Anda di halaman 1dari 102

BANGUNAN

PERLENGKAPAN JALAN

MATERI KULIAH GEOMETRI JALAN RAYA


DEPARTEMEN SIPIL FT UNDIP
TOPIK BAHASAN
• 1. Marka
• 2. Alat Pengendali dan Pengaman Jalan
• 3. Rambu Jalan
• 4. Lampu Penerangan Jalan Umum
• 5. Patok KM & HM
• 6. Kerb Beton
• 7. Keselamatan Lalu lintas
1. M A R K A

PERMEN PERHUBUNGAN
PM 34 TAHUN 2014 &
PM 67 TAHUN 2018
TENTANG MARKA JALAN
MARKAJALAN
1. M A R K A
- Dasar hukum
a. Permenhub PM 34 tahun 2014 tentang Marka
b. Permenhub PM 67 tahun 2018 tentang Marka Jalan

- Marka Jalan :
- suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau
di atas permukaan jalan
- meliputi peralatan atau tanda yang membentuk
garis membujur, garis melintang, garis serong
serta lambang
- berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan
membatasi daerah kepentingan lalu lintas
MARKAJALAN
WARNA MARKA
a. Marka Putih : pengguna jalan wajib mengikuti
perintah atau larang sesuai dengan bentuknya
b. Marka Kuning : pengguna jalan dilarang berhenti
pada area tersebut
c. Marka Merah : untuk keperluan atau tanda khusus
d. Warna Lainnya (hijau, coklat) : menyatakan daerah
kepentingan khusus atau petunjuk yang dinyatakan
dengan tegas

MATERIAL MARKA :
a. Cat
b. Thermoplastic
c. Coldplastic
d. Prefabricated marking
MARKAJALAN
MATERIAL MARKA THERMOPLASTIS
a. Bahan yang tidak licin, bersifat memantulkan cahaya (retroreflektif)
b. Terdiri atas butiran kaca (“glass bead”) dan cat thermoplastis, yang
terdiri atas : binder + butiran elemen optik + titanium dioxide
(TiO2) dan calcium carbonat

c. Waktu pengeringan setelah dihampar dengan ketebalan 3 mm


maks 10 menit pada suhu 32 derajat.

d. Untuk Jalan Nasional, tingkat retroreflektif, minimal 200


mcd/m2/lux, untuk warna putih & kuning pada umur 0-6 bulan.
Sedangkan pada akhir tahun ke-1, retroreflektifnya minimal 150
mcd/m2/lux.

e. Untuk Jalan Tol, minimal 300 mcd/m2/lux pada umur 0-6 bulan
Sedangkan pada akhir tahun ke-1, minimal 250 mcd/m2/lux
MATERIAL, PELAKSANAAN & PENGUJIAN
MARKAJALAN
MARKA
- Marka terdiri atas :
a. Marka Tanda :
1.1. Marka Membujur
1.2. Marka Melintang
1.3. Marka Serong
1.4. Marka Lambang
1.5. Marka Kotak Kuning
1.6. Marka Lainnya

b. Marka Peralatan :
2.1. Paku Jalan
2.2. Alat Pengarah Lalu Lintas
2.3. Pembagi Lajur atau Jalur
MARKATANDA
1.1. MARKA MEMBUJUR
1. Marka membujur terdiri atas :
a. Garis utuh
b. Garis putus-putus
c. Garis ganda = garis utuh + garis putus-putus
d. Garis ganda = dua garis utuh
2. Marka membujur berwarna :
a. Kuning, untuk jalan Nasional
b. Putih, untuk jalan selain jalan Nasional
3. Marka membujur berwarna kuning :
a. Garis utuh dan atau garis putus-putus, sebagai pembatas dan
pembagi jalur/lajur.
b. Garis utuh, sebagai peringatan tanda tepi jalur atu lajur lalu lintas sisi
kanan
4. Marka membujur berwarna putih :
a. Garis putus-putus, sebagai pembagi lajur
b. Garis utuh, sebagai peringatan tanda tepi jalur atau lajur lalu lintas sisi
kiri
1.1. MARKA MEMBUJUR MARKATANDA
MARKATANDA
1.1. MARKA MEMBUJUR
MARKATANDA
1.1. MARKA MEMBUJUR
1.1. MARKA MEMBUJUR MARKATANDA

 Markawarna KUNING

4/2 D 4/2 UD 3/1 D/ 2/2 UD 2/2 UD


4/2 UD 6/2 D
CONTOH PEMASANGAN MARKA JALAN
Jalan Raya JBH

Jalan Sedang Jalan Kecil


MARKA pada 2/2UD, 4/2D & >4/2D
MARKATANDA
1.2. MARKA MELINTANG
1. Marka melintang terdiri atas :
a. Garis utuh
b. Garis putus-putus

2. Marka melintang berwarna :


a. Putih
MARKATANDA
1.2. MARKA MELINTANG
MARKATANDA
1.3. MARKA SERONG
1. Marka serong terdiri atas :
a. Garis utuh yang dibatasi dengan rangka garis utuh
b. Garis utuh yang dibatasi dengan rangka garis putus-
putus
2. Marka serong berwarna :
a. Putih

CHEVRON
MARKATANDA
1.4. MARKA LAMBANG
1. Marka Lambang terdiri atas :
a. Panah c. Segitiga
b. Gambar d. Tulisan
2. Marka Lambang
a. Untuk mengulangi maksud rambu-rambu
b. Untuk memberi tahu pengguna jalan yang tidak dapat
dinyatakan dengan rambu-rambu
c. Ditempatkan secara sendiri atau dengan rambu lalu lintas tertentu
d. Berwarna putih
MARKATANDA
1.5. MARKA KOTAK KUNING
1. Marka Kotak Kuning, bentuk :
a. Berbentuk segi empat dengan 2 (dua) garis diagonal berpotongan
b. Berwarna kuning
c. Untuk melarang kendaraan berhenti di suatu area
2. Marka Kotak Kuning, dimensi :
a. Panjang, disesuaikan dengan kondisi simpang atau akses
kendaraan keluar masuk
b. Lebar minimal 10.00 cm.
MARKATANDA
1.6. MARKA LAINNYA

a. Marka Tempat Penyeberangan (Zebra Cross)


b. Marka Larangan Parkir, berhenti di jalan
c. Marka Perlintasan Sebidang dengan KA
d. Marka Lajur Sepeda, Sepeda Motor dan Bus
e. Marka keluar masuk lokasi Wisata
f. Marka Jalur Evakuasi
g. Marka Kewaspadaan (marka kejut)
M
1.6.a. TEMPAT PENYEBERANGAN ARKATANDA

ZEBRACROSS
MARKA ZEBRA CROSS & YELOLOW BOX
MARKATANDA
1.6.b. MARKA LARANGAN PARKIR

LARANGANPARKIR
MARKA JALUR PARKIR
MARKATANDA
1.6.c. PERLINTASAN SEBIDANG DNG KA
MARKATANDA
1.6.d. LAJUR KHUSUS SEPEDA, SPD MOTOR & BUS

LAJUR KHUSUS LAJUR KHUSUS LAJUR KHUSUS


SEPEDA SEPEDA MOTOR BUS
MARKA LAJUR SEPEDA
MARKATANDA
1.6.e.f. MARKA JALUR PARIWISATA & EVAKUASI

1.6.g. MARKA KEWASPADAAN


MARKAJALAN
MARKA PERALATAN
2.1. Paku Jalan

2.2. Alat Pengarah Lalu Lintas

2.3. Pembagi Lajur atau Jalur

2.1. PAKU JALAN


1. Paku Jalan
a. Sebagai reflektor marka jalan khususnya pada keadaan
gelap dan malam hari
b. Dilengkapi pemantul cahaya
c. Tebal maksimum 20 mm di atas permukaan jalan
2.1. PAKU JALAN – Tipe Kaca
MARKAALAT
2.1. PAKU JALAN – Tipe PVC
MARKAALAT
2.2. ALAT PENGARAH LALU LINTAS

