Kabupaten Tanggamus
Oleh:
Muhammad Pradana Wicaksono1*, Nur Fikhadillah1, Haura Adzraa Nabilla1,
Achmad Haris1
1
Universitas Lampung. Jl. Sumantri Brojonegoro 1
Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Jl. Sumantri Brojonegoro 1, Bandar
Lampung, 35145, Lampung, Indonesia
*
Email: shikigami828@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengelolaan jasa lingkungan air di DAS Way Semaka,
Kabupaten Tanggamus dengan melakukan analisis terhadap kriteria/prinsip jasa
lingkungan, mendeskripsikan informasi-informasi dalam pemanfaatan jasa lingkungan,
mendeskripsikan peran pihak-pihak dalam pengelolaan jasa lingkungan, dan menjabarkan
hasil negosiasi serta hasil monitoring dalam pemanfaatan jasa lingkungan. Metode
penelitian melibatkan analisis data dari berbagai penelitian, namun berfokus pada jasa
lingkungan air pada DAS Way Semaka, Kabupaten Tanggamus. Hasil dan pembahasan
mengungkapkan bahwa pengelolaan jasa lingkungan pada DAS Way Semaka bermanfaat
untuk PLTA, kebutuhan irigasi, serta kebutuhan rumah tangga. Namun, karena saat ini
kondisi DAS tersebut tergolong kritis maka perlu pengorbanan yang dikeluarkan yaitu
dengan melakukan pembayaran sebesar Rp 14.000 per pohon per rahun, berkisar Rp 2.000
- Rp 50.000. Namun, KPHL Kota Agung Utara selalu pengelola tingkat tapak perlu
mensosialisasikan mekanisme PJL ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam
mengkonservasi daerah hulu melalui pemberian insentif kepada masyarakat.
ABSTRACT
This research analyzes the management of water environmental services in the Way
Semaka Watershed, Tanggamus Regency, by conducting an analysis of the
criteria/principles of environmental services. It describes information on the utilization of
environmental services, outlines the roles of various stakeholders in environmental service
management, and details the negotiation and monitoring outcomes in the utilization of these
services. The research methodology involves data analysis from various studies, with a
specific focus on water environmental services in the Way Semaka Watershed, Tanggamus
Regency. The results and discussion reveal that the management of environmental services
in the Way Semaka Watershed is beneficial for hydropower plants, irrigation needs, and
household requirements. However, due to the current critical condition of the watershed,
there is a need for sacrifices, such as a payment of IDR 14,000 per tree per year, ranging
from IDR 2,000 to IDR 50,000. Nevertheless, the North Kota Agung Forest Management
Unit (KPHL) needs to consistently educate the ground-level managers to socialize the
mechanism of these environmental service payments as a government effort to conserve the
upstream area by providing incentives to the community.
PENDAHULUAN
Jasa lingkungan yang berkaitan dengan sumber daya air sangat penting bagi
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di Indonesia. Ketersediaan sumber daya air bersih
sangat penting untuk berbagai keperluan, seperti konsumsi manusia, irigasi, dan keperluan
industri. Pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan sangat penting untuk menjamin
ketersediaannya bagi generasi mendatang. Namun sumber daya air di Indonesia menghadapi
berbagai tantangan seperti polusi, eksploitasi berlebihan, dan perubahan iklim yang
menyebabkan degradasi sumber daya air dan hilangnya jasa ekosistem. Oleh karena itu,
pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan sangatlah penting untuk menjamin
ketersediaannya bagi generasi mendatang. Pengelolaan sumber daya air secara
berkelanjutan juga dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan terkait ketahanan pangan, energi (Aviantara et al. 2020).
Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, Indonesia harus menghadapi
berbagai tantangan dalam mengelola sumber daya airnya. Tantangan-tantangan tersebut
meliputi perubahan iklim, aktivitas manusia, dan meningkatnya kebutuhan air akibat
pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi. Pengelolaan sumber daya air di
Indonesia sangat penting untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi semua sektor dan
generasi mendatang. Sebagai manusia, kita menggunakan air tawar untuk minum, sanitasi,
irigasi, peternakan, dan banyak lagi. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya air secara
berkelanjutan sangatlah penting. Namun terdapat banyak tantangan dalam pengelolaan
sumber daya air di Indonesia, seperti konversi lahan, penggunaan air tanah yang berlebihan,
erosi, sedimentasi, perubahan iklim global, degradasi wilayah sungai, polusi air,
ketidakseimbangan permintaan dan pasokan air, konflik penggunaan air, sumber daya
manusia. manajemen, dan partisipasi kelembagaan dan masyarakat. Untuk mengatasi
tantangan ini, perlu dikembangkan strategi yang mencakup seluruh aspek pengelolaan
sumber daya air, termasuk konservasi, pemanfaatan, perlindungan, dan partisipasi
(Hidayati, 2017).
Kebijakan dan peraturan terkait jasa lingkungan yang berkaitan dengan sumber daya
air di Indonesia sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia dan
lingkungan sekitar. Beberapa kebijakan dan peraturan yang ada di Indonesia terkait sumber
daya air antara lain Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang
mengatur tentang pengelolaan sumber daya air, Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun
2015 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.20/MenLHK/Setjen/Kum.1/4/2018 tentang Pedoman Pengelolaan
Sumber Daya Air. Kebijakan dan peraturan tersebut bertujuan untuk mengatur pengelolaan
sumber daya air secara terpadu, melindungi sumber daya air dari pencemaran, serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. Selain itu,
kebijakan dan peraturan tersebut juga mengatur tentang pemanfaatan sumber daya air secara
berkelanjutan dan menjaga ketersediaan air untuk kepentingan masa depan (Wulandari et
al. 2019).
