malam hari agar pengendara tersebut tidak keluar dari badan jalan.
II.
Berfungsi untuk mengarahkan lalu lintas dan selain itu juga juga berfungsi
sebagai pemisah jalur pada jalan yang mempunyai 2 arah dan juga
memberitahu pengguna jalan bahwa pengguna Kendaraan bermotor dapat
mendahului kendaraan di depannya asalkan tidak terdapat rambu dilarang
mendahului dan sekiranya aman.
Berdasarkan international Traffic sign Manual yang juga merupakan pedoman
pembuatan aksesoris jalan hal tersebut mempunyai arti yang berbeda dan bisa di
klasifikasikan berdasarkan panjang pendek garis Putih dan juga jarak antara
garis putih tersebut. sebagai contoh :
- Panjang garis putih 1 meter dengan jarak antara garis 5 meter dan lebar pita
garis marka 15 cm mempunyai arti : bahwasanya kendaraan yang melewati
jalur ini tidak boleh melampaui kecepatan 64,37 Km/jam
- Panjang garis putih 2 meter dengan jarak antara garis 7 meter dan lebar pita
garis marka 15 cm mempunyai arti : bahwasanya kendaraan yang melewati
jalur ini harus berjalan di atas kecepatan 64,37 Km/jam
- Panjang garis putih 4 meter dengan jarak antara garis 2 meter dan lebar pita
garis marka 10 cm mempunyai arti : bahwasanya kendaraan yang melewati
jalur ini tidak boleh melampaui kecepatan 64,37 Km/jam dan juga
memberitahu pengguna jalan bahwa bahwasanya lebar jalan kurang dari 10
meter
III.
IV.
V.
Zebra Cross
1. Center Line
Merupakan Garis marka utuh tidak terputus Yang Membatasi Jalur kanan dan Jalur kiri, dan,
Garis ini membujur berada ditengah Jalan sejajar dengan jalan dan sebelum Zebra cross
itulah yang di sebut Center Line.
2. Stop Line
Garis Ini mempunyai bentuk sama dengan Center Line akan tetapi posisinya melintang secara
sepesifik adalah garis pada akhir dari center line tersebut yang di sebut Stop Line,Garis ini
mempunyai arti berbeda dari saudaranya di atas. Garis ini mempunyai maksud sebagai
pembatas antara Pengendara dan penyeberang jalan.
3. Crossing Line
zebra cross
Garis dan atau penanda yang di gunakan untuk Menyeberang jalan bagi pejalan kaki.
Sedangkan Bentuk Dan Ukuran Dari Marka Zebracross Menurut Km 60 Tahun
1993 Adalah Sebagai Berikut :
1. Garis membujur tempat penyeberangan orang harus memiliki lebar 0,30 meter dan
panjang sekurang-kurangnya 2,50 meter .
2. Celah diantara garis-garis membujur sekurang-kurangnya lebarnya sama atau tidak lebih
dari 2 (dua) kali lebar garis membujur tersebut.
3. Dua garis utuh melintang tempat penyeberangan pejalan kaki memiliki jarak antara garis
melintang sekurang-kurangnya 2,5 meter dengan lebar garis melintang 0,30 meter.
VI.
Marka " Weightband " atau lebih di kenal dengan nama polisi tidur/white bar/pita
penggaduh ,marka ini bertujuan untuk memberi tahu pengguna jalan untuk lebih waspada
menjelang lokasi yang berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pita penggaduh dapat
berupa marka jalan ataupun bahan lain yang di pasang melintang jalur lalu lintas
Sedangkan berdasarkan peraturan KM 3 tahun 1994 pasal 32 ayat 2 di sebutkan bahwa "Pita
penggaduh sebagaimana dimaksud ayat (1), dapat berupa suatu marka jalan atau bahan lain
yang di pasang melintang jalur lalu lintas dengan ketebalan maksimum 4 cm".
VII
Marka Profile
marka profile
Merupakan marka membujur berupa garis utuh dan berupa garis putus - putus
untuk membuat Pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan dengan
tambahan efek kejut dan memaksimalkan fungsi pantulanya (retro-reflektive).
Untuk marka membujur pada lokasi rawan kecelakaan di gunakan marka profl
dengan penambahan bentuk yang menonjol lebih tinggi dari marka dasar
dengan jarak interval tertentu yang berfungsi sebagai pemisah jalur dan batas
tepi jalur lalu lintas.Marka profl dapat menggunakan bahan thermoplastic atau
bahan cold plastic
VIII.
Zoos
IX.
Marka Cevron
1) Marka serong
Jika anda melihat tanda marka segitiga seperti gambar disamping ini berarti , Pengemudi
harus memberikan prioritas untuk lalu lintas di jalur utama didepannya biasanya tanda ini
berada di dekat persimpangan atau bundaran, Anda harus memberi jalan kepada lalu lintas di
jalur utama didepan, dan Anda harus menunggu dibelakang garis strip didepan segitiga
tersebut untuk masuk ke jalur utama sampai kondisi benar benar aman untuk melakukannya.
Lebih baik aman dari pada anda menyesal,
Pada jalan yang mempunyai arus lalu lintas tertinggi biasanya harus diberikan prioritas.
Khususnya , kondisi di persimpangan tertentu. Sebagai contoh, di persimpangan
persimpangan jalan menurun, ketika memasuki jalur utama di jalan menurun curam mungkin
akan mengakibatkan kecelakaan jika anda langsung memasukinya tanpa berhenti
memberikan prioritas kendaraan pada jalur utama tersebut sampai kondisi memungkinkan
anda untuk melakukanya.
Sedangkan bentuk dan ukurannya menurut KM 60 tahun 1993 di Indonesia diatur sebagai
berikut
1) Lebar garis ganda putus-putus sebagai garis berhenti untuk
mendahulukan kendaraan lain sekurang-kurangnya 0,20 meter,
panjang 0,60 meter jarak antar garis putus yang membujur dan
yang melintang 0,30 meter.
2) Jarak antara alas segitiga yang sejajar dengan garis tanda
melintang berupa garis berhenti sebagaimana
dimaksud
dalam ayat (1), ialah antara 1 meter sampai dengan 2,5 meter.
3) Alas segitiga segaimana dimaksud dalam ayat
(2) sekurangkurangnya 1 meter dan tingginya 3 (tiga) kali alas segitiga
tergantung pada volume lalu lintas yang ada di daerah tersebut, serta
pada kondisi situsi daerah tersebut,Fungsi dan tujuan panah pada jalur
yaitu memperkuat informasi rambu rambu petunjuk arah pada jalur lalu
lintas tersebut ketika mendekati persimpangan. Tanda panah digunakan
untuk membantu sopir / driver sebagai alternatif untuk tanda/ arah
tujuan,ketika sopir /driver tidak melihat rambu rambu petunjuk arah
tujuan. Gambar arah panah sendiri ada dua, yaitu kecil dan besar
maksud dari panah tersebut adalah ,Ukuran yang lebih kecil dimaksudkan
untuk digunakan ketika batas kecepatan 40 km/jam atau kurang, dan
lebih besar bila lebih dari 40 km/jam dibawah ini tabel ukuran panah.
XIII. Marka Parkir dll akan saya jelaskan pada sesi update
berikutnya