Anda di halaman 1dari 16

PT.

PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

PEDOMAN SPENDING ANALYSIS


BIAYA PEMELIHARAAN

I. Pendahuluan dan Latar Belakang


Adanya pergeseran peran Divisi Akuntansi sebagai kompas Perusahaan
merupakan bentuk penyesuaian dalam menyikapi perubahan lingkungan
bisnis serta tantangan organisasi yang harus dihadapi Perusahaan. Laporan
yang disediakan oleh Divisi Akuntansi khususnya Bidang Akuntansi Korporat
merupakan bagian dari sistem informasi akuntansi manajemen yang tidak
terpisahkan dari sistem informasi akuntansi korporasi.
Meningkatnya peran Divisi Akuntansi dan kebutuhan informasi pemangku
kepentingan khususnya manajemen ini belum didukung dengan penyediaan
informasi akuntansi manajemen yang optimal. Hal ini didasari dari belum
adanya pedoman pelaporan akuntansi manajemen dan bisnis regional di
Divisi Akuntansi. Laporan Spending Analysis merupakan bagian dari informasi
akuntansi manajemen yang sangat berguna bagi pengambilan keputusan
internal Perusahaan khususnya terkait belanja yang dilakukan oleh
Perusahaan. Perusahaan belum mengadopsi penggunaan spending analysis
sebagai salah satu praktik informasi akuntansi manajemen.
Memperhatikan beberapa hal yang disebutkan diatas, maka diperlukan
pedoman akuntansi manajemen dan bisnis regional yang berfokus pada
Spending Analysis agar bisa menjadi panduan untuk menyusun laporan
spending analysis sebagai salah satu laporan akuntansi manajemen dan
bisnis regional. Mempertimbangkan kemampuan sistem informasi
Perusahaan, sebagai inisiasi pelaporan spending analysis maka pedoman
yang dibuat berfokus pada data belanja operasi (revenue expenditure) yang
berkaitan dengan sumber daya ekonomi yang digunakan dalam penyediaan
tenaga listrik.
Spending analysis ini akan menyediakan informasi sebagai berikut:
a. Biaya Pemeliharaan Pemakaian Material per kode akun
b. Biaya Pemeliharaan Jasa Borong per kode akun
c. Biaya Pemeliharaan Jasa Borong per pemasok
d. Biaya Pemeliharaan Pemakaian Material per unit pelaksana induk
e. Biaya Pemeliharaan Jasa Borong per unit pelaksana induk

51
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

II. Maksud dan Tujuan


Pedoman ini dimaksudkan untuk
a. Sebagai acuan dan panduan dalam penyusunan laporan spending
analysis beban pemeliharaan pemakaian material dan jasa borong per
kode akun
b. Sebagai acuan dan panduan dalam penyusunan laporan spending
analysis beban pemeliharaan pemakaian material dan jasa borong per unit
c. Sebagai acuan dan panduan dalam penyusunan spending analysis beban
pemeliharaan jasa borong per pemasok

III. Pemahaman Umum dan Pengertian


Pengertian Beban Operasi
Beban operasi adalah semua pengeluaran untuk operasi yakni
pengeluaran yang masa manfaatnya tidak lebih dari satu tahun atau
pengeluaran yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pendapatan
(directly matched against revenue) dalam suatu periode tertentu.

Pengertian Biaya Investasi


Biaya investasi adalah semua pengeluaran untuk investasi yakni
pengeluaran yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun atau
menambah sumber daya ekonomi (economic resources) dalam rangka
mengantisipasi dan merealisasi nilai manfaat (benefit) di masa yang akan
datang.

Ciri-ciri Beban Operasi:


Pengeluaran dan atau pelaksanaan perjanjian yang digolongkan sebagai
Beban Operasi, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Menunjang kegiatan sehari-hari bagi kelancaran jalannya perusahaan.

