Anda di halaman 1dari 24

MARKA

JALAN
Nama Kelompok

● Dewa Ayu Catur Galini(05)


● I Dewa Ayu Sinta Dewi (09)
● I Gede Dega Wisasmita (10)
● I Wayan Gede Dipta Pramananda (11)
● Made Gayatri Kusumawardani Karna (13)
Dasar Teori
● a. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan
AngkutanJalanPada pasal 25, tertera ● b. Peraturan Menteri Perhubungan
bahwa: Setiap jalan yang digunakan No. PM 34 Tahun 2014 tentangMarka
untuk lalulintas umum wajib JalanPeraturan ini mengatur tentang
dilengkapi dengan perlengkapan jalan perlengkapan jalan, khususnya
berupa,antara lain: rambu lalu lintas markajalan. Pengaturan tentang
dan marka jalan. Sedangkan pada marka jalan ini mencakup spesifikasi
pasal203 disebutkan bahwa: teknis,penyelenggaraan dan
Pemerintah bertanggung jawab pembuatan marka jalan.
atasterjaminnya keselamatan lalu
lintas dan angkutan jalan
Lanjutan
● c. Peraturan Menteri Perhubungan No.
PM 13 Tahun 2014 tentangRambu Lalu
LintasPeraturan ini mengatur tentang
perlengkapan jalan, khususnya
rambulalu lintas. Pengaturan tentang
rambu lalu lintas ini mencakupspesifikasi
teknis, penyelenggaraan dan pembuatan
rambu lalu lintas.
JENIS JENIS
MARKA JALAN

Marka Jalan Berupa Marka Jalan Berupa


Peralatan 01 02 Tanda
01
MARKA JALAN
BERUPA PERALATAN
1. Paku Jalan
Paku jalan digunakan sebagai reflektor marka,
khususnya pada keadaan gelap dan malam hari.
Yang terbuat dari plastik, kaca, baja tahan karat
atau alumunium campur. Paku jalan ini
mempunyai ketebalan maksimum 20 mm di atas
permukaan jalan dan dilengkapi dengan pemantul
cahaya. Pemantul cahaya berwarna putih, kuning
dan merah, yang diletakkan di sisi kanan,
pembagi lajur/jalur dan di sisi kiri jalan sesuai
arah lalu lintas.
LANJUTAN
Paku jalan memiliki bentuk: bujur sangkar,
persegi panjang;bundar. Paku jalan berbentuk
bujur sangkar memiliki sisi dengan ukuran
Panjang 0,10 m, untuk jalan dengan kecepatan
rencana kurang dari 60 km/jam atau 0,15 m
untuk jalan dengan kecepatan rencana 60
km/jam.Paku jalan berbentuk persegi memiliki
ukuran panjang 0,20 m dan lebar paling sedikit
0,10 m. Paku jalan berbentuk bundar memiliki
diameter paling sedikit 0,1 m.
2. Alat Pengarah Lalu Lintas

Alat ini berupa kerucut lalu lintas, yang


terbuat dari plastik atau karet, berwarna
jingga yang dilengkapi dengan pemantul
cahaya berwarna putih. Penempatan Alat
pengarah lalu lintas (kerucut lalu lintas)
merupakan pelengkap atau pengganti
marka jalan garis di permukaan jalan.
LANJUTAN
Ukuran kerucut lalu lintas bervariasi
tergantung dimana kerucut lalu lintas akan
digunakan. Semakin tinggi kecepatan
kendaraandijalan tersebut, maka semakin
tinggi pula kerucut lalu lintas yang
dipasang.Sifat bahan tidak mudah berubah
terhadap pengaruh cuaca, tidak luntur atau
tahan terhadap minyak atau sejenisnya. Ukuran
kerucut lalu lintas tinggi minimal 75 cm, lebar
alas maksimal 50 cm, berat antara 4 sampai 5
kg; Warna yang dipergunakan kerucut lalu
lintas adalah warna merah atau orange yang
cukup menyolok;
3. Pembagi Lajur/Jalur
Berfungsi mengatur lalu lintas dalam jangka
waktu sementara dan untuk melindungi
pengendara, pejalan kaki, dan pekerja pada
daerah potensi kecelakaan tinggi, yang
dilengkapi dengan pemantul cahaya berwarna
putih. Pembagi lajur atau jalur memiliki
ukuran panjang minimal 120 cm, lebar atas
minimal 10cm, lebar alas maksimal 50
cm,tinggi minimal 80 cm dan berat minimal
15 kg
02
MARKA JALAN
BERUPA TANDA
Marka jalan berupa tanda

