Anda di halaman 1dari 3

Menghitung Tarif Air

Data Sarana Air Bersih

Jenis sarana : Perpipaan Grafitasi


Anggaran : Rp. 280.000.000
Perkiraan umur pakai : 15 tahun
Perkiraan jumlah pemakai : Awal 100 SR, 15 KU
Akhir 400 SR, 15 KU (seiring dg. bertambahnya SR
jumlah KU kemungkinan akan berkurang)

Komponen Biaya

Operasi

1. Upah Pengurus (Ketua, Sekertaris, Bendahara, Teknisi)

Pemeliharaan

1. Biaya depresiasi
2. Penggantian peralatan umur pendek (kurang dari 5 tahun seperti kran, dll)

Lain-lain

1. PAD Desa
2. Sosial
3. Penghijauan

Perhitungan Tarif

1. Upah pengurus misalnya Rp. 250.000/bulan maka untuk 4 orang dibutuhkan biaya
Rp. 1.000.000
2. Biaya depresiasi SAB Rp. 280.000.000 dibagi 180 bulan (umur pakai SAB) = Rp.
2.600.000 per bulan
3. Penggantian peralatan umur pendek, untuk pos ini bisa menggunakan biaya tetap
langganan per bulan, misalnya Rp. 2.500 per bulan.
4. Untuk desa misalnya disediakan Rp. 100.000 per bulan atau Rp. 1.200.000 per
tahun (tergantung Perdes yang disepakati bersama).
5. Biaya sosial bisa digunakan untuk bermacam kegiatan sosial, seperti kematian,
bencana, dlsb. Bisa dialokasikan tahunan umpamanya Rp. 100.000 per bulan atau
Rp. 1.200.000 per tahun
6. Penghijauan, bisa disamakan dengan biaya sosial (atau sesuai dg. kesepakatan)
sebesar Rp. 100.000 sebulan.

Penggunaan Air
1. Untuk tahap awal diperkirakan jumlah SR adalah 100 sambungan sedangkan
jumlah KU adalah 15 buah. Perkiraan jumlah pemakaian air untuk SR adalah
100SRx5 orangx60 liter/orang/hari= 30.000 liter atau 30 M3. Untuk pemakai KU
diperkirakan penggunaan air adalah 15KUx20KKx30 liter/orang/hari= 9.000 liter
atau 9 M3. Jadi produksi air yang diperlukan adalah 39 M3 per hari atau 1.117
M3 per bulan. Ketika jumlah pelanggan sudah mencapai tingkat maksimum maka
produksi yang bisa dimanfaatkan adalah 129 M3 per hari atau 3.870 M3 per
bulan.

Berapa tarif yang perlu diberlakukan?

Jika jumlah biaya operasi dan pemeliharaan merupakan jumlah dari kebutuhan O&P SAB
maka biaya yg. diperlukan per bulan adalah Rp. 3.900.000 (biaya upah + depresiasi +
PAD Desa + biaya sosial + perbaikan lingkungan). Sedangkan produksi air per bulan
adalah 39M3x30= 1.170 M3. Maka tarif air yang harus diberlakukan adalah Rp.
3.900.000:1.170 M3= Rp. 3.333 per M3. Jika penggunaan per KK per bulan adalah 9 m3
maka per bulan pelanggan dibebani biaya sebesar 9M3xRp. 3.333+Rp. 2.500= Rp.
32.497, jika menggunakan jumlah maksimum sebesar 9.000 liter per bulan per KK atau 9
M3.

Harga air dengan sendirinya akan turun bila jumlah pemakai SR sudah mencapai besaran
maksimum yaitu 400 SR sehingga nilai air hanya sebesar Rp. 1.008 per M3, sehingga
pelanggan hanya membayar 9M3xRp.1.008+Rp.2500=Rp. 11.570 jika menggunakan
jumlah maksimum 9.000 liter per bulan per KK.