- Memberi manfaat pada tahun yang bersangkutan, atau manfaatnya


habis terpakai pada tahun tersebut.
Suatu transaksi yang dianggap memberikan manfaat untuk
tahun yang bersangkutan atau manfaatnya habis terpakai pada tahun
tersebut, misalnya: pengeluaran untuk sewa gedung/kantor/rumah,
sewa kendaraan, seminar, loka-karya dan lain sebagainya.
- Ditujukan untuk mempertahankan keandalan dan atau kegunaan/utility
aktiva tetap sebagaimana telah direncanakan sebelumnya.
Pengeluaran ini menyangkut seluruh biaya pemeliharaan yang
terencana atas aktiva tetap/instalasi untuk menjaga mutu & keandalan.
Kegiatan pemeliharaan meliputi pembersihan, pemeriksaan, pengujian
(peneraan) alat-alat pengaman/pengukur, pengetasan seluruh sistem,
penggantian bagian dari kode perkiraan aktiva tetap, pengecatan

52
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

bangunan dan tiang-tiang, pemotongan ranting pohon jalur


transmisi/distribusi, service kendaraan bermotor, dan sebagainya.

Selanjutnya, pemeliharaan tersebut dapat dibagi dalam tiga jenis


sebagai berikut:
a. Pemeliharaan rutin yakni pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari,
untuk mempertahankan atau menjaga kondisi peralatan/sistem
mesin, listrik, kontrol, bangunan dan peralatan atau sarana lainnya,
sehingga kelancaran operasi aktiva tetap/instalasi tidak terganggu.
b. Pemeliharaan preventif yaitu usaha, kegiatan, pekerjaan, yang
dilakukan berdasarkan pengamatan bahwa sebagian dari instalasi
seperti unit pembangkit, sistem, sarana mesin/listrik, kontrol,
bangunan, peralatan dan sarana lainnya yang karena suatu hal
kinerjanya (performance) menurun. Penurunan kinerja instalasi
diakibatkan oleh adanya kerusakan atau hampir mengalami
kerusakan instalasi yang bersangkutan, sehingga apabila tidak
diambil tindakan lebih lanut akan mengganggu jalannya operasi.
c. Pemeliharaan periodik/berkala (inspection/overhaul) yaitu
pemeliharaan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu sesuai
petunjuk/ketentuan yang ada (Operation and Maintenance Manual
Books, Standing Operation Procedure) agar suatu sistem/unit
instalasi dapat beroperasi secara optimal, andal, efisien dan aman,

- Perubahan dari bagian tertentu suatu aktiva tetap yang masih tercatat
dalam kode pekiraan yang sama dan tidak menambah kapasitas atau
masa pakai aktiva tetap yang bersangkutan.
Pekerjaan, kegiatan, usaha ini adalah untuk meningkatkan,
menyempurnakan peralatan/sistem/sarana lainnya, dengan cara
mengganti, memperbaiki (repair), mengubah (modifikasi)
peralatan/sistem/sarana yang lama agar dicapai daya guna dan atau
keandalan yang lebih baik, tetapi dengan tidak mengubah kapasitas
semula, antara lain:
a. Mengganti dan memperbaiki (repair)
Mengganti atau memperbaiki seluruh/sebagian sudu-sudu turbin,
mengganti seluruh/sebagian pipa kondensor, mengganti pipa-pipa
superheater, air heater, mengganti/memperbaiki high/low pressure
heater, perbaikan ringan atau berat pada unit pembangkit,
transmisi, distribusi dan sambungan rumah serta bangunan sarana
lainnya, memperbaiki turbine bucket, nozzle dan gas turbine,
bantalan mesin pada mesin-mesin tenaga uap, gas, air, dan diesel.

53
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

b. Perubahan/penyempurnaan atau modifikasi pada unit-unit


pembangkit, transmisi, distribusi dan sambungan rumah serta
bangunan sarana dan lainnya, misalnya
 Perubahan sistem penangkap debu PLTU Batubara dari sistem
hampa ke sistem tekan karena secara teknis peralatan tersebut
lebih andal.
 Chlorination sistem air pendingin utama PLTU, yang semula
memakai gas Chlor Injection, diganti dengan sistem electro-
chlorination yang lebih aman dan andal (jumlah air pendingin
tetap).
 Motor pompa rusak, motor lama 20KW diganti dengan motor 25k
KW karena motor 20 KW tidak ada lagi di pasaran dan kapasitas
pompa tetap tidak berubah.
 Penggantian sistem pendingin pada trafo.
 Penggantian sebagian penghantar dari dalam satu jurusan yang
tidak mengubah daya hantar keseluruhan.
 Pembaharuan sistem, khususnya untuk jaringan transmisi dan
distribusi yang tidak direncanakan sebelumnya dan sifatnya
insidental

IV. Ruang Lingkup


Pedoman ini hanya untuk Unit-unit yang terkait dengan penyajian laporan
biaya pokok penyediaan tenaga listrik (BPP TL) dalam hal ini adalah seluruh
Unit PLN dimulai dari Unit Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, Wilayah,
Jasa-jasa, dan Kantor Pusat, kecuali Unit Induk Pembangunan (UIP). UIP
tidak termasuk ke dalam pelaporan spending analysis karena semua biaya
yang terjadi di UIP tidak masuk ke dalam perhitungan BPP dimana seluruh
biaya pada UIP akan dikapitalisasikan ke dalam proyek yang dilaksanakan
oleh UIP bersangkutan.
Ruang lingkup pedoman atas laporan spending analysis ada pada level 3
dimana analisis disajikan per unsur biaya atau kelompok biaya. Analisis pada
level ini lebih bersifat untuk pengambilan keputusan segera

54
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

V. Spending Analysis Biaya Pemeliharaan


Informasi dalam Laporan Spending Analysis Pemakaian Material bersumber
dari unsur beban pemeliharaan pemakaian material melalui Transaction Code:
FBL3N Modul FM ERP-SAP dan lampiran beban pemeliharaan yang
dikirimkan staf Unit Pelaksana Induk bagian akuntansi tiap bulan bersama
dengan laporan keuangan bulanan. Hasil output spending analysis dituangkan
kedalam format laporan spending analysis biaya pemeliharaan pemakaian
material seperti gambar dibawah ini.

A. Tahapan Pengumpulan Data


 Data Extraction
Pengumpulan data transaksi beban pemeliharaan melalui modul FM
ERP-SAP, lampiran beban pemeliharaan LK bulanan unit dan
informasi tambahan vendor.
1. Buka Modul Keuangan ERP-SAP

2. Gunakan Transactioon Code: FBL3N pada Modul FM SAP untuk


mendapatkan data terkait Beban Pemeliharaan.

3. Isi information fields terkait G/L Account, Company Code


disesuaikan dengan Company Code masing-masing unit dan G/L

55
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

Account yang dikehendaki. Selain itu periode laporan ditentukan


pada kolom Posting Date. (G/L Account & Company Code dapat
dipilih untuk beberap akun dan unit, namun proses penarikan data
ini akan memerlukan waktu yang lama, penarikan data dapat
dilakukan untuk masing-masing akun per Company Code dan
selanjutnya dikompilasi melalui macro atau secara manual).

