Anda di halaman 1dari 7

Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar

Bandung, 4-5 Agustus 2021

Evaluasi Kinerja Aset Fasilitas pada Alun-alun Ujung Berung


Kota Bandung sebagai Ruang Terbuka Publik
Febriyanti Handayani1, Marwansyah2
1Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
E-mail: febriyanti.handayani.mas17@polban.ac.id
2Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012

E-mail: marwansyah@polban.ac.id

ABSTRAK

Alun-alun merupakan salah satu bagian penting dalam suatu wilayah/kawasan perkotaan. Keberadaan alun-alun sebagai
ruang terbuka publik dapat memberikan ruang bagi seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas
dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja aset fasilitas pada Alun-
alun Ujung Berung berdasarkan pada beberapa indikator, yakni dimensi fisik, dimensi sosial, dimensi aktivitas, dan
dimensi makna (meaning). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dengan
pengelola, studi dokumentasi, dan angket yang disebarkan kepada 62 responden, yakni masyarakat yang pernah
mengunjungi Alun-alun Ujung Berung selama dua tahun terakhir. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan kinerja
aset fasilitas pada Alun-alun Ujung Berung sudah cukup, namun perlu dilakukan beberapa perbaikan dan penambahan
fasilitas guna menunjang fungsi dan peran alun-alun sebagai ruang terbuka publik.

Kata Kunci
Ruang Terbuka Publik, Alun-alun, Evaluasi Kinerja Aset, Fasilitas
1. PENDAHULUAN masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Ruang terbuka publik (Public Open Space) merupakan sebagai pengguna.
salah satu bagian penting dalam suatu kawasan/perkotaan
Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja aset
yang memiliki peran dalam kehidupan masyarakat.
fasilitas pada Alun-alun Ujung Berung belum optimal.
Berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 ruang terbuka di
Oleh karena itu, perlu dilakukan pembuktian dengan
perkotaan terbagi menjadi 2 yakni ruang terbuka hijau
mengukur kinerja aset yang berpedoman kepada
(RTH) dan ruang terbuka non hijau (RTNH). Salah satu
kerangka yang dikemukakan oleh Charkchian dan
ruang terbuka non hijau yang banyak digunakan sebagai
Danesphour (2009) yang terdiri atas dimensi physical,
ruang bagi masyarakat untuk melakukan berbagai
dimensi social, dimensi activities, dan dimensi
aktivitas adalah alun-alun. Banyak aktivitas yang dapat
meaning. Selain itu, parameter yang digunakan untuk
dilakukan di alun-alun baik secara individu maupun
mengukur kinerja RTH bersumber dari Peraturan
kelompok, misalnya olahraga, rekreasi, berkumpul,
Menteri Pekerjaan Umum No. 12 Tahun 2009 yang
bermain, dan kegiatan lain.
mengatur fungsi ruang terbuka publik.
Fungsi dan peran ruang terbuka publik sebagai tempat
untuk melakukan berbagai macam aktivitas diatur dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.12 Tahun 2009. 2. TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi ini dapat terpenuhi apabila ruang terbuka publik Pada bagian ini akan dibahas mengenai teori yang
mampu memberikan pelayanan yang baik dengan digunakan dalam penelitian ini.
menyediakan fasilitas yang memadai untuk menunjang
berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di ruang terbuka 2.1 Definisi Ruang Terbuka Publik dan Alun-
publik khususnya alun-alun. Masyarakat dapat melakukan alun
berbagai aktivitas dengan nyaman dan aman apabila
fasilitas yang disediakan dapat memberikan kinerja Menurut Budiharjo (dalam Saleh dkk., 2013) ruang
optimal kepada penggunanya. terbuka publik merupakan tempat masyarakat dalam
menjalankan aktivitas hiburan, rekreasi, kegiatan
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada sosial, pertemuan akbar, upacara resmi, dan sebagai
Alun-alun Ujung Berung, ditemukan beberapa indikasi tempat perdagangan. Salah satu bentuk ruang terbuka
masalah, yakni banjir dan terbawanya sampah oleh publik adalah alun-alun. Menurut Zakariya, et al
genangan air, kolam ikan dan air mancur yang idle, toilet (2014), alun-alun (city square) merupakan ruang
yang tidak terawat dan tidak adanya pemisah antara toilet terbuka publik yang digunakan oleh masyarakat untuk
pria dan wanita, area pedestrian dan jogging track yang melakukan aktivitasnya seperti berkumpul,
retak dan berlubang, penerangan yang kurang memadai, bersosialisasi, rekreasi, dan aktivitas lainnya yang
serta fasilitas lainnya yang belum sesuai standar sehingga dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.

