Anda di halaman 1dari 21

Alat Penerangan Jalan

• Alat Penerangan Jalan adalah lampu penerangan jalan yang berfungsi


untuk memberi penerangan pada ruang lalu lintas(PERMEN
PERHUBUNGAN NO 27 TH 2018)
• bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan atau
dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan)
yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan
yang diperlukan termasuk persimpangan jalan, jalan layang, jembatan
dan jalan di bawah tanah; (SNI 7391:2008)
• suatu unit lengkap yang terdiri dari sumber cahaya, elemen optik, elemen
elektrik dan struktur penopang serta pondasi tiang lampu. (SNI
7391:2008)
SPESIFIKASI TEKNIS ALAT PENERANGAN JALAN
• Alat Penerangan Jalan wajib memenuhi spesifikasi teknis utama paling
sedikit:
a. catu daya;
b. jenis arus listrik;
c. waktu operasi;
d. daya cadangan operasi;
e. tinggi pemasangan Luminer;
f. jenis lampu;
g. umur teknis lampu;
h. umur operasi lampu;
i. umur pemeliharaan lampu;
j. proteksi operasi;
k. kabel kelistrikan;
l. pabrikasi bahan/konstruksi;
m. rumah lampu atau armature',dan
n. lokasi pemasangan;
Komponen Utama Alat Penerangan
Jalan
• Komponen utama Alat Penerangan Jalan, meliputi:
a. bangunan konstruksi;
b. catu daya;
c. Luminer;
d. peralatan kontroljdan
e. peralatan proteksi.
Bangunan Konstruksi
• Bangunan konstruksi Alat Penerangan Jalan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 33 ayat (1) huruf a, terdiri atas:
a. bangunan pondasi;
b. tiang utama;
c. tiang pengaman;
d. lengan Luminer; dan
e. jari-jari pelindung anti panjat.
• Tabel 1
Jenis lampu penerangan
jalan
Rasio kemerataan pencahayaan
• Rasio maksimum antara kemerataan pencahayaan maksimum dan minimum
menurut lokasi penempatan tertentu adalah seperti yang ditentukan pada Tabel 2

Tabel 2 Rasio kemerataan pencahayaan


Penempatan lampu penerangan

1) Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan :
a) Kemerataan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan yang ada;
b) Keselamatan dan keamanan bagi pengguna jalan;
c) Pencahayaan yang lebih tinggi di area tikungan atau persimpangan, dibanding pada
bagian jalan yang lurus;
d) Arah dan petunjuk (guide) yang jelas bagi pengguna jalan dan pejalan kaki.
2) Sistem penempatan lampu penerangan jalan yang disarankan seperti pada Tabel
3) Pada sistem penempatan parsial, lampu penerangan jalan harus memberikan adaptasi
yang baik bagi penglihatan pengendara, sehingga efek kesilauan dan ketidaknyamanan
penglihatan dapat dikurangi.
Sistem Penempatan Alat
Penerangan Jalan
Tabel 3 Jarak antar tiang lampu penerangan berdasarkan tipikal distribusi pencahayaan dan
klasifikasi lampu
• Penempatan dan pemasangan Alat Penerangan Jalan pada pemisah
jalur dan/atau lajur ruang lalu lintas jalan paling sedikit berjarak 300
(tiga ratus) millimeter diukur dari bagian terluar bangunan konstruksi
Alat Penerangan Jalan ke tepi paling luar jalur dan/atau lajur ruang
lalu lintas atau kerb.
Bentuk dan struktur rumah lampu penerangan jalan
Pembatas Lalu Lintas

adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk


mengarahkan pengemudi kendaraan agar mengikuti arah lalu lintas
pada jalur atau lajur yang telah ditetapkan dalam kegiatan
menejemen dan rekayasa lalu lintas.
Pembatas Lalu Lintas
• Digunakan untuk keperluan rekayasa lalu lintas misalnya arus tidal
(contra flow), pembangunan konstruksi, dan bencana alam. Pembatas
Lalu Lintas berupa:
a) kerucut lalu lintas;
b) water barrier,
c) concrete barrier, dan
d) stick barrier.
• Pembatas Lalu Lintas terbuat dari bahan yang meliputi:
a) polyvinyl chloride (PVC);
b) plastik;
c) karet; dan
d) beton cor.
a) Kerucut lalu lintas
Kerucut lalu lintas (bahasa inggris: traffic cone) adalah
perangkat pengaturan lalu lintas yang bersifat sementara
berupa kerucut yang terbuat dari plastik atau karet. Banyak
digunakan untuk mengarahkan lalu lintas untuk
menghindari bagian jalan yang sedang ada perbaikan,
mengalihkan lalu lintas pada kecelakaan lalu lintas, atau
untuk melindungi pekerja di jalan yang sedang melakukan
pekerjaan perawatan dan pemeliharaan jalan.
Kerucut lalu lintas dibuat dari bahan yang berwarna
mencolok seperti oranye atau merah yang dilengkapi
dengan pemantul cahaya, sehingga dapat terlihat dengan
jelas pada siang maupun malam hari. Ukuran bervariasi
dari 30 cm sampai 1 m.
b) Water Barrier
Water barrier merupakan salah satu jenis
pembatas jalan. Berwarna oranye yang
dilengkapi pemantul cahaya, water barrier
dipasang di median jalan raya untuk
mencegah pemakai jalan raya memasuki
jalur lalu lintas yang berlawanan arah.
Dapat juga digunakan untuk membagi ruas
perlintasan alternatif dengan jalan utama,
mencegah kendaraan masuk dari kedua
sisi, melindungi pekerja yang sedang
melakukan pekerjaan perawatan jalan,
hingga membantu meredam benturan
ketika kecelakaan terjadi.
c) Concrete Barrier
Road barrier beton (concrete barrier)
merupakan salah satu jenis beton pracetak
yang berfungsi sebagai pembatas jalan yang
dirancang untuk konstruksi permanen. Sesuai
dengan definisi dan namanya, road barrier
beton terbuat dari elemen komposit beton.
Concrete barrier sendiri adalah salah satu
jenis road barrier yang sering digunakan
untuk jalan arteri ataupun jalan tol yang
berfungsi membantu tugas kepolisian dalam
menjaga keamanan lalu lintas, khususnya di
jalanan yang rawan kecelakaan dan macet.
d) Stick Barrier
Stick barrier memiliki kesamaan
fungsi seperti traffic cone.
Fungsi nya sebagai pembatas
samping jalan / petunjuk
pembatas bagi pengguna jalan
raya, sebagai barikade / untuk
membatasi kendaraan bermotor
(mobil, motor atau keduanya)
untuk memasuki area tertentu.

Anda mungkin juga menyukai