Digunakan :
a. Bahan karet =
rubber cone
MARKAALAT
2.3. ALAT PEMBAGI LAJUR

( untuk rekayasa lalu lintas bersifat sementara)

Digunakan :
a. Bahan plastik =
water barrier
2. ALAT PENGENDALI DAN
PENGAMAN JALAN

PERMEN PERHUBUNGAN
PM 82 TAHUN 2018
LINGKUP BAHASAN
A. Alat Pengendali :
A.1. PembatasKecepatan
A.2. PembatasTinggi & Lebar
1. Speed Bump 4. Portal
2. Speed Hump 5. Sepasang patok
3. Speed Table

B. Alat PengamanJalan:
1. Pagar Pengaman
2. Cermin Tikungan
3. Patok Lalu Lintas/ Delineator
4. Pulau Lalu Lintas
5. Pita Pengganduh
6. Jalur Penghentian Darurat
7. Pembatas lalu Lintas
ALAT PENGENDALI JALAN
A. 1. Speed Bump
A.2. Speed Hump
A.3. Speed Table
A.4. Portal
A.5. Sepasang Patok
A
1.5. SPEED BUMPLAT PENGENDALI JALAN
1. Speed Bump
a. Alat pembatas kecepatan, dari bahan badan jalan, karet
b. Digunakan pada area parkir, jalan privat, lingkungan
c. Kecepatan operasional 10 km/jam
d. Dimensi = t = 8-15 cm, La = 30-90 cm, i = 15%, warna kuning/putih 20
cm + hitam 30 cm
2. Speed Hump
a. Alat pembatas kecepatan, dari bahan badan jalan
b. Digunakan pada jalan lokal dan lingkungan
c. Kecepatan operasional 20 km/jam
d. Dimensi = t = 5-9 cm, L-tot= 35-390 cm, i = 50%, warna kuning/putih
20 cm + hitam 30 cm
3. Speed Table
a. Alat pembatas kecepatan, dari bahan badan jalan, blok terkunci
b. Digunakan pada jalan kolektor, lokal dan lingkungan serta tempat
penyeberangan
c. Kecepatan operasional 40 km/jam
d. Dimensi = t = 8-9 cm, L-tot = 660 cm, i = 15%, warna kuning+ hitam
ALAT PENGENDALI JALAN
A.1. GAMBAR SPEED BUMP
ALAT PENGENDALI JALAN
A.2. GAMBAR SPEED HUMP
ALAT PENGENDALI JALAN
A.3. GAMBAR SPEED TABLE
ALAT PENGENDALI JALAN
A.4. GAMBAR PORTAL
ALAT PENGAMANJALAN
B. ALAT PENGAMAN JALAN
B.1. Pagar Pengaman
1.1. Pagarpengamankaku(rigid)
1.2. Pagarpengamansemi kaku
1.3. Pagarpengamanfleksibel
B.2. Cermin Tikungan
B.3. Patok Lalu Lintas/ Delineator
B.4. Pulau Lalu Lintas
B.5. Pita Pengganduh
B.6. Jalur Penghentian Darurat
B.7. Pembatas lalu Lintas
ALAT PENGAMANJALAN
B.1. REFLEKTOR PADA PAGAR PENGAMAN
• a. Pagar pengaman diberikan reflektor dengan warna :
• - merah pada sisi kiri arah lalu lintas
• - putih pada sisi kanan arah lalu lintas
• b. Reflektor bersifat reflektif, berbentuk lingkaran, diameter
• minimal 80 mm
• c. Jarak pemasangan reflektor :
• - 4,0 meter, untuk jalan menikung dengan R < 50 m
• - 8,0 meter, untuk jalan menikung dengan R > 50 m
REFLEKTOR
• - 12,0 meter, untuk jalan lurus dengan V = 60-80 km/jam
• - 20,0 meter, untuk jalan lurus dengan V > 80 km/jam
B.1. PAGAR PENGAMAN –
LOKASI PEMASANGAN

1. Jurang/ lereng dengan


H > 3,50 meter dan
kelandaian > 33%

2. Tikungan pada bagian luar jalan


dengan R > 30 meter dan
potensi bahaya (hazard)

3. Rumija yang terdpt bang struktur


di sisi bahu jalan : abutment,
pilar, tiang lampu dsb.
ALAT PENGAMANJALAN
B.1.1. PAGAR PENGAMAN KAKU
1.1. Pagar pengaman kaku (rigid) :
a. New Jersey Shape :
- Dimensi minimal : tinggi = 810 mm, lebar atas = 152 mm,
lebar bawah = 610 mm
- Dipasang pada jalan dengan V = 50 km/jam
b. Single Slope
- Dimensi minimal : t = 1.067 mm, La = 200 mm, Lb = 610 mm
- Dipasang pada jalan dengan V = 70-80 km/jam
c. F-Shape
- Dimensi minimal : t = 810 mm, La = 200 mm, Lb = 570 mm
- Dipasang pada jalan dengan V =80-100 km/jam
d. Vertical Shape
- Dimensi minimal : t = 810 mm, La = 300 mm, Lb = 300 mm
ALAT PENGAMANJALAN
B.1.1. PAGAR PENGAMAN KAKU
ALAT PENGAMANJALAN
B.1.1.a. GAMBAR PAGAR PENGAMAN KAKU

B.1.1.b. GAMBAR PAGAR PENGAMAN KAKU


ALAT PENGAMANJALAN
B.1.1.c. GAMBAR PAGAR PENGAMAN KAKU

B.1.1.d. GAMBAR PAGAR PENGAMAN KAKU


ALAT PENGAMANJALAN
B.1.1. PEMILIHAN PAGAR PENGAMAN KAKU

PEMASANGAN PAGAR PENGAMAN


ALAT PENGAMANJALAN
B.1.2. PAGAR PENGAMAN SEMI KAKU –
FUNGSI
a. Pengamanan pada tikungan tajam
b. Pengamanan kendaraan hilang kendali pada sisi kiri dan kanan
c. Jurang atau lereng dengan H > 3,50 m di sisi kiri atau kanan
d. Melindungi obyek berbahaya : jembatan dsb.

PEMASANGAN
ALAT PENGAMANJALAN
B.1.2. PEMASANGAN PAGAR PENGAMAN SEMI KAKU
GUARD RAIL & CONCRETE BARRIER

REFLEKTOR
ALAT PENGAMANJALAN
B.1.2. PAGAR PENGAMAN FLEKSIBEL –
FUNGSI

a. Pengamanan sisi kiri dan kanan pada jalan lurus


b. Pemisah antara jalan dengan fasilitas lain meliputi : pejalan kaki,
jalur khusus sepeda dan utilitas lainnya
ALAT PENGAMANJALAN
B.1.3. PEMASANGAN PAGAR PENGAMAN FLEKSIBEL
ALAT PENGAMANJALAN
B.1.4. CRASH CUSHION
a. Dipasang pada ujung pagar median beton, pilar jembatan atau pada hazarrd
percabangan jalan.

B.1.5. SAFETY ROLLER


a. Dipasang pada daerah tikungan luar
b. Tidak boleh dipasang pada jalan lurus
ALAT PENGAMANJALAN
B.2. CERMIN TIKUNGAN

