Anda di halaman 1dari 5

MENGENAL RAMBU-RAMBU LALU LINTAS

Disunting oleh : EDI NURSALAM

Rambu lalu lintas adalah salah satu fasilitas keselamatan lalu lintas yang termasuk
dalam kelompok alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang,
huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk
memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Rambu
lalu lintas sangat dibutuhkan untuk menciptakan suatu ruas jalan yang sesuai dengan
standard keselamatan. Sauatu ruas jalan yang tidak dilengkapi dengan rambu lalu lintas
sesuai dengan kebutuhan teknis untuk ruas jalan tersebut akan menimbulkan kondisi
yang rawan kecelakaan bagi pengguna jalan tersebut.
Dasar Hukum
Dasar hukum rambu-rambu lalu lintas secara internasional adalah hasil sebuah
Konvensi yang dilaksanakan di Wina Austria pada tahun 1968. Oleha karena itu
standad dan karakteristik rambu secara umum adalah sama dan berlaku global.
Di Indonesia ketentuan mengenai rambu-rambu lalu lintas diatur dalam Undang-undang
Nomor 22 tahun 2011 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang di tindak lanjuti oleh
peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 1993 tentang
prasarana dan lalu lintas dan kemuadian diatur lagi secra teknis oleh Menteri
Perhubungan melalui Keputusan menteri perhubungan nomor 61 tahun 1994 tentang
rambu lalu lintas jalan.
Kekuatan hukum rambu
Rambu-rambu lalu lintas mempunyai kekuatan hukum setelah 30 hari sejak tanggal
pemasangannya.
Alat pemberi isyarat lalu lintas yang merupakan perintah harus didahulukan dari rambu-
rambu dan/atau marka jalan.
Dalam keadaan tertentu perintah yang diberikan petugas kepolisian Negara republik
Indonesia wajib didahulukan dari pada perintah rambu.
Bahan Rambu
Rambu-rambu lalu lintas ditempatkan pada tempat yang terbuka yang selalu terkena
panas dan hujan secara langsung. Oleh karena itu Bahan rambu haruslah terbuat dari
bahan yang kuat, tidak mudah lapuk, tidak mudah lekang, tidak mudah berkarat dan
tidak mudah luntur. Pada umumnya bahan rambu terbuat dari logam yang tidak mudah
berkarat. Daun rambu pada umumnya dibuat dari alumanium dan tiangnya terbuat dari
besi yang dilapisi bahan galvanis yang anti karat. Namun berdasarkan pengalaman
dibeberapa daerah yang banyak terjadi kasus kehilangan rambu karena mahalnya
harga alumanium dipasaran, maka saat ini bahan daun rambu dibuat dari fiber glass.
Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka
bahan harus terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya).
Bentuk Rambu
Pada umumnya bentuk daun rambu terdiri dari empat jenis yaitu;
a. Persegi empat diagonal (belah ketupat); yang menunjukkan arti pringatan terhadap
seseuatu yang akan membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lainnya
b. Bulat; yang menunjukkan arti perintah dan larangan
c. Persegi panjang, yang menunjukkan arti informasi dan/atau atau petunjuk bagi
pengemudi dan pengguna jalan lainnya

1
d. Bentuk khusus
Ukuran Rambu
Ukuran daun rambu pada umumnya ada tiga macam yaitu;
a. Ukuran besar (diameter 80 cm), ditempatkan pada ruas jalan dengan kecepatan rencana
lebih dari 80 km/jam, contoh jalan toll
b. Ukuran sedang (diameter 60), ditempatkan pada ruas jalan dengan kecepatan rencana 60-
80 km/jam
c. Ukuran kecil (diameter 40 cm), ditempatkan pada ruas jalan dengan kecepatan rencana
kurang dari 60 km/jam
d. Ukuran Sangat kecil (diameter 20 cm), ditempatkan dalam keadaan tertentu sesuai dengan
situasi lalu lintas, contoh pada median yang lebarnya tidak mecukupi.

Untuk ukuran rambu petunjuk disesuaikan dengan kondisi lalu lintas, jarak pandang
pengemudi dan kecepatan rencana ruas jalan tersebut.
Warna Rambu
Pada dasarnya warna rambu ada empat macam yaitu;
b. Kuning; untuk menunjukkan peringatan bahaya
c. Merah; untuk memnunjukkan larangan
d. Biru; untuk menunjukkan printah
e. Hijau; untuk menunjukkan informasi/petunjuk
Namun dalam aturan baru ternyata wara biru dan coklat juga digunakan sebagai rambu
petunjuk.
Warna daun rambu adalah merupakan kombinasi warna;
a. Warna kuning dan hitam
b. Warna kuning dan merah
c. Warna merah dan putih
d. Warna warna biru dan putih
e. Warna hijau dan putih
f. Warna biru hitam
g. Warna coklat putih
h. Warna putih dan hitam
i. Warna putih dan merah
j. Warna biru putih dan merah
Jenis Rambu
Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan
menjadi rambu-rambu sebagai berikut :
Rambu peringatan.
Rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya
pada jalan didepan pemakai jalan.
Adapun ciri-ciri umum dari rambu peringatan adalah;
 Warna dasar kuning dan symbolnya berwarna hitam
 Bentuknya persegi empat diagonal belah ketupat.
Rambu petunjuk.
Rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi,
kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan
Adapun ciri-ciri umum dari rambu peringatan adalah;

2
 Warna dasar hijau, biru atau cokelat
 Tulisan atau symbolnya berwarna hitam, merah atau putih
 Bentuknya persegi empat
Rambu perintah.
Rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai
jalan
Adapun ciri-ciri umum dari rambu perintah adalah;
 Warna dasar biru dan symbolnya berwarna putih
 Bentuknya bulat
Rambu larangan
Rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh
pengemudi
Adapun ciri-ciri umum dari rambu perintah adalah;
 Warna dasarnya merah dengan latar belakang putih dan symbolnya berwarna
hitam. Kecuali untuk rambu batas perintah warna dasarnya putih tanpa list merah
dan symbolnya berwarna hitam
 Bentuknya bulat
Tata cara pemasangan Rambu
Rambu-rambu lalu lintas harus ditempatkan disuatu tempat yang mudah dan jelas
terlihat oleh pengemudi atau pemakai jalan dengan mempertimbangkan kondisi jalan
dan lingkungan, kondisi lalu lintas , aspek keselamatan, keamanan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas
Jarak penempatan rambu
Penempatan rambu harus memenuhi ketentuan sebagai berikut;
a. Rambu yang dipasang pada Rambu-rambu lalu lintas ditempatkan disebelah kiri manurut
arah lalu lintas, dialuar jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas
kendaraan dan tidak merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki
b. Mudah terlihat dengan jelas oleh pemakai jalan
c. Dalam keadaan tertentu dengan mempertimbangkan lokaqsi dan kondisi lalu lintas, rambu
dapat ditempatkan disebelah kanan atau diatas daerah manfaat jalan
d. Jarak penempatan antara rambu terdekat dengan bagian tepi paling luar bahu jalan atau
jalur lalu lintas kendaraan minimal 0,60 meter
e. Pada pemisah jalan (median jalan) ditempatkan dengan jarak 0,30 meter dari bagian tepi
jalan paling luar dan pemisah jalan
Ketinggian penempatan rambu
Ketinggian penempatan rambu harus memenuhi ketentuan sebagai berikut ;
a. Ketinggian penempatan rambu adalah antara 1,75 meter sampai 2,65 meter yang
diukur dari permukaan jalan samapi sisi daun rambu bagian bawah atau sisi bagian
bawah dari papan tambahan
b. Ketinggian dilokasi fasilitas pejalan kaki minimal 2,00 meter sampai dengan 2,65
meter
c. Khusus untuk rambu tabel I no 1i dan 1 j ditempatkan dengan ketinggian 1,29 meter
dari permukaan jalan
d. Ketinggian penempatan rambu diatas daerah manfaat jalan adalah minimal 5,00
meter diukur dari permukaaan jalan sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah

3
Penempatan rambu menurut ukuran
a. Rambu ukuran besar ditempatkan pada jalan dengan kecepatan rencana lebih dari
80 km/jam
b. Rambu ukuran sedang ditempatkan pada jalan dengan kecepatan rencana lebih
dari 60 km/jam sampai 80 km/jam
c. Rambu ukuran kecil ditempatkan pada jalan dengan kecepatan rencana kurang dari
60 km/jam
d. Rambu ukuran sangat kecil ditempatkan pada jalan dengan keadaan tertentu
dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas
Penempatan rambu peringatan
Rambu peringatan ditempatkan pada sisi jalan sebelum tempat atau bagian jalan yang
berbahaya;
a. Minimal 180 meter pada jalan dengan kecepatan rencana lebih besar dari 100
km/jam
b. Minimal 100 meter pada jalan dengan kecepatan rencana lebih besar dari 100
km/jam
c. Minimal 100 meter pada jalan dengan kecepatan rencana lebih besar dari 80
km/jam
d. Minimal 80 meter pada jalan dengan kecepatan rencana lebih besar dari 60 km/jam
e. Minimal 50 meter pada jalan dengan kecepatan rencana kecil dari 60 km/jam
Penempatan rambu larangan
Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin pada awal bagian jalan dimulainya
rambu larangan
Penempatan rambu petunjuk
 Rambu petunjuk ditempatkan pada sisi jalan, pemisah jalan atau diatas daerah
manfaat jalan
 Rambu petunjuk nomor 1a sampai 1g ditempatkan sedekat mungkin pada lokasi
yang ditunjuk dengan jarak maksimum 50 meter dan untuk petunjuk nomor 1d
apabila diperlukan penempatannya dapat diulangi dengan jarak minimum 250 m
Penempatan rambu yang berpasangan
a. Rambu larangan nomor 1f penempatannya harus disertai dengan rambu petunjuk
nomor 7
b. Rambu larangan nomor 5a dan 6a harus diakhiri dengan rambu larangan nomor
11a dan 11b
c. Rambu larangan nomor 6 dan 9 penempatannya harus diakhiri dengan rambu
larangan nomor 11a dan 11b
d. Rambu petunjuk nomor 5 penempatannya harus dimulai dengan rambu peringatan
nomor 10
Sifat pemasangan
Menurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan disampaikan maka secara garis
besar sistem perambuan dapat dikelompokkan atas:
Rambu tetap.
Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan
menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap
Rambu tidak tetap.

4
sedangkan rambu tidak tetap adalah rambu yang dipasang dan berlaku hanya
beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan dapat dipindah-pindahkan.
Jenis Kepentingan Rambu
a. Manajemen lalu lintas
b. Informasi suatu tempat
c. Informasi Fasililtas umum
d. Peringatan suatu bahaya yang akan mengancam pengemudi
e. Informasi jarak suatu tempat/kota
f. Informasi arah suatu tempat/kota
g. Informasi lokasi pariwisata
h. Peringatan adanya binatang yang sering melintas
i. Peringatan untuk mengarahkan radius tikungan
j. Larangan yang harus dipatuhi
k. Perintah yang harus diikuti

Refferensi :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Rambu
2. http://markalintas.wordpress.com/tag/rambu-lalu-lintas/
3. http://www.4-gsmteam.com/showthread.php?t=6397
4. http://www.istockphoto.com/stock-illustration-7388532-traffic-sign-icons.php
5. http://touchscreen.indonetwork.net/2126801/traffic-sign-rambu-lalu-lintas.htm
6. http://bujangmasjid.blogspot.com/2010/10/masjid-raya-seoul.html
7. Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ
8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 61 Tahun 1993 Tentang Rambu-rambu lalu
lintas jalan
9. Dasar-dasar teknik transportasi; Ahmad Munawar; Beta offset; Jogjakarta; 2005
10. Manajemen Lalu lintas Perkotaan; Ahmad Munawar; Beta offset; Jogjakarta; 2006
11. Dasar-dasar Rekayasa Lalu lintas; Jilid 1 dan 2; Jotin khisty-B.Kent Lall; Penerbit Erlangga;
Jakrta; 2003
12. Rekayasa lalu lintas; Leksmono suryo putranto; Indeks; Jakarta; 2008
13. Guide To Traffic engineering practice; National association of Australian state road
authorities; Sidney; 1976
14. Traffic Engineering Introduction; Gordon wells; Charles gifin and Company ltd; London;
1979
15. Highway traffic analysis and design; R.J.Salter; The macmillan press LTD; Hongkong; 1978
16. Traffic safety ; Leonard Evans; Science Servibg Society; Michigan; 2004

Anda mungkin juga menyukai