Anda di halaman 1dari 20

Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &

Sanitasi Badan Pengelola

PERHITUNGAN BIAYA OPERASI & PEMELIHARAAN


DAN BESARNYA IURAN UNTUK SARANA AIR
MINUM & SANITASI

Salah satu faktor


penting agar
kesinambungan dapat
terwujud, terhadap SAM
& Sanitasi yang telah
selesai pembangunan-
nya perlu dilakukan
pengelolaan yang baik
dengan melalui Badan
Pengelola Sarana Air
Minum & Sanitasi
Untuk melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan sarana air
minum & sanitasi diperlukan iuran yang berasal dari pemanfaat
sarana tersebut.

Penentuan iuran air


berdasarkan kesepakatan
masyarakat tetapi harus
dapat menutup biaya
operasional dan
pemeliharaan sarana air
minum dan sanitasi

PERHITUNGAN IURAN
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

dikategorikan menjadi :
1. Perpipaan dengan sistem pompa
2. Perpipaan dengan sistim gravitasi
3. Sarana air minum sistim non perpipaan

PRINSIP DASAR MENENTUKAN PEMBIAYAAN PENGELOLAAN


SARANA AIR MINUM & SANITASI

FAKTOR BIAYA KETERANGAN

Biaya Penyusutan  Biaya yang harus dikeluarkan untuk


mengganti sistem air minum selama
umur perencanaan. Contoh: bangunan
direncanakan untuk 15 tahun, maka
biaya penyusutan harus dihitung selama
tahun tersebut.
 Biaya ini harus dihitung sehingga
mendapatkan angka per bulan yang
selanjutnya dijadikan komponen
menghitung iuran bulanan
Perhitungan prosentase (5-10)%
terhadap nilai investasi diluar dana in-
kind masyarakat (penentuan prosentase
sesuai kesepakatan bersama)
 Biaya ini selanjutnya akan digunakan
untuk membangun kembali sistem air
minum pada saat usia rencana
bangunan sudah habis bersama)
Biaya Operasi  Biaya yang harus dikeluarkan untuk
mengoperasikan sistem air minum dan
sanitasi.
 Biaya ini meliputi: biaya bahan
bakar dan listrik, biaya alat tulis kantor,
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

FAKTOR BIAYA KETERANGAN

pengecekan kualitas air, honor petugas,


kegiatan PHBS, dll
Biaya Pemeliharaan Biaya ini dikeluarkan untuk membiayai
pemeliharaan rutin sistem air minum
Pemeliharaan diperlukan untuk
menghindari kerusakan, penggantian
rutin peralatan yang habis pakai, serta
menjaga sistem air minum agar tahan
lama.
Biaya yang dikeluarkan meliputi:
biaya penggantian /perbaikan
kerusakan berupa:
 Water meter pada SR
 kran pada KU/HU
 Kebocoran pipa
 suku cadang pompa, dll

 Besarnya biaya pemeliharaan


ditetapkan dengan cara :
1) berdasarkan prosentase terhadap
besarnya nilai investasi diluar biaya
in-kind masyarakat.
2) ditetapkan/ dihitung berdasarkan
pengalaman yang diperoleh selama
sistem berjalan.

 Pada sistem yang dipelihara cukup baik,


maka terdapat sisa dana yang dapat
digunakan untuk melakukan
pengembangan jaringan. Hal ini yang
harus didorong kepada pengelola agar
selalu terdapat sisa dana untuk
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

FAKTOR BIAYA KETERANGAN

pengembangan.

PILIHAN DALAM MENENTUKAN IURAN


Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

PILIHAN KETERANGAN

Pilihan 1 Biaya yang dibutuhkan untuk pengelolaan dibagi


Beban Biaya dengan jumlah kepala keluarga yang
Rata-rata/bula menggunakan air dalam satuan waktu tertentu
n

Besanya iuran = Total Biaya pengelolaan per bulan


Rp/KK/bulan Jumlah Kepala Keluarga pemanfaat

Penerapan iuran, sbb:


a. Iuran yang harus dibayar berdasarkan banyaknya
pemakaian air
b. Setiap pelanggan harus memasang meter air, untuk
mengukur pemakaian air.
c. Bagi pemakai yang menggunakan air lebih banyak.
dikenakan iuran yang lebih besar

Kekurangan opsi 1 :
a. Tidak adil dalam pembayaran iuran
disamakan untuk pelanggan yang
menggunakan air banyak dengan yang
menggunakan air sedikit.
b. Pengguna keluarga kaya dan keluarga miskin
juga dikenakan iuran yang sama
c. Pemakaian air karena iuran disamakan antara
pemakaian air sedikit dengan pemakaian banyak
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

PILIHAN KETERANGAN

Pilihan 2 Penerapan iuran sebagai berikut :


Iuran a. Iuran pengguna dengan Sambungan Rumah
berdasarkan (SR) membayar lebih besar dari pengguna
banyaknya melalui Kran Umum atau Hidran Umum.
pemakaian air b. Besarnya iuran berdasarkan jumlah pemakaian
air oleh pengguna
c. Besarnya iuran dihitung dengan mengalikan volume
pemakaian (M3) dengan harga per volume (Rp/M3)
yang sudah ditentukan.

Kelebihan/kekurangan pilihan 2:
a. Iuran dibayarkan sesuai dengan pemakaian air.
Semakin banyak yang memakai air maka semakin
yang dibayarkan.
b. Masyarakat yang lebih mampu akan mendapat
kesempatan memperoleh air, sedangkan yang
miskin seringkali tidak.

Pilihan 3 Pengguna dengan Sambungan Rumah perlu


Iuran yang membayar lebih besar dari pengguna melalui Kran
berbeda Umum atau Hidran Umum.
diterapkan
bagi tingkat Penerapan iuran sebagai berikut :
pelayanan Pemakaian air menggunakan kran umum atau hidran
yang berbeda membayar lebih murah dari pemakaian air yang
menggunakan sambungan rumah, dengan catatan
HU/KU diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan
rendah.

Kelebihan/kekurangan pilihan 3 :
Memberi keuntungan bagi kelompok miskin, karena
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

PILIHAN KETERANGAN

menyediakan harga air yang murah pada tingkat


pelayanan yang lebih rendah.

Pilihan 4 Penerapan iuran, sbb:


Iuran
progresif  Sebaiknya diterapkan pada pengguna dengan
Sambungan Rumah.
 Karena untuk pengguna HU/KU bukan pengguna
air yang berlebihan sepanjang diterapkan harga
air berdasarkan pada pemakaian

Kelebihan/kekurangan pilihan 4 :

 Adanya penghematan pemakaian air, karena


pembayaran iuran berdasarkan pemakaian air
 Memberika subsidi silang dari kelompok yang
memakai air banyak kepada kelompok yang
menggunakan air kurang
 Iuran dengan sistem progresif lebih komplek
terhadap aspek administrasi.

Dengan sistem iuran progresif, iuran diatur dalam suatu


pengelompokan pemakai air

Keuntungan dengan sistem progresif :


 Adanya penghematan pemakaian air, karena
pembayaran iuran berdasarkan pemakaian air
 Memberikan subsidi silang dari kelompok yang
memakai air banyak kepada kelompok yang
menggunakan air kurang
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

PILIHAN KETERANGAN

Dengan sistem iuran progresif, iuran diatur dalam


suatu pengelompokan pemakai air.

