Anda di halaman 1dari 40

Oleh

I Putu Chandra Wibawa


1319151003

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
CAKUPAN MATERI


1. PENGERTIAN JALAN BEBAS HAMBATAN
2. KASIFIKASI JALAN BEBAS HAMBATAN
3. KOMPONEN-KOMPONEN JALAN BEBAS HAMBATAN
TOL BALI MANDARA
PENGERTIAN JALAN BEBAS HAMBATAN


Jalan bebas hambatan didefinisikan sebagai jalan untuk lalu
lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara
penuh, baik merupakan jalan terbagi ataupun tidak terbagi
(MKJI, 1997). Ruas jalan bebas hambatan didefenisikan
sebagai suatu panjang jalan bebas hambatan yang tidak
dipengaruhi oleh simpang susun dengan jalan penghubung
keluar dan masuk.
Gambar: Jalan Bebas Hambatan Berbayar (Tol) Bali Gambar: Jalan Bebas Hambatan Tidak Berbayar Trans
Mandara Sumatra

Gambar: Jalan Bebas Hambatan Berbayar (Tol) Gambar: Jalan Bebas Hambatan Tidak Berbayar
Fujairah Dubai Western free way Melbuorne
KLASIFIKASI JALAN BEBAS HAMBATAN


1. Jalan Bebas Hambatan Tidak Berbayar adalah jalan umum yang
merupakan bagian sistem jaringan jalan yang penggunaannya
berfungsi untuk lalu lintas menerus tanpa hambatan dan
penggunaannya yang tidak berbayar (Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005).

2. Jalan Bebas Hambatan Berbayar (Tol) adalah jalan umum yang


merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan
nasional yang penggunaanya diwajibkan membayar tol
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2005).
JALAN BEBAS HAMBATAN (TOL) BALI MANDARA
Lokasi : Denpasar-Badung, Bali
Klasifikasi Jalan : Jalan Bebas Hambatan Berbayar (TOL)
Panjang Jalan : 12,7 km


JALAN BEBAS HAMBATAN (TOL) BALI MANDARA
Tipe Jalan : 4 /2 D dengan 2 Lalur Kendaraan Roda Dua
Jalur Kendaraan Roda Empat : 2 x 3,5 m (As ke As marka jalan)
Bahu Jalan (Lajur Emergency) : 2,25 m (As ke As marka jalan)
Jalur Kendaraan Roda Dua : 2,5 m (As ke As marka jalan)


KOMPONEN-KOMPONEN JALAN BEBAS HAMBATAN TOL BALI MANDARA
Keterangan :
1. Rambu lalu lintas 4. Marka Garis Putus-putus 7. Median
2. Marka Garis Utuh 5. Separator 8. Bahu Jalan


3. Pagar Pembatas (Guard Rail) 6. Lampu penerangan 9. Jalur Lalu Lintas

1
3

7
8 9
5 2 4
POTONGAN MELINTANG JALAN BEBAS HAMBATAN (TOL) BALI MANDARA

a b c d e d c b a

Keterangan :
a. Guard Rail c. Separator e. Median
b. Jalur Kendaraan Roda Dua d. Jalur Kendaraan Roda Empat f. RUMAJA (Ruang Manfaat Jalan)
a
b
c
d

Keterangan :
a. Guard Rail c. Separator e. Jalur Roda Empat
b. Jalur Roda Dua d. Bahu jalan (Jalur Emergency) f. Median Jalan

Gambar: Tampak Atas Geometrik Jalan Bebas Hambatan Berbayar (Tol) Bali Mandara
RAMBU LAlU LINTAS
Rambu lalu lintas berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan lalu lintas khususnya untuk meningkatkan keamanan
dan kelancaran pada sistem jalan maka rambu lalu lintas merupakan obyek fisik yang dapat menyampaikan
informasi (perintah, peringatan, dan petunjuk) kepada pemakai jalan.


Jenis-Jenis Rambu Lalu Lintas pada Jalan Tol Bali Mandara:
a. Rambu Peringatan (Warna Dasar Kuning) c. Rambu Perintah (Warna Dasar Biru)
b. Rambu Larangan (Warna Dasar Merah) d. Rambu Petunjuk Arah (Warna Dasar Hijau)

d
c a

b
c
RAMBU PERINGATAN
Rambu peringatan berfungsi untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau tempat
berbahaya bagian jalan di depannya.


RAMBU LARANGAN
Rambu larangan berfungsi untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai
jalan yang ditempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan dimulai.


RAMBU PERINTAH
Rambu perintah berfungsi untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan
yang ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai.


