Anda di halaman 1dari 19

SOSIALISASI

KESELAMATAN LALU LINTAS


DAN ANGKUTAN JALAN
Menurut Peraturan Pemerintah No 37 Tahun 2017 Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan yang selanjutnya disingkat KLLAJ adalah suatu keadaan terhindarnya
setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh
manusia , kendaraan Jalan dan / atau lingkungan.

Faktor terjadinya kecelakaan yaitu Faktor manusia, Faktor kendaraan Faktor saranan
prasrana Jalan dan Faktor Kendaraan.
Manusia merupakan salah satu faktor paling penting dalam upaya peningkatan
keselamatan berlalu lintas.
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
1. Faktor Manusia
Yaitu Penyebab Kecelakaan dari pengemudi sendiri seperti
seperti kondisi fisik dan mental, sikap berkendara,
keterampilan mengemudi yang buruk, pengaruh alkohol,
menggunakan ponsel saat berkendara.

2. Faktor Kendaraan
Yaitu Faktor laik jalan suatu kendaraan
a. Alat-alat rem tidak bekerja dengan baik.
b. Alat-alat kemudi tidak bekerja dengan baik.
c. Ban atau roda dalam kondisi buruk.
d. Tidak ada kaca spion.
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN

3. Faktor Sarana dan Prasarana Jalan


Yaitu Faktor Kondisi jalan dan Perlengkapan jalan
a. Desain geometrik jalan dan layout yang tidak sesuai,
b. kondisi permukaan jalan yang kurang memenuhi syarat
(berlubang),
c. Tidak adanya / Kurangnya Prasarana Jalan : Rambu, Marka
Jalan, Cermin tikungan , Pagar Pengaman Jalan
4. Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan meliputi cuaca , hujan, banjir, gempa bumi
dan sebagainya itu juga bisa menimbulkan kecelakaan.
Perlengkapan Jalan

Sesuai amanat Undang - undang No 22 Tahun 2009 pasal 25


disebutkan bahwa “ Setiap jalan yang digunakan untuk lalu
lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan
jalan berupa;

a. Rambu Lalu lintas;


b. Marka Jalan;
c. Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas (APILL);
d. Alat Penerangan Jalan ;
e. Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan;
A. Rambu lalu lintas

Rambu lalu lintas adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat
lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang
digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan
petunjuk bagi pemakai jalan.

Jenis rambu-rambu lalu lintas :


1. Rambu peringatan,
2. Rambu larangan,
3. Rambu perintah,
4. Rambu petunjuk.
1. Rambu Peringatan
Rambu lalu lintas peringatan merupakan rambu yang memiliki fungsi
sebagai informasi peringatan terhadap pengendara agar berhati-hati saat
berada di lokasi yang berpotensi bahaya. rambu peringatan memiliki dasar
warna kuning dan warna hitam untuk tulisan ataupun lambangnya

Contoh rambu peringatan:

Rambu Peringatan Simpang Empat berfungsi untuk


memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati akan adanya potensi
bahaya di persimpangan empat jalan

Rambu Peringatan Tikungan Tajam Ke Kanan berfungsi untuk


memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati akan adanya
potensi bahaya saat melintasi tikungan tajam ke arah kanan.
2. Rambu Larangan

Rambu lalu lintas larangan merupakan rambu yang menunjukkan


sebuah larangan melakukan sesuatu di area jalan tertentu untuk
para pengguna jalan. Rambu lalu lintas larangan menggunakan
warna dasar putih dan tulisan ataupun lambang warna merah dan
hitam.

Contoh rambu larangan:


Rambu Larangan Masuk Bagi Kendaraan Bermotor dan
Tidak Bermotor digunakan untuk memberikan larangan masuk
bagi semua kendaraan bermotor maupun tidak bermotor. Seperti
motor, mobil, atau sepeda.

Rambu Dilarang Parkir atau parkir digaris ini berfungsi untuk


melarang pengguna kendaraan di jalan yang ingin memarkir
kendaraannya dari mulai tempat pemasangan rambu hingga
jarak 15 meter, mirip seperti rambu stop.
3. Rambu Perintah

Rambu lalu lintas perintah merupakan rambu yang menyatakan


perintah yang wajib dilakukan oleh setiap pengguna jalan demi
terciptanya kelancaran dan kenyamanan saat berkendara.

Contoh rambu Perintah:


Rambu Perintah Menggunakan Jalur
Penyebrangan digunakan untuk menyatakan perintah kepada
pejalan