Contoh :
Tarif dasar dasar dikenakan kepada pemakaian air 0 - 10
m3 pertama, sedangkan harga yang lebih tinggi (misal 11-
20 m3, 21-30 m3, dstnya) akan dikenakan mungkin 50%
lebih tinggi dari tariff dasar.
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum & Sanitasi Badan Pengelola

PILIHAN METODE IURAN UNTUK SISTEM GRAVITASI & POMPA

PILIHAN PERPIPAAN PERPIPAAN &


KETERANGAN
METODE IURAN GRAVITASI POMPA

Iuran tetap/bulan V X Iuran harus diberlakukan menurut


tingkat pelayanan yang berbeda
(Sambungan Rumah, HU/KU)
Iuran berdasrkan V V Iuran harus diberlakukan menurut tingkat
pemakaian air pelayanan yang berbeda (SR, KU/HU)
Pemakai SR sebaiknya dikenakan
kurang lebih 2 kali lebih mahal
dibandingkan yang menggunakan
KU/HU (pengguna berpenghasilan rendah)
Iuran VV VV Sebaiknya diterapkan pada pelayanan
berdasarkan dengan SR
peningkatan
pemakaian air Pengguna KU/HU menggunakan sistem
iuran berdasarkan pemakaian air
Keterangan :
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum & Sanitasi Badan Pengelola

X : tidak dianjurkan

V : Menjamin keberpihakan pada kelompok miskin sehingga mampu membayar

V V : Dianjurkan
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

PERHITUNGAN IURAN
UNTUK SARANA AIR MINUM SISTEM NON PERPIPAAN

KOMPONEN PEMBIAYAAN KETERANGAN

Biaya Operasi Biaya ini meliputi:


 biaya bahan bakar dan listrik
(bila sumur gali dilengkapi pompa)
 biaya alat tulis kantor
 pengecekan kualitas air,
 kegiatan kesehatan(PHBS)
 honor petugas
 dll

Biaya Pemeliharaan Biaya ini dikeluarkan untuk membiayai


pemeliharaan rutin untuk sarana air
minum dan sanitasi (disesuaikan
dengan kebutuhan)
Pemeliharaan diperlukan untuk
menghindari kerusakan, penggantian
rutin peralatan yang habis pakai, serta
menjaga sarana air minum dan sanitasi
agar tahan lama.

Biaya yang dikeluarkan meliputi:


biaya penggantian /perbaikan kerusakan
berupa:
 Kran pada PAH
 Kerekan pada sumur gali
 Suku cadang Pompa untuk
sumur gali yang dilengkapi
pompa
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

Pada sistem yang dipelihara cukup


baik, maka terdapat sisa dana yang
dapat digunakan untuk melakukan
pengembangan sarana air minum.
.
CONTOH I
Desa A membangun sarana air minum berupa sumur gali (SGL)
sebanyak 17 unit melayani 250 KK, perhitungan iurannya sebagai
berikut:

1. Biaya Operasional :
 Honor pengelola Rp 100.000,00/bulan (a)
 Asumsi biaya PHBS Rp 200.000,00/bulan (b)

2. Biaya Pemeliharaan :
 Biaya penggantian tali dan timba (diasumsikan tiap 3
bulan) Rp 60.000,00/3 bulan, maka uang yang harus
terkumpul Rp 20.000,00/bulan (c)
 Biaya perbaikan lantai, dinding dan SPAL diasumsikan
Rp 300.000,00/ 3 bulan, maka uang yang harus
terkumpul Rp 100.000,00/bulan (d)

Biaya untuk pengembangan sarana air minum:


Diasumsikan harga 1 unit SGL Rp 4.500.000,00/6 bulan
(diasumsikan setiap 6 bulan ada penambahan 1 unit
SGL) sehingga uang yang wajib dikumpulkan untuk
membuat sumur gali baru sebesar Rp 750.000,00/bulan
(e)

Total Kebutuhan Pembiayaan adalah :


(a) + (b) + (c) + (d) + (e) = Rp 1.170.000,00/bulan

Kebutuhan pembiayaan Rp 1.170.000,00/bulan


Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

Alternatif I
Besarnya iuran per bulan = Rp 1.170.000,00
250 KK
= Rp 4.680,00/KK

Dibulatkan Rp 5.000,00/KK/bulan

Alternatif II
Besarnya iuran per bulan = Rp 1.170.000,00
17 unit
= Rp 68.823,00/unit SGL

