Anda di halaman 1dari 3

METODE PELAKSANAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Melakukan survey tempat serta menghitung berapa kebutuhan bahan keseluruhan dari semua item
pekerjan yang akan di pasang.
b. Menyewa tempat penyimpanan bahan/material rambu yang dekat dengan lokasi tempat pemasangan.
c. Mempersiapkan armada (truck) untuk proses pengangkutan dari gudang ke tempat pemasangan.
d. Mempersiapkan personel dan peralatan yang akan digunakan dengan menerapkan dan
mengutamakan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)

II. TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN


A. FUNGSI RAMBU LALU LINTAS
Rambu lalu lintas merupakan bagian dari perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka,
kalimat dan atau perpaduan, yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi
pengguna jalan.
Rambu-rambu lalu lintas ditempatkan pada tempat yang terbuka yang selalu terkena panas dan
hujan secara langsung. Oleh karena itu Bahan rambu haruslah terbuat dari bahan yang kuat, tidak
mudah lapuk, tidak mudah lekang, tidak mudah berkarat dan tidak mudah luntur. Pada umumnya
bahan rambu terbuat dari logam yang tidak mudah berkarat. Daun rambu pada umumnya dibuat dari
alumanium dan tiangnya terbuat dari besi yang dilapisi bahan galvanis yang anti karat. Namun
berdasarkan pengalaman dibeberapa daerah yang banyak terjadi kasus kehilangan rambu karena
mahalnya harga aluminium dipasaran, maka saat ini bahan daun rambu dibuat dari fiber glass.
Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus
terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya).

B. BAHAN, UKURAN DAN TIANG RAMBU


1. Bahan Rambu
Plat Alumunium
Plat alumunium memiliki ketebalan minimal 2,0 mm (termasuk reflective sheeting).

2. Bentuk Rambu
Pada umumnya bentuk daun rambu terdiri dari empat jenis yaitu;
 Persegi empat diagonal (belah ketupat); yang menunjukkan arti pringatan terhadap seseuatu
yang akan membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lainnya
 Bulat; yang menunjukkan arti perintah dan larangan
 Persegi panjang, yang menunjukkan arti informasi dan/atau atau petunjuk bagi pengemudi
dan pengguna jalan lainnya
 Bentuk khusus

3. Ukuran Rambu
Ukuran daun rambu mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM. 13 Tahun 2014 Tentang Rambu Rambu Lalu Lintas, dengan uraian ukuran sebagai
berikut:
- Tabel II (Rambu Peringatan) : 60 x 60 cm
- Tabel III (Rambu Larangan) : Ø 60 cm
- Tabel IV (Rambu Perintah) : Ø 60 cm
- Tabel III (Rambu Petunjuk) : 50 x 60 cm (RPPJ : 120 X 180 cm)
4. Tiang Rambu
a. Jenis konstruksi tiang rambu dengan bahan logam yaitu :
- Jenis dan Ukuran :
Pipa bulat diameter minimal 55 mm (2”), dengan tebal minimal 2 mm;
- Pipa bulat ditutup dengan menggunakan Tutup Pipa PVC 2” atau bahan sejenis,
sehingga air tidak dapat masuk ke dalam pipa;
- Angkur bawah terdiri dari minimal 2 batang besi siku 3x30x30 mm yang dilas pada
tiang rambu dengan bersilang;
- Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu:
Menggunakan besi siku minimal 3x30x30 mm yang satu sisinya vertical menghadap
kedepan, dan sisi lainya horizontal masuk ketiang dan dilas rapat.
b. Ketinggian rambu mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Peraturan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 13 Tahun 2014 Tentang Rambu
Rambu Lalu Lintas di Jalan.

C. Tata cara pemasangan Rambu


Rambu-rambu lalu lintas harus ditempatkan disuatu tempat yang mudah dan jelas terlihat
oleh pengemudi atau pemakai jalan dengan mempertimbangkan kondisi jalan dan lingkungan,
kondisi lalu lintas , aspek keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
a. Jarak penempatan rambu
Penempatan rambu harus memenuhi ketentuan sebagai berikut;
 Rambu yang dipasang pada Rambu-rambu lalu lintas ditempatkan disebelah kiri manurut
arah lalu lintas, dialuar jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas
kendaraan dan tidak merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki;
 Mudah terlihat dengan jelas oleh pemakai jalan;
 Dalam keadaan tertentu dengan mempertimbangkan lokaqsi dan kondisi lalu lintas,
rambu dapat ditempatkan disebelah kanan atau diatas daerah manfaat jalan;
 Jarak penempatan antara rambu terdekat dengan bagian tepi paling luar bahu jalan atau
jalur lalu lintas kendaraan minimal 0,60 meter;
 Pada pemisah jalan (median jalan) ditempatkan dengan jarak 0,30 meter dari bagian tepi
jalan paling luar dan pemisah jalan
b. Pemasangan rambu lalu lintas
Pemasangan rambu lalu lintas jalan meliputi kegiatan :
1. Peletakan daun rambu pada tiang rambu;
Daun rambu yang telah dilapisi dengan lembaran reflektif, diletakan pada tiang rambu
dengan menggunakan baut yang dikencangkan.
2. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu untuk rambu tiang tunggal dengan syarat :
Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan setiap tiang masing-
masing berukuran :
1) Pengecoran di luar 2) Pengecoran setempat
- Sisi bagian atas : 250 mm - Sisi bagian atas : 250 mm
- Sisi bagian bawah : 400 mm - Sisi bagian bawah : 500 mm
- Kedalaman : 600 mm - Kedalaman : 500 mm

c. Bagian tiang rambu yang terbenam pada pondasi sedalam 600 mm;
d. Bagian dasar galian pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketebalan 100
mm;
e. Mutu pondasi beton K – 175;
f. Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm.

Anda mungkin juga menyukai