LATAR BELAKANG
Runtuhnya kekuasaan Uni Sovyet sebagai salah satu kekuatan dunia sebelum
tahun 1990-an, telah menjadikan Amerika Serikat sebagai negara adikuasa tunggal
dan menandai kemenangan kapitalisme gaya Amerika atas sosialisme. Kemudian
seiring proses globalisasi, maka terjadilah penyebaran kapitalisme gaya Amerika ke
seluruh dunia. Semua pihak pada awal era ekonomi baru seolah memperoleh manfaat
dari tatanan Economia Americana.
Telah kita ketahui saat ini Amerika Serikat sedang berada di ambang
kehancuran financial sebagai imbas dari krisis ekonomi. Trauma akan krisis ekonomi
di tahun 1929 yang sering disebut Great Depression kembali menghantui. Pada saat
itu dampak krisis itu menasional bagi rakyat Amerika Serikat, seperti kesulitan
keuangan karena lapangan pekerjaan sedikit hingga kelaparan.
Seperti mengulang kejadian Great Depression, dimana saat ini banyak saham-
saham yang menjadi maskot Wall Street berguguran. Apalagi perusahaan sekelas
Lehman brothers dan Washington Mutual menyatakan kebangkrutan. Belum lagi
raksasa Asuransi AIG, sahamnya turun hingga 50 persen. Efek dari krisis ekonomi
dan finansial di USA telah merambat ke negara-negara di Asia dan Eropa. Banyak
negara yang memberikan suntikan dana kepada lembaga keuangan supaya tidak
tergerus arus krisis Ekonomi yang berasal dari Amerika Serikat.
1
Tersiar kabar menyebutkan Kongres AS kemungkinan besar menyetujui
rencana bailout ini. Walau masih belum terlihat dampaknya, namun mudah-mudahan
dunia tidak terpuruk dalam krisis ekonomi berkepanjangan. Penting bagi pemerintah
Indonesia untuk memberikan informasi sebanyak mungkin untuk mencegah
terjadinya rush besar-besaran terhadap bank-bank di Indonesia. Tentunya Krisis
Ekonomi yang terjadi tahun 1997 tidak ingin kita rasakan lagi. Berita terakhir
menyebutkan rencana Bailout ditolak Oleh Kongres As. namun setelah melakukan
pendekatan dan revisi draft bailout, senat as menyetujui bailout tersebut. kemudian
DPR AS pun menyetujui dengan ditandatanganinya UU Bailout oleh presiden Bush.
Saat ini Amerika Serikat dilanda resesi yang sangat serius dan menyakitkan.
Kini pertanyaanya adalah: Seburuk apa fase konjunktur ini, dan apakah akan dapat
meruntuhkan ekonomi Amerika Serikat secara mendadak? Di Eropa, terutama Bank
Sentral Eropa walaupun menyadari hal itu merupakan ilusi, masih tetap
mengharapkan bahwa mereka masih dapat melindung kawasannya atau menepis
dampak dari krisis berat ekonomi di Amerika Serikat. Namun, di tahun 2008 ini
Eropa tidak akan lagi mampu menahan dampak krisis ekonomi dari Amerika Serikat
dan akan ikut tergilas.
Krisis kuangan yang menimpa amerika jelas juga berdampak di Indonesia,
seperti harga rupiah yang terus melemah, IHSG yang juga tidak sehat, ekspor
diperkirakan juga menjadi terhambat karena perusahaan- perusahaan AS akan
melakukan politik banting harga. Namun apakah krisis ekonomi yang terjadi di
2
Indonesia pada tahun 1997/98 akan terjadi lagi? Menurut Ekonom UGM Sri
Adiningsih menilai sampai sejauh ini pemerintah Indonesia belum mempunyai
langkah strategis untuk mengantisipasi dampak krisis financial AS, padahal jika krisis
financial AS tidak segera teratasi maka dampaknya terhadap perekonomian Indonesia
bisa lebih buruk dibanding krisis ekonomi tahun 1997/98. Setidaknya kita berharap
pasar asia masih bertahan dalam menghadapi krisis yang terjadi di AS, karena saat ini
pemerintah hanya memiliki strategi untuk fokus kepada jalur distribusi ekspor, akan
tetapi apabila pasar asia ikut hancur maka dipastikan Indonesia akan mengalami krisis
ekonomi yang lebih parah dari tahun 1997/98
3
II. PERMASALAHAN
Selain itu Presiden SBY mengungkapkan hingga saat ini gejolak keuangan
dunia belum berakhir, maka segala dampak yang berimbas ke Indonesia harus
diminimalkan. "Gejolak keuangan dunia belum berakhir," tambahnya.
4
Presiden mengatakan, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah nasional antara
lain mengundang gubernur, BI, pelaku usaha, dan BUMN untuk membahas
penanganan dampak krisis finansial global. Namun, Presiden menegaskan tugas
belum selesai.Apa yang kita lakukan terus kita lakukan agar dampak itu kita
minimalkan. Kita moderatkan sehingga perekonomian kita masih tetap terjaga dan
yang penting rakyat bisa kita lindungi," paparnya. (okezone.com)
5
Permintaan Presiden SBY tersebut akan disampaikan melalui surat tertulis
kepada pimpinan negara ASEAN dan termasuk PM Thailand yang menjadi Chairman
ASEAN. Selain itu, presiden berpendapat pertemuan pimpinan negara ASEAN akan
lebih baik bila dilanjutkan pula dengan pembicaraan antar para menteri luar negeri
ASEAN dan Sekjen ASEAN yang tentunya juga melibatkan tiga anggota negara Asia
lainnya atau ASEAN plus tiga. Maka diharapkan dengan pertemuan ini, nantinya
langkah-langkah regional akan lebih efektif, sumber daya lebih besar, dan kerja sama
lebih kredibel.
Lebih lanjut, presiden menegaskan, bilamana negara China, Jepang, Korsel dan
anggota ASEAN menyerasikan langkah yang diusulkan menghadapi krisis global
dengan mengadakan pertemuan tadi, diyakini dampak krisis global bisa diatasi dan
dihindari. Presiden menuturkan, sebagaimana yang diwartakan media, Indonesia akan
mendengarkan apa yang disampaikan Presiden Arroyo tentang pemikiran soal
perlunya membangun semacam pooling dari sumber-sumber keuangan untuk
mengatasi masalah-masalah di ASEAN. Namun, pemerintah Idonesia tetap
menyampaikan pendapat sambil mendengarkan pandangan dari presiden Filipina.
"Mari kita tindak lanjuti upaya untuk merumuskan Chiangmai Initiative, yaitu
ASEAN plus tiga dengan mengumpulkan sebuah dana ASEAN plus tiga atau dana
kawasan yang tentunya dengan aturan tertentu diharapkan bisa membantu negara-
negara yang kesulitan keuangan," jelasnya. Disampaikan presiden, usulan ini tetap
berjalan dan sedang merumuskan seperti apa aturan mainnya disamping tetap
menerima pandangan dan usulan Presiden Arroyo dan mudah-mudahkan bisa
dikombinasikan dengan apa yang disebut Chiangmai Initiative (okezone.com)
Kepala Ekonom Bank Dunia Justin Yifu Lin memperingatkan krisis keuangan
telah berimbas ke sejumlah negara berkembang. Demikian dikatakan Lin dalam
sebuah konfrensi pers di Tokyo, Jepang, Senin (20/10). Menurut Lin, perlambatan
6
ekonomi di negara maju telah mempengaruhi negara berkembang lewat investasi
asing dan pengurangan jumlah expatriat. Tapi krisis tak berpengaruh besar bagi
China. Sebab China adalah katalis utama ekonomi Asia.
7
III. SOLUSI
8
IV. SARAN
9
V. DAFTAR PUSTAKA
2. okezone.com
3. hizbut-tahrir.or.id
4. metrotvnews.com
10