METODE PENELITIAN
Metode yang diterapkan dalam responsi ini adalah studi literatur dengan pendekatan
berbasis permasalahan atau studi kasus. Pendekatan ini melibatkan pncarian referensi topik
yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang berkaitan dengan topik responsi.
Referensi yang ditemukan akan digunakan sebagai landasan untuk mengidentifikasi
pengelolaan jasa lingkungan air. Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu, pukul 10.00 WIB
melalui aplikasi online zoom dengan seperangkat alat tulis (ATK), komputer atau laptop
serta makalah/jurnal/laporan penelitian.
Penelitian ini menganalisis pengelolaan jasa lingkungan air di DAS Way Semaka,
Kabupaten Tanggamus dengan melakukan analisis terhadap kriteria/prinsip jasa
lingkungan, mendeskripsikan informasi-informasi dalam pemanfaatan jasa lingkungan,
mendeskripsikan peran pihak-pihak dalam pengelolaan jasa linkungan, dan menjabarkan
hasil negosiasi serta hasil monitoring dalam pemanfaatan jasa lingkungan. Metode
penelitian melibatkan analisis data dari berbagai penelitian, namun berfokus pada jasa
lingkungan air pada DAS Way Semaka, Kabupaten Tanggamus. Pengelolaan jasa
lingkungan pada DAS Way Semaka bermanfaat untuk PLTA, irigasi, dan rumah tangga.
Tabel 5. Hasil implementasi dan monitoring dalam skema Pengelolaan Jasa Lingkungan
No. Jenis jasa Pihak yang Peran para pihak Hasil negosiasi Hasil
lingkungan terlibat monitoring
1. Jasa Masyarakat • Masyarakat Hulu Adanya Rata-rata
pemanfaatan Hulu DAS DAS Way Semaka: pengumpulan pembayaran
air di Das Way Way melindungi tata air dana untuk Rp14.000/
Semaka, Semaka, secara keseluruhan merehabilitasi pohon/tahun
Kabupaten Perusahaan dan menyediakan berkisar
kondisi
Tanggamus Tanggamus pasokan air tanah Rp2.000,
Electric
tutupan lahan sampai
yang berkualitas.
Power, di DAS yang Rp50.000
• Perusahaan mengalami
Masyarakat Tanggamus
hilir yang kondisi kritis.
Electric Power:
berada di Memanfaatkan
Kecamatan sungai Way
Bandar
Tabel 5. Lanjutan
No. Jenis jasa Pihak yang Peran para pihak Hasil Hasil
lingkungan terlibat negosiasi monitoring
Negeri Semaka untuk
Semuong Pembangkit Listrik
dan KPHL Tenaga Air (PLTA)
Kotaagung • Masyarakat hilir yang
Utara. berada di kecamatan
Bandar Negeri
Semuong
memanfaatkan air
untuk pertanian
(irigasi) dan keperluan
sehari-hari seperti
mencuci, memasak,
mandi, dan
perkebunan.
• KPHL Kotaagung
Utara: Sebagai
pengelola tingkat
tapak sebagai
fasilitator agar
terselenggaranya
mekanisme PJL hulu-
hilir di sekitar
Kawasan Hutan
Lindung Kotaagung
Utara.
SIMPULAN
SANWACANA
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul "
Pengelolaan Jasa Lingkungan Air di DAS Way Semaka, Kabupaten Tanggamus". Tidak
lupa juga terima kasih kami sampaikan untuk asisten dosen yang telah membimbing dalam
penulisan jurnal, serta kepada semua anggota kelompok yang telah membantu dan bekerja
sama dalam penulisan jurnal ini hingga selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Aviantara, D. B., Suciati, F. 2020. Konsep imbal jasa lingkungan untuk keberlanjutan
sumberdaya air DAS 1 Cidanau. Jurnal Rekayasa Lingkungan. 13(2):116-137.
Fitri, V. A., Prasasti, I. 2021. Analisis perubahan tutupan lahan sebelum dan setelah gempa
bumi tahun 2018 di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Jurnal Teknologi.14(1): 39-47.
Herwanti, Susni., 2020. Kesediaan masyarakat menerima pembayaran jasa lingkungan air:
kasus Das Way Semaka, Kabupaten Tanggamus. Journal of Forestry Research.
3(1):45-54
Hidayati, D. 2017. Memudarnya nilai kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya air. Jurnal Kependudukan Indonesia. 11(1):39-48.
Putra, D. A., Utama, S. P., Mersyah, R. 2019. Pengelolaan sumberdaya alam berbasis
masyarakat dalam upaya konservasi daerah aliran sungai Lubuk Langkap Desa Suka
Maju Kecamatan Air Nipis Kabupaten Bengkulu Selatan. Naturalis: Jurnal Penelitian
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 8(2):77-86.
Tamelan, P. G., Kapa, M. M., Harijono, H. 2021. Peranan keairan lahan kering pada
kawasan konservasi resapan guna mengatasi dan memenuhi luasan areal potensial
pertanian. Jurnal Teknologi. 15(2:21-30.
Wulandari, A. S. R., Ilyas, A. 2019. Pengelolaan sumber daya air di Indonesia: tata
pengurusan air dalam bingkai otonomi daerah. Gema Keadilan. 6(3):287-299.