a. Dipasang pada tepi tikungan tajam dimana daerah


bebas samping tikungan paling besar 4,50 meter dan
b. daerah samping di tikungan diukur dari sisi terluar
bangunan/ b=obyek penghalang ke sumbu lajur dalam.
ALAT PENGAMANJALAN
B.3. PATOK LALU LINTAS (DELINEATOR)
• a. Patok lalu lintas berfungsi untuk :
• - memberikan jarak pandang, khususnya pada malam hari
• - pengarah dan peringatan sisi kiri dan kanan sebagai
• daerah bahaya
• b. Dimensi patok lalu lintas, tinggi = 650- 1000 mm
• c. Jarak pemasangan patok lalu lintas pada jalan lurus :
• - 8,0 meter, untuk jalan menikung dengan V < 60 km/jam
• - 12,0 meter, untuk jalan lurus dengan V < 80 km/jam
• - 20,0 meter, untuk jalan lurus dengan V > 80 km/jam
• d. Pemasangan pada tikungan :
• - Tikungan R < 100 m, jarak pemasangan = 6-12 meter
• - Tikungan R = 100- 200 m, jarak pemasangan= 10- 20 meter
ALAT PENGAMANJALAN
B.3. PEMASANGAN PATOK LALU LINTAS
ALAT PENGAMANJALAN
B.4. PULAU LALU LINTAS
a. Untuk tempat berlindung saat menunggu kesempatan
menyeberang bagi pejalan kaki yang tidak dapat
menyeberang langsung dalam 1 (satu) tahap
b. Membantu penyeberang jalan
c. Kepentingan traffic calming dan mengarahkan lalu
lintas
ALAT PENGAMANJALAN
B.5. PITA PENGGADUH
• a. Pita Penggaduh, jenisnya terdiri atas :
• - Rumble strip
• - Shoulder rumble
• - Rumble area
• b. Fungsi pita penggaduh :
• - mengurangi kecepatan kendaraan
• - melindungi peneberang jalan
• c. Lokasi pemasangan :
• - Perlintasan sebidang dengan kereta api
• - Sekolah, pintu tol
• - Tempat-tempat yang berbahaya
ALAT PENGAMANJALAN
B.5. PITA PENGGADUH
B.5.1. Rumble strip
a. Paling tebal 40 mm
b. Jarak pemasangan antar strip = 500- 5.000 mm
c. Kelandaian sisi tepi strip < 15%

B.5.2. Shoulder rumble


a. Paling tebal 13 mm
b. Jarak pemasangan antar strip = 150- 300 mm
c. Panjang maks = 400 mm, lebar maks = 180 mm
d. Jarak pemasangan antar shoulder rumble = 130- 400 mm

B.5.3. Rumble Area


a. Paling tebal 13 mm
b. Jarak pemasangan antar strip = 150- 300 mm
c. Lebar maks = 180 mm
d. Jarak pemasangan antar rumble area = 130- 400 mm
ALAT PENGAMANJALAN
B.5. PITA PENGGADUH
ALAT PENGAMANJALAN
B.6. JALUR PENGHENTIAN DARURAT –
FUNGSI & DIMENSI MINIMAL
a. Dimensi minimal
- Panjang = 50 mt, Lebar = 10 meter
- Kelandaian = 15 %
b. FUNGSI :
mengantisipasi turunan panjang yang berpotensi mengakibatkan terjadinya lepas
kontrol pada kendaraan akibat kegagalan fungsi pengereman
ALAT PENGAMANJALAN
B.7. PEMBATAS LALU LINTAS
a. FUNGSI :
untuk keperluan rekayasa lalu lintas, misalnya arus
tidal (contra flow), pembangunan konstruksi dll.

b. JENIS PEMBATAS LALU LINTAS


- kerucut lalu lintas (rubber cone)
- water barrier
- concrete barrier
- stick barrier

RUBBER CONE & WATER BARRIER


ALAT PENGAMANJALAN

3. RAMBU JALAN
Permenhub No. 13 tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas
RAMBU JALAN
1. RAMBU PERINGATAN
a. Memberi peringatan kemungkinan bahaya atau tempat berbahaya
b. Ditempatkan pada jarak 80 m sebelum tempat bahaya
c. Warna dasar kuning, tulisan hitam