RAMBU PETUNJUK ARAH
Rambu petunjuk arah berfungsi untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, kota,
tempat, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga
mempunyai daya guna sebesar-besarnya dengan memperhatikan keadaan jalan dan kondisi lalu
lintas


MARKA JALAN
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan
yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.


Jenis-jenis marka jalan pada Jalan Tol Bali Mandara:
a. Marka Membujur Garis Utuh c. Marka Serong
b. Marka Membujur Garis Putus-putus d. Marka Simbol

a b

c b

d
a b
MARKA MEMBUJUR GARIS UTUH
Marka membujur garis utuh berfungsi sebagai larangan bagi kendaraan yang melintasi garis
tersebut, disamping itu juga untuk menandakan tepi jalur lalu lintas dan untuk pengaturan lalu
lintas dalam keadaan darurat maupun sementara waktu dapat digunakan alat pemisah lajur
yang berfungsi sebagai marka.


MARKA MEMBUJUR GARIS PUTUS-PUTUS
Marka membujur garis putus-putus berfungsi mengarahkan lalu lintas dan memperingatkan
pengendara akan ada marka membujur berupa garis utuh di depan serta sebagai pembatas
jalur pada dua arah.


MARKA SERONG
Marka serong berupa garis utuh berfungsi sebagai larangan untuk dilintasi kendaraan dan
untuk menyatakan pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan.


SALURAN TEPI
Saluran tepi berfungsi untuk mengalirkan air dari permukaan jalan agar air tidak
menggenangi jalan. Air yang menggenangi jalan atau bahu jalan akan mempercepat
kerusakan jalan.


PAGAR PENGAMAN (GUARD RAIL)
Pagar pengaman (guard rail) adalah rail (besi) penahan yang berfungsi sebagai pagar pada
jalan-jalan yang berbahaya seperti jalan bebas hambatan (Tol) pegunungan, sungai, jurang,
laut.


LAMPU PENERANGAN JALAN
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat
diletakkan (dipasang) di kiri/kanan jalan atau di tengan (dibagian median) yang digunakan
untuk menerangi jalan..


MEDIAN JALAN
Median jalan adalah suatu jalur bagian jalan yang terletak di tengah , tidak digunakan untuk
lalu lintas kendaraan dan berfungsi memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah.


SEPARATOR JALAN
Separator jalan adalah suatu jalur bagian jalan yang terletak di tengah berfungsi memisahkan
arus lalu lintas kendaraan roda dua dengan roda empat serta memisahkan ruas jalan kanan dan
ruas jalan kiri.


PITA PENGGADUH
Pita Penggaduh adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk membuat
pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan menjelang suatu bahaya. Pita penggaduh
berupa bagian jalan dibuat tidak rata dengan menempatkan pita-pita setebal 10 sampai 40 mm
melintang jalan pada jarak yang berdekatan, sehingga bila kendaraan yang melaluinya akan
diingatkan oleh getaran dan suara yang ditimbulkan bila dilalui oleh ban kendaraan.


DELINEATOR
Dlineator adalah atau pembatas jalan adalah suatu rambu - rambu lalu lintas yang dipasang di
pinggir atau di tengah jalan, sebagai peringatan bagi para pengemudi kendaraan bermotor
bahwa jalan yang sedang dilalui cukup berbahaya.


TRAFFIC CONE
Traffic cones adalah perangkat pengaturan lalu lintas yang bersifat sementara berupa kerucut
yang terbuat dari plastik atau karet. Banyak digunakan untuk mengarahkan lalu lintas untuk
menghindari bagian jalan yang sedang ada perbaikan, mengalihkan arus lalu lintas, atau untuk
melindungi pekerja di jalan yang sedang melakukan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan


jalan.
SIMPANG TIDAK SEBIDANG
Simpang tidak sebidang merupakan pertemuan ruas jalan yang tidak sebidang untuk
mencegah konflik berdasarkan interfal ruang, dimana masing-masing kendaraan dengan
arah yang berlainan secara nyata dipisahkan ruangnya.


TIKUNGAN JALAN
Tikungan jalan merupakan garis proyeksi sumbu jalan tegak lurus pada bidang peta, yang
biasa disebut tikungan atau belokan. Sumbu jalan terdiri dari serangkaian garis lurus,
lengkung berbentuk lingkaran dan lengkung peralihan dari bentuk garis lurus ke bentuk busur
lingkaran.


