Jalur Pemandu
Jalur Pemandu
Pendahuluan
a) Penyediaan fasilitas pejalan kaki telah tertuang dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 25, Pasal 45, Pasal 93, Pasal
106, dan Pasal 131. Pada Pasal 25 disebutkan bahwa setiap jalan yang digunakan untuk
lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa fasilitas untuk
pejalan kaki dan penyandang disabilitas. Berdasarkan aspek legal tersebut, maka
terdapat keharusan untuk menyediakan fasilitas pejalan kaki yang memadai, termasuk
di dalamnya fasilitas untuk pejalan kaki yang memiliki gangguan pada fungsi
penglihatan.
Ketentuan Umum
1. Jalur pemandu adalah jalur yang memandu penyandang cacat untuk berjalan dengan
memanfaatkan tekstur
2. Jalur pemandu terdiri dari blok atau ubin pengarah dan peringatan, yang harus
memiliki syarat:
a. Permukaan blok pengarah dan blok peringatan harus bertekstur
b. Blok pengarah dan blok peringatan harus kuat dan tidak licin
c. Blok pengarah dan blok peringatan harus memiliki perbedaan warna yang
kontras dengan permukaan di sekitarnya
3. Tekstur blok pengarah bermotif garis-garis menunjukkan arah perjalanan.
4. Tekstur blok peringatan (bulat) memberi peringatan terhadap adanya perubahan
situasi di sekitarnya/ warning .
5. Daerah-daerah yang harus menggunakan blok tekstur pemandu:
a. Di depan jalur lalu-lintas kendaraan;
b. Di depan pintu masuk/keluar dari dan ke tangga atau fasilitas persilangan
dengan perbedaan ketinggian lantai;
c. Di pintu masuk/keluar pada terminal transportasi umum atau area
penumpang;
d. Pada fasilitas pejalan kaki yang menghubungkan antara jalan dan bangunan;
dan
e. Pada pemandu arah dari fasilitas umum ke stasiun transportasi umum
terdekat.
6. Pemasangan blok tekstur untuk jalur pemandu pada pedestrian yang telah ada perlu
memperhatikan tekstur dari blok eksisting, sedemikian sehingga tidak terjadi
kebingungan dalam membedakan tekstur ubin pengarah dan tekstur blok
peringatan.
7. Untuk memberikan perbedaan warna antara blok pemandu dengan blok lainnya,
maka pada ubin pemandu dapat diberi warna yang berbeda
Ketentuan Teknis
1. Tipe Blok Pemandu
1.1 blok pengarah
Blok pengarah terdiri dari beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan ukuran dan
konfigurasi garis:
a. Tipe A adalah tipe dengan garis paralel yang tidak terputus sebagaimana gambar 1.a
b. Tipe B adalah tipe dengan garis paralel yang terputus-putus sebagaimana gambar 1.b.
Arah
Perjalanan
a. Tipe A
b. Tipe B
Detail garis untuk blok pengarah memiliki 3 bentuk seperti pada Gambar 2.
blok peringatan
Blok peringatan terdiri dari beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan ukuran dan
konfigurasi bulatan:
1.2
Arah
Perjalanan
a. Tipe A
b. Tipe B
Gambar 3 - Tipe blok peringatan
Detail kubah untuk blok peringatan memiliki 3 bentuk seperti pada Gambar 4.
Dimensi
1.3.1 Ketebalan
Ketebalan blok 60 mm dengan toleransi dimensi tebal 3 mm, mengacu pada BS 6717:part
1: 1993.
1.3
Panjang/lebar
Ukuran panjang/lebar blok pengarah dan blok peringatan terdiri dari beberapa variasi.
Pemilihan variasi ini didasarkan pada ketersediaan ruang pada trotoar. Toleransi dimensi
panjang/lebar 2 mm , mengacu pada BS 6717:part 1: 1993
1.3.2
Sifat
Standar acuan
Nilai persyaratan
Kekesatan
SNI 4427:2008
Kuat tekan
SNI 03-0691-1996
Minimal 17 MPa
Ketahanan aus
SNI 03-0691-1996
Penyerapan air
SNI 03-0691-1996
Maksimal 6%
Warna
Pewarnaan blok dimaksudkan untuk menghasilkan perbedaan warna yang kontras antara
blok pemandu dengan permukaan di sekitarnya: gelap di antara terang atau terang di
antara gelap. Penentuan warna blok pemandu harus memperhatikan minimal 70%
kekontrasan reflektansi cahaya antara blok pemandu dengan permukaan di sekitar.
1.5
Warna blok pemandu yang direkomendasikan adalah kuning (safety yellow). Selain itu dapat
digunakan warna: hitam, abu-abu, dan merah bata, yang disesuaikan dengan warna
permukaan di sekitarnya.
Proses pewarnaan harus menyatu dengan blok dan seragam pada seluruh permukaan.
Penempatan
1. Penempatan Ubin/Blok Pengarah
b) Ubin pengarah ditempatkan pada sepanjang jalur pejalan kaki (trotoar)
c) Pada ubin pengarah harus memiliki ruang kosong 600 mm pada kiri-kanan ubin;
d) Pada ubin pengarah yang berada di daerah pertokoan/wisata yang jumlah pejalan
kaki cukup banyak, ruang kosong harus lebih besar.
e) Penyusunan Ubin garis sedapat mungkin berupa garis lurus agar mudah diikuti oleh
pejalan kaki.
b) Ditempatkan pada ujung Pedestrian platform dengan lebar minimal strip ubin
peringatan adalah 600 mm, untuk memperjelas perpindahan antara Pedestrian
platform dan trotoar.
d) Ditempatkan pada jalur pejalan kaki yang menghubungkan antara jalan dan
bangunan.
e) Ditempatkan pada lokasi yang berbahaya
Lampiran
Contoh Penempatan Ubin Pengarah dan Ubin Peringatan Pada Trotoar
www.pusjatan.pu.go.id