Bagaimana Iuran Dikumpulkan?

Tidak terlalu sulit untuk mengumpulkan iuran bagi pelanggan Sambungan Rumah (SR),
karena SR dilengkapi meteran air. Setiap bulan petugas pencatat yang mendatangi rumah
pelanggan dan mencatat jumlah pemakaian air yang tercantum di meteran air. Pencatat
tidak perlu anggauta pengurus yang mendapat gaji bulanan tetapi bisa saja anak sekolah
atau ibu rumah tangga yang dibayar harian. Catatan ini diserahkan kepada bendahara
untuk dihitung berapa jumalah pemakaian yang ada. Dalam kurun waktu tertentu
Pengurus SAB perlu turun melakukan checking meteran, untuk mengetahui apakah ada
kesalahan dalam pecatatan atau ada masalah lainnya.

Untuk pengguna SR, ukuran dan pembayaran bagi penggunaan air perlu jelas, harus
ditentukan tarif per ukuran wadah. Misalnya jerrycan atau ember dengan ukuran 20 liter.
Setiap meter kubik air terdiri dari 1.000 liter (1M3) dibagi 20 liter (1 jerrycan) = 50
jerrycan. Berarti setiap jerrycan perlu dihargai sebesar Rp. 3.333 : 50 = Rp. 67, bisa
dibulatkan menjadi Rp. 70/jerrycan. Dengan sendirinya harga air akan turun bila produksi
air atau jumlah pelanggan meningkat. Untuk sarana Kran Umum (KU) perlu dipilih
seorang pengelola KU yang bertugas mencatat dan mengumpulkan iuran air setiap
jerrycan. Petugas tersebut bisa saja Ibu Rumah Tangga yang mendapatkan insentif dari
setiap jerrycan.
Kelengkapan SAB Sehat dan Profesional.
Air merupakan komoditi/barang yang makin langka, karena itu air perlu diberlakukan
sebagai barang dengan nilai tinggi. Jika air dianggap sebagai barang murahan maka
pelayanan dengan sendirinya akan terhenti (lihat gambar dibawah). Tanpa pengelolaan
yang benar dan profesional sebuah SAB yang dibangun dengan harga mahal akan
menjadi monumen. Sebuah SAB berbasis masyarakat akan berumur panjang
(berkelanjutan) bila pengelola/pengurus memahami dan menguasai teknis, keuangan,
kelembagaan, sosial dan lingkungan secara baik. Untuk mengelola SAB Pengurus perlu
didukung oleh masyarakat maupun pimpinan formal desa. Sebaiknya sebuah SAB,
terutama yang berbentuk perpipaan dibentuk berdasarkan Peraturan Desa (PERDES)
yang berlaku sehingga tidak dianggap sebagai pungutan liar. Sebuah SAB yang sehat
dapat menjadi modal pembangunan desa dan modal untuk mensejahterkan rakyat desa
yang bersangkutan.

Gambar 1.
PROSES RUNTUHNYA SEBUAH SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH

Tarif Rendah
Air Murah

Penggunaan Air Tidak Efisien Pemanfaatan Air Semena-mena


Pengumpulan Iuran Terhambat

Pengembangan Terhenti
Pelayanan Air Memburuk
Pemeliharaan Terabaikan

Pemakai Makin Enggan


Sarana Sekedar Bertahan Hidup
Membayar

Pengelola Kehilangan Semangat


Efisiensi Semakin Menurun
dan Insentif

Dana Terkumpul Sekedar untuk


Sarana Air Bersih Runtuh
Tambal Sulam

Motivasi Pengelola & Pelayanan


Sarana Makin Menurun Pembayaran untuk Operasi &
Pemeliharaan Tersendat

SISTEM
PELAYANAN AIR
BERSIH MATI.
PERLU DANA
BESAR UNTUK
Sumber: Blockhorst et.al (2002) REHABILITASI

Anda mungkin juga menyukai