Marka Membujur Marka Serong

1 2 3 4
Marka melintang Marka lambang
1. MARKA MEMBUJUR
A. Marka membujur garis utuh
Marka membujur garis utuh ditempatkan sepanjang arah
lalu lintas terletak di permukaan perkerasan jalan, dengan
tujuan untuk menunjukkan kepada pengemudi, tentang
posisi yang tepat untuk bergeraknya lalu lintas kendaraan
di jalan, seperti ditunjukkan pada Gambar disamping.
Marka tersebut disediakan untuk memisahkan arus lalu
lintas ke arah yang sama dan tidak boleh dilalui oleh lalu
lintas kendaraan untuk berpindah lajur/jalur. Warna
dominan dari marka tersebut, adalah putih. Wama kuning
digunakan untuk memisahkan arus lalu lintas berlawanan
arah dan juga untuk batas tepi/bahu dalam jalan. Marka
Membujur garis utuh memiliki lebar paling sedikit 10-15
cm
LANJUTAN A. Marka membujur garis utuh
Marka membujur berupa garis utuh ditempatkan
pada:
• Saat mendekati persimpangan sebagai
pengganti garis putus-putus pemisah jalur.
• Bagian tengah jalan yang berfungsi sebagai
pemisah jalur atau median.
• Bagian tepi jalur lalu lintas yang berfungsi
sebagai tanda batas tepi jalur lalu lintas.
• Jika jarak pandang terbatas, seperti di tikungan
atau jalan sempit, untuk melarang kendaraan
mendahului kendaraan lain.
1. MARKA MEMBUJUR
B. Marka membujur garis putus-putus
Marka membujur garis putus-putus ditempatkan
sepanjang arah lalu lintas di permukaan perkerasan
jalan, dengan tujuan untuk menunjukkan kepada peng
emudi, tentang posisi yang tepat untuk bergeraknya lalu
lintas kendaraan di jalan, seperti ditunjukkan pada
Gambar disamping. Marka tersebut disediakan untuk
memisahkan arus lalu lintas ke arah yang sama, tetapi
masih dibolehkan untuk dilalui lalu lintas kendaraan
(pindah lajur). Warna yang dominan adalah putih. Marka
melintang garis putus-putus sebagai batas berhenti saat
memberikan kesempatan pada kendaraan yang wajib
didahulukan, ditempatkan pada persimpangan atau
dilengkapi dengan gambar segitiga pada permukaan
jalan.
LANJUTAN
B. Marka membujur garis putus-putus
Marka Membujur garis putus-putus memiliki ukuran
Panjang 3 m untuk jalan dengan kecepatan rencana
kurang dari 60 km/jam dan 5 m untuk jalan dengan
kecepatan rencana 60 km/jam. Memiliki lebar paling
sedikit 10 cm ,memiliki jarak antar marka: 5 m untuk
jalan dengan kecepatan rencana kurang dari 60
km/jam dan 8m, untuk jalan dengan kecepatan
rencana 60 km/jam
1. MARKA MEMBUJUR
C. Marka membujur ganda

Marka membujur garis ganda yaitu garis utuh dan


garis putus-putus untuk menyatakan:
a. Lalu lintas di sisi garis putus-putus dapat
melintasi garis ganda tersebut
b. b. Lalu lintas di sisi garis utuh dilarang
melintasi garis ganda tersebut.
Marka membujur garis ganda yang terdiri dari 2
garis utuh untuk menyatakan lalu lintas pada
kedua sisi garis ganda dilarang melintasi garis
ganda tersebut. Jarak antar 2 marka garis ganda
adalah antara 10 – 18 cm.
2. MARKA MELINTANG

A. Marka Melintang Garis Utuh

Marka melintang berupa garis utuh yang


menyatakan batas berhenti kendaraan, seperti
ditunjukkan pada Gambar. Kendaraan diwajibkan
berhenti, karena adanya tanda perintah/pengendali
lalu lintas lain, seperti; alat pemberi isyarat lalu
lintas atau rambu larangan.
Marka melintang garis utuh mempunyai lebar 20 –
30 cm.
2. MARKA MELINTANG

B. Marka Melintang Garis Putus Putus

Marka melintang garis putus-putus menyatakan


batas untuk berhenti sementara sambil menunggu
keadaan dalam keadaan aman untuk melanjutkan
perjalanan kembali
Marka melintang garis putus-putus menyatakan
batas yang tidak dapat dilampaui kendaraan sewaktu
memberi kesempatan kepada kendaraan yang
mendapat prioritas pada persimpangan dan
mempunyai panjang sedikitnya 60 cm dan lebar
sedikitnya 20 cm serta jarak antar marka 30 cm
3. MARKA SERONG
Berupa garis utuh yang dibatasi dengan rangka garis utuh atau garis utuh yang
dibatasi dengan rangka garis putus putus. Marka serong garis utuh yang dibatasi
dengan rangka garis utuh yang memiliki lebar antara 10-15 cm, untuk
menyatakan:
• Daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan.
• Pemberitahuan awal akan melalui pulau lalu lintas atau median.
• Pemberitahuan awal akan ada pemisahan atau percabangan Jalan
• Larangan bagi kendaraan untuk melintasi.
Marka serong garis utuh yang dibatasi dengan rangka garis putusputus,
menyatakan kendaraan tidak boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapat
kepastian selamat. Marka serong garis utuh yang dibatasi dengan rangka garis
utuh berpola chevron menghadap arah lalu lintas, untuk menyatakan:
• Daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan pada lalu lintas satu arah.
• Pemberitahuan awal akan melalui pulau lalu lintas atau median pada lalu lintas
satu arah.
• Pemberitahuan awal akan ada pemisahan atau percabangan jalan pada lalu
lintas satu arah, atau
• Larangan bagi kendaraan untuk melintasi pada lalu lintas satu arah.
4. MARKA LAMBANG
Marka lambang, bisa berupa gambar panah, gambar
segitiga, atau tulisan, digunakan untuk mengulangi
maksud rambu-rambu lalu lintas atau untuk
memberitahu pengguna jalan yang tidak dinyatakan
dengan rambu lalu lintas jalan (mewakili). Berikut
beberapa contoh marka lambang:
• Marka lambang berupa tulisan untuk menyatakan
tempat pemberitahuan kendaraan bus, untuk
menaikkan dan menurunkan penumpang. Memiliki
tinggi gambar sedikitnya 1 meter.
• Marka lambang berupa gambar panah untuk
menyatakan pemisahan arus lalu lintas sebelum
mendekati persimpangan yang tanda lambangnya
berbentuk panah. Marka lambang panah memiliki
Panjang sedikitnya 5 meter untuk kecepatan rencana
< 60 km/j dan 7,5 meter untuk kecepatan rencana ≥
60 km/j.
LANJUTAN
Marka lambang panah ditempatkan pada bagian jalan yang
mendekati persimpangan dan dilengkapi dengan marka
membujur garis putus-putus untuk menunjukkan arah
tujuan kendaraan. Marka lambang gambar ditempatkan
pada lajur yang secara khusus diperuntukkan bagi lajur
sepeda, sepeda motor atau mobil bus. Marka lambang
segitiga ditempatkan pada persimpangan sebelum marka
melintang garis putus-putus yang tidak dilengkapi dengan
rambu larangan. Marka untuk tempat penyeberangan
pejalan kaki ditempatkan pada: a. Persimpangan jalan;
dan/atau b. Ruas jalan di sekitar pusat kegiatan, antara lain
pasar, kawasan industri, sekolah, tempat ibadah, dan
tempat hiburan. Marka untuk tempat penyeberangan
pesepeda ditempatkan pada ruas jalan.
KESIMPULAN
Marka jalan memiliki fungsi yang penting dalam menyediakan petunjuk dan informasi untuk
pengguna jalan. Pada beberapa kondisi, marka jalan digunakan sebagai unsur untuk
melengkapi perlengkapan jalan lainnya, misalnya rambu atau marka lainnya. Pada kondisi
yang lain, marka jalan digunakan sendiri untuk, secara efektif, menyampaikan peraturan,
petunjuk atau peringatan

Anda mungkin juga menyukai