1392
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

2.1.1 Manfaat Alun-alun sebagai Ruang Terbuka 2) RTNH secara fungsional dapat
Publik dimanfaatkan untuk mengakomodasi
kegiatan sektor informal sebagai bentuk
Manfaat alun-alun sebagai ruang terbuka publik diatur
pemberdayaan usaha kecil.
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
c. Arsitektural
12/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Penyediaan dan
1) RTNH meningkatkan kenyamanan,
Pemanfaatan Ruang Terbuka Non-Hijau di Kota/Kawasan
memperindah lingkungan kota baik dari
Perkotaan. Peraturan ini menyebutkan bahwa secara
skala mikro: halaman rumah, lingkungan
umum alun-alun dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-
permukiman, maupun makro: lansekap kota
kegiatan massal seperti peringatan proklamasi, acara
secara keseluruhan.
rakyat, ataupun kegiatan sosialisasi sehari-hari
2) RTNH dapat menstimulasi kreativitas dan
masyarakat umum. Di samping itu, terdapat manfaat
produktivitas warga kota.
jangka pendek dan jangka panjang berikut ini.
3) RTNH menjadi salah satu pembentuk faktor
1. Manfaat langsung/jangka pendek
keindahan arsitektural.
a. Berlangsungnya aktivitas masyarakat, seperti
4) RTNH mampu menciptakan suasana serasi
olahraga, rekreasi, parkir, dan lainnya.
dan seimbang antara area terbangun dan
b. Keindahan dan kenyamanan dengan penyediaan
tidak terbangun.
plasa, monumen, landmark, dan sebagainya.
d. Darurat
c. Keuntungan ekonomis, seperti retribusi parkir
1) RTNH dalam mitigasi bencana alam
dan biaya sewa.
dapat memiliki fungsi sebagai jalur
2. Manfaat tidak langsung/jangka panjang
evakuasi penyelamatan.
a. Mereduksi permasalahan dan konflik sosial.
2) RTNH secara fungsional dapat disediakan
b. Meningkatkan produktivitas masyarakat.
sebagai lokasi penyelamatan berupa ruang
c. Pelestarian lingkungan.
terbuka perkerasan yang merupakan
d. Meningkatkan nilai ekonomis lahan di
tempat berkumpulnya massa (assembly
sekitarnya.
point) pada saat bencana.
2.1.2 Fungsi Alun-alun
2.2 Evaluasi Kinerja Ruang Terbuka Publik
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
Menurut Charkhchian dan Daneshpour (2009) dalam
12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan dan
konsep Indicators of Success of Public Open Spaces,
Pemanfaatan Ruang Terbuka Non-Hijau di Kota/Kawasan
kinerja ruang terbuka publik dapat diukur melalui
Perkotaan, alun-alun memiliki sejumlah fungsi berikut ini.
beberapa aspek penting ruang terbuka publik, yakni
1. Fungsi Utama/Intrinsik
dimensi physical, dimensi social, dimensi activities
Fungsi utama RTNH adalah fungsi sosial budaya yang
dan dimensi meaning. Teori tersebut dipilih untuk
dapat berperan sebagai:
dijadikan pedoman untuk mengevaluasi kinerja aset
a. wadah aktivitas sosial budaya masyarakat dalam
alun-alun karena di dalam teori tersebut mengandung
wilayah kota/kawasan perkotaan terbagi dan
dimensi dan indikator yang sesuai dengan peraturan
terencana dengan baik;
dan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah
b. pengungkapan ekspresi budaya/kultur lokal;
terkait ruang terbuka publik.
c. media komunikasi warga kota;
d. tempat olahraga dan rekreasi; dan
2.2.1 Dimensi Physical
e. wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan
Menurut Iveson (2007) ruang terbuka publik dari
pelatihan dalam mempelajari alam.
aspek fisik melibatkan ruang publik sebagai tempat
2. Fungsi Pelengkap/Ekstrinsik. Fungsi tambahan RTNH
untuk bersosialisasi dan segala kegiatan diekspos
meliputi aspek-aspek berikut ini.
kepada orang lain. Charkchian dan Danesphour (2009)
a. Ekologis
membagi dimensi physical menjadi beberapa indikator
1) RTNH mampu menciptakan suatu sistem
berikut ini.
sirkulasi udara dan air dalam skala lingkungan,
1. Comfort and Safety
kawasan dan kota secara alami berlangsung
Indikator ini berkaitan dengan kenyamanan dan
lancar (sebagai suatu ruang terbuka).
keamanan pengguna dalam melakukan kegiatan.
2) RTNH berkontribusi dalam penyerapan air
Hal ini dapat didukung dengan fasilitas keamanan
hujan (dengan bantuan utilisasi dan jenis bahan
yang memadai dan fasilitas yang aman untuk
penutup tanah), sehingga mampu ikut
digunakan.
membantu mengatasi permasalahan banjir dan
2. Accessibility
kekeringan.
Aksesibilitas terdiri atas tiga tipe yakni, secara
b. Ekonomis
fisik dapat dilalui oleh transportasi publik atau
1) RTNH memiliki nilai jual dari lahan yang
privat dan juga dapat diakses oleh pejalan kaki,
tersedia, misalnya sarana parkir, sarana
secara visual dapat menciptakan ruang permeable
olahraga, sarana bermain, dan lain sebagainya.
visual, dan secara sosial berkaitan dengan akses
bagi siapa dan bagaimana.
3. Natural Elements
1393
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

