Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

SISTEM TRANSMISI

4.1 Umum
Pengolahan air bersih dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas air baku
sehingga aman untuk digunakan sebagai air bersih. Perencanaan unit-unit
perhitungan berdasarkan kriteria desain yang berlaku. Dalam rancangan yang
dibuat harus mendapatkan hasil yang optimal. Secara umum dalam mendesain
sebuah instalasi pengolahan air, diperlukan tahap-tahap :
1. Karakteristik air baku
2. Hasil akhir kualitas yang diinginkan
3. Pengumpulan data sumber air baku yang terpilih yang meliputi debit air
baku, tinggi muka air dan kualitas air baku.
4. Perencanaan instalasi pengolahan yang meliputi tata letak instalasi,
proses pengolahan, perhitungan dimensi unit unit pengolahan, kebutuhan
peralatan dan dosis bahan kimia yang digunakan.
5. Perencanaan bangunan penunjang yang terdiri dari perhitungan dimensi
bangunan penunjang dan tata letak bangunan.
Karena penggunaan air bersih yang cukup luas dalam segala segi kehidupan
dan aktivitas manusia, maka sistem penyediaan air bersih untuk penduduk haruslah
memenuhi syarat antara lain :
1. Aman dari segi kesehatan
2. Tersedia dalam jumlah yang cukup
3. Ekonomis
Mengingat adanya syarat-syarat diatas , maka dasarnya ada 3 hal yang harus
diperhatikan untuk dipenuhi oleh suatu sistem penyediaan air minum, yaitu :

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-2
1. Segi kualitas
Terpenuhinya syarat-syarat kualitas air yang sesuai dengan standar yang
berlaku dan menjamin bahwa air yang tersedia aman untuk dikomsumsi
penduduk tanpa ada resiko terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit.
2. Segi kuantitas
Tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga dapat dipergunakan setiap
waktu.
3. Segi kontinuitas
Terpenuhinya kebutuhan air bersih dengan supply air secara terus
menerus.
Sistem transmisi adalah suatu sistem transportasi air baku atau air minum
dari sumber menuju reservoir untuk selanjutnya diteruskan kedaerah pelayanan
melalui sistem distribusi.

4.1.1 Sistem Transportasi


Alternatif untuk sistem ini adalah open channel (saluran terbuka), pipe line
(perpipaan), atau aquaduct (saluran tertutup), yang pemilihannya didasarkan atas
berbagai pertimbangan teknis dan ekonomis.
1. Open Channel (Saluran Terbuka)
Tekanan air sama dengan tekanan udara terbuka, beberapa hal yang
berkaitan dengan open channel yaitu :
a. Biasanya digunakan untuk penyaluran air baku, kalau air bakunya
memiliki kandungan suspended yang tinggi, maka perlu dilakukan
pengurasan untuk menghindari terjadinya sedimentasi yang dapat
mengurangi kapasitas.
b. Biasanya biaya relatif murah, karena hanya memperhitungkan segi
konstruksi saluran, namun biaya investasi umumnya lebih besar
karena perencanaan untuk jangka panjang.
c. Dimensi saluran bebas, tidak perlu mengikuti dimensi pasaran.
d. Umumnya digunakan untuk kapasitas besar.
e. Harus mengikuti HGL, karena pengalirannya dilakukan secara
gravitasi, masalahnya dapat timbul bila permukaan tanah yang

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-3
dilewati turun naik.
f. Kecepatan aimya tergantung pada slope muka tanah.
g. Kemungkinan kehilangan air lebih besar akibat penguapan, rembesan
ke da1am tanah (infiltrasi) ataupun pengambilan illegal oleh
masyarakat.
h. Saluran ini sering kali bersilangan dengan berbagai fasilitas lain
misalnya sungai, irigasi, saluran drainase, jalan kereta api, dll.
Sehingga membutuhkan konstruksi khusus.

Gambar 4.1 Saluran Terbuka


Sumber : http://lorenskambuaya.blogspot.com/2012/12/saluran-terbuka-dan-tertutup_1926.html
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

2. Aquaduct (Saluran Tertutup)


Air dialirkan melalui saluran tetutup baik under preasure (dibawah HGL)
maupun pada tekanan udara luas (pada HGL) ada dua macam aquaduct
yaitu cut dan cover dari tunel beberapa hal tentang aquaduct antara lain :
a. Biasanya dibuat di tempat (on site construction) sehingga
memungkinkan pemanfaatan material lokal dan memperkerjakan
penduduk setempat.
b. Umur konstruksi sangat panjang, hal ini ditentukan oleh kaitan
pengalirannya.
c. Kehilangan air lebih mudah dibanding umur konstuksi itu sendiri.
d. Biaya relatif rendah baik dalam investasi maupun pemeliharaanya.
Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho
IV-4
e. Dibuat untuk jangka panjang.
f. Perletakannya tergantung pada HGL atau profil tanah yang dilalui.
g. Adanya masalah bila bersilangannya dengan fasilitas lain, seperti :
jalan raya, rel kereta api, dan lain-lain.

Gambar 4.2 Saluran Tertutup


Sumber : http://lorenskambuaya.blogspot.com/2012/12/saluran-terbuka-dan-tertutup_1926.html
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

3. Pipe Line (Perpipaan)


Air dialirkan melaui sistem perpipaan dengan tekanan lebih besar dari
pada tekanan udara luar (under pressure) beberapa hal penting antara
lain :
a. Biaya pemeliharaan dan perawatan relatif lebih myrah dan mudah
b. Pengalirannya tidak tergantung pada profil muka tanah
c. Kemungkinan gangguan dari luar lebih kecil
d. Harga pipa dan perlengkapannya relatif mahal
e. Biayanya digunakan untuk mengalirkan air minum
Dari semua sistem-sistem transportasi diatas pada dasarnya digunakan
untuk :
a. Membawa air baku dari sumber (bangunan pengumpul) ke bangunan
pengolah air minum, untuk keperluan ini dapat digunakan open chanel
atau dapat pula digunakan pipe line.
b. Membawa air yang bersih yang memenuhi pengolahan air minum
reservoir dan kemudian didistribusikan untuk mencegah terjadinya
konstaminasi, digunakan sistem perpipaan (pipe line).

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-5

Gambar 4.3 Perpipaan


Sumber : http://area-tekniksipil.blogspot.com/2018/09/perbedaan-saluran-tertutup-
danterbuka.html
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

4.1.2 Cara Pengangkutan


Terdapat dua alternatif cara pengangkutan yaitu secara gravitasi atau dengan
pemompaan, dari segi ekonomi cara gravitasi merupakan alternatif yang paling
uatama, sedangkan pemompaan hanya digunakan bila keadaan topografi nya di
lapangan benar-benar sudah tidak memungkinkan sistem gravitasi.

4.1.3 Kapasitas Yang Akan Diangkut


Dalam sistem penyediaan air minum yang perlu diperhatikan bukan saja
dari segi kualitas tapi juga segi kuantitas dalam arti, air minum harus cukup tersedia
untuk memenuhi kebutuhan konsumen., hal ini yang mendasari perlunya transmisi.
Kualitas air yang diangkut dalam sistem transmisi ialah sesuai dengan kapasitas
hari maksimum (Qmax day) sehingga pada saat terjadi kebutuhan maksimum
sistem transmisi dapat memenuhinya.

4.1.4 Perletakan dan Penempatan


Dalam masalah perletakan dan penenpatan ini sangat berpengaruh terhadap
bahan, diameter, peralatan dan perlengkapan pada sistem yang selanjutnya
berpengaruh pada masalah biaya yang perlu diperhatikan adalah :

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-6
1. Kondisi air yang dibawa
2. Kondisi lingkungan yang dilewati ada tidaknya dampak bagi sistem
transmisi.
3. Kondisi geologis yang dihadapi dengan prinsip menghindari medan yang
sulit.
4. Pemilihan jalur transmisi yang paling pendek.
5. Pemilihan konstuksi yang paling ekonomis dan efisien.
6. Terletak pada lokasi yang mudah dikontrol misalnya pada tanah milik
umum,dan lain-lain.
7. Biasanya sedikit mungkin diusahakan menggunakan perlengkapan pipa
sistem.
Perletakan dan peralatan, pemilihan peralatan dan perlengkapan harus
disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan secara teknis dengan
memperhatikan segi ekonomis.

4.2 Bangunan dan Perlengkapan


4.2.1 Bangunan Pada sistem Transmisi
1. Bangunan penangkap air (Intake)
Intake adalah suatu bangunan yang berguna untuk menyadap air dari
sumbernya. Pada dasarnya intake terdiri kasa atau saringan (Screen)
dimana air baku masih dapat melewatinya. Selanjutnya dengan pipa air
tersebut dapat di tampung di sumur pengumpul. Beberapa kriteria yang
harus diperhatikan adalah :
a. Ketinggian air, maka iar lebih rendah atau maksimum sama dengan
ketinggian semula, ketinggian air dipengaruhi oleh tekanan air dalam
baik yang sama dengan tekanan luar, dengan demikian diharapkan
ketinggian muka air maksimum dalam bak sama dengan ketinggian
air semula.
b. Intake sebaiknya dibuat tertutup untuk mencegah masuknya sinar
matahari yang memungkinkan tumbuhan atau mikroorganisme hidup
serta mencegah kontaminasi.
c. Tanah lokasi intake harus stabil.

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-7
d. Intake dibangun dengan pertimbangan kemungkinan peningkatan
kapasitas air dimasa yang akan datang.
e. Dibangun sedemikian rupa, sehingga dalam kondisi terburuk masih
dapat dipakai.

Gambar 4.4 Intake


Sumber : http://pengolahanairbaku.blogspot.com/2011/06/bangunan-penangkap-sumber-sumber-
air.html
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

2. Bak Pelepas Tekan (BPT)


Bak pelepas tekan adalah suatu bangunan yang berfungsi
mengembalikan tekanan ke tekanan atmosfir dengan maksud membatasi
tekanan dalam sistem terbatas sesuai dengan kemampuan pipa penahan
tekanan dalam keadaan diam atau bekerja, dengan demikian pecahnya
pipa karena tekanan dalam sistem berlebihan dapat dihindari.
Bak pelepas tekan penguapan juga terdapat dalam sistem apabila pipa
terletak diatas garis tekan (HGL), sehingga terdapat negative pressure
yang dapat menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan penempatan
BPT maka sistem terbagi menjadi beberpa bagian dimana masing-
masing bagian sepenuhnya berada pada keadaan pas.

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-8

Gambar 4.5 Bak Pelepas Tekan


Sumber : http://benkoenairbersih.blogspot.com/2010/04/bak-pelepas-tekanan.html
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

3. Reservoir
Berdasarkan fungsinya, reservoir dapat dibedakan menjadi reservoir
instalasi dan reservoir distribusi.
a. Reservoir instalansi merupakan reservoir yang digunakan sebagai
tempat penampungan air yang telah disaring sambil menunggu untuk
dipompakan ke reservoir pelayanan untuk distribusi, juga sebagai
sarana tempat kontak desinfeksi.
b. Reservoir pelayanan adalah reservoir yang digunakan dalam sistem
distribusi untuk menyeimbangkan debit pengaliran, mempertahankan
tekanan pada saat kebutuhan jam puncak dan mengatasi keadaan
darurat. Untuk mengoptimalkan penggunaan reservoir, maka
reservoir harus diletakkan pada lokasi yang dekat dengan pusat daerah
pelayanan.
Secara umum fungsi reservoir adalah :
 Untuk menampung dan menyimpan air bersih untuk melayani
fluktuasi pemakaian per jam.
 Cadangan air jika terjadi kerusakan pada sistem pengolahan, atau
pada saat pemeliharaan sistem pengolahan sehingga air tidak dapat
diproduksi.
 Pemerataan aliran dan tekanan akibat bervariasinya pemakai air di
daerah distribusi.
 Sebagai distributor atau sumber pelayanan.

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-9

Gambar 4.6 Reservoir


Sumber : https://fwrinformationcentre.co.uk/html/lakes-and-reservoirs---overview.html

Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

4. Jembatan Pipa
Merupakan bagian dari pipa transmisi yang menyebrang sungai atau
saluran sejenis, diatas permukaan tanah/sungai. Pipa yang digunakan
untuk jembatan pipa disarankan menggunakan pipa baja atau DCIP
(Ductile Cast Iron). Sebelum bagian pipa masuk dilengkapi gate valve
dan wast out atau blow off. Dilengkapi dengan air valve yang diletakan
pada jarak ¼ bentang dari masuk jembatan pipa.

Gambar 4.7 Jembatan Pipa


Sumber : https://medialampung.co.id/jembatan-pengganti-way-sekampung-bakal-dipasang-pipa-
spam-way-pagasan/
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-10
4.2.2 Perlengkapan Pada Sistem Transmisi
Berbagai jenis perlengkapan pipa yang ada seperti gate valve, air valve,
check valve, anchor block, bend, reduce atau increaser di pasar pada percabangan
pipa untuk menjaga kerja sistem transmisi dan memudahkan pengecekan.
1. Gate Valve
Berfungsi sebagai pengatur debit aliran dan memungkinkan untuk
pemeriksaan pemeliharaan serta perbaikan, di pasang pada percabangan
pipa, awal atau akhir saluran dan tiap jarak ± 1 Km.pada pipa.

Gambar 4.8 Gate Valve


Sumber : https://www.avkfusion.co.id/id-id/pencarian-produk/gate-valves/resilient-seated-gate-
valves/21-46-001
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

2. Check Valve
Berfungsi mencegah aliran balik, yang dipasang pada :
a. Pipa outlet pompa
b. Tempat-tempat lain dimana diharapkan tidak terjadi aliran balik.

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-11

Gambar 4.9 Check Valve


Sumber : https://www.amazon.in/RV-Swing-Check-Valve-brass/dp/B07BSRNH6S
valves/21-46-001
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

3. Air Valve
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang berakumulasi dalam pipa
dipasang pada tekanan tertinggi dan jaringan pipa.

Gambar 4.10 Air Valve


Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/double-orifice-air-valve-10538096812.html
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-12
4. Blow Off
Berfungsi mengeluarkan sediment atau endapan kotoran yang terjadi
selama pengaliran atau untuk mengeluarkan air dalam keadaan darurat
dipasang pada tempat dengan tekanan terendah dari jaringan pipa.

Gambar 4.11 Blow Off


Sumber : https://shopee.co.id/Blow-Off-Greddy-FV-Greddy-Blow-off-i.30517054.2320159948
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

5. Anchor Block
Berfungsi menahan beban pengaliran yang paling besar, yang mungkin
dapat menyebabkan perubahan bentuk pipa dan agar sambungan pipa
tetap kaku.

Gambar 4.12 Anchor Block


Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/kgn-anchor-block-22793394933.html
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-13
6. Bend
Berfungsi sebagai sambungan pipa untuk belokan.

Gambar 4.13 Bend


Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/plastic-pvc-90-degree-pipe-bend-
60669077380.html
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

7. Reducer atau Increaser


Berfungsi untuk menghubungkan pipa dengan pipa yang diameternya
berbeda.

Gambar 4.14 Reducer atau Increaser


Sumber : https://www.tokopedia.com/tbsuka/reducer-2-x-1-1-4-d-in-sambungan-pipa-pvc-rucika-d-pvc-
rucika-d\
Diakses pada 14 Januari 2020, pukul 07.30 WIB

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-14
4.2.3 Bahan Pipa
Sebagian besar biaya dalam pelaksanaan di alokasikan untuk perpipaan oleh
karena itu ukuran pipa dan jenis-jenis pipa harus ditentukan untuk memperoleh
hasil yang maksimal dan efisien, jenis-jenis pipa yang biasa digunakan antara lain
1. Absestos Coment Pipe (Pipa Asbes)
a. Kentungan
 Mudah didapat
 Diproduksi di dalam negeri
 Berat satuan relative lebih ringan bila dibandingkan dengan pipa
lainnya.
 Panjang saluran pipa lebih besar (6 M)
b. Kelemahan
 Mudah retak
 Tidak tahan benturan
2. Pipa PVC
a. Keuntungan
b. Berat satuan paling ringan
c. Tahan korosi dan asam
d. Diproduksi di dalam negeri
e. Mudah pemasangan dan penyambungan
f. Kedap air
g. Kelemahan
h. Tidak tahan terhadap gaya luar yang cukup besar
i. Umumnya hanya berdiameter
3. Pipa Beton
a. Keuntungan
b. Cukup kuat menahan gaya luar
c. Tahan korosi
d. Mudah diperoleh untuk berbagai ukuran
e. Tidak mudah pecah
f. Kelemahan
g. Bobotnya cukup berat

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-15
4. Pipa Besi
a. Kentungan
b. Tahan terhadap getaran-getaran
c. Kedap air
d. Panjang saluran sampai 6 meter
e. Cukup licin
f. Kelemahan
g. Tidak tahan korosi
h. Harga relative mahal
i. Pengguanaan terbatas (di bawah jalan, rel kereta api, dll)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di lembar berikutnya.
5. Pipa Tanah Liat
a. Kentungan
b. Tahan korosi
c. Diproduksi di dalam negeri
d. Mudah didapat
e. Berat datuan ringan
f. Kelemahan
g. Harga relatif mahal
6. Pipa Baja
a. Kentungan
b. Kedap air
c. Tahan korosi
d. Cukup licin
e. Kelemahan
f. Harga relatif mahal
7. Fiber Glass
a. Kentungan
b. Ringan
c. Diproduksi di dalam negeri
d. Tahan korosi
e. Kedap air

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-16
f. Tahan terhadap gaya luar dan pembebanan
g. Tipe sambungan yang fleksibel
h. Panjang satuan mencapai 12 meter
i. Kelemahan
j. Harga relatif mahal
Untuk memilihan bahan penyaluran (bahan pipa) didasarkan atas faktor-
faktor seperti berikut ini :
1. Umur
2. Kapasitas air dapat di alirkan
3. Daya tahan yang cukup baik dari gaya dan pembebanan luar.
4. Kemudahan dalam pelaksanaan (pemasangan dan penyambungan)
5. Ukuran yang ada di pasaran
6. Kedap air atau kerapatan tinggi
7. Suku cadang dan perlengkapan mudah diperoleh di pasaran.
Perletakan pipa tergantung pada :
1. Jaringan jalan yang ada
2. Jenis, kondisi, dan topografi tanah yang dilalui
3. Sistem perpipaan yang lain (air buangan, listrik, telepon, dll).

4.3 Kriteria Perencanaan Sistem Transmisi


Dalam kriteria perencanaan sistem transmisi ini dapat dilihat dari beberapa
kriteria diantaranya :
1. Saringan Slinder (Filter)
a. Diletakan ± 0.6-1 m di bawah muka air
2. Pipa saluran air baku
a. Kecepatan 0.6-1.5 m 3 /detik
b. Pada saat paling rendah, kecepatan > 0.6 m 3 /detik dan pada saat
tertinggi kecepatan > 1.5 m 3 /detik
3. Sumur Intake
a. Waktu dimensi 20 menit, tertekan 1 m dari dasar sungai
b. Dinding sumur tebalnya 20 cm dan kedap air
c. Berat sumuran cukup, sehingga tidak terjadi gangguan pada sumur
Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho
IV-17
4. Pipa hisap
a. Kecepatan 1-5 m 3 /detik
b. Perbedaan antara bebas terendah dengan pusat pompa tidak boleh
lebih dari 3.7 m 3 /detik
5. Strainer
a. Back wash, kecepatan > 3 m 3 /detik
b. Jumlah back wash sama dengan 1/3 dari aliran dalam pompa
6. Saringan bell month
a. Kecepatan melewati lubang saringan 0.5-0.30 m 3 /detik
b. Bukan lubang saringan 6-12 m atau ¼”-1/2” diameter
c. Luas total area saringan biasanya 2 kali area efektif dari jumlah total
area lubang.

4.4 Perencanaan Intake


Adapun tipe intake yang dapat digunakan untuk sumber air baku yang
berasal dari danau adalah intake tower. Dalam perencanaan instalasi pengolahan air
minum dengan sumber air baku berasal dari Danau Bekas galian Pasir. Maka di
rekomendasikan atas beberapa pertimbangan pertimbangan, yaitu sebagai berikut :
1. Dari segi ekonomis, intake ini lebih murah daripada submerged intake.
2. Secara teknis, operasional dan pemeliharaan intake lebih mudah serta
kemungkinan perubahan Lingkungan sekitar Danau misalnya
pendangkalan danau.
Intake merupakan unit bangunan yang berfungsi untuk menangkap air dari
sumber air baku yang akan diolah dengan debit yang sesuai dengan perencanaan
pengolahan.
Pada perencanaan intake perlu diperhatikan karakteristik air seperti
fluktuasi muka air maksimum dan minimum, materi tersuspensi dan banyaknya
kotoran yang mengapung. Kecepatan aliran perlu diperhatikan agar tidak terjadi
pengendapan pasir. Kecepatan aliran yang dianjurkan untuk saluran intake adalah
0.6-1.5 m/dtk dengan waktu tinggal dalam intake 20 menit (Al-Layla,1978).
Intake (Bangunan Sadap), dapat dibagi menjdi dua yaitu :

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-18
1. Bangunan intake gravitasi
2. Bangunan Intake pompa
Adapun tipe bangunan intake yaitu
1. Intake tenggelam
2. Intake sumur basah, yaitu titik muka air sumuran sama dengan
permukaan badan air yang sadap
3. Intake sumuran kering yaitu sumur intake tidak berisi air
4. Reservoir
Sumuran intake diantaranya :
1. Jumlah sumuran dua
2. Waktu detensi 20 menit (waktu air ada dalam sumuran/selang waktu
antara partikel air tersebut masuk keluar lagi)
3. Tebal dinding 20 cm dan kedap air
4. Berat sumuran cukup, sehingga tidak terjadi gangguan pada sumur.
Pemilihan lokasi intake, dapat dilihat dari beberapa hal diantaranya:
1. Tersedianya air baku yang cukup kualitasnya
2. Kuantitas cukup dan mudah diambil (sampai akhir perencanaan)
3. Lokasi intake mudah dijangkau
4. Bila lokasi dekat dengan laut perhatikan instrusi air laut.
Pertumbuhan dalam perencanaan intake, diantaranya :
1. Faktor keselamatan
2. Intake mempunyai berat sendiri yang cukup (tidak hanyut)
3. Pada kanal navigasi (lalu lintas) ada tiang pancang sebagai proteksi
4. Dilengkapi dengan saringan benda dan ikan
5. Posisi inlet dapat menerima dalam kondisi minimum dan maksimum.
Intake adalah bangunan yang berguna untuk menyadap air dari sumbernya
dimana air baku masih dapat melewatinya. Sedangkan dengan pipa air tersebut
dapat tertampung pada sumber pengumpul. Beberapa kriteria penting yang harus
diperhatikan :
1. Hal penting adalah ketinggian muka air dalam bak yang lebih rendah atau
maksimum sama dengan ketinggian muka air semula. Ketinggian air
dalam bak dipengaruhi oleh tekanan air dengan bak, untuk itu diperlukan

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-19
vent agar tekanan muka air maksimum dalam bak sama dengan air
semula.
2. Intake sebaiknya dibuat tertutup untuk menghindari masuknya sinar
matahari yang memungkinkan tumbuh kembangnya mikroorganisme
hidup serta kontaminasi.
3. Tanah dilokasi harus stabil
4. Intake dibangun tegak lurus terhadap aliran air untuk menghindari
masuknya air kedalam bangunan.
5. Dibangun dengan pertimbangan kemungkinan peningkatan kapasitas
dimasa yang akan datang
6. Dibangun sedemkian mungkin dalam kondisi terburuk masih dapat
digunakan.

4.5 Perencanaan Jalur Transmisi


Sistem transmisi adalah suatu sistem air baku atau air minum dari sumber
menuju reservoir untuk selanjutnya diteruskan ke daerah pelayanan melalui sistem
distribusi.
Pada sistem penyaluran akan terjadi kehilangan energi (head loss).
Sepanjang pengaliran akibat friksi penampang saluran ataupun akibat pemakaian
perlengkapan pada saluran (pipa). Friksi yang terjadi akibat sifat fisik
salurandinamakan mayor losses, sedangkan akibat pemakaian perlengkapan saluran
(pipa) dinamakan minor losses, besarnya mayor losses bergantung pada :
1. Bahan atau jenis pipa
2. Kecepatan aliran
3. Dimensi pipa
4. Panjang saluran yang ditempuh
Kehilangan energi (minor losses) dipengaruhi oleh kecepatan aliran dan
koefisien yang tergantung jenis peralatan.

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-20
4.5.1 Perhitungan Head Losses
Major losses dapat dihitung dengan rumus :
Q
HL =(0.2785xCxD2.63 )1/0.54 xLpipa

Dimana :
HL = Head Loss
C = Koefisien kekasaran pipa menurut Hazen-Williams
Q = Debit aliran (m3/dtk)
D = Diameter pipa (m)
L = Panjang pipa (m)
Minor Losses dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
𝐾
HL = (𝑣2 /2𝑔)

Dimana :
HL= Minor losses
K = Koefisien tekanan hidrolik
V = Kecepatan pengaliran (m/dtk)
Untuk perhitungan awal, kehilangan energi akibat minor losses besarnya
adalah 10% dari mayor losses sehingga dalam penggunaan Hw digunakan panjang
pipa ekivalen yang besarnya adalah Hek = L + 10% L = L + 0.1 L
Perhitungan diameter pipa dilakukan setelah jalur pipa transmisi ditentukan
dan digambarkan profil memanjangnya. Bila panjang pipa telah diukur dan
dihitung, dicari L ekivalen untuk kemudian dimasukkan dalam rumus Hw, untuk
debit, digunakan debit maksimum hari.
Koefisien C = 100 dan untuk H diambil H yang tersedia. Bila diameter pipa
hasil perhitungan sudah didapat, maka perlu dibuat perhitungan baru dengan
menggunakan diameter pipa yang ada di pasaran dan dari perhitungna didapat
kehilangan tekanan dalam sistem transmisi secara keseluruhan.
Dalam perhitungan ini, sisa tekan titik distribusi diharapkan sebesar 5 m,
penggunaan BPT dan penempatan alat lainnya merupakan alternatif yang dapat
diterapkan pada sistem, untuk kemudian dicari alternatif penempatan alat yang
terbaik. Tekanan kerja pipa, yaitu tekanan maksimum yang dianjurkan dalam
pengoperasian pipa, ditetapkan sebesar 80 m yang merupakan batas alternatif

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-21
penempatan BPT :
1. Jarak dari rumah pipa
2. Kemungkinan dari kerusakan oleh benda yang bergerak.
4.5.2 Penentuan Jalur Pipa Alternatif
Dari hasil pemilihan alternatif jalur transmisi, penentuan berdasarkan
kepada hal- hal berikut, diantaranya :
1. Segi ekonomi
Alternatif terbaik dilihat dari harga pipa terkecil dan panjang pipa
terpendek serta alat yang digunakan untuk jalur transmisi
2. Segi teknis
Alternatif terbaik dapat ditentukan dari dua hal, yaitu minor losses dan
residual head. Minor losses akibat penggunaan peralatan pada pipa
sebaiknya sekecil mungkin. Cara lainnya dengan melihat residual head
tiap alternatif terutama titik distribusi
3. Segi topografi
Keadaan topografi jalur yang menurun dan menanjak mempengaruhi
cara pengalirannya apakah dengan cara gravitasi atau dengan cara
pemompaan, kemudian apakah jalur transmisi tersebut melewati
beberapa hambatan seperti jalan raya, sungai dan lain – lain. Untuk itu
diperlukan gorong-gorong atau siphon dan jembatan pipa.

Tabel 4.1 Panjang Pipa Transmisi


Kontur Panjang Pipa AH L Ekivalen
Jalur Segmen
(m) (m) (m) (m)
S1-P2 210-130 931 80 1025
Alternatif 1 P2-P3 130-100 1279 30 1407
P3-R 100-90 1315 10 1447
S1-P3 210-150 514 60 566
Alternatif 2 P3-P4 150-100 655 50 721
P4-R 100-90 1078 10 1186
S1-P4 210-160 1572 50 1730
Alternatif 3 P4-P5 160-110 1371 50 1508
P5-R 110-90 1030 20 1133
Sumber : Hasil Perhitungan

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-22
Contoh Perhitungan :
L ek = L + (10% L)
= 931 + (10%*931)
= 1025

S teori = ∆H / L ek
= 80/1025
= 0,078

1
𝑄
D = [0,2785×𝐶×𝑆0,54 ]2,63
1
1,137
= [0,2785×100×(0,078)0,54 ]2,63

= 0,50038 m
= 19,70 inchi; D Pasarang = 20 inchi

Cek : D = 20” = 0,508 m


1
𝑄
S =[ ]2,63
0,2785×𝐶×𝐷 2,63
1
1,137
= [0,2785×100×(20)2,63 ]0,54

= 0,072

HL Mayor = S Aktual * L Ek
= 0,072 * 1025
HL Mayor = 74,26 m

Residual Head (Sisa Tekan)


RH = Head yang tersedia – HL mayor
= ∆H – HL mayor
= 80 – 74,26
= 5,74

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-23

Luas Penampang
A = 1⁄4 * 𝜋 *(D. pasaran)2

A = 1⁄4 * 3,14 *(0,508)2 = 0,203 m2


A = Q/A = 4.413/0,203 = 21,784 m/dtk

HL minor = K*V2/2.g
= ((1*0.25)+(1*0.12)+(1*0.24)*(21,784^2/(2*9.81)))
= 6,17

HL total = Mayor losses + Minor Losses


= 74,26 + 6,17
= 80 m

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-24
Tabel 4.2 Penentuan Head loss
Panjang L D D
Kontur AH S HL A V HL HL
Jalur Segmen Pipa Ekivalen C S teori Teori Pasaran RH Nama Alat
Aktual Minor Total
(m) (m) (m) (m) (inchi) (inchi) (m) (𝒎𝟐 ) m/detik
S1-P2 210-130 931 80 1025 100 0.078 19.70 20 0.072 74.26 5.74 GV,AV,BO 0.203 21.784 6.17 80
Alternatif
P2-P3 130-100 1279 30 1407 100 0.021 25.71 26 0.020 28.41 1.59 GV,AV,BO,Bend 45 0.342 12.890 3.57 32
1
P3-R 100-90 1315 10 1447 100 0.007 32.40 34 0.005 7.91 2.09 GV,AV,BO,Bend 45 0.585 7.538 1.62 10

1.130 42.212 11.37 122


Jumlah 3525 0.005 110.581
9.42

Panjang L D D
Kontur AH S HL A V HL HL
Jalur Segmen Pipa Ekivalen C S teori Teori Pasaran RH Nama Alat
Aktual Min or Total
(m) (m) (m) (m) (inchi) (inchi) (m) (𝒎𝟐 ) m/detik
S1-P3 210-150 514 60 566 100 0.106 18.50 20 0.072 41.00 19.00 GV,AV,BO 0.203 21.784 6.17 47
Alternatif
P3-P4 150-100 655 50 721 100 0.069 20.18 22 0.046 32.84 17.16 GV,AV,BO,Bend 45 0.245 18.003 6.39 39
2
P4-R 100-90 1078 10 1186 100 0.008 31.11 32 0.007 8.71 1.29 GV,AV,BO,Bend 45 0.519 8.509 1.90 11
37.45 0,966 48,297 14,47 97
Jumlah 2248 0.125 82.55

Panjang L D D
Kontur AH S HL A V HL HL
Jalur Segmen Pipa Ekivalen C S teori Teori Pasaran RH Nama Alat
Aktual Min or Total
(m) (m) (m) (m) (inchi) (inchi) (m) (𝒎𝟐 ) m/detik
S1-P4 210-160 1572 50 1730 100 0.029 24.15 26 0.020 34.93 15.07 GV,AV,BO 0.342 12.890 2.40 37
Alternatif
P4-P5 160-110 1371 50 1508 100 0.033 23.48 24 0.030 44.99 5.01 GV,AV,BO,Bend 45 0.292 15.128 4.69 50
3
P5-R 110-90 1030 20 1133 100 0.018 26.73 28 0.014 15.95 4.05 GV,AV,BO,Bend 45 0.397 11.114 2.81 19

24,13 1.031 39.132 9.91 106


Jumlah 3974 0.006 96

Sumber : Hasil Perhitungan

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-25
4.5.3 Pemilihan Jalur
Pemilihan jalur berdasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu residual
head, peralatan dan perlengkapan pipa. Sebisa mungkin peralatan dan perlengkapan
yang digunakan sedikit, kemudian panjang pipa dipilih yang paling pendek.
Selanjutnya berdasarkan operasi dan pemeliharaan.
Dibawah ini adalah tabel yang merupakan perbandingan dari 3 alternatif
jalur.
Tabel 4.3 Perbandingan Jalur Transmisi
Alternatif
Parameter Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Terpilih
Diameter Pipa 34 32 28 Alternatif 3
Panjang Pipa 3525 2248 3974 Alternatif 2
Residual Head (RH) 9.42 17.16 5.01 Alternatif 1
Kecepatan 42.212 48.297 39.132 Alternatif 1
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.4 Perbandingan Peralatan Jalur Transmisi


Alternatif
No Parameter Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Terpilih
1 Gate Valve 1 1 1 Sama
2 Air Valve 1 1 1 Sama
3 Blow Off 1 1 1 Sama
4 Bend 45 2 2 2 sama
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari Tabel di atas, maka Alternatif 2 yang tepilih. Karena mempunyai


diameter pipa yang terkecil dan aksesoris paling sedikit serta kecepatan paling
besar.
Tabel 4.5 Faktor Nilai Koefisien Perlengkapan Pipa
No Nama Alat K Sumber
1 Gate Valve 0.25 Mekanika Fluida dan Hidraulika
2 Air Valve 0.12 Water and Wastewater Engineering
3 Bend 90 0.5 Mekanika Fluida dan Hidraulika
4 Bend 45 0.35 Mekanika Fluida dan Hidraulika
5 Blow Off 0.24 Water and Wastewater Engineering
Sumber : Hasil Perhitungan

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-26
4.5.4 Perhitungan HGL dan EGL
Contoh Perhitungan = Elevasi Tinggi – HL Total
= 210 – 80
EGL = 130 m
HGL = EGL – (V2/2g2)
=130 – (21.784)2/(2*9,81)
HGL = 105 m

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan EGL dan HGL


Jalur Segmen HL Total EGL HGL
S1-P2 80 130 105
Alternatif 1 P2-P3 32 98 90
P3-R 10 80 78
S1-P3 47 163 72
Alternatif 2 P3-P4 39 111 94
P4-R 11 79 76
S1-P4 37 173 148
Alternatif 3 P4-P5 50 110 94
P5-R 19 71 68
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.7 Perhitungan EGL dan HGL pada jalur Terpilih (Alternatif 1)
KONTUR EGL HGL
210 130 105
130 111 194
90 110 76
Sumber : Hasil Perhitungan

Setelah dilakukan perhitungan HGL dan EGL pada alternatif terpilih


(alternatif 1), maka dapat diketahui jaerak antara HGL dan EGL tidak jauh beda
hal ini dapat kita lihat dalam bentuk grafik berikut :

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho


IV-27

Grafik Profil Hidrolis


140
120
EGL dan HGL 100
80
60 EGL
40 HGL
20
0
0 50 100 150 200 250
Kontur

Sumber : Hasil Perhitungan

Salfisyam M/183050035/Penyediaan Air Minum/2020-2021/Muhammad Ridho

Anda mungkin juga menyukai