Pengguna ruang publik bermacam- hanya bias bermain melainkan juga bias
macam, biasanya secara umum dibedakan membaca buku. Selain itu, RTPRA juga
berdasarkan usia dan gender. Perbedaan dari merupakan ruang publik yang bebas dengan
segi usia patut menjadi perhatian karena setiap asap rokok dan hal itu juga yang menjadikan
fase perkembangan manusia menunjukkan RTPRA sebagai ruang yang ramah bagi anak-
perubahan secara fisik dan psikis yang anak.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 154


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Permasalahan lokal seperti di Kecamatan secara individu maupun berkelompok. Adapun
Amurang yaitu kurangnya Ruang sosial pembentukan ruang publik menurut para ahli
khususnya bagi anak-anak akibat maraknya yaitu Suatu bentuk dari ruang fisik atau suatu
pembangunan gedung (mall, ruko, kantor) set dari hubungan-hubungan yang menempati
sehingga semakin meminggirkan anak-anak ruang dan menegaskan suatu komunitas (Brodin,
yang sangat membutuhkan ruang terbuka untuk 2006).Berhubungan dengan bagian-bagian pada
tempat bermain. Sering kali terlihat banyak lingkungan alami dan binaan, publik dan privat,
anak-anak bermain di jalanan beraspal, yang internal dan eksternal, perkotaan dan pedesaan,
membahayakan nyawa mereka. Berkurangnya di mana masyarakat umum mendapatkan akses
ruang terbuka publik ini Juga kecenderungan secara bebas (Carmona, 2008). Kamadhis UGM
anak-anak untuk memilih permainan modern Bencana alam merupakan serangkaian peristiwa
yang tidak menuntut ruang spasial khusus bagi yang disebabkan oleh gejala-gejala alam,
mereka tentu akan mempengaruhi psikologis sehingga peristiwa tersebut mengakibatkan
perkembangan mereka nanti. Dalam Hal lokasi kerugian materi, korban jiwa, dan kerusakan
ruang terbuka selain dari arahan RTRW lingkungan.
Kabupaten Minahasa Selatan, terdapat beberapa
tempat atau ruang kosong yang tidak Kota Ramah Anak (Child Friendly City)
dipergunakan dan dapat dijadikan alternative Sebuah Dunia yang cocok untuk Anak-
dalam hal perencanaan Ruang Terbuka yang anak mengidentifikasi kemitraan dimana negara
diperuntukan pada anak-anak yang ada di berkomitmen untuk memperkuat hal tersebut
wilayah tersebut. dalam rangka "memajukan tujuan bersama -
Rumusan Masalah kesejahteraan anak-anak dan promosi dan
Dimana lokasi yang dapat dijadikan sebagai area perlindungan hak-hak mereka ... “Pada konteks
ini hal tersebut diidentifikasi, antara lain
perencanaan Ruang Terbuka Publik Terpadu
pemerintah daerah dan pihak yang berwenang,
Ramah Anak di Kecamatan Amurang ?
dapat memastikan bahwa anak-anak adalah
Fasilitas apa saja yang cocok dalam Perencanaan pusat agenda pembangunan. Dengan
Ruang Terbuka Publik Ramah Anak di membangun inisiatif berkelanjutan, seperti
Kecamatan Amurang? masyarakat yang ramah anak dan kota tanpa
lingkungan kumuh, walikota dan para pemimpin
Tujuan Penelitian lokal dapat secara signifikan meningkatkan
Untuk menentukan lokasi yang dapat dijadikan kehidupan anak-anak.
sebagai area perencanaan Ruang Terbuka Publik
Terpadu Ramah Anak di Kecamatan Amurang. Pedoman Penyediaan dan Pengelolaan Ruang
Terbuka Publik Ramah Anak
Untuk menentukan fasilitas apa saja yang cocok Mengacu pada Peraturan Menteri Negara
dalam perencanaan Ruang Terbuka Publik PPPA RI No.11 Tahun 2011 tentang Kebijakan
Terpadu Ramah Anak di Kecamatan Amurang. Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak
TINJAUAN PUSTAKA menjadi dasar bagi pemerintah kota dan
Ruang Publik kabupaten untuk menyusun strategi
Ruang publik (public space) adalah pembangunan guna mencapai predikat
ruang terbuka yang mampu menampung kota/kabupaten layak anak (KLA). Salah satu
kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan konsentrasi dalam mewujudkan KLA adalah
aktifitas bersama di udara terbuka, dan dengan pengadaan taman layak anak di lingkup
merupakan wadah yang dapat menampung permukiman penduduk, atau yang lebih dikenal
aktifitas masyarakat. Pengertian lain dari ruang dengan konsep Ruang Publik Terpadu Ramah
publik yaitu tempat atau ruang yang terbentuk Anak (RPTRA). RPTRA yang merupakan
karena adanya kebutuhan akan tempat untuk sebuah taman atau Ruang Terbuka Hijau (RTH)
bertemu atau berkomunikasi. Pada dasarnya berskala lebih kecil dibandingkan dengan Taman
ruang publik merupakan suatu wadah yang dapat RTH untuk umum, yang didesain dengan konsep
menampung aktifitas tertentu dari manusia, baik

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 155


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
modern yang ramah anak sehingga diperlukan Ranoiapo
kriteria lokasi yan mendukung dari segi : 9004 m2
keamanan, dan aksesibilitaas yang tepat Buyungon
: 1545 m2
METODOLOGI PENELITIAN Uwuran 1 :

Jenis Penelitian 807 m2


Jenis penelitian pada penelitian ini merupakan Uwuran 2 :
penelitian deskriptif dengan pendekatan 2165 m2
kualitatif yang menggambarkan, menceritakan, Keamanan

serta melukiskan data secara sistematis terhadap dari Segi


fenomena-fenomena yang dikaji berdasarkan Kriminalisa
data yang diperoleh. Penelitian kualitatif sebagai si
Keamanan
penelitian yang bermaksud untuk memahami Keamanan
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek dari segi Observasi/survey
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, Kecelakaan
tindakan, secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan Aksesibilit Kondisi
as Jalan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, Fasilitas Pedoman dan
gambar dan angka-angka. Data tersebut berasal Olahraga Penyediaan RTH
dari observasi/Survey langsung di lokasi Fasilitas kawasan Perkotaan
penelitian, catatan lapangan, foto, catatan, Pendukung No.05 Tahun 2008
memo/Quesioner
Taman
Variabel Penelitian
Standar (Bangku
Tabel 1 Variabel Penelitian
Fasilitas Taman)
Taman
Variabel Indikator Sumber Data RTH Jenis

Penyediaan Vegetasi

RTH yang

berdasarkan diperlukan

Jumlah Penentuan
Penduduk : Fasilitas
9000 m2 Playground
RTPRA di
Pedoman dan (Taman
untuk Kecamatan
Penyediaan RTH Peraturan Menteri
30.000 kawasan Perkotaan Bermain)
Menentukk Amurang Fasilitas No. 12 Tahun 2011
No.05 Tahun 2008 Khusus Area dan referensi dari
an lokasi di Jiwa.
RTPRA Anak Hidroponik RTPRA yang sudah
1250 m2 ada
kecamatan
amurang Luasan Amphiteate
untuk 2500
r (Aula
Jiwa Serbaguna)
250 m2 Kamera Wawancara/Pembagi
untuk 250 an Kuesioner pada
Pengawas
Jiwa Masyarakat
Luasan Fasilitas Zona
penunjang
Lokasi Ekonomi
sesuai
Ruang dengan Kreatif
Pengukuran Arcgis kebutuhan
Terbuka di Hidran
masyarakat
tiap Tempat
Parkir
Kelurahan Sepeda
Sumber: Peneliti (2019)

