Anda di halaman 1dari 16

PESAN

Dalam berlalu-lintas Rambu-rambu sangat penting untuk anda perhatikan, karena dengan mematuhi rambu-rambu lalu-
lintas
anda akan terhindar dari kemacetan serta keselamatan perjalanan anda akan lebih terjamin.

Rekayasa lalu lintas


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rekayasa lalu lintas adalah salah satu cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa
untuk mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan merencanakan, membangun
dan mengoperasikan geometrik jalan, dan dilengkapi dengan rambu lalu lintas, marka jalanserta alat pemberi
isyarat lalu lintas.

Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar lalu lintas perlu mengenali permasalahan yang
terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas,
hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya
dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikaan geometric, pembangunan fasilitas pengaman jalan,
pemasangan rambu lalu lintas,marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu.

Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan pulau-pulau lalu
lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan perioritas bagi
angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya

Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang
memuat lambang,huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk
memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.

Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat
dari material yang reflektif (memantulkan cahaya).

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Pengelompokan rambu

o 1.1 Rambu peringatan.

o 1.2 Rambu petunjuk.

o 1.3 Rambu larangan dan perintah.

 1.3.1 Rambu larangan

 1.3.2 Rambu perintah

 2 Jenis rambu

 3 Lihat pula

 4 Pranala luar

Pengelompokan rambu
Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-
rambu sebagai berikut :

Rambu peringatan.
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan
kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau
adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi.

Simpang 4


Simpang 3

Jalan licin

Longsor

Jalan bergelombang


Ada persimpangan

Penyempitan

Jalan menyempit

Rambu petunjuk.
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya,
tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak
itu berada.

[sunting]Rambu larangan dan perintah.


Rambu ini untuk melarang/memerintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau
tempat-tempat tertentu. Misalnya:

 Rambu dilarang berhenti.


 Kendaraan harus lewat jalur tertentu.
 Semua kendaraan dilarang lewat.

Rambu larangan

Beberapa contoh rambu larangan

Semua kendaraan dilarang masuk

Dilarang masuk

Mobil dan sepeda motor dilarang masuk


Mobil dilarang masuk

Sepeda motor dilarang masuk

Truk dilarang masuk

Pesepeda dilarang masuk


Pejalan kaki dilarang masuk


Rambu perintah

Beberapa contoh rambu perintah

Rambu stop

Beri kesempatan

Wajib mengitari bundaran


Wajib membelok kekiri

[sunting]Jenis rambu
Menurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan disampaikan maka secara garis besar sistem
perambuan dapat dikelompokkan atas:

1. Rambu tetap.
2. Rambu tidak tetap.

Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan menurut Surat
Keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap, sedangkan rambu tidak tetap adalah
rambu yang dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan dapat
dipindah-pindahkan.
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta
lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan
lalu lintas.

Daftar isi

[sembunyikan]

 1 Pengelompokan marka

o 1.1 Marka membujur

o 1.2 Marka melintang

o 1.3 Marka serong

o 1.4 Marka lambang

 2 Bahan marka jalan


o 2.1 Marka non-mekanik

o 2.2 Marka mekanik

 3 Lihat pula

 4 Pranala luar

Pengelompokan marka
Marka membujur
Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Marka membujur yang dihubungkan
dengan garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu
lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai marka jalan membujur.

Marka putus-putus

Marka utuh

Marka putus-putus menjelang Marka utuh

Marka putus-putus dan utuh

Marka melintang
Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di Zebra
cross atau di persimpangan

Garis henti

Marka serong
Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian marka
membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan
merupakan jalur lalu lintas kendaraan.

Marka cevron

[sunting]Marka lambang
Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan
larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau
tanda lalu lintas lainnya.

Marka panah

Marka tulisan

Bahan marka jalan


Marka non-mekanik
Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat, pewarna, dan bola kaca kecil yang berfungsi
untuk memantulkan cahaya/sinar lampu agar marka dapat terlihat dengan jelas pada malam hari. Bahan
dapat dikelompokkan atas :

1. Cat, biasanya merupakan marka jalan yang dapat dengan cepat hilang, sehingga hanya baik
digunakan pada bagian jalan yang jarang dilewati oleh kendaraan.
2. Termoplastic, adalah bahan yang digunakan pada arus lalu lintas yang tinggi, penerapannya
dilakukan dengan pemanasan material marka jalan kemudian dihamparkan dijalan dengan
menggunakan alat.
3. Cold-plastic, seperti termoplastik digunakan pada jalan dengan arus yang tinggi, menggunakan
resin dan pengeras yang dicampurkan sebelum penghamparan dijalan dengan menggunakan
alat khusus untuk itu.
Marka mekanik
Marka mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi dengan reflektor. Marka jenis ini
ditanam/dipaku ke permukaan jalan melengkapi marka non mekanik.

Lalu lintas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa
Kemacetan lalu lintas di Jakarta, suatu keadaan yang terjadi sehari-hari

Persimpangan San Jose, California yang dilengkapi zebra cross, lajur belok kiri danlampu lalu lintas.

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009[1] didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang
diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung.

Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat,
lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas
menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Komponen lalu lintas

o 1.1 Manusia sebagai pengguna

o 1.2 Kendaraan
o 1.3 Jalan

2 Manajemen Lalu Lintas

o 2.1 Kegiatan perencanaan lalu lintas

o 2.2 Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi

o 2.3 Kegiatan pengawasan lalu lintas meliputi

o 2.4 Kegiatan pengendalian lalu lintas meliputi

3 Lihat pula

4 Pranala luar

5 Referensi

[sunting]Komponen lalu lintas

Komponen sistem lalu lintas

Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling
berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi
mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas
dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.

[sunting]Manusia sebagai pengguna


Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal
mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-
perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan
pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalan dan tata ruang.
[sunting]Kendaraan

Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk
bisa bermanuver dalam lalu lintas. UUUYY

[sunting]Jalan

Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak
bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas
dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat
meredam angka kecelakaan lalu-lintas.

[sunting]Manajemen Lalu Lintas


Manajemen lalu lintas meliputi kegiatan perencanaan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian lalu lintas.
Manajemen lalu lintas bertujuan untukkeselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, dan
dilakukan antara lain dengan :

a. usaha peningkatan kapasitas jalan ruas, persimpangan, dan/atau jaringan jalan;

b. pemberian prioritas bagi jenis kendaraan atau pemakai jalan tertentu;

c. penyesuaian antara permintaan perjalanan dengan tingkat pelayanan tertentu dengan mempertimbangkan
keterpaduan intra dan antar moda;

d. penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan.

[sunting]Kegiatan perencanaan lalu lintas


Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud inventarisasi
antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat
pelayanan dalam ketentuan ini adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk
menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan. penetapan tingkat
pelayanan yang diinginkan. Dalam menentukan tingkat pelayanan yang diinginkan dilakukan antara lain
dengan memperhatikan : rencana umum jaringan transportasi jalan; peranan, kapasitas, dan karakteristik jalan,
kelas jalan, karakteristik lalu lintas, aspek lingkungan, aspek sosial dan ekonomi.penetapan pemecahan
permasalahan lalu lintas, penyusunan rencana dan program pelaksanaan perwujudannya. Maksud rencana
dan program perwujudan dalam ketentuan ini antara lain meliputi: penentuan tingkat pelayanan yang
diinginkan pada setiap ruas jalan dan persimpangan, usulan aturan-aturan lalu lintas yang akan ditetapkan
pada setiap ruas jalan dan persimpangan, usulan pengadaan dan pemasangan serta pemeliharaan rambu
rambu lalu lintas marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, dan alat pengendali dan pengaman pemakai
jalan; usulan kegiatan atau tindakan baik untuk keperluan penyusunan usulan maupun penyuluhan kepada
masyarakat.

[sunting]Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi


Kegiatan penetapan kebijaksanaan lalu lintas pada jaringan atau ruas-ruas jalan tertentu. termasuk dalam
pengertian penetapan kebijaksanaan lalu lintas dalam ketentuan ini antara lain penataan sirkulasi lalu lintas,
penentuan kecepatan maksimum dan/atau minimum, larangan penggunaan jalan, larangan dan/atau perintah
bagi pemakai jalan

[sunting]Kegiatan pengawasan lalu lintas meliputi

1. pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Kegiatan pemantauan dan
penilaian dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas dari kebijaksanaan-kebijaksanaaan tersebut
untuk mendukung pencapaian tingkat pelayanan yang telah ditentukan. Termasuk dalam kegiatan
pemanatauan antara lain meliputi inventarisasi mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan lalu lintas
yang berlaku pada ruas jalan, jumlah pelanggaran dan tindakan-tindakan koreksi yang telah dilakukan
atas pelanggaran tersebut. Termasuk dalam kegiatan penilaian antara lain meliputi penentuan kriteria
penilaian, analisis tingkat pelayanan, analisis pelanggaran dan usulan tindakan perbaikan.

2. tindakan korektif terhadap pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Tindakan korektif dimaksudkan
untuk menjamin tercapainya sasaran tingkat pelayanan yang telah ditentukan. Termasuk dalam
tindakan korektif adalah peninjauan ulang terhadap kebijaksanaan apabila di dalam pelaksanaannya
menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
[sunting]Kegiatan pengendalian lalu lintas meliputi

1. pemberian arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Pemberian arahan dan
petunjuk dalam ketentuan ini berupa penetapan atau pemberian pedoman dan tata cara untuk
keperluan pelaksanaan manajemen lalu lintas, dengan maksud agar diperoleh keseragaman dalam
pelaksanaannya serta dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya untuk menjamin tercapainya
tingkat pelayanan yang telah ditetapkan.

2. pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban masyarakat
dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai