Anda di halaman 1dari 4

Infrastruktur PDAM dengan Investasi Tinggi

Oleh : SeputarPDAM

Infrastruktur yang digunakan untuk mengolah air dari air baku menjadi air minum atau
air bersih serta menyalurkannya kepada pelanggan merupakan komponen biaya yang
tinggi, sehingga banyak PDAM tidak dapat membangunnya sendiri dengan
mengandalkan keuangan sendiri, karena memang keuangan PDAM secara umum hanya
cukup untuk operasional saja, sementara untuk investasi masih banyak PDAM yang
kesulitan, akhirnya mengandalkan bantuan Pemerintah Pusat atau penyertaan modal dari
pemerintah daerah.
Langkah lain untuk dapat berinvestasi, mau tidak mau PDAM haru menyesuaikan
tarifnya agar dapat menutupi biaya operasional dan pemeliharaan serta dapat berinvestasi
kembali untuk infrastruktur yang sudah usang dan rusak.

Berikut infrastruktur PDAM yang berbiaya tinggi, antara lain :


1. Intake Atau Pengambilan Air Baku: fasilitas ini berfungsi untuk mengambil air
dari sumber air baku seperti sungai, danau, atau waduk. Di intake pengambilan air
baku, beberapa peralatan yang harus disiapkan antara lain:
a. Grate bar atau grid: digunakan untuk menyaring benda-benda yang tidak
diinginkan seperti daun, ranting, sampah, atau batu-batu kecil agar tidak
masuk ke dalam pompa atau instalasi pengolahan air.
b. Screen atau ayakan: digunakan untuk menyaring benda-benda kecil seperti
pasir, kerikil, atau material lainnya yang terbawa oleh aliran air.
c. Pompa: digunakan untuk memindahkan air dari sumber ke instalasi
pengolahan air.
d. Katup atau valve: digunakan untuk mengatur dan mengontrol aliran air.
e. Pipa atau saluran air: digunakan untuk menghubungkan antara intake
pengambilan air baku dengan instalasi pengolahan air.
f. Tangki atau kolam penampung: digunakan untuk menampung air baku
yang diambil dari sumber air sehingga dapat diolah dan didistribusikan ke
konsumen.
g. Alat ukur atau sensor: digunakan untuk mengukur kualitas dan kuantitas
air baku, seperti pH meter, turbidimeter, dan flow meter.
h. Sistem penggerak: digunakan untuk menggerakkan pompa, seperti motor
listrik atau mesin diesel.
Air baku PDAM bisa didapat dari air pemukaan seperti sungai, danau dan air laut,
bisa juga dari mata air dan juga air tanah dalam. Di beberapa PDAM hanya
mempunyai sumber air dari air permukaan saja, seperti di PDAM Bandarmasih,
namun ada juga yang sumber airnya lengkap seperti di PDAM Kota Bandung.
https://perumdatirtawening.co.id/cindex/layanan/AIR-MINUM
2. Instalasi Pengolahan Air: instalasi pengolahan air bersih berguna untuk
memurnikan air baku dari zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia
seperti bakteri, virus, atau bahan kimia. Instalasi pengolahan air minum
memerlukan investasi yang tinggi karena proses pengolahan air minum melibatkan
banyak teknologi dan peralatan khusus yang membutuhkan biaya tinggi. Selain itu,
ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi biaya investasi instalasi
pengolahan air minum, antara lain:
a. Bahan Baku: Bahan baku air bersih yang digunakan dalam proses pengolahan
air minum harus memenuhi standar tertentu dan tidak mengandung bahan
kimia berbahaya atau zat lain yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan
pada konsumen. Oleh karena itu, biaya untuk memperoleh bahan baku air yang
aman dan bersih dapat meningkatkan biaya investasi instalasi pengolahan air
minum.
b. Teknologi: Instalasi pengolahan air minum memerlukan teknologi yang
canggih dan peralatan khusus untuk memastikan kualitas air minum yang
dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan oleh badan kesehatan dan
lingkungan. Teknologi ini dapat meliputi pemrosesan kimia, pemrosesan fisik,
filtrasi, dan banyak lagi. Biaya untuk membeli, memasang, dan memelihara
teknologi ini juga dapat mempengaruhi biaya investasi.
c. Tenaga Kerja: Pengoperasian dan pemeliharaan instalasi pengolahan air
minum memerlukan tenaga kerja yang terlatih dan terampil. Biaya untuk
merekrut, melatih, dan mempekerjakan staf yang berkualitas dapat menjadi
faktor yang signifikan dalam biaya investasi.
d. Pengelolaan Limbah: Proses pengolahan air minum menghasilkan limbah yang
harus dikelola dengan baik agar tidak membahayakan lingkungan. Biaya untuk
memproses dan membuang limbah ini juga dapat meningkatkan biaya
investasi.
e. Sertifikasi dan Perizinan: Instalasi pengolahan air minum harus mematuhi
standar dan persyaratan yang ditetapkan oleh badan kesehatan dan lingkungan
3. Sistem Perpipaan: perpipaan adalah infrastruktur yang penting dalam
mendistribusikan air bersih dari instalasi pengolahan ke rumah-rumah atau
gedung-gedung. Pipa-pipa ini terdiri dari berbagai ukuran dan jenis tergantung
pada jarak dan kebutuhan pasokan air. Perpipaan merupakan salah satu
infrastruktur penting dalam sistem distribusi air bersih dari PDAM ke pelanggan.
Biaya pembangunan dan pemeliharaan jaringan perpipaan juga dapat menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan tarif PDAM.Biaya pembangunan
jaringan perpipaan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi,
jarak, jenis dan diameter pipa yang digunakan, serta teknologi dan material yang
dipakai. Biaya tersebut mencakup biaya pembelian pipa dan aksesorisnya, biaya
tenaga kerja, biaya bahan bakar dan biaya administrasi. Sementara itu, biaya
pemeliharaan jaringan perpipaan meliputi biaya perawatan dan reparasi jaringan
pipa yang rusak, serta biaya penggantian pipa yang sudah tidak layak pakai. Biaya
pemeliharaan jaringan perpipaan dapat bervariasi tergantung pada ukuran jaringan
perpipaan, jenis material pipa, serta usia dan kondisi pipa. Oleh karena itu,
perpipaan yang baik dan efisien dapat membantu menurunkan biaya operasional
dan pemeliharaan jaringan perpipaan, sehingga dapat membantu menekan
kenaikan tarif PDAM. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan material pipa
yang berkualitas tinggi, merencanakan jaringan pipa yang efisien, dan melakukan
pemeliharaan secara rutin untuk menghindari kerusakan dan kebocoran yang
dapat menyebabkan pemborosan air dan biaya yang tidak perlu.
4. Storage Atau Tangki Penampung: tangki penampung merupakan infrastruktur
yang berfungsi untuk menyimpan air bersih, sehingga ketersediaan air dapat diatur
secara lebih efisien dan untuk memastikan pasokan air yang terus-menerus pada
saat terjadi masalah pada instalasi lainnya.
5. Pompa-pompa: pompa-pompa berfungsi untuk mengalirkan air dari instalasi
pengolahan ke dalam jaringan perpipaan, dan juga mengatur tekanan air agar
pasokan air tetap stabil. enis pompa yang biasa digunakan di PDAM (Perusahaan
Daerah Air Minum) dan memiliki biaya yang tinggi adalah pompa sentrifugal
multistage. Pompa sentrifugal multistage merupakan jenis pompa sentrifugal yang
memiliki beberapa tahap impeller (roda) yang terhubung secara seri, sehingga
mampu memberikan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pompa
sentrifugal biasa. Pompa ini biasanya digunakan untuk memompa air dari sumber
air bawah tanah atau sungai yang memiliki kedalaman dan jarak yang cukup jauh
dari tempat distribusi air.Karena kemampuannya yang tinggi dalam memompa air
dengan tekanan yang besar, maka pompa sentrifugal multistage sering digunakan
di PDAM untuk memompa air dari sumber air ke tempat-tempat penampungan
dan distribusi air yang jauh. Namun, pompa jenis ini memiliki biaya yang cukup
tinggi, baik dari segi pembelian maupun biaya operasionalnya.
Selain pompa sentrifugal multistage, ada beberapa jenis pompa yang biasanya
digunakan di PDAM, antara lain:
a. Pompa submersible: Pompa submersible digunakan untuk memompa air
dari sumber air bawah tanah atau sumur dalam. Pompa ini ditempatkan di
dalam air sehingga dapat menghemat ruang dan tidak memerlukan
pengisian air manual seperti halnya pada pompa permukaan. Pompa
submersible biasanya memiliki daya dan kapasitas yang beragam dan dapat
digunakan untuk keperluan domestik maupun industri.
b. Pompa jet: Pompa jet atau jet pump digunakan untuk memompa air dari
sumber air dangkal seperti sumur dangkal atau sumur gali. Pompa ini dapat
menghasilkan tekanan yang cukup tinggi dan dapat menghisap air dari
kedalaman yang terbatas.
c. Pompa booster: Pompa booster digunakan untuk meningkatkan tekanan
air pada jaringan distribusi air yang sudah ada. Pompa ini biasanya
ditempatkan pada titik-titik tertentu pada jaringan distribusi air yang
membutuhkan peningkatan tekanan.
d. Pompa dosis: Pompa dosis atau dosing pump digunakan untuk
memasukkan bahan kimia ke dalam air yang akan didistribusikan, seperti
chlorine atau fluoride. Pompa dosis memungkinkan penggunaan bahan
kimia secara akurat dan terkontrol.
6. Sistem Pengukuran: infrastruktur ini digunakan untuk mengukur penggunaan air
oleh konsumen, sehingga PDAM dapat menghasilkan tagihan yang akurat dan
memungkinkan pelanggan untuk mengelola penggunaan air mereka.
7. Sistem Manajemen Informasi: sistem ini digunakan untuk mengelola data
pelanggan dan menghasilkan tagihan, dan untuk memantau kinerja sistem PDAM.

Anda mungkin juga menyukai