PATOK KILOMETER
Patok kilometer berfungsi untuk mengetahui titik lokasi pada suatu ruas Jalan. Patok Jalan ini
bisa berada di median jalan atau berada di kiri atau kanan jalan. sangat dibutuhkan oleh
pengguna jalan untuk mengetahui sampai dimana posisi pengguna jalan


GERBANG TOL
Gerbang tol atau pintu tol berfungsi sebagai tempat pelayanan transaksi tol bagi pemakai tol
yang terdiri dari beberapa gardu dan sarana perlengkapan lainnya.


GARDU TOL
Gardu tol adalah ruang tempat bekerja pengumpul tol untuk melaksanakan tugas pelayanan
kepada pemakai jalan tol.


SEKIAN

TERIMA KASIH
BERITA ACARA

Dosen Pengampu : Ir. A. A. Ngr. Jaya Wikrama, MT.


Mata Kuliah : Manajemen Lalu Lintas
Waktu : 16.00 15.40

1. Pertanyaan 1 oleh I Ketut Ardana (NIM: 1419151074):


Bagaimakan Gambaran Pergerakan Arus Lalu Lintas pada Jalan Tol Bali Mandara ?

2. Pertanyaan 2 oleh I Putu Adi Sanjaya (NIM: 1319151041):


Bagaimakan ketentuan persyaratan jalan tol untuk tol bali mandara sesuai dengan jumlah
lajurnya?

3. Pertanyaan 3 oleh I Kadek Sedana Yasa (NIM: 1219151025):


Bagaimakan perbedaan antara warna marka jalan putih pada Jalan Tol Bali Mandara dengan
warna marka jalan kuning atau merah pada jalan kota ?
1. Pertanyaan 1 oleh I Ketut Ardana (NIM: 1419151074):
Bagaimakan Gambaran Pergerakan Arus Lalu Lintas pada Jalan Tol Bali Mandara ?

Jawab:
Keterangan gambaran umum pergerakan arus lalu lintas Tol Bali Mandara:
a. Arah Benoa (Denpasar)
b. Arah Bandara Ngurah Rai (Denpasar)
c. Arah Nusa Dua (Badung)

a
2. Pertanyaan 2 oleh I Putu Adi Sanjaya (NIM: 1319151041):
Bagaimakan ketentuan persyaratan tipe jalan tol sesuai dengan jumlah lajurnya?

Jawab:
Dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI, 1997), ada 3 (tiga) tipe jalan tol (jalan bebas hambatan ),
yaitu:
1. Jalan bebas hambatan dua-lajur, dua-arah tak terbagi (MW 2/2 UD) Keadaan dasar jalan bebas hambatan tipe
ini adalah sebagai berikut :
- Lebar jalur lalu lintas adalah 7 (tujuh) meter
- Lebar efektif bahu diperkeras 1,5 m pada masing-masing sisi
- Tidak ada median
- Pemisahan arah lalu lintas 50-50
- Tipe alinyemen : datar
- Kelas jarak pandang : A

2. Jalan bebas hambatan empat-lajur dua-arah terbagi (MW 4/2 D) Keadaan dasar jalan bebas hambatan tipe ini
adalah sebagai berikut :
- Lebar jalur lalu lintas 2 x 7,0 m
- Lebar efektif bahu diperkeras 3,75 m ( lebar bahu dalam 0,75 + lebar bahu luar 3,00) untuk masing- masing
jalur lalu lintas
- Ada median
- Tipe alinyemen : datar
- Kelas jarak pandang : A

3. Jalan bebas hambatan enam atau delapan-lajur terbagi (MW 6/2 D atau 8/2 D)
Jalan bebas hambatan enam atau delapan lajur terbagi dapat juga dianalisis dengan karakteristik dasar yang
sama seperti diuraikan di atas.
3. Pertanyaan 3 oleh oleh I Kadek Sedana Yasa (NIM: 1219151025):
Bagaimakan perbedaan antara warna dasar marka jalan putih pada Jalan Tol Bali Mandara dengan
warna marka jalan kuning atau merah pada jalan lainnya ?

Jawab:
Perbedaan warna marka pada jalan secara umum digunakan warna dasar marka sesuai dengan
fungsinya sama halnya dengan warna dasar pada rambu lalu lintas, warna dasar marka jalan pada
jalan kota, jalan luar kota maupun jalan bebas hambatan (jalan tol).
- Warna dasar putih sebagai petunjuk untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi
daerah kepentingan lalu lintas.
- Warna dasar kuning sebagai marka khusus petunjuk peringatan pada pemakai jalan
(pengguna kendaraan bermotor).
- Warna dasar marka merah sebagai marka khusus yang berupa berisi larangan bagi pemakai
jalan (pengguna jalan) sesuai dengan fungsi marka tersebut.

Anda mungkin juga menyukai