Daftar G/L Account Beban Pemeliharaan tertuang pada gambar


dibawah ini:
GL Account Nama GL Account
6106100100 6106100100 Beban pemakaian mate. - transformator
6106100200 6106100200 Beban pemakaian mate. - Switchgear dan Jaringan
6106100300 6106100300 Beban pemakaian mate. - Kabel
6106100400 6106100400 Beban pemakaian mate. - Alat Ukur
6106100500 6106100500 Beban pemakaian mate. - Menara dan Tiang
6106100600 6106100600 Beban pemakaian mate. - Sistem Teleinformasi Data
6106100700 6106100700 Beban pemakaian mate. - Persediaan Umum
6106100800 6106100800 Beban pemakaian mate. - Minyak dan pelumas
6106100900 6106100900 Beban pemakaian mate. - Material Cadang
6106101100 6106101100 Beban pemakaian mate - instalasi & mesin
6106200100 6106200100 Beban jasa borong Tanah & Hak atas Tanah
6106200200 6106200200 Beban jasa borong Bangunan dan Kelengkapan Halaman
6106200300 6106200300 Beban jasa borong Bangunan Saluran Air & Perlengk.
6106200400 6106200400 Beban jasa borong Jalan dan Sepur Samping
6106200500 6106200500 Beban jasa borong Instalasi dan Mesin
6106200600 6106200600 Beban jasa borong Perlengk. Penyaluran Tng Listrik
6106200700 6106200700 Beban jasa borong Gardu Induk
6106200800 6106200800 Beban jasa borong Saluran Udara Tegangan Tinggi
6106200900 6106200900 Beban jasa borong Kabel di bawah tanah
6106201000 6106201000 Beban jasa borong Jaringan Distribusi
6106201100 6106201100 Beban jasa borong Gardu Distribusi
6106201200 6106201200 Beban jasa borong perlengk. Lain-lain Distribusi
6106201300 6106201300 Beban jasa borong perlengk. Pengolahan Data
6106201400 6106201400 Beban jasa borong perlengk. Transmisi Data
6106201500 6106201500 Beban jasa borong perlengk. Khusus
6106201600 6106201600 Beban jasa borong perlengk. Telekomunikasi
6106201700 6106201700 Beban jasa borong perlengk. Umum
6106201800 6106201800 Beban jasa borong Kend. Bermotor dan Alat Yg Mobil
6106201900 6106201900 Beban jasa borong Material Cadang

4. Setelah data diisi, klik tombol “execute” seperti gambar ini.


5. Diperoleh contoh data Beban Pemeliharaan sebagai berikut:

56
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

6. Untuk menambahkan informasi yang dibutuhkan, user dapat


mengganti layout dengan klik tombol “change clayout” seperti

gambar ini. Hidden fields yang dapat ditampilkan adalah


sebagai berikut:

7. Import file dengan klik “list”, pilih “export”, dan klik “spreadsheet”
seperti pada gambar.

57
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

File muncul di Microsoft Excel:

Lakukan hal serupa untuk G/L Account atau Company Code


lainnya.
8. Peroleh lampiran beban pemeliharaan yang dikirimkan staf bagian
akuntansi UPI untuk memperkaya informasi terkait Beban
Pemeliharaan yang terjadi di unit terkait.
Format Lampiran Beban Pemeliharaan untuk pemakaian material
dan jasa borong yang terdapat pada Laporan Keuangan Bulanan
sebagai berikut.

PT PLN (Persero)
-
-

BEBAN PEMELIHARAAN - PEMAKAIAN MATERIAL


PERIODE JANUARI - JULI 2017

Switchgear dan Alat Ukur, Pembatas Bahan Bakar & Suku Persediaan Material
Uraian Jumlah Transformator Kabel Material Instalasi Mesin
Jaringan dan Kontrol Cadang Kendaraan Lainnya

1 2 = 3 S/D 10 3 4 5 6 7 8 9

PEMBANGKITAN : - - - - - - - -
PLTA -
PLTU -
PLTD -
PLTG -
PLTP -
P L T G/U -
PLTS -

TRANSMISI : - - - - - - - -
Transmisi -
Tele Informasi Data -

DISTRIBUSI : - - - - - - - -
Distribusi -
Unit Pengatur Distribusi -

TATA USAHA LANGGANAN -

FUNGSI PENDUKUNG : - - - - - - - -
Tata Usaha -
Gudang dan Persed. Bahan -
Bengkel -
Laboratorium -
Jasa-Jasa Teknik -
Wisma dan Rumah Dinas -
Telekomunikasi -
Rupa-Rupa Jasa Umum -
Pendidikan dan Latihan -