Indikator ini berkaitan dengan unsur alam pada ruang 2.2.4 Dimensi Meaning
terbuka seperti ruang hijau dan fitur air. Menurut Charkhchian dan Danesphour (2009) dimensi
4. Aesthetic Values ini berkaitan dengan pengalaman seseorang terhadap
Pertimbangan estetika dalam ruang terbuka publik suatu tempat yang bermakna dan arti dari tempat itu
adalah untuk menciptakan tempat yang menarik dan bagi orang tersebut. Indikator dari dimensi ini adalah:
pemandangan indah. 1. Cost of Place
5. Amenities and Facilities Indikator ini berkaitan dengan ada atau tidak
Indikator ini berkaitan dengan keberagaman fasilitas adanya biaya yang dikeluarkan oleh orang-orang
yang disediakan di ruang terbuka publik yang meliputi untuk mengunjungi tempat tersebut.
pedestrian, toilet, lapangan olahraga, area bermain 2. Time
anak, tempat duduk, taman, dan lainnya. Indikator waktu ini berkaitan dengan durasi atau
6. Maintenance intensitas pengunjung dalam mengunjungi ruang
Menurut Praliya dan Grag (2019), maintenance terbuka publik.
merupakan kegiatan yang berkaitan dengan atribut- 3. Sign
atribut yang dapat membantu dalam menjaga atau Indikator ini berkaitan dengan tanda yang mudah
melestarikan ruang terbuka publik, sehingga ruang diingat oleh orang-orang yang datang ke ruang
tersebut dapat menjalankan fungsi atau kegunaannya terbuka publik, tanda tersebut dapat menarik dan
dengan baik sebagaimana tujuannya. memberikan kesan kepada pengunjung.

