Anda di halaman 1dari 9

ISSN: 1411-8912

http://siar.ums.ac.id/

KAJIAN POLA AKTIVITAS PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK PADA TAMAN


BALAI JAGONG KUDUS DI MASA PANDEMI
Anisa Gina Pratika ABSTRAK
Program Studi Arsitektur Taman kota merupakan ruang terbuka publik yang sangat penting serta
Universitas Muhammadiyah Surakarta berguna sebagai tempat yang berfungsi untuk mewadahi aktifitas
d300180015@student.ums.ac.id masyarakat secara berkelompok atau individu. Taman Balai Jagong
merupakan taman multifungsi yang terdapat pada kompleks GOR Wergu
Samsudin Raidi
Wetan Kudus yang berfungsi sebagai tempat berukumpulnya masyarakat
Program Studi Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk beraktifitas serta bersosialisasi. Selain itu dilengkapi juga dengan
sr288@ums.ac.id fasilitas olahraga seperti halnya skate park, wall climbing, serta jogging
area. Dimasa pandemi, taman balai jagong juga merasakan dampak nya,
sehingga mulai menerapkan protokol kesehatan untuk dapat mencegah
terjadinya penularan virus covid-19. Masyarakat yang berkunjung juga
diharuskan untuk mulai beradaptasi dengan keadaan di taman balai
jagong dan sport center kudus. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui
bagaimana pola aktivitas pemanfaatan ruang terbuka publik di kawasan
Taman Balai Jagong Kudus di masa pandemi covid-19. Hal ini dikarenakan
taman balai jagong dan sport center kudus merupakan fasilitas ruang
terbuka publik yang mewadahi aktifitas masyarakat di Kota Kudus.
Metode penelitian yaitu dengan pendekatan metode deksriptif kualitatif
dokumentasi, dan observasi atau behavioral mapping untuk menentukan
pola pemanfaatan ruang terbuka publik. Pengamatan dilakukan di ruang-
ruang pada kawasan Taman Balai Jagong Kudus di beberapa waktu.
Sehigga nantinya akan didapatkan hasil pengamatan berupa keterlibatan
antara pelaku aktivitas, periode aktivitas serta ruang-ruang aktivitas di
Taman Balai Jagong Kudus di masa pandemi.
KEYWORDS:
Taman Kota; Pola Aktivitas; Taman Balai Jagong Kudus

PENDAHULUAN Selain itu ruang terbuka publik juga termasuk


Kota Kudus memiliki berbagai macam taman wadah dari behavior setting yang dimiliki pada
kota yang merupakan ruang terbuka publik suatu kota untuk sebagai kepentingan interaksi
sebagai elemen ruang suatu kota yang dapat antar warga (Cantya, Lisa & Sigmawan, 2014).
digunakan sebagai wadah untuk melakukan Pemanfaatan ruang terbuka publik dapat
aktivitas. Ruang terbuka publik tidak hanya dilakukan dengan berbagai macam kegiatan di
berfungsi sebagai ruang untuk berinteraksi sosial dalam nya, sehingga erat hubungan nya antara
tetapi juga sebagai bentuk kegiatan ekonomi bagi aktivitas pengunjung dengan interaksi antar
masyarakat sekitar. Luas wilayah yang dimiliki pengunjung dalam pemanfaatan sebuah ruang
Kabupaten Kudus cukup luas dan mengalami terbuka publik.
peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Taman kota merupakan salah satu area yang
Dengan perkembangan yang meningkat setiap paling sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar,
tahunnya, menjadikan Kota Kudus membutuhkan yang dapat digunakan sebagai sarana berkumpul,
adanya taman kota sebagai bentuk ruang terbuka hal itu disebabkan adanya beberapa fasilitas
hijau bagi masyarakat sekitar. Ruang terbuka pendukung yang menjadikan masyarakat banyak
publik salah ruang yang disediakan oleh yang minat untuk berkunjung ke Taman Kota.
pemerintah untuk dapat digunakan sebagai Selain itu taman kota juga berperan sebagai
pemenuhan kebutuhan aktiivtas masyarakat sarana interaksi sosial antar komunitas.
antara satu dengan yang lainnya (Susi,2021). Perubahan kehidupan yang disebabkan oleh

SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 179


Kajian Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Pada Taman Balai Jagong Kudus di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun TINJAUAN PUSTAKA


2020, menjadikan pemerintah mengambil Ruang terbuka Publik
kebijakan untuk menghambat terjadinya Kota memiliki artian sebagai suatu sistem
penyebaran virus tersebut di Indonesia. Mulai jaringan pada kehidupan manusia atau
dengan adanya penerapan protokol kesehatan masyarakat dan ditandai dengan kepadatan
yang dapat dilakukan dengan mencuci tangan, warga yang tinggi. (Bintarto, 1983) dalam (Elsya
memakai masker, social distancing atau menjaga Shafira Lubis & Nurhasan, 2021). Ruang terbuka
jarak 1 meter serta menjauhi kerumunan. publik yaitu satu elemen utama pada sebuah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Dalam Negri, perkotaan yang harus diperhatikan. Peningkatan
pemerintah melaksanakan regulasi terkait terhadap evektivitas pada ruang terbuka publik
dengan PPKM atau Perlakuan Pembatasan memiliki artian bahwa peningkatan terhadap
Kegiatan Masyarakat yang terbagi menjadi 4 kualitas kota didalam nya diisi oleh masyarakat
level. Hal ini bertujuan untuk membatasi aktivitas yang bergantung dengan lingkungannya
kegiatan masyarakat dalam mengurangi angka (Muhammad Uliah Shafar & Suzanna Ratih Sari).
positif covid-19. Fasilitas yang terdapat pada ruang publik,
Taman Balai Jagong Kudus merupakan merupakan fasilitas yang disediakan untuk
taman multifungsi yang terdapat pada kompleks mewadahi aktivitas masyarakat umum
GOR Wergu Wetan Kudus yang berfungsi sebagai (Darmawan,2005) dalam (Muhammad Uliah
tempat berukumpulnya masyarakat untuk Shafar & Suzanna Ratih Sari). Ruang terbuka
beraktifitas serta bersosialisasi. Selain itu publik adalah ruang yang memiliki aktiivtas
dilengkapi juga dengan fasilitas olahraga seperti bersama pada udara terbuka dan direncanakan
halnya skate park, wall climbing, serta jogging untuk kebutuhan akan sebuah tempat
area. Sebagian besar pengunjung pada Taman pertemuan. Timbulnya kegiatan di suatu ruang
Balai Jagong Kudus adalah anak – anak, remaja terbuka yaitu karena terdapat pertemuan dan
sampai dengan dewasa. Pola aktivitas relasi dengan orang-orang. (Eko Budiharjo, Djoko
pemanfaatan ruang terbuka publik penting untuk Sujarto, 2005, p. 89) dalam (M. Nu’man Al Ghifari
diteliti dikarenakan untuk mengetahui banyaknya & Syam Zaki Firdausan, 2019).
aktivitas masyarakat sekitar seperti hal nya
pedagang serta pengunjung dalam Ruang Terbuka Hijau
memanfaatkan fungsi ruang secara bersamaan RTH taman kota yaitu taman yang dapat
atau untuk mengetahui keseimbangan antara digunakan untuk melayani masyarakat atau
aktivitas manusia dengan setting fisik ruang. penduduk satu kota atau pada bagian wilayah
Sehingga dapat menjadikan bahan pertimbangan suatu kota. Taman tersebut dilengakapi dengan
dalam penataan terhadap ruang terbuka publik di fasilitas yang berbentuk sebagai RTH seperti area
Taman Balai Jagong Kudus di masa pandemi. olahraga, rekreasi dengan minimal RTH 80%
sampai dengan 90% Fasilitas yang disedikan
Rumusan Masalah merupakan fasilitas yang terbuka bagi msyarakat
Bagaimana pola aktivitas pemaanfaatan umum (Peraturan Mentri PU No.05 Tahun, 2008).
ruang terbuka publik di Balai Jagong Kudus di Taman kota adalah lahan terbuka yang memiliki
masa pandemi dengan menggunakan metode fungsi sosial sebagai bentuk sarana kegiatan pada
behavioural mapping? tingkat kota. Taman kota ditujukan untuk
melayani satu kota atau satu bagian wilayah pada
Tujuan Penelitian kota, semua bagian dari taman terbuka untuk
Mengidentifikasi aktifitas yang terjadi dari umum. Taman kota termasuk kebutuhan vital
segi pemanfaatan ruang terbuka publik pada yang harus terpenuhi di kawasan perkotaan.
Taman Balai Jagong Kudus. Sehingga nantinya Tujuan dibangun nya sebuah taman kota yaitu
diperoleh manfaat dari penelitian ini yaitu untuk menciptakan keseimbangan ekosistem
terhadap pola aktivitas pemanfaatan ruang pada sebuah perkotaan yang memiliki unsur
terbuka publik di Taman Balai Jagong Kudus pada lingkungan, sosial dan budaya. Selain itu juga
masa pandemi yaitu sebagaimana ruang terbuka bertujuan untuk kelestarian dan keserasian.
publik tetap dapat digunakan oleh masyarakat (Elsya Shafira Lubis & Nurhasan, 2021).
sebagai ruang untuk berkumpul pada masa
Pandemi Covid-19.
180 | SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR
Anisa Gina Pratika; Samsudin Raidi