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 156


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Metode Analisis data Keterangan :
Dalam hal ini yaitu langkah-langkah dalam n: jumlah sampel
menganalisis data-data yang telah diperoleh dari N: jumlah populasi
Observasi/wawancara langsung di lokasi e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
penelitian serta evaluasi dengan melihat acuan Untuk menggunakan rumus ini, pertama
serta peraturan-peraturan yang ada untuk ditentukan berapa batas toleransi kesalahan.
menentukan lokasi perencanaan RTPRA dan Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan
fasilitas RTPRA di Kecamatan Amurang persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan,
diantaranya sebagai berikut : semakin akurat sampel menggambarkan
Penentuan Lokasi ruang terbuka populasi. Misalnya, penelitian dengan batas
Pengukuran luasan lokasi Ruang terbuka kesalahan 10% berarti memiliki tingkat akurasi
menggunakan Arcmap atau Arcgis dengan standar 95%. Peneliti memperoleh sample yang sedikit
luasan Taman RW dan Taman RT, selanjutnya sehingga digunakan batas kesalahan 20%
dilihat dari beberapa faktor pendukung seperti dikarenakan semakin besar toleransi kesalahan,
tingkat keamanan lokasi tersebut dan aksesibilitas semakin sedikit jumlah sampel yang dibutuhkan
menuju lokasi Ruang terbuka dengan tingkat akurasi yang semakin kecil
Penentuan Fasilitas RTPRA di Kecamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Amurang.
Untuk fasilitas RTPRA ditentukan dengan Gambaran Umum Kota Amurang
melihat beberapa standar diantaranya standar Amurang merupakan sebuah
fasilitas untuk taman RTH dengan skala Taman Kecamatan sekaligus Ibu kota Kabupaten
RT dan RW berdasarkan peraturan Pedoman dan Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Indonesia.
Penyediaan RTH kawasan Perkotaan No.05 Selain itu terdapat Kecamatan Amurang Timur
Tahun 2008 selain itu juga ditentukan dengan dan Amurang Barat. Kantor Bupati Minahasa
melihat dari manfaat yang dihasilkan untuk Selatan kini berada di Kelurahan Pondang, yang
anak-anak dari segi kesehatan, , kreatifitas, dan berada di wilayah kecamatan Amurang Timur.
pengetahuan serta dalam hal keamanan sesuai Adapun wilayah dari Kota Amurang.terdiri dari
dengan Peraturan Menteri No.11 Tahun 2011 beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan
tentang Kebijakan Pengembangan Amurang , Kecamatan Amurang Barat,
Kabupaten/Kota Layak Anak. Selanjutnya untuk Kecamatan Amurang Timur, Kecamatan
penentuan fasilitas pendukung RTPRA yang Tatapaan, Kecamatan Tenga, Kecamatan
dikhususkan untuk masyarakat secara umum, Tumpaan.. Kecamatan Amurang merupakan
ditentukan dengan cara wawancara dan pusat dari Kota Amurang dengan penduduk
pembagian kuesioner dengan menggunakan yang padat, dengan jumlah penduduk 16.251
metode slovin kepada 25 responden jiwa. Secara Geografis Kecamatan Amurang
(masyarakat), sehingga dapat ditentukan jenis berada pada 01,18312° lintang utara dan
fasilitas pendukung RTPRA yang sesuai dengan 124,56949° bujur timur dengan luas 204,56 km².
kebutuhan masyarakat setempat.
Penentuan Responden ditentukkan dengan
menggunakan rumus slovin dikarenakan jumlah
sample yang cukup besar, sehingga diperlukan
formula untuk memperoleh jumlah sample yang
sedikit akan tetapi dapat mewakili keseluruhan
populasi di kecamatan amurang.

Gambar 1 Rumus penghitungan responden


Gambar 2 : Peta Administrasi Kecamatan Amurang

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 157


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Adapun yang menjadi lokasi dalam perencanaan Ruang Terbuka lokasi ini berada
perencanaan Ruang Terbuja Publik Ramah Anak di kelurahan buyungon berupa area luas di
(RTPRA) adalah 4 kelurahan yang berada bantaran sungai dan pesisir yang sering
dipusat kecamatan amurang yaitu kelurahan dipergunakan sebagai area penampungan pasir
buyungon, kelurahan ranoyapo, kelurahan dan tempat bersandar kapal
uwuran 1, dan kelurahan uwuran 2 karena
diantara kelurahan lain, 4 kelurahan ini tingkat Lokasi Perencanaan RTPRA di Kelurahan
kepadatannya yang paling tinggi dari kelurahan- Ranoiapo
kelurahan lain yang ada di kecamatan amurang. Sesuai dengan hasil observasi/survey,
beberapa lokasi ruang terbuka di kelurahan
ranoiapo berupa lapangan dengan luas 9004
m2 milik pemerintah yang sudah jarang
dipergunakan

Gambar 3 :
Peta daerah terbangun disetiap Kelurahan di
Kecamatan Amurang Gambar 5 : Peta Alternatif lokasi di kelurahan
Penentuan Lokasi Perencanaan RTPRA ranoiapo
berdasarkan beberapa faktor pendukung. Lokasi Perencanaan RTPRA di Kelurahan
Penentuan lokasi diperoleh dari hasil Buyungon.
observasi/survey langsung dilokasi dengan Sesuai dengan hasil observasi/survey
melihat beberapa faktor pendukung yang bahwa lokasi ruang terbuka di Kelurahan
menjadikan beberapa lokasi/area yang berada Buyungon berupa lapangan sedang milik
di masing-masing 4 Kelurahan di Kecamatan pemerintah dengan luas 1545 m2 dan sering
Amurang menjadi tempat berkumpul anak-anak untuk
bermain terutama disore hari.

Gambar 4 : Lokasi perencanaan ruang terbuka Gambar 6 : Peta Alternatif lokasi di kelurahan
berupa Kawasan pesisisr ranoiapo
Sesuai dengan arahan RTRW Minahasa Lokasi Perencanaan Keluraha Uwuran 1
selatan bahwa area pesisir dijadikan sebagai

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 158


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Sesuai dengan hasil observasi/survey, Tabel 2 : Kebutuhan Taman di tiap Kelurahan di
lokasi ruang terbuka di Kelurahan Uwuran 1 Kecamatan Amurang
berupa lahan kosong milik masyarakat
setempat pemerintah dengan luas 807 m2 yang Nama Jumlah Tipe Alternatif
berada dekat dengan pasar dan sering menjadi Fasilitas
Kelurahan Penduduk Taman lokasi
tempat berkumpul anak-anak untuk bermain.

1 1
Area
Ranoiapo 3207 Taman Lapangan
Lapangan
RW olahraga

1
Lapangan Area
Buyungon 3287 Taman
Serbaguna Lapangan
RW

Gambar 7 : Peta lokasi ruang terbuka di kelurahan


Bangku
uwuran Taman
Kelurahan Uwuran 2. 1
dan Lahan
Uwuran 1 1453 Taman
Tempat Kosong
Dari hasil observasi/survey dan dari data RT
bermain
kuesioner, beberapa lokasi ruang terbuka di anak-anak
kelurahan Uwuran 2 berupa lapangan luas milik Uwuran 2 2715 1 1 Area
taman Lapangan Lapangan
pemerintah dengan luas 2835 m2 yang sudah RW olahraga
jarang dipergunakan.

Keamanan Lokasi
Selain dari segi luasan, faktor
pendukung lain yang menjadikan beberapa
lokasi Perencanaan RTPRA yang ada ditiap
Kelurahan sebagai area yang cocok adalah dari
faktor Keamanan yaitu sebagai berikut :

Gambar 8 : Peta Lokasi ruang terbuka kelurahan


uwuran 2

Gambar 10 : Peta jarak Lokasi ruang terbuka di


Kecamatan Amurang dengan jalan raya
Gambar 9 : Peta Persebaran Lokasi ruang terbuka di
Kecamatan Amurang

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 159


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa posisi
Ruang Terbuka yang ada disetiap Kelurahan
berada di dekat dengan permukiman warga dan
jauh dari jalan utama dengan masing-masing
berjarak untuk kelurahan ranoiapo 250 m dari
jalan raya, kelurahan buyungon 354 m, kelurahan
uwuran 1 340 m, dan kelurahan uwuran 2 berjarak
787 m dari jalan raya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa dari segi faktor keaman dan keselamatan
sudah terbilang cukup aman untuk anak-anak.
Aksesibilitas
Selanjutnya faktor pendukung lain yang
menjadikan beberapa lokasi Perencanaan RTPRA Gambar 13 : Peta kondisi jalan di lokasi ruang
yang ada ditiap Kelurahan sebagai area yang terbuka di Kelurahan buyungon
cocok adalah dari segi aksesibilitas menuju lokasi
Ruang Terbuka yaitu sebagai berikut :

Gambar 14 : Peta kondisi jalan di lokasi ruang


terbuka di Kelurahan uwuran 1

Gambar 11 : Peta aksesibilitas menuju lokasi ruang


terbuka di Kecamatan Amurang
Dari gambar diatas dapat dilihiat bahwa akses
menuju lokasi ruang terbuka ditandai dengan garis
berwarna biru.
Kondisi Jalan :

Gambar 15 : Peta kondisi jalan di lokasi ruang


terbuka di Kelurahan uwuran 2
Dari gambar-gambar diatas dapat dilihat
bahwa kondisi jalan disetiap kelurahan sudah
Gambar 12 : Peta kondisi jalan di lokasi ruang terbilang cukup baik karena sudah beraspal dan
terbuka di Kelurahan ranoiapo

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 160


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
sudah dipaving, sehingga bisa diakses dengan Tabel 4 : Penyediaan fasilitas RTPRA sesuai
mudah. kebutuhan

Fasilitas RTPRA Berdasarkan Standar


Kebutuhan Kebutuhan fasilitas
Selain dari fasilitas RTH yang sesuai dengan
standar, penambahan fasilitas RTPRA selanjutnya Lokasi
didasarkan pada Peraturan Menteri No. 12 Tahun Lapangan
Playground
Area
Amphitheater
olahraga hidroponik
2011 yang bertujuan menyediakan fasilitas
bermain ramah anak yang dapat berfungsi
meningkatkan kesehatan anak yang sering
bermain di luar rumah, membantu pengembangan Kelurahan Tidak
Perlu Perlu Perlu
Ranoiapo Perlu
bakat yang mereka sukai, memberikan tambahan
ilmu pengetahuan dalam konsep belajar sambil
bermain. Berikut adalah tabel ketersediaan
fasilitas Taman RTH sesuai standar : Kelurahan Tidak Tidak
Perlu Perlu
Buyungon Perlu Perliu
Tabel 3 : Ketersediaan fasilitas taman RTH di tiap
kelurahan di kecamatan amurang

Kelurahan Perlu Perlu Tidak Perlu Tidak Perlu


Ketersediaan Fasilitas Uwuran 1

Lokasi
Lapangan Taman Kelurahan Tidak
Perlu Perlu Perlu
Olahraga Bermain Uwuran 2 Perlu

Ketersediaan lahan di kelurahan


ranoiapo yang cukup luas sehingga penambahan
Kelurahan Sudah Belum
3 fasilitas khusus anak terbilang cukup. Untuk
Ranoiapo Tersedia Tersedia
fasilitas olahraga seperti lapangan sudah tersedia
sehingga tidak diperlukan lagi.Untuk
penambahan 3 fasilitas RPTRA di Kelurahan
Buyungon juga didasari dari ketersediaan lahan
yang cukup, dan juga jenis permainan anak-anak
Kelurahan Belum
Buyungon
Sudah tersedia
tersedia
yang cenderung ke bidang olahraga dan seni
sehingga penambahan fasilitas Amphiteater juga
menjadi solusi. Untuk penambahan lapangan
olahraga tidak perlu karena sudah
tersedia.Selanjutnya penambahan Fasilitas
Kelurahan Belum Belum
berupa lapangan olahraga diperlukan di
Uwuran 1 tersedia tersedia Kelurahan Uwuran 1 karena belum tersedianya
fasilitas tersebut dan juga jenis permainan yang
sering dimainkan anak-anak di Kelurahan ini
yaitu sepak bola sehingga perlu adanya fasilitas
tersebut. Adapun untuk penambahan fasilitas
Kelurahan Belum playground karena anak-anak di Kelurahan ini
Sudah tersedia
Uwuran 2 tersedia cenderung sering bermain di area jalan, baik
jalan lingkungan maupun jalan utama akibat
kurangnya fasilitas bermain di Kelurahan ini.
Berikut adalah tabel penyediaan fasilitas RTPRA Untuk fasilitas olahraga sudah tersedia namun
berdasarkan kebutuhan : perlu direnovasi kembali menjadi lebih layak

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 161


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
dan memadai. Dan Penambahan 3 fasilitas di masing 4 Kelurahan diantaranya
Kelurahan Uwuran 2 juga didasari dari Kelurahan Ranoiapo, Buyungon,
ketersediaan lahan yang cukup luas. Dan untuk Uwuran 1, dan Uwuran 2 dengan
penambahan fasilitas lapangan olahraga tidak masing-masing Ruang Terbuka berupa
diperlukan karena sudah tersedia dan cukup lapangan dan lahan kosong, dimana
memadai. penentuan lokasi tersebut ditentukan
dengan melihat beberapa faktor seperti
Fasilitas Penunjang RTPRA luasan, keamanan/keselamatan, serta
aksesibilitas semuanya sudah memenuhi
Fasilitas penunjang ini lebih di khususkan
standar sehingga dapat dijadikan sebagai
untuk masyarakat umum dan diperoleh dari
lokasi Perencanaan RTPRA.
wawancara/pembagian kuesioner dimasing-
masing 4 Kelurahan Berikut adalah tabel  Untuk Fasilitas RTPRA sudah sesuai
kebutuhan fasilitas pendukung RTPRA dengan kebutuhan masyarakat
berdasarkan data kuesioner : khususnya anak-anak di 4 Kelurahan di
Tabel 5 : Fasilitas Pendukung berdasarkan jumlah Kecamatan Amurang diantaranya dari
responden di setiap Kelurahan Di Kecamatan segi kesehatan yaitu lapangan untuk
Amurang berolahraga, fasilitas Playground dengan
berbagai macam permainan, kemudian
Fasilitas Pendukung
dari segi pengembangan bakat yaitu
fasilitas Amphiteater, dan dari segi
pengetahuan yaitu area hidroponik, serta
Lokasi
Persentase penambahan fasilitas penunjang seperti
Responden
Kamera
Zona Tempat zona ekonomi kreatif yang sesuai
Ekonomi Hidran Parkir
Pengawas
kreatif Sepeda dengan kebutuhan warga dalam
meningkatkan perekonomian mereka.
Saran
 Perlu adanya sosialisasi dari Pemerintah
62 %
Kelurahan
9 13 2 1
(Zona secara langsung mengenai pentingnya
Ranoiapo Ekonomi
Kreatif)
Ruang/Tempat bermain yang sesuai untuk
anak-anak agara anak-anak bias bermain
dengan aman dan terawasi.
 Perlu adanya kerjasama antara Pemerintah,
38% (zona Pengusaha, dan warga setempat dalam
Kelurahan
Buyungon 4 12 7 2 ekonomi
kreatif) penyediaan Ruang Terbuka sesuai dengan
Peraturan yang ada seperti di Kelurahan
Buyungon dan Uwuran 1 yang hanya
Kelurahan
2 6 15 2
62% terdapat masing-masing 1 ruang terbuka.
Uwuran 1 (Hidran)
DAFTAR PUSTAKA
52 % (zona Ruang Publik Carr, S, (1992). Public Space
Uwuran 2 3 15 5 2 ekonomi
.Australia : Press Syndicate of University of
kreatif)
Cambridge. Ruang Publik atau Public Space by
Stephen Carr (1992)
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas ditarik 2 Building Child Friendly Cities by UNICEF Post
kesimpulan berdasarkan rumusan penelitian by Florence from UNICEF Innocenti Research
yang ada yaitu : Centre 15/03/2004 Pdf Format.

 Untuk lokasi Perencanaan RTPRA di RTPRM Jurnal Kriteria Perencanaan Ruang


Kecamatan Amurang berada di masing- Publik yang aman bsgi anak-anak by

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 162


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Muhammad Nur fajri dari Univrsitas diPonegoro
Semarang 2009

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 Tahun 2007


Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


No.12.Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Non Hijau di Wilayah Perkotaan
PERGUB DKI No 196 Tahun 2015 Jakarta
tentang Pedoman Pengelolaan Ruang Terbuka
Publik Terpadu Ramah Anak
BPS Kecamatan Amurang Tahun 2016
No.Publikasi 71050.1644 Penerbit BPS
Kabupaten Minahasa Selatan

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 163

Anda mungkin juga menyukai