2.2.2 Dimensi Social 2.3 Kerangka Berpikir


Menurut Charkhchian dan Daneshpour (2009) ruang Kerangka berpikir penelitian ini ditunjukkan dalam
terbuka publik sebagai tempat bersosialisasi adalah gambar 1.
tempat orang orang-orang ingin pergi untuk mengamati
pemandangan, bertemu teman, dan melakukan interaksi
dengan berbagai macam orang yang berbeda dari mereka.
Berikut ini beberapa indikator dari dimensi sosial.
1. Privacy and Territory
Artinya, ruang terbuka publik harus dapat
menyediakan ruang dan fasilitas yang dapat digunakan
untuk melakukan interaksi sosial tetapi tetap dengan
mempertimbangkan privasi dari individu atau
kelompok, sehingga individu ataupun kelompok dapat
melakukan kegiatan sosialnya secara nyaman.
2. Social Events
Indikator ini berkaitan dengan acara atau kegiatan
sosial yang dapat diselenggarakan di ruang terbuka
publik.
3. Focal Point Gathering Spaces
Ruang terbuka publik harus dapat menjadi daya tarik
bagi masyarakat sekitar dan dapat dijadikan sebagai
titik berkumpul. Gambar 1 Kerangka Berpikir

2.2.3 Dimensi Activities 3. METODE PENELITIAN


Menurut Charkhchian dan Daneshpour (2009) dimensi ini Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan
berkaitan dengan beragam aktivitas yang dapat dilakukan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan
oleh seluruh lapisan masyarakat di ruang terbuka publik. data dilakukan dengan metode observasi lapangan,
Indikator pada dimensi ini adalah: wawancara kepada pengelola alun-alun (Kepala Seksi
1. Activity in all Parts Pertamanan, Dinas Perumahan & Kawasan
Indikator ini berkaitan dengan aktivitas yang dapat
Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan [DPKP3]
dilakukan oleh pengunjung dengan menggunakan Kota Bandung), studi dokumentasi, dan dengan
ruang dan fasilitas, serta setiap bagian yang ada di menyebar kuesioner (dengan skala Likert) kepada
ruang terbuka publik. masyarakat yang pernah mengunjungi Alun-alun
2. Permanent use of place
Ujung Berung selama dua tahun terakhir. Responden
Penggunaan tempat secara permanen berkaitan dengan berjumlah 62 responden dan diperoleh melalui non-
keterlibatan aktivitas pengunjung dan pilihan probability sampling dengan teknik purposive
pengunjung, serta intensitas pengunjung dalam sampling. Teknik ini dipilih agar responden yang
mengunjungi ruang tersebut.
dijadikan sampel sesuai kriteria tertentu yang
3. Different Activities dibutuhkan dalam penelitian. Sedangkan alat yang
Indikator ini berkaitan dengan bagaimana ruang digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dan
terbuka publik dapat secara aktif menyediakan ruang
dan fasilitas untuk berbagai aktivitas.
1394
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

kualitatif yakni kamera, alat tulis dan kertas, serta alat papan nama yang perlu dilakukan
perekam suara. menjadi daya pemeliharaan rutin.
tarik alun-alun
5. Amenities Perkerasan pada Belum memenuhi
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik and area bermain kriteria karena
statistik deskriptif untuk data kuantitatif (Indicators of Facilities menggunakan sebagian fasilitas
Success of Public Open Spaces dan landasan normatif) aspal dan tidak tidak sesuai standar,
ada pagar dan sebagian lagi
dan analisis data kualitatif untuk hasil wawancara. pembatas; toilet rusak sehingga tidak
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji instrumen pria dan wanita dapat digunakan.
dari indikator yang telah ditentukan, kemudian dihitung menjadi satu;
rata-ratanya untuk mengetahui tingkat kinerja aset dari kolam tidak
berfungsi; gazebo
persepsi masyarakat. Sedangkan untuk analisis data rusak;
kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data dari hasil perkerasan pada
observasi dan wawancara, lalu data direduksi dan dipilih pedestrian rusak;
data yang penting, setelah itu data disajikan dalam bentuk penerangan tidak
berfungsi;
deskriptif dan tabel agar mudah dipahami oleh pembaca. sebagian papan
petunjuk rusak
6. Maintenanc Terdapat sampah Belum memenuhi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN e berserakan; kriteria
Hasil dan pembahasan evaluasi kinerja aset mengacu kolam yang
Indicators of Success of Public Open Spaces (Charkchian kotor, dan
drainase yang
& Danesphour, 2009) yang mengukur dimensi physical, tersumbat
dimensi social, dimensi activities, dan dimensi meaning sampah
serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
12/PRT/M/2009 tentang fungsi ruang terbuka publik. Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam
tabel 1, fasilitas Alun-alun Ujung Berung sudah cukup
4.1 Dimensi Physical lengkap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Pada dimensi physical terdapat beberapa indikator yang dalam melakukan aktivitas. Namun, fasilitas tersebut
dapat diukur untuk mengevaluasi kinerja yang belum memenuhi kriteria yang ditentukan, sehingga
ditunjukkan dalam tabel 1. sebagian fasilitas tidak dapat digunakan dan kinerja
asetnya menjadi tidak optimal. Beberapa fasilitas yang
Tabel 1 Hasil Analisis Dimensi Physical belum memenuhi kriteria adalah area bermain anak,
N gazebo, toilet, fitur air seperti wastafel dan kolam,
Indikator Kondisi Eksisting Hasil Evaluasi
o akses pedestrian dan tempat parkir. Selain itu, fasilitas
1. Comfort Lampu Belum memenuhi yang belum tersedia adalah fitur keamanan, fasilitas
and Safety penerangan tidak kriteria karena toilet dan jalur untuk penyandang disabilitas. Hasil
memadai; tidak belum ada fitur
terdapat fitur keamanan (CCTV, analisis pada indikator maintenance menunjukkan
keamanan pos layanan, dan bahwa pemeliharaan yang dilakukan masih belum
penjaga) optimal sehingga menyebabkan terganggunya fungsi
2. Accessibility Terdapat tempat Belum memenuhi aset.
parkir untuk kriteria karena
akses kendaraan akses pejalan kaki
pribadi; ada halte belum memadai; Dimensi fisik memiliki peran penting bagi kesuksesan
terdekat untuk tidak ada akses bagi ruang terbuka publik karena dapat mempengaruhi
akses kendaraan penyandang kinerja dimensi yang lain. Jika dimensi fisik tidak
publik, dan ada disabilitas, dan tidak
pedestrian untuk ada petunjuk bagi
menunjukkan hasil yang baik, maka dimensi lainnya
akses pejalan lahan parkir. pun akan terganggu. Pengukuran berdasarkan dimensi
kaki tetapi fisik juga berkaitan dengan fungsi arsitektural dan
mengalami fungsi ekologis dari ruang terbuka publik sebagaimana
kerusakan pada
perkerasan yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
sebagian Nomor 12/PRT/M/2009. Hasil evaluasi yang
berlubang. dilakukan menunjukkan bahwa Alun-alun Ujung
3. Natural Terdapat ruang Belum memenuhi Berung dapat memenuhi fungsi arsitektural karena
Elements hijau untuk kriteria karena
tanaman dan sebagian fitur air
alun-alun ini dapat memberikan keindahan di
penyerapan air; tidak dapat lingkungan sekitar. Sementara itu, fungsi ekologis
ada fitur air dioperasikan dan dapat terpenuhi karena alun-alun ini dapat
seperti kolam tidak terawat. berkontribusi untuk sirkulasi air dan udara bagi
ikan dan air
mancur tetapi
lingkungan sekitar. Meskipun fungsi tersebut sudah
tidak berfungsi; terpenuhi tetapi masih perlu dilakukan pemeliharaan
ada tempat cuci yang baik pada aset agar dapat memberikan pelayanan
tangan tetapi yang optimal. Selain hasil analisis tersebut, dalam
sebagian rusak.
tabel 2 disajikan hasil olah data mengenai dimensi
4. Aesthetics Terdapat Sudah memenuhi
Values ornamen dan kriteria, namun fisik Alun-alun berdasarkan persepsi masyarakat.

1395
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

Tabel 2 Hasil Mean (Rata-rata) Dimensi Physical interaksi sosial maupun pelaksanaan kegiatan sosial
dan budaya. Sementara itu, fungsi darurat dapat
N Indikator Mean
o terpenuhi karena Alun-alun Ujung Berung dapat
1. Comfort and Safety 2, 99
dijadikan titik kumpul apabila terdapat kondisi darurat
2. Accessibility 3, 50 seperti bencana. Hal ini didukung dengan tersedianya
3. Aesthetic Value 3, 48 lapangan dan plasa sebagai titik kumpul.
4. Facilities and Amenities 2, 59
Mean 3,14 4.3 Dimensi Activities
Pada dimensi activities terdapat beberapa indikator
Tabel 1 menunjukkan bahwa pengukuran kinerja aset yang dapat diukur untuk mengevaluasi kinerja yang
Alun-alun Ujung Berung dari dimensi physical dapat ditunjukkan dalam tabel 4.
dikatakan cukup, namun tetap perlu dilakukan Tabel 4 Hasil Analisis Dimensi Activities
peningkatan agar kinerja aset optimal. No Indikator Kondisi Hasil Evaluasi
Eksisting
1. Activity in all Beberapa Belum memenuhi
4.2 Dimensi Social Parts aktivitas kriteria karena
Pada dimensi sosial terdapat beberapa indikator yang terhambat fasilitas yang
dapat diukur untuk mengevaluasi kinerja yang karena fasilitas tersedia tidak dapat
yang rusak memenuhi
ditunjukkan dengan tabel 3. misalnya jogging tupoksinya.
track, pedestrian,
Tabel 3 Hasil Analisis Dimensi Social gazebo, area
bermain anak,
N Indikator Kondisi Eksisting Hasil Evaluasi dan
o perpustakaan
1. Privacy and Ada fasilitas yang Sudah memenuhi portable
Territory dapat digunakan kriteria karena 2. Permanent Use Alun-alun dapat Sudah memenuhi
oleh individu atau mampu of Place dijadikan pilihan kriteria
kelompok dengan memberikan ruang untuk
memberikan jarak, terpisah bagi melakukan
misalnya tempat individu maupun berbagai
duduk yang kelompok yang aktivitas
berjarak 1-2 meter berbeda. 3. Different Fasilitas yang Belum memenuhi
satu dengan Activities ada masih belum kriteria
lainnya. dapat memenuhi
2. Social Alun-alun Ujung Sudah memenuhi kebutuhan
Events Berung menjadi kriteria karena masyarakat
tempat untuk Alun-alun Ujung
kegiatan upacara, Berung dapat
pentas seni budaya, dijadikan sebagai Berdasarkan hasil analisis dimensi activities, dapat
olahraga, pelatihan tempat kegiatan diketahui bahwa kinerja aset alun-alun masih belum
dan bazaar. Ada sosial yang optimal. Hal ini dikarenakan sebagian fasilitas rusak
fasilitas plasa didukung dengan dan tidak dapat digunakan sehingga menghambat
untuk tempat tersedianya fasilitas
kegiatan sosial plaza/ampitheater. aktivitas pengguna. Misalnya, fasilitas jogging track
tetapi kondisinya yang mengalami kerusakan pada perkerasan
perlu dilakukan mengakibatkan terganggunya aktivitas olahraga
perawatan karena dapat menyebabkan kurangnya rasa aman dan
3. Focal Point Alun-alun Ujung Sudah memenuhi
Gathering Berung dapat kriteria dan fungsi nyaman bagi pengguna. Di samping itu, aktivitas
Spaces dijadikan sebagai darurat pada ruang belajar melalui perpustakaan portabel yang sudah
titik kumpul terbuka publik tidak dapat dilakukan karena fasilitas yang rusak.
karena letaknya Penerangan yang tidak memadai dapat menyebabkan
yang strategis dan
dikelilingi oleh rasa tidak aman dan nyaman untuk melakukan
tempat layanan aktivitas di alun-alun pada malam hari. Selain itu,
masyarakat. Selain rusaknya fasilitas gazebo, area bermain anak, dan
itu, alun-alun ini kolam ikan dan air mancur menyebabkan
dapat dijadikan
titik kumpul terganggunya aktivitas rekreasi masyarakat.
apabila terjadi Berdasarkan kondisi ini, perlu dilakukan perbaikan
keadaan darurat dan pemenuhan standar bagi fasilitas tersebut guna
mengembalikan aset sesuai dengan tupoksinya yakni
Dari hasil analisis dalam tabel 3 dapat disimpulkan bahwa memberikan kinerja atau pelayanan yang baik kepada
Alun-alun Ujung Berung sudah dapat memenuhi fungsi masyarakat. Selain hasil analisis tersebut, dalam tabel
sosial dan memenuhi fungsi sosial budaya serta fungsi 5 disajikan hasil olah data mengenai dimensi activities
darurat dari ruang terbuka publik sebagaimana yang dari alun-alun berdasarkan persepsi masyarakat.
diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
12/PRT/M/2009. Alun-alun Ujung Berung dapat
memenuhi fungsi sosial budaya dari ruang terbuka publik
karena alun-alun ini dapat dijadikan sebagai tempat
1396
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

Tabel 5 Hasil Mean (Rata-rata) Dimensi Activities mempengaruhi. Hasil evaluasi yang dilakukan
menunjukkan hasil yang belum optimal terutama pada
No Indikator Mean
dimensi physical, hal tersebut dikarenakan terdapat
1. Permanent Use of Place 2, 77
beberapa aset yang belum memenuhi standar atau
2. Different Activities 2, 65
Mean 2, 71
kriteria. Oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan guna
memenuhi kriteria tersebut. tindakan pengelolaan aset
Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa pengukuran kinerja tersebut dapat dilakukan dengan melakukan
aset Alun-alun Ujung Berung untuk dimensi activities pengadaan pada barang yang belum tersedia,
dapat dikatakan cukup, namun tetap perlu dilakukan pemeliharaan, ataupun penghapusan pada aset yang
peningkatan agar kinerja aset optimal. Peningkatan sudah tidak berfungsi.
tersebut dapat dilakukan dengan cara memperbaiki
fasilitas yang rusak agar dapat kembali digunakan serta Apabila hasil evaluasi pada dimensi physical
menambah atau mengembangkan fasilitas agar sesuai menunjukkan hasil yang baik, maka hasil dari dimensi
dengan standar yang berlaku. social, dimensi activities, dan dimensi meaning akan
Dimensi activities berkaitan erat dengan dimensi physical menunjukkan hasil yang baik, berlaku sebaliknya. Hal
terutama pada indikator amenities and facilities serta tersebut dikarenakan apabila aspek fisik dari ruang
maintenance. Apabila fasilitas yang disediakan tidak terbuka publik dapat memberikan pelayanan yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selaku pengguna optimal, maka fungsi ruang terbuka publik sebagai
dan pemeliharaan tidak dilakukan dengan baik, maka tempat melakukan kegiatan sosial dan berbagai
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan masyarakat di macam aktivitas akan terpenuhi. Berbagai macam
ruang terbuka publik akan terganggu. kegiatan sosial dan aktivitas dapat dilakukan karena
ditunjang dengan fisik aset yang memadai dan dapat
4.4 Dimensi Meaning memenuhi kebutuhan masyarakat selaku pengguna,
Pada dimensi meaning terdapat beberapa indikator yang dengan begitu maka ruang terbuka publik tersebut
dapat diukur yang ditunjukkan dengan tabel 6. akan memiliki nilai yang tinggi bagi seluruh
Tabel 6 Hasil Analisis Dimensi Meaning stakeholder terutama masyarakat. Apabila ruang
terbuka publik dapat memenuhi kriteria tersebut, maka
No Indikato Hasil Evaluasi peran dan fungsinya sebagai ruang terbuka publik
r
akan terpenuhi. Dimensi atau indikator yang
1. Cost Tidak terdapat biaya masuk, namun untuk
penggunaan toilet dan parkir dikenakan
digunakan untuk mengukur kinerja aset tidak dapat
retribusi sebesar Rp 2000. dipisahkan karena semuanya saling berkaitan satu
2. Time Dari hasil sebaran kuesioner, rata-rata sama lain dan saling mempengaruhi kesuksesan dari
masyarakat menghabiskan waktu di alun- ruang terbuka publik.
alun selama 30 menit-1 jam Waktu yang
paling ramai adalah akhir pekan.
3. Sign Ada beberapa tanda petunjuk dan ornamen 5. KESIMPULAN
yang menjadi kekhasan dan dapat Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan,
memperindah alun-alun serta lingkungan dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini.
sekitarnya, tetapi beberapa bagian dalam 1. Dimensi Physical
kondisi rusak ringan.
Kinerja aset pada dimensi ini memiliki pengaruh
paling penting bagi kesuksesan ruang terbuka
Dari hasil analisis berdasarkan dimensi meaning, dapat
publik. Kinerja aset pada dimensi ini dikategorikan
diketahui bahwa Alun-alun Ujung Berung memiliki arti
kurang baik terutama pada indikator amenities and
dan nilai bagi masyarakat karena dapat memenuhi
facilities yang menunjukkan bahwa beberapa
fungsinya sebagai ruang terbuka publik dan dapat
fasilitas masih belum memenuhi kriteria yang
memberikan kesan yang baik bagi masyarakat. Indikator
berlaku dan belum memenuhi kebutuhan
cost menunjukkan adanya biaya yang harus dikeluarkan
pengguna. Indikator maintenance menunjukkan
oleh masyarakat untuk dapat menggunakan fasilitas di
bahwa pemeliharaan yang dilakukan belum
alun-alun. Hal ini juga berkaitan dengan pemenuhan
optimal sehingga terdapat beberapa fasilitas yang
fungsi ekonomis pada ruang terbuka publik yang diatur
tidak terawat bahkan rusak. Alun-alun Ujung
oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
Berung telah memenuhi fungsi arsitektural dan
12/PRT/M/2009. Selain itu, hasil analisis pada dimensi ini
fungsi ekologis pada ruang terbuka publik.
juga menunjukkan bahwa Alun-alun Ujung Berung dapat
2. Dimensi Social
memenuhi fungsi sosial budaya dan arsitektural karena
Kinerja aset Alun-alun Ujung Berung dari dimensi
alun-alun ini dapat memfasilitasi masyarakat untuk
sosial sudah baik, karena alun-alun dapat
melakukan aktivitas dan kegiatan sosial serta dapat
mewadahi dan memberikan fasilitas bagi
memberikan fungsi arsitektural dengan memberikan
berlangsungnya kegiatan sosial maupun interaksi
pemandangan yang menarik sehingga banyak masyarakat
sosial sehingga fungsi sosial budaya pada ruang
yang menghabiskan waktu untuk mengunjungi alun-alun.
terbuka publik dapat terpenuhi.
3. Dimensi Activities
Berdasarkan hasil evaluasi dari tiap dimensi dan indikator
Pada dimensi activities, kinerja fasilitas di Alun-
dapat diketahui bahwa hasil evaluasi dapat saling
alun Ujung Berung belum optimal. Masih ada
1397
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

fasilitas yang belum memenuhi kriteria yang berlaku Study in Iran," Review of Urban & Regional Development
bahkan rusak dan tidak dapat digunakan sehingga Studies, vol. 21, no. 1, pp. 14-36, 2009.
fasilitas tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan [2] I. Kurt, "Publics and The City," Journal of Urban Design, vol.
masyarakat. Pada gilirannya, beberapa aktivitas 14, no. 2, p. 255, 2007.
masyarakat di alun-alun menjadi terganggu. [3] Z. Khallilah, M. Mansor and N. Z. Harun, "Spatial
4. Dimensi Meaning Characteristics of Urban Square and Sociability: A Review of
Kinerja asset Alun-alun Ujung Berung pada dimensi The City Square Melbourne," Procedia-Social and Behavioral
Science, pp. 678-688, 2014.
meaning menunjukkan bahwa aspek ini dapat
[4] M. P. R. Saleh, I. L. Moniaga, R. Ch Tarore and V. Kumurur,
memenuhi kriteria dari setiap indikator dan memenuhi
"Identifikasi Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik di Kota
seluruh fungsi ruang terbuka publik. Dengan kata lain, Manado," Sabua: Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur,
alun-alun ini memiliki nilai dan arti penting bagi vol. 5, no. 1, pp. 40-48, 2013.
masyarakat. [5] Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan dan
DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau.
[1] M. Charkchian and S. A. Daneshpour, "Interactions Among [6] Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
Different Dimensions of a Responsive Public Space: Case Penataan Ruang

1398

Anda mungkin juga menyukai