TOTAL - - - - - - - -
8/22/17 2:18 PM

58
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

PT PLN (Persero)
-
-

BEBAN PEMELIHARAAN - JASA BORONGAN


PERIODE JANUARI - JULI 2017

Pemeliharaan Mesin Pembangkit & Perlengkapannya Pemeliharaan Jar. Trans, GI & Perlengkapannya Pemeliharaan Jar. Distr. & Perlengkapannya Pemeliharaan Pemeliharaan Tanah, Pemeliharaan
Jasa Alih Daya
Uraian Jumlah Kendaraan Bermotor Gedung & Kel. Perlengkapan Umum
Jasa Alih Daya Trans & Administrasi
Jasa OM & AMC Jasa Alih Daya Kit Jasa Har Kit Lainnya Jasa Har Trans. Lainnya Jasa Alih Daya Distr Jasa Har Distr. Lainnya dan Alat yang mobile Halaman Dan Lainnya
GI
1 2 = 3 S/D 13 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

PEMBANGKITAN : - - - - - - - - - - - -
PLTA -
PLTU -
PLTD -
PLTG -
PLTP -
P L T G/U -
PLTS -

TRANSMISI : - - - - - - - - - - - -
Transmisi -
Tele Informasi Data -

DISTRIBUSI : - - - - - - - - - - - -
Distribusi -
Unit Pengatur Distribusi -

TATA USAHA LANGGANAN -

FUNGSI PENDUKUNG : - - - - - - - - - - - -
Tata Usaha -
Gudang dan Persed. Bahan -
Bengkel -
Laboratorium -
Jasa-Jasa Teknik -
Wisma dan Rumah Dinas -
Telekomunikasi -
Rupa-Rupa Jasa Umum -
Pendidikan dan Latihan -

TOTAL - - - - - - - - - - - -
8/2/17 7:57 PM

9. Peroleh master vendor dari Divisi STI. (User tidak dapat menarik
data vendor langsung melalui SAP GUI dikarenakan terdapat
batasan maksimum 5000 baris nomor vendor).

Penamaan nomor vendor mengikuti ketentuan vendor group


sebagai berikut:
Vendor
Deskripsi Nomor Vendor
Group
APER Anak Perusahaan 0100000000 – 0199999999
0900000000 – 0999999999
INTR Inter Company – Non Pilot
External
NUSH Vendor Non Usaha 0500000000 – 0599999999
One Time
TEMP 0800000000 – 0899999999
Vendor/Vendor Temporer
L300000000 – L399999999
UPJ Vendor UPJ Level 3
External
VAFI Vendor Afiliasi 0600000000 – 0699999999
VIDO Vendor Investasi dan Operasi 0400000000 – 0499999999

59
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

B. Tahap Pemeriksaan Data


 Data Validation
Pemeriksaan kelengkapan data dilakukan dengan langkah berikut:
1. Memastikan saldo total beban pemakaian material dan jasa borong
pada lampiran beban pemeliharaan LK Bulanan sama dengan data
tarikan FBL3N.
2. Memastikan saldo total beban pemakaian material dan jasa borong
pada lampiran beban pemeliharaan LK Bulanan sama dengan
Laporan Laba Rugi Komprehensif Bulanan

3. Informasi pada lampiran beban pemeliharaan khususnya terkait


kontrak alih daya yang tercermin pada akun beban jasa borong
telah sesuai ketentuan yang ditetapkan.
4. Memastikan nomor vendor yang ada pada tarikan data FBL3N
terdapat pada master vendor yang diperoleh dari DIVSTI.

 Data Cleansing & Classification


Nomor vendor yang beragam untuk satu entitas pemasok yang sama
di-cleansing agar data tidak redundan. Saldo atas pemasok yang
memiliki nomor vendor dan nama vendor yang berbeda dijumlahkan.
Klasifikasi data belanja dapat mengikuti ketentuan yang telah
ditetapkan Perusahaan ataupun mengikuti klasifikasi penamaan yang
berlaku sesuai standar internasional.

60
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

C. Tahap Analisis Data


 Data Enhancement
Gunakan Microsoft Excel dalam mengolah data, sumber penarikan
data disusun berdasarkan key fields yang diinginkan beserta
penyertaan informasi tambahan seperti peringkat.
Information Layout dasar mencakup sebagai berikut:
1. Company Code
2. Plant/Business Area
3. Account
4. Assignment
5. Document Number
6. Cost Center/Internal Order/WBS
7. Document Type
8. Entry Date;Document Date;Posting Date
9. Posting Key
10. Amount in Document Currency; Amount in Local Currency
11. Offsetting Account Number
12. Text
13. Document Header Text

61
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

Information Layout Pendukung mencakup sebagai berikut:


1. Posting Month; Posting Year: gunakan fungsi excel “=month” &
“=year”.
2. Company Code Description: gunakan fungsi excel “=vlookup”
untuk mendapatkan informasi tentang nama company code
dengan menggunakan reference seperti pada gambar dibawah
ini.
Daftar Company Code beserta keterangan:
CO. CODE UNIT Akronim
1000 Kantor Pusat DKP 4A00 UIP Pembangkit Sumatera UIP KITSU
2000 Kit Sumatera Bag Utara KITSUMBAGUT 4B00 UIP Sumatera Bag Utara UIP SUMBAGUT
2100 Kit Sumatera Bag Selatan KITSUMBAGSEL 4C00 UIP Sumatera Bag Selatan UIP SUMBAGSEL
2200 Kit Tanjung Jati B KIT TJB 4D00 UIP Interkoneksi SJ UIP ISJ
2300 Unit Kit Jawa Bali UPJB 4E00 UIP JBB UIP JBB
3100 P3B Jawa Bali P3B JB 4F00 UIP JBT I UIP JBT I
3200 P3B Sumatera P3B S 4G00 UIP JBTB I UIP JBTB I
3300 Pusat Pengatur Beban P2B 4H00 UIP JBTB II UIP JBTB II
3400 Transmisi JBB TJBB 4I00 UIP Kalimantan Bag TengahUIP KALBAGTENG
3500 Transmisi JBT TJBT 4J00 UIP Kalimantan Bag Timur UIP KALBAGTIM
3600 Transmisi JBTB TJBTB 4K00 UIP Nusa Tenggara UIP NUSRA
5100 Distribusi Jawa Timur DISJATIM 4L00 UIP Sulawesi Bag Utara UIP SULBAGUT
5200 Distribusi Jateng & DIY DISJATENG 4M00 UIP Sulawesi Bag Selatan UIP SULBAGSEL
5300 Distribusi Jabar & Banten DISJABAR 4N00 UIP Papua UIP Papua
5400 Dist. Jaya dan Tangerang DISJAYA 4O00 UIP Maluku UIP Maluku
5500 Distribusi Bali DISBALI 4P00 UIP JBT II UIP JBT II
5600 Distribusi Banten DISBANTEN 4Q00 UIP Sumatera Bag Tengah UIP SUMBAGTENG
6100 Wilayah Aceh ACEH 4R00 UIP Kalimantan Bag Barat UIP KALBAGBAR
6200 Wilayah Sumatera Utara SUMUT IP
6300 Wilayah Sumatera Barat SUMBAR PJB
6400 Wilayah Riau dan Kep.Riau RIAU BATAM
6500 Wilayah S2JB S2JB ICON +
6600 Wilayah Bangka Belitung BABEL PLN E
6700 Distribusi Lampung DISLAMPUNG TARAKAN
6800 Wilayah Kalimantan Barat KALBAR BATUBARA
7100 Wilayah Kalselteng KALSELTENG BAG
7200 Wilayah Kaltim & Utara KALTIMRA MAJAPAHIT
7300 Wilayah Suluttenggo SULUTENGGO PLNG
7400 Wilayah Sulselrabar SULSELRABAR HALEYORA
7500 Wilayah Maluku&Malut MALUKU
7600 Wilayah Papua&Papua BaratPAPUA
7700 Wilayah NusaTenggaraBarat NTB
7800 Wilayah NusaTenggaraTimurNTT
8100 PUSLITBANG PUSLITBANG
8200 PUSDIKLAT PUSDIKLAT
8300 PUSENLIS PUSENLIS
8400 PUSHARLIS PUSHARLIS
8500 Jasa Manajemen Konstruksi PUSMANKON
8600 Jasa Sertifikasi JASER