2. RAMBU LARANGAN
a. Menyatakan batasan – batasan yag tidak boleh
b. Sedekat mungkin dengan awal / titik larangan
c. Warna dasar putih, tulisan hitam, tepi merah

3. RAMBU PERINTAH 4. RAMBU PETUNJUK


a. Kewajiban yang harus dilakukan a. Memberi informasi
b. Sedekat mungkin b. Warna dasar biru 
c. Warna dasar biru, tulisan putih batas kota, fs. umum
Hijau, tulisan putih  jurusan
69
RAMBU PETUNJUK DI SIMPANG
RAMBU PETUNJUK DI SIMPANG
4. LAMPU PENERANGAN
JALAN UMUM (LPJU)
LAMPU PENERANGAN JALAN (LPJU)
Dasar rujukan : SNI 7391:2008, Spesifikasi Penerangan
Jalan di kawasan Perkotaan.
LAMPU PENERANGAN JALAN (LPJU)
LPJU Lengan Tunggal
LPJU Lengan Ganda
5. PATOK KM & HM
• 1. Patok KM = kilometer
• a. Dipasang setiap jarak 1 km
• b. Bahan beton bertulang
• c. Untuk memandu posisi jarak pengemudi
• terhadap kota terdekat dan kota induk

• 2. Patok HM = hektometer
• a. Dipasang setiap jarak 100 meter
• b. Bahan beton bertulang
• c. Untuk memandu posisi pengemudi secara
• ebih detail.

• 3. Kota Induk KM di Jawa Tengah


• a. Semarang, KM SMG
• b. Surakarta, KM SKA
• c. Magelang, KM MGL
• d. Pekalongan, KM PKL
• e. Banyumas, KM BMS
PATOK KM & HM
6. APILL
6. APILL
7. KERB BETON
SKSNI S – 02 – 1990- F

• FUNGSI
 Menghalangi kendaraan keluar dari jalur lalu lintas
 Membentuk sistem drainase jalan proteksi terhadap pejalan kaki
 Mempertegas batas jalur lalu lintas
 Menambah estetika
 Penempatan
 Median yang ditinggikan
 Trotoar
 Pulau
 Pemisah jalur
 Tempat parkir dipinggir jalan
KERB BETON
• 1. Kerb Peninggi
• 2. Kerb Penghalang
• 3. Kerb Penghalang Berparit
KERB PENGHALANG, KECIL- TIPE A-1

KERB PENGHALANG, BESAR, TIPE B-1


KERB PENGHALANG BERPARIT, KECIL TIPE A-2

KERB PENGHALANG BERPARIT, BESAR, TIPE B-2


7.
JALAN YANG BERKESELAMATAN

Keselamatan Jalan
adalah pemenuhan fisik elemen
jalan terhadap persyaratan teknis
jalan dan kondisi lingkungan jalan
yang menghindarkan atau tidak
menjadi sebab terjadinya
kecelakaan lalu lintas

Peraturan Menteri PU No. 19/PRT/M/2011

97
PERINSIP JALAN BERKESELAMATAN

Self Forgiving
explaining Self road
enforcement

Mampu
Mampu menjelaskan Mampu
maksud tanpa menciptakan meminimalisir
kepatuhan tanpa keparahan korban
“komunikasi” apabila tabrakan
“peringatan”

98
Self
explaining
Road

Tersedianya jalan
yang mampu
menuntun
penggunanya
sampai tujuan
dengan selamat

99
Self
Enforcing

100
Pagar pengaman
disediakan untuk
melindungi pengemudi
dari bahaya jika
kendaraan keluar jalur lalu
lintas

Marka garis audio-taktil


memberi peringatan suara
Forgiving dan getaran setiap roda
road kendaraan melintasinya.
Berguna untuk mencegah
tabrakan akibat kelelahan
pengendara

Bahu jalan yang diaspal dan


bebas dari lubang
memberikan kesempatan
kepada pengemudi yang
hilang kendali untuk kembali
ke lajur yang seharusnya.
101
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai