Dalam berlalu-lintas Rambu-rambu sangat penting untuk anda perhatikan, karena dengan mematuhi rambu-rambu lalu-
lintas
anda akan terhindar dari kemacetan serta keselamatan perjalanan anda akan lebih terjamin.
Rekayasa lalu lintas adalah salah satu cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa
untuk mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan merencanakan, membangun
dan mengoperasikan geometrik jalan, dan dilengkapi dengan rambu lalu lintas, marka jalanserta alat pemberi
isyarat lalu lintas.
Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar lalu lintas perlu mengenali permasalahan yang
terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas,
hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya
dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikaan geometric, pembangunan fasilitas pengaman jalan,
pemasangan rambu lalu lintas,marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu.
Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan pulau-pulau lalu
lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan perioritas bagi
angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya
Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang
memuat lambang,huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk
memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat
dari material yang reflektif (memantulkan cahaya).
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pengelompokan rambu
2 Jenis rambu
3 Lihat pula
4 Pranala luar
Pengelompokan rambu
Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-
rambu sebagai berikut :
Rambu peringatan.
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan
kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau
adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi.
Simpang 4
Simpang 3
Jalan licin
Longsor
Jalan bergelombang
Ada persimpangan
Penyempitan
Jalan menyempit
Rambu petunjuk.
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya,
tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak
itu berada.
Rambu larangan
Dilarang masuk
Rambu stop
Beri kesempatan
[sunting]Jenis rambu
Menurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan disampaikan maka secara garis besar sistem
perambuan dapat dikelompokkan atas:
1. Rambu tetap.
2. Rambu tidak tetap.
Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan menurut Surat
Keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap, sedangkan rambu tidak tetap adalah
rambu yang dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan dapat
dipindah-pindahkan.
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta
lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan
lalu lintas.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pengelompokan marka
3 Lihat pula
4 Pranala luar
Pengelompokan marka
Marka membujur
Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Marka membujur yang dihubungkan
dengan garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu
lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai marka jalan membujur.
Marka putus-putus
Marka utuh
Marka melintang
Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di Zebra
cross atau di persimpangan
Garis henti
Marka serong
Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian marka
membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan
merupakan jalur lalu lintas kendaraan.
Marka cevron
[sunting]Marka lambang
Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan
larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau
tanda lalu lintas lainnya.
Marka panah
Marka tulisan
1. Cat, biasanya merupakan marka jalan yang dapat dengan cepat hilang, sehingga hanya baik
digunakan pada bagian jalan yang jarang dilewati oleh kendaraan.
2. Termoplastic, adalah bahan yang digunakan pada arus lalu lintas yang tinggi, penerapannya
dilakukan dengan pemanasan material marka jalan kemudian dihamparkan dijalan dengan
menggunakan alat.
3. Cold-plastic, seperti termoplastik digunakan pada jalan dengan arus yang tinggi, menggunakan
resin dan pengeras yang dicampurkan sebelum penghamparan dijalan dengan menggunakan
alat khusus untuk itu.
Marka mekanik
Marka mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi dengan reflektor. Marka jenis ini
ditanam/dipaku ke permukaan jalan melengkapi marka non mekanik.
Lalu lintas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Kemacetan lalu lintas di Jakarta, suatu keadaan yang terjadi sehari-hari
Persimpangan San Jose, California yang dilengkapi zebra cross, lajur belok kiri danlampu lalu lintas.
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009[1] didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang
diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat,
lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas
menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.
Daftar isi
[sembunyikan]
o 1.2 Kendaraan
o 1.3 Jalan
3 Lihat pula
4 Pranala luar
5 Referensi
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling
berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi
mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas
dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk
bisa bermanuver dalam lalu lintas. UUUYY
[sunting]Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak
bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas
dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat
meredam angka kecelakaan lalu-lintas.
c. penyesuaian antara permintaan perjalanan dengan tingkat pelayanan tertentu dengan mempertimbangkan
keterpaduan intra dan antar moda;
d. penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan.
1. pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Kegiatan pemantauan dan
penilaian dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas dari kebijaksanaan-kebijaksanaaan tersebut
untuk mendukung pencapaian tingkat pelayanan yang telah ditentukan. Termasuk dalam kegiatan
pemanatauan antara lain meliputi inventarisasi mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan lalu lintas
yang berlaku pada ruas jalan, jumlah pelanggaran dan tindakan-tindakan koreksi yang telah dilakukan
atas pelanggaran tersebut. Termasuk dalam kegiatan penilaian antara lain meliputi penentuan kriteria
penilaian, analisis tingkat pelayanan, analisis pelanggaran dan usulan tindakan perbaikan.
2. tindakan korektif terhadap pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Tindakan korektif dimaksudkan
untuk menjamin tercapainya sasaran tingkat pelayanan yang telah ditentukan. Termasuk dalam
tindakan korektif adalah peninjauan ulang terhadap kebijaksanaan apabila di dalam pelaksanaannya
menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
[sunting]Kegiatan pengendalian lalu lintas meliputi
1. pemberian arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Pemberian arahan dan
petunjuk dalam ketentuan ini berupa penetapan atau pemberian pedoman dan tata cara untuk
keperluan pelaksanaan manajemen lalu lintas, dengan maksud agar diperoleh keseragaman dalam
pelaksanaannya serta dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya untuk menjamin tercapainya
tingkat pelayanan yang telah ditetapkan.
2. pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban masyarakat
dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas.