Anda di halaman 1dari 5

Marka Jalan Berdasarkan Ditjen Bina Marga (1979), marka jalan adalah

tanda di atas permukaan jalan, kereb atau bahu jalan, dalam bentuk
memanjang atau melintang termasuk simbul, huruf, marka obyek, penuntun,
kerucut(traffic cones). Marka harus menarik perhatian dan dapat
menyampaikan pesan, warna marka umumnya menggunakan warna putih,
pada prinsipnya harus jelas.

Sedangkan berdasarkan Pedoman Marka Jalan Departemen Kimpraswil No.


PD. T-12-2004-B Tahun 2004, marka jalan adalah suatu tanda yang berada di
permukaan jalan berupa peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang
berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah
kepentingan lalu lintas.

Ketentuan Marka

Dalam perencanaan marka, terdapat ketentuan-ketentuan yaitu :

Ketentuan Umum Marka Jalan

1. Marka yang melekat pada jalan harus memiliki ketahanan permukaan


yang memadai.
2. Penempatan marka harus diperhitungkan untuk dapat meningkatkan
keselamatan lalu lintas.
3. Marka jalan yang dipasang harus memiliki keseragaman dan
konsistensi yang mudah ditafsirkan oleh pemakai jalan.
4. Pada jalan tanpa penerangan, maka jalan harus memantulkan sinar
lampu kendaraan sehingga terlihat jelas oleh pengemudi pada saat gelap.
5. Permukaan marka jalan tidak boleh licin dan tidak boleh menonjol
lebih dari 6 milimeter di atas permukaan jalan.
Pertimbangan Perencanaan Penempatan Marka

1. Marka jalan sebaiknya tidak dipasang pada jalan-jalan yang kondisi


perkerasannya buruk atau direncanakan untuk direhabilitasi dalam jangka
pendek.
2. Pemilihan bahan dan penerapan marka jalan harus memperhitungkan
kondisi lingkungan.
3. Pemasangan marka harus mengikuti ketentuan keselamatan kerja
yang berlaku, termasuk penggunaan rambu-rambu kerja.
Ketentuan Teknis

1. Bahan, harus mengacu pada SNI No.06-4825-1998 tentang spesifikasi


cat marka jalan.
2. Paku jalan, marka jalan yang dinyatakan dengan garis-garis
permukaan jalan dapat digantikan dengan paku jalan atau kerucut lalu
lintas.
3. Warna marka, seluruh marka berwarna putih, kecuali untuk marka
larangan parkir yang diharuskan mengikuti ketentuan ketentuan sebagai
berikut; warna kuning berupa garis utuh pada bingkai jalan yang
menyatakan dilarang berhenti pada daerah tersebut, marka membujur
berwarna kuning berupa garis putus-putus pada bingkai jalan yang
menyatakan dilarang parkir pada daerah tersebut, dan marka berupa garis
berbiku-biku warna kuning pada sisi jalur lalu lintas yang menyatakan
dilarang parkir pada jalan tersebut.
Oleh : Chairil Nizar

http://www.ilmusipil.com/marka-jalan

SPESIFIKASI TEKNIS
1. Bentuk Marka
a. Marka memanjang
terdiri dari garis memanjang ke arah gerak lalu lintas, berupa garis penuh atau garis
putus-putus.
Garis penuh : kendaraan dilarang melintasi garis tersebut
Garis putus-putus : untuk membatasi jalur kendaraan
b. Marka melintang
Garis melintang atau memotong satu atau beberapa jalur lalu lintas, berupa garis
penuh dan atau putus-putus, atau dua garis putus-putus berdampingan.
c. Marka lain
- Panah garis sejajar, garis serong atau tulisan
- Jika ada simbol panah pada jalan jalur lalu lintas, pengemudi harus menempatkan
kendaraan pada jalur yang dipilih
- Garis-garis serong sejajar berupa garis utuh, kendaraan tidak boleh memasuki
daerah tersebut
- Garis zig-zag pada pinggir jalan, dilarang parkir pada daerah tersebut
2. Warna Marka
a. Marka Memanjang
** Warna kuning
Garis penuh yang menggunakan warna kuning : pengemudi dilarang menjalankan
kendaraannya melewati garis kuning tersebut dalam keadaan bagaimanapun
** Warna putih
Garis penuh dengan warna putih : melarang, akan tetapi dalam keadaan luar biasa
atau terpaksa pengemudi diizinkan untuk melewati garis putih tersebut.
** Marka memanjang yang berbentuk garis putus-putus menggunakan warna putih
b. Marka Melintang
Semua marka melintang menggunakan warna putih.
c. Marka Lain
Warna putih digunakan untuk marka lain.

Arti Marka Jalan


Suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau diatas jalan yang berfungsi
untuk mengarahkan arus lalu lintas yang membatasi daerah kepentingan lalu lintas.

WARNA, JENIS DAN FUNGSI MARKA JALAN:

1. Warna Marka jalan :


Putih
Kuning.

2. Jenis Marka Jalan sesuai fungsinya:

Marka Membujur
1. Marka membujur tidak terputus tanda larangan lewat dan tanda tepi jalan.
2. Marka membujur terputus-putus berfungsi mengarahkan lalu lintas, peringatan ada marka
didepan dan pembatas lajur/jalur jalan.
3. Marka membujur berupa garis ganda terdiri dari kombinasi fungsi garis utuh dan putus-
putus.

Marka melintang.

1. Garis utuh tanda batas berhenti kendaraan terhadap rambu larangan.


2. Garis ganda terputus, batas berhenti sewaktu mendahulukan kendaraan lain yang
diwajibkan oleh rambu larangan, bila tidak dilengkapi rambu larangan maka Marka harus
didahului dengan Marka lambing segitiga.

Marka Serong.

1. Garis utuh yang berarti daerah dimana Marka itu dibuat/dilarang untuk dilintasi kendaraan
kecuali kendaraan petugas atau instansi berwenang.

2. Fungsi Marka seorang:


Pemberitahuan awal/akhir pemisah jalan.
Yang dibatasi dengan rangka garis utuh berarti daerah tidak boleh dimasuki kendaraan.
Yang dibatasi dengan garis putus-putus digunakan untuk menyatakan kendaraan tidak
boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapatkan kepastian selamat.

Marka Lambang

1. Bentuk Marka lambang berupa : panah, segitiga atau tulisan yang dipergunakan untuk
mengulangi maksud rambu-rambu lalu lintas atau untuk memberitahu pemakai jalan yang
tidak dinyatakan dengan rambu.

2. Fungsi Marka Lambang :


Menyatakan tempat perhentian bus.
Menyatakan pemisahan arus lalu limas sebelum mendekati persimpangan yang tanda
lambangnya berbentuk panah.
Marka garis berbiku-biku kuning artinya dilarang Parkir.
Marka garis utuh kuning pads bingkai jalan artinya dilarang berhenti/garis putus-putus
diluar bingkai jalan.

Marka lainnya.

1. Zebra Cross.
2. Paku jalan sebagai pemisah jalur.
http://hmj-tekniksipil2-uyp.blogspot.com/2013/06/pengertian-rambu-
rambu-lalu-lintas-dan.html
dumaedy dum

Bila anda melintasi persimpangan lampu merah, biasanya anda akan melihat kotak
bujur sangkar atau persegi panjang berwarna kuning berukuran besar yang tercetak
di aspal jalan. Jika anda belum memahami arti dan maksud kotak tersebut, tentunya
anda akan bertanya-tanya mengenai fungsi kotak kuning tersebut.
Baiklah, berikut ini penjelasan menganai garis kotak kuning di persimpangan lampu
merah tersebut. Garis bujur sangkar atau persegi panjang yang berbentuk kotak dan
berwarna kuning yang menempel di aspal jalan disebut Yellow Box Junction (YBJ).

YBJ adalah marka jalan yang bertujuan mencegah kepadatan lalu lintas di jalur dan
berakibat pada tersendatnya arus kendaraan di jalur lain yang tidak padat. Dengan
YBJ, diharapkan kepadatan di persimpangan tidak terkunci.

Yellow Box Junction sangat berguna di persimpangan-pe rsimpangan jalan yang


padat, pada jalan-jalan utama serta saat waktu puncak kepadatan lalu lintas. Banyak
pengguna kendaraan bermotor tetap menerobos lampu (traffic light) merah, saat
antrean kendaraan di depannya belum terurai.

Read more: http://sekedarcatatan.net/2013/10/31/arti-dan-fungsi-marka-jalan-yellow-


box-junction-ybj/#ixzz3cwkX1md1

Anda mungkin juga menyukai