3. G/L Account Description: gunakan fungsi excel “=vlookup” untuk


mendapatkan informasi tentang deskripsi kode akun dengan
menggunakan reference G/L Account Beban Pemeliharaan.
4. Vendor Description: gunakan fungsi excel “=vlookup” untuk
mendapatkan informasi tentang nama vendor dengan
menggunakan reference master vendor yang diperoleh dari
DIVSTI. Vendor yang terdapat pada akun beban pemeliharaan
FBL3N harus tercatat di master vendor.

62
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

 Data Analyze
1. Gunakan PivotTable pada menu Microsoft Excel untuk
mempermudah pengolahan data. Akan diperoleh konten informasi
sesuai information fields yang telah dibuat sebelumnya.

2. Buat peringkat per Company Code, G/L Account, dan Vendor


Informasi yang didapatkan seperti berikut:
Nama Vendor Rank
INDONESIA COMNETS PLUS, PT. 1
MAHIZA KARYA MANDIRI, PT. 2
ENERGI POWERINDO JAYA, PT. 3
HALEYORA POWER, PT 4
WIJAYA KARYA BETON PT 5
Kode Akun Rank
6106201000 Beban jasa borong Jaringan Distribusi 1
6106200200 Beban jasa borong Bangunan dan Kelengkapan Halaman 2
6106201200 Beban jasa borong perlengk. Lain-lain Distribusi 3
6106201800 Beban jasa borong Kend. Bermotor dan Alat Yg Mobil 4
6106201700 Beban jasa borong perlengk. Umum 5

63
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

Company Code Rank


DISJABAR 1
DISJATIM 2
DISJATENG 3
DISJAYA 4
DKP 5

3. Gunakan menu charts untuk mendapatkan informasi yang


diharapkan seperti berikut:
i. Biaya Pemeliharaan Pemakaian Material per kode akun

ii. Biaya Pemeliharaan Jasa Borong per kode akun

64
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

iii. Biaya Pemeliharaan Jasa Borong per pemasok

iv. Biaya Pemeliharaan Pemakaian Material per unit pelaksana


induk

Beban Pemakaian Material per Company Code


100,000
84,309
90,000
80,000
70,000 61,440

60,000
dlm juta
50,000
rupiah 33,890
40,000 28,974 27,618 2016
30,000
2017
20,000
4,154
10,000 85,863 45,914 33,714 26,958 23,129 4,348
-

65
PT.PLN (PERSERO)
DIVISI AKUNTANSI
BIDANG AKUNTANSI KORPORAT

v. Biaya Pemeliharaan Jasa Borong per unit pelaksana induk

Beban Jasa Borong per Company Code


350,000 322,188

282,749
300,000

250,000 211,487
182,776
dlm juta 200,000
rupiah 150,000 309,448 2016
114,030
104,872 253,553
100,000 74,517 199,680
2017
189,705
158,751

50,000
56,963 66,569

VI. Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan ketentuan lain yang
bertentangan dengan Pedoman ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

66

Anda mungkin juga menyukai