Dibulatkan Rp 70.000,00/bulan/Sumur Gali

Iuran KK/bulan tergantung dari KK pemanfaat masing-


masing Sumur Gali, karena 1 unit SGL tidak sama jumlah KK
pemanfaatnya

CONTOH II

Desa B dengan sistem perpipaan gravitasi, melayani 389 KK


Biaya pembangunan sebesar Rp 231.000.000,00 (tanpa in-kind)

1. Biaya Penyusutan
Diasumsikan 8%/tahun = 8% x Rp 231.000.000,00
= Rp 18.480.000,00/12 bulan
Untuk per bulannya biaya penyusutan
= Rp 1.540.000,00 (a)
2. Biaya Operasional :
 Honor pengelola 3 orang Rp 300.000,00/bulan (b)
 Biaya PHBS dan pengujian kualitas air sesuai dg
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

keperluan (diasumsikan) Rp 200.000,00/bulan (c)

3. Biaya Pemeliharaan :
 Biaya penggantian/perbaikan kerusakan pada Kran
Umum/HU, kebocoran pipa, atau kerusakan lainnya
(diasumsikan ) Rp 300.000,00/bulan (d)

untuk pengembangan
 Misal akan melaksanakan pengembangan dengan
pembelian pipa seharga Rp 4.500.000,00/6 bulan
(diasumsikan setiap 6 bulan ada penambahan sarana
seharga Rp 4.500.000,00)
Penambahan sarana tergantung keperluan, bila dirasa
akan mengembangkan/menambah pelayanan
Sehingga uang yang wajib dikumpulkan untuk membuat
sebesar Rp 750.000,00/bulan (e)

Total Kebutuhan Pembiayaan


(a)+ (b) + (c) + (d) + (e) = Rp 3.190.000,00/bulan

Besarnya iuran yang harus dibayar =

Rp 3.190.000,00 = Rp. 8.200,00/KK/bulan


389 KK

Dibulatkan Rp 9.000,00/KK/bulan

CONTOH III
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

Desa C dengan sistem perpipaan pompa, melayani 340 KK


Biaya pembangunan sebesar Rp 230.000.000,00 (tanpa in-kind)

1. Biaya Penyusutan
Diasumsikan 8%/tahun = 8% x Rp 230.000.000,00
= Rp 18.400.000,00/12 bulan
Untuk per bulannya biaya penyusutan
= Rp 1.533.333,00
Dibulatkan = Rp 1.534.000,00 (a)

2. Biaya Operasional :
 Honor pengelola 3 orang Rp 300.000,00/bulan (b)
 Biaya PHBS dan pengujian kualitas air sesuai dg
keperluan (diasumsikan) Rp 200.000,00/bulan (c)

 Biaya pembayaran listrik untuk operasional selama 6


jam/hari Rp 600.000,00/bulan (d)

3. Biaya Pemeliharaan :
 Biaya penggantian/perbaikan kerusakan pada Kran
Umum/HU, kebocoran pipa, kerusakan pompa dan
kerusakan lainnya (diasumsikan) Rp 300.000,00/bulan (e)

Biaya pengembangan :
Biaya pengembangan pipa distribusi
diasumsikan Rp. 300.000,-/bulan (f)

Total Kebutuhan Pembiayaan


(a)+ (b) + (c) + (d) + (e) + (f) = Rp. 3.234.000,-/bulan
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

Besarnya iuran yang harus dibayar =

Rp. 3.190.000,- = Rp. 9.511.,-/KK/bulan


340 KK

Dibulatkan Rp. 10.000,-/KK/bulan

 Berdasarkan pemakaian menurut bentuk pelayanan

Misalnya
Dari 340 KK tersebut dilayani :
Sambungan Rumah 85 KK ( 25%)
KU 255 KK (75%)

Iuran untuk Sambungan Rumah dapat dibebankan 2 kali iuran


yang dlayani melalui HUKU

Artinya harga air berdasarkan pemakaian melalui kran umum


ditetapkan sebesar 50 % dari harga air pemakaia melalui sambungan
rumah.

Diasumsikan iuran untuk SR = Y/bulan/KK


Sehingga iuran untuk yang dilayani KU/HU = 0,5 Y/bulan/KK

85 x Y + 255 x 0,5 Y = Rp. 3.234.000,-/bulan


85 Y + 127,5 Y = Rp. 3.234.000,-/bulan
Y = Rp. 15.218,-/KK/bulan

dibulatkan Rp. 16.000,-/KK/bulan untuk SR


yang dilayani HU/KU = Rp. 8.000,-/KK/bulan
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

 Menentukan iuran bulanan berdasarkan jumlah orang


dalam Keluarga

Contoh untuk 1 KK dengan 5 jiwa

Desa C dengan sistem perpipaan pompa, melayani 340 KK


(1.690 jiwa)

Kebutuhan air = 1.690 x 60 liter/jiwa/hari = 101.400 liter /hari

Total Kebutuhan Pembiayaan


(a)+ (b) + (c) + (d) + (e) + (f) = Rp. 3.234.000,-/bulan

Harga air = Rp. 3.234.000,-/bulan


( 101.400 x 30) liter/bulan
= Rp. 0,940,-/liter
= Rp. 940,-/M3

Pemakaian rata-rata 1 KK (5 jiwa) =

5 x 60 x 30 x Rp. 940,-
1.000

= Rp.8.460,-/KK/bulan

Dibulatkan Rp. 8.500,-/KK/bulan

 Contoh Menggunakan metode progresif


Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

Tipe Iuran
Pelayanan Pengelompokan pemakaian air
(0 – 6) (7 – 12) (13 – 18) > 18 M3
M3/bulan M3/bulan M3/bulan

KU/HU A = Rp. 940,-/M3


SR 2xA= 3xA= 4xA= 5xA=
Rp. Rp. Rp. Rp.
1.900,-/M3 2.800,-/M3 3.700,-/M3 4.600,-/M3
Kantor/ 2xA= 3xA= 4xA= 5xA=
bangunan Rp. Rp. Rp. Rp.
1.900,-/M3 2.800,-/M3 3.700,-/M3 4.600,-/M3
komersiil

Berdasarkan contoh tabel diatas :


1 KK – 5 jiwa dengan HU/KU (60 liter/orang/hari)
Pemakaian per bulan
= 5 x 60 x 30
1.000
= 9,0 M3

Pembayaran iuran perbulan =


= 9,0 x Rp. 940,-

= Rp. 8.460,- dibulatkan Rp. 8.500,-/KK/bulan

1 KK – 5 jiwa dengan SR (90 liter/orang/hari)


Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

Pemakaian per bulan


= 5 x 90 x 30
1.000
= 13,5 M3

Pembayaran iuran per bulan :


= 6 x 1.900,- + 6 x 2.800,- + 1,5 x 3.700,-
= 11.400,- + 16.800,- + 5.550,-
= Rp. 33. 750,-/KK/bulan

Faktor pengali dalam perhitungan iuran progresif


menjadi kebijakan BP-SPAMS dan keputusan
bersama masyarakat
Manual Teknis Perhitungan Iuran Biaya Operasi & Pemeliharaan Sarana Air Minum &
Sanitasi Badan Pengelola

Referensi

1. Departemen Permukiman & Prasarana Wilayah, Petunjuk


Teknik dan Manual Air Minum Pedesaan, Desember 2002

2. WSLIC 2, Pedoman Perhitungan Iuran

Anda mungkin juga menyukai