Pola Perilaku Pandemi Covid-19


Beberapa faktor yang mempengaruhi Indonesia mengalami perubahan dalam
perbedaan individual dalam sebuah perilaku tatanan kehidupan yang di sebabkan pandemi
spasial yaitu usia, budaya, jenis kelamin, dan lain- covid-19. Penyebaran terjadi pertama kali
lain. ( (M. Nu’man Al Ghifari & Syam Zaki diidentifikasi di kota Wuhan-China pada tahun
Firdausan, 2019). Menurut Laurens J.M (2004) 2019 (Veska, 2020) dalam (Susi, 2021). Pandemi
dalam (Jesica Kezia, Kusumaningdyah Nurul yang dimulai pada bulan Maret 2020 dimana
Handayani, & Hardiyati, 2021) terdapat beberapa Indonesia secara resmi mengumumkan kasus
faktor berasal dari manusia yang dapat pertama positif Covid-19, diikuti dengan
mempengaruhi ke dalam arsitektur perilaku pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar
ataupun lingkungan sekitar. (PSBB) memaksa hampir semua perusahaan
merumahkan pegawainya dan menerapkan work
Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang from home (WFH) (Surya & Khalid, 2021). Sejak
Terdapat tiga macam kegiatan makna dalam awal pemerintah mengambil kebijakan yaitu
aktivitas suatu ruang (Gehl, 1987) dalam (D dengan menerapkan Langkah jaga jarak atau
Hantono dan N Aziza, 2020), yaitu: social distancing bagi masyakat serta melakukan
1. Aktivitas utama atau necessary activities prinsip protokol Kesehatan yaitu dengan
2. Aktivitas pilihan atau optional activities menggunakan masker, wajib mencuci tangan, jaga
3. Aktivitas sosial atau social activities jarak atau menghindari kerumunan, serta
Menurut (Marhendra dkk, 2014) dalam meningkatkan daya tubuh dengan mengkonsumsi
(Lintang Suminar, Sabila Khadijah, & Rahman gizi seimbang (Putri, 2020) dalam (Susi, 2021).
Hilmy Nugroho , 2021) Faktor-faktor yang Hingga saat ini pemerintah sedang mengupayakan
mempengaruhi pola pemanfaatan ruang terbuka supaya pandemi covid-19 segera berakhir agar
publik antara lain ruang aktivitas, pelaku jumlah korban meninggal menurun, serta tatanan
aktivitas, serta waktu aktivitas. Keterpaduan kehidupan kembali sedia kala dan perekonomian
antara tatanan fisik dan pola aktivitas dalam membaik kembali. (Satuan Tugas Penanganan
perancangan ruang terbuka publik akan Covid-19, 2021), selain itu di terapkan nyaregulasi
memberikan pengaruh pada kejelasan komposisi PSBB dengan adanya pembatasan terhadap
solid void, hubungan antar bagian ruang yang beberapa kegiatan (Peraturan Pemerintah No.21
teorganisir dan terstruktur baik, serta rancangan Tahun, 2020) dalam (Susi, 2021).
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna Trancik
(1986) dalam (Lintang Suminar, Sabila Khadijah, &
METODE PENELITIAN
Rahman Hilmy Nugroho , 2021). Untuk
memenuhi keseimbangan antara aktivitas Penelitian ini menggunakan metode yang
manusia dengan setting fisik ruang, terdapat dapat mengetahui Pola Aktivitas Pemanfaatan
beberapa hal yang menunjang antara lain Ruang Terbuka Publik di Taman Balai Jagong
kenyamanan, aksesibilitas, legibilitas, kontrol, Kudus di Masa Pandemi, yaitu dengan pendekatan
teritorialitas, dan keamanan (Romantiaulia dan metode deksriptif kualitatif yaitu dokumentasi,
Ikhsan, 2018) dalam (Lintang Suminar, Sabila dan observasi atau behavioral mapping untuk
Khadijah, & Rahman Hilmy Nugroho , 2021). Pola menentukan pola – pola pemanfaatan ruang
aktivitas dalam pemanfaatan ruang terbuka terbuka publik. Metode ini melalui proses
publik terdiri dari tiga jenis elemen yaitu fixed pengumpulan data dengan cara survey langsung di
elements, semi fixed elements, dan non-fixed lapangan dengan teknik mengamati untuk
elements (Rapoport, 1982) dalam (Lintang memperoleh data – data yang berada di kawasan
Suminar, Sabila Khadijah, & Rahman Hilmy Taman Balai Jagong Kudus di masa pandemi
Nugroho , 2021). Mengamati aktivitas dan Covid-19. Beberapa teknik yang dapat digunakan
pergerakan pada suatu ruang yaitu untuk untuk melakukan behavioral mapping
mengamati pola aktivitas dan pola pemanfaatan diantaranya:
terhadap ruang (Hantono, 2017) dalam (D 1. Teknik Time Budget: mengamati pola
Hantono dan N Aziza, 2020). aktivitas di waktu tertentu dan kegiatan
tertentu berdasarkan pada hari, jam, dan
pola pemanfaatan dari beberapa aktivitas
yang dominan (Susi, 2021).
SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 181
Kajian Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Pada Taman Balai Jagong Kudus di Masa Pandemi

Pembagian waktu pengamatan yaitu pada aktivitas yang berkaitan dengan waktu dan
hari kerja (Kamis-Jumat) dan hari libur (Sabtu- periode hari yang telah ditentukan, setelah
Minggu) yaitu di waktu pagi hari (07:30- dilakukan observasi pada area Taman Balai
09:30), siang hari (12:30-14:30), Sore hari Jagong Kudus ditemukan kesamaan berdasarkan
(15:30-17:30), Malam hari (19:00-21:00) tingkat aktivitas yang sama atau berulang seperti
2. Placed Centered Mapping: halnya kegiatan berolahrga, bermain, makan, dan
Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi minum. Pola pemanfaatan pada aktivitas tidak
sekelompok manusia dalam memanfaatkan hanya dipergunakan bagi pengunjung yang
perilakunya didalam situasi waktu dan berolahraga, tetapi juga terdapat banyak
tempat tertentu (Verly & Judy, 2015). pengunjung yang memanfaatkan waktu nya
3. Person Centered Mapping untuk berkumpul bersama teman maupun
Teknik ini memiliki tujuan untuk keluarga dengan menikmati suasana pada Taman
mengidentifikasi suatu pergerakan kegiatan Balai Jagong Kudus. Pada pagi hari di dominasi
manusia pada periode atau waktu tertentu oleh pengunjung dewasa yang melakukan
yang dilihat dari beberapa lokasi (Verly & olahraga, sore hari di dominasi oleh anak-anak
Judy, 2015). sampai dengan remaja yang berolahraga dan
bermain. Sedangkan malam hari nya, di dominasi
HASIL DAN PEMBAHASAN oleh `pengunjung yang berkumpul dengan
Gambaran Umum menikmati makanan dan minuman bersama
teman maupun keluarga. Berdasarkan aktivitas
yang dilakukan saat hari kerja dan hari libur
mempunyai perbedaan yang tidak terlalu
signifikan. Perbedaan hanya terlihat pada jumlah
pelaku aktivitas saat berkunjung di Taman Balai
Jagong Kudus.

a. Pola Aktivitas Taman Balai Jagong Hari


Kerja, Kamis-Jumat, Pagi Hari (07.30-09.30)
Gambar 1. Taman Balai Jagong Kudus
(Sumber: Google Maps Pro)

Taman Balai Jagong terletak di Wergu


Wetan, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah. Adapun beberapa batasan-
batasan pada wilayah Taman Balai jagong Kudus
yaitu : pada bagian Utara berbatasan dengan
Stadion Wergu Wetan, Bagian Selatan berbatasan
dengan deretan rumah warga. Bagian Timur
berbatasan dengan Jalan Pattimura. Bagian Barat
berbatasan dengan Pasar Baru Wergu Wetan.
Taman Balai Jagong memiliki fungsi sebagai ruang
Gambar 2 Pola Aktivitas Pagi Hari pada Hari Kerja
terbuka publik di Kudus untuk dapat digunakan di Taman Balai Jagong
berbagai kegiatan. Sekeliling taman Balai Jagong (Sumber: Analisis Pribadi, 2021)
Kudus terdapat fasilitas berolahraga seperti
halnya BMX area, wall climbing, dan skateboard
area. Fasilitas – fasilitas yang disediakan dapat
digunakan sebagai interaksi antara masyarakat
yang berkunjung. Selain itu juga terdapat
beberapa deretan penjual makanan di sekitar
Taman Balai Jagong Kudus.
Gambar 3. Aktivitas Pagi Hari pada Hari Kerja
Pola aktivitas pengunjung pada Taman Balai Pukul 07.30-09.30
Jagong Kudus umum nya selalu ramai dikunjungi, (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021)
pada hari kerja dan hari libur. Berdasarkan pola
182 | SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR
Anisa Gina Pratika; Samsudin Raidi

Berdasarkan hasil dari pengamatan yang Pada siang hari tidak banyak masyarakat
telah dilakukan saat pagi hari, aktivitas yang yang berkunjung. Pemanfaatan ruang oleh
berlangsung tidak banyak dan di dominasi oleh pengunjung di dominasi oleh remaja dan dewasa
pengunjung dewasa. Aktivitas yang terlihat paling yaitu melakukan aktivitas duduk, berdiri, dan
dominan banyak dilakukan yaitu aktivitas mengobrol. Pemanfaatan ruang yang memiliki
olahraga, duduk, makan dan minum. Pada insensitas aktivitas yang lebih tinggi yaitu pada
aktivitas duduk banyak dilakukan pada area area timur Taman Balai Jagong dipergunakan
tempat duduk yang disediakan dan pada untuk berkumpul dan mengobrol. Selain itu
ketinggian lantai. Sedangkan aktivitas aktivitas yang mulai terlihat dilakukan yaitu
berolahraga dilakukan pada sisi area Taman Balai beberapa pedagang mulai berjualan di sekitar
Jagong. Aktivitas yang terlihat jarang dilakukan area dan aktivitas yang terlihat jarang dilakukan
yaitu pada arena BMX, arena Wall Climbing, dan yaitu berolahraga.
arena skateboard. Pemanfaatan ruang yang
memiliki insensitas aktivitas yang lebih tinggi Sore Hari (15.30-17.30)
yaitu pada taman dan area parkir. Hal yang
menjadikan tingginya aktivitas pada area taman
yaitu, terdapat atribut ruang seperti tempat
duduk. Area parkir selain dipergunakan untuk
parkir kendaraan juga digunakan untuk
melakukan aktivitas mengobrol dan berkumpul.

SIang Hari (12.30-14.30)

Gambar 6. Pola Aktivtas Sore Hari pada Hari Kerja


di Taman Balai Jagong
(Sumber: Analisis Pribadi, 2021)

Gambar 4. Pola Aktivtas Siang Hari Pada Hari Kerja Gambar 7. Aktivitas Sore Hari pada Hari Kerja
di Taman Balai Jagong Pukul 15.30-17.30
(Sumber: Analisis Pribadi, 2021) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021)

Pemanfaatan terhadap ruang terbuka


didominasi oleh orang dewasa, remaja, serta
anak-anak. Sehingga di area Taman Balai Jagong
Kudus terjadi peningkatan terhadap titik aktivitas
pada sore hari. Selain itu peningkatan jumlah
pedagang juga tampak terlihat berjejer disekitar
Gambar 5 Aktivitas Siang Hari pada Hari Kerja jalan pada area tersebut. Tampak terlihat
Pukul 12.30-14.30 peningkatan pengunjung pada area berjualan, hal
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021) itu dikarenakan pengunjung yang ingin membeli
makanan atau minuman, dan berkumpul.

SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 183


Kajian Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Pada Taman Balai Jagong Kudus di Masa Pandemi

Malam Hari (19.00-21.00) b. Pola Aktivitas Taman Balai Jagong (Hari


Libur, Sabtu-Minggu)
Pagi Hari (07.30-09.30)

Gambar 8. Pola Aktivtas Malam Hari pada Hari Kerja


di Taman Balai Jagong
(Sumber: Analisis Pribadi, 2021)
Gambar 10. Pola Aktivtas Pagi Hari pada Hari Libur
di Taman Balai Jagong
(Sumber: Analisis Pribadi, 2021)

Gambar 9 Aktivitas Malam Hari pada Hari Kerja


Pukul 19.00-21.00 Gambar 11 Aktivitas Pagi Hari pada Hari Libur
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021) Pukul 07.30-09.30
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021)
Malam hari, masyarakat yang berkunjung
di area Taman Balai Jagong Kudus dominan anak- Terdapat perubahan aktivitas pemanfaatan
anak yang melakukan aktivitas bermain pada sisi ruang yang signifikan pada pagi hari di hari libur,
utara, dan dominan pengunjung dewasa yang sehingga mempengaruhi penyebaran aktivitas
melakukan aktivitas mengobrol dan berkumpul. yang terjadi. Pelaku aktivitas didominasi oleh
Selain itu juga peningkatan jumlah pedagang anak-anak dan remaja yang bermain. Selain itu
yang semakin mendominasi pada area tersebut. terlihat peningkatan jumlah pengunjung dewasa
Pemanfaatan ruang yang memiliki insensitas seperti hal nya, ibu-ibu yang melakukan kegiatan
aktivitas yang lebih tinggi yaitu pada area timur senam bersama. Pemanfaatan ruang yang
dan selatan, yaitu area bermain dan area memiliki insensitas aktivitas yang lebih tinggi
berjualan. yaitu terlihat pada area bermain dan area
berjualan yang tidak dijumpai saat pagi hari di
hari kerja.

184 | SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Anisa Gina Pratika; Samsudin Raidi

Siang Hari (12.30-14.30)

Gambar 15 Aktivitas Sore Hari pada Hari Libur


Pukul 15.30-17.30
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021)

Perubahan yang terjadi tidak begitu


signifikan terhadap aktivitas dalam pemanfaatan
ruang, seperti hal nya aktivitas yang
mendominasi yaitu pada area bermain dan area
Gambar 12 Pola Aktivtas Siang Hari pada Hari Libur berjualan. Pelaku aktivitas yang mendominasi
di Taman Balai Jagong yaitu anak-anak, remaja dan dewasa. Perubahan
(Sumber: Analisis Pribadi, 2021) yang terlihat yaitu pada peningkatan jumlah
pelaku aktivitas di sore hari pada hari libur.

Malam Hari (19.00-21.00)

Gambar 13 Aktivitas Siang Hari pada Hari Libur


Pukul 12.30-14.30
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021)

Siang hari, perubahan aktivitas yang


terjadi tidak terlalu signifikan, aktivitas yang
banyak dilakukan yaitu seperti hal nya aktivitas
duduk, bermain, makan, dan mengobrol.
Aktivitas duduk saat siang hari lebih banyak
dilakukan pada sisi area taman dan pelaku
aktivitas yang mendominasi yaitu remaja dan
dewasa. Selain itu terdapat beberapa pedagang Gambar 16 Pola Aktivtas Malam Hari pada Hari Libur
yang mulai persiapan untuk berjualan di sekitar di Taman Balai Jagong
area Taman Balai Jagong Kudus. Ruang yang (Sumber: Analisis Pribadi, 2021)
memiliki aktivitas paling sedikit yaitu pada arena
BMX, arena skateboard, dan arena Wall Climbing.

Sore Hari (15.30-17.30)

Gambar 17 Aktivitas Malam Hari pada Hari Libur


Pukul 19.00-21.00
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021)

Pemanfaatan ruang saat malam hari, di


hari libur dominan tidak terjadi perubahan.
Aktivitas yang dilakukan oleh pelaku kegiatan
yaitu bermain, duduk, makan dan minum yang
dominan dilakukan oleh anak-anak, remaja dan
dewasa. Pemanfaatan ruang yang memiliki
insensitas aktivitas yang lebih tinggi yaitu
Gambar 14 Pola Aktivtas Sore Hari pada Hari Libur
di Taman Balai Jagong
(Sumber: Analisis Pribadi, 2021) SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 185
Kajian Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Pada Taman Balai Jagong Kudus di Masa Pandemi

terlihat pada area bermain dan area berjualan. serta aktivitas yang belum dimanfaatkan sesuai
Perubahan yang terlihat yaitu pada peningkatan dengan fungsi ruang oleh pengunjung.
jumlah pelaku aktivitas di malam hari pada hari
libur. Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang di Masa
Pandemi
Pengelompokkan Fungsi Ruang Terhadap
Pengaruh Setting Fisik

Gambar 19 Pola Aktivitas Pemnafaatan Ruang di Masa


Pandemi Pada Taman Balai Jagong
(Sumber: Analisis Pribadi, 2021)

• Banyaknya kegiatan pengunjung pada


sekitar taman, area bermain dan area
Gambar 18. Pengelompokkan Fungsi Ruang Taman Balai berjualan, mengakibatkan sulitnya tercipta
Jagong Menggunakan Placed Centered Mapping social distancing pada area tersebut. Terlihat
(Sumber: Analisis Pribadi, 2021) dari penataan pedagang yang belum
memberikan jarak sehingga terbentuklah
Pengelompokkan fungsi ruang pada Taman pola aktivitas pada ruang tersebut. Selain itu
Balai Jagong Kudus berdasarkan hasil survey pada area tempat duduk di sekitar taman
lapangan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yang juga dimanfaatkan sebagai area untuk
dapat mempengaruhi pelaku aktiivtas dalam makan dan minum.
memanfaatkan ruang terbuka yaitu:
• Pola aktivitas pada arena berolahrga terlihat
1. Elemen fisik yang bersifat tetap: arena intensitas pengguna cukup rendah, hal itu
skateboard, arena wall climbing, area terlihat jarangnya pelaku aktivitas
jogging, jalur pejalan kaki, penanda, melakukan kegiatan berolahraga pada arena
penanda pakir, kursi taman. tersebut. Pemanfaatan ruang tersebut saat
2. Elemen fisik yang bersifat semi tetap: area pandemi lebih sering dipergunakan sebagai
parkir kendaraan bermotor, bermobil, dan kegiatan untuk bermain dan mengobrol.
bersepeda, serta akses masuk dan keluar.
Berdasarkan dari penelitian diatas perlunya
3. Elemen fisik non tetap : berupa aktifitas
alur penempatan pedagang yang baru untuk
pengguna seperti hal nya berolahraga,
merespon adanya pandemi covid 19 ini agar
bermain, mengobrol, makan, dan minum.
tercipta pola ruang yang terbentuk dari respon
Berdasarkan pengelompokkan pola
pandemi covid 19 ini.
pemanfaatan ruang Taman Balai Jagong Kudus,
pada hari kerja dan hari libur lebih banyak
pelaku aktivitas pada area taman, area berjualan
dan area bermain. Dilihat dari kondisi fisik
Taman Balai Jagong, pola pemanfaatan ruang
juga dipengaruhi dari segi kenyamanan ruang,
serta daya tarik ruang. Selain itu dalam
pemanfaatan ruang ditemukan aktivitas yang Gambar 20 Area Taman Balai Jagong Kudus
sudah dimanfaatakan berdasarkan fungsi ruang (Sumber: Dokumentasi Pfribadi, 2021)
186 | SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR
Anisa Gina Pratika; Samsudin Raidi

KESIMPULAN DAN SARAN Elsya Shafira Lubis, & Nurhasan. (2021).


Kesimpulan Kesesuaian Taman Kota Jaya Wijaya
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kajian Sebagai Taman Kota Layak Anak di
pola aktivitas pemanfaatan ruang terbuka publik Surakarta. Seminar Ilmiah Arsitektur II.
pada Taman Balai Jagong Kudus di masa pandemi, Hakim, A. H. (2020). Kajian Perilaku Wisatawan
dengan metode, time budget, person centered dan PKL di Lapangan Merdeka Bengkulu
mapping, dan place centered mapping sehingga Pada Fase Normal Baru. Jurnal
didapatkan hasil kesimpulan sebagai berikut: Pengembangan Kota.
• Berdasarkan pelaku aktivitas yang Jesica Kezia, Kusumaningdyah Nurul Handayani,
memanfaatkan ruang terbuka publik pada & Hardiyati. (2021). Penerapan Konsep
Taman Balai Jagong yaitu orang tua, sepasang Arsitektur Perilaku Lanjut Usia Pada Co-
muda dan mudi, anak-anak, serta pedagang Housing dan Pusat Komunitas Lansia di
yang berjualan di area sekitar. Surakarta. Jurnal SenTHong 2020.
• Pada pemanfaatan ruang, terilihat tidak Lintang Suminar, Sabila Khadijah, & Rahman
merata. Seperti hal nya pada sekitar area Hilmy Nugroho . (2021). Pola Aktivitas
taman, area bermain, dan parkiran memiliki Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik.
intensitas aktivitas yang tinggi. Berbeda Jurnal Arsir Universitas Muhammadiyah
dengan arena olahraga, seperti arena BMX, Palembang.
arena skateboard, dan arena wall climbing M. Nu’man Al Ghifari, & Syam Zaki Firdausan.
memiliki intensitas aktivitas yang cukup (2019). Perilaku Masyarakat Pada Ruang
rendah. Pola aktivitas pemanfaatan di hari Terbuka Publik di Kampung Kebangsren
kerja lebih didominasi oleh aktivitas Surabaya. SINEKTIKA Jurnal Arsitektur,
berolahraga, duduk, berdiri, bermain, serta 81-81.
makan dan minum. Marhendra, C. P., Wulandari, L. D., & Sigmawan
• Pola aktivitas pemanfaatan di hari libur tidak Tri Pamungkas. (n.d.). Pola Aktivitas
terjadi perubahan yang siginifikan Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik di
dibandingkan hari kerja, perubahan hanya Alun-Alun Batu. 6-12.
terdapat pada jumlah pelaku aktivitas. Muhammad Uliah Shafar, & Suzanna Ratih Sari.
(n.d.). Efektivitas Pemanfaatan Alun-Alun
• Setelah dilakukan analisa berdasarkan situasi
Sebagai Ruang Terbuka Publik.
disaat pandemi covid-19, pola pemanfaatan
aktivitas pada Taman Balai Jagong Kudus Rizki Maulana Yuliriyanto, Tjoek Suroso Hadi, &
belum dimanfaatkan secara maksimal. Hasti Widyasamratri. (2021). Iddentifikasi
Terlihat beberapa pedagang belum Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang
memberikan jarak. Selain itu tidak ada Terbuka Hijau di Kecamatan Kota Kudus.
SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, 55.
perubahan yang signifikan pada jumlah
pengguna dan sirkulasi pada Taman Balai Sinambela, Susi Laraswati. (2021). Pola
Jagong Kudus di masa pandemi tetap terlihat Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Alun-
lancar. Alun Denggung Sleman Pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Saran
Indonesia p–ISSN: 2541-0849.
Bagi Masarakat selaku pengguna atau
Soni Darmawan, & Tin Budi Utami. (2018). Pola
pengunjung Taman Balai Jagong Kudus:
Pemanfaatan Ruang Terbuka Pada
• Dapat memanfaatakan fasilitas sesuai
dengan fungsi dan aktivitas nya. Pemukiman Kampung Kota. Jurnal
• Menjaga fasilitas yang telah disediakan. Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan.
• Tetap mematuhi protokol kesehatan dan
berjaga jarak di masa pandemi covid-19.

DAFTAR PUSTAKA
Dewinita Effendi, Judy O. Waani, & Amanda
Sembel. (2016). Pola Perilaku Masyarakat
Terhadap Pemanfaatan Ruang Terbuka
Publik di Pusat Kota Ternate. 196.
SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 187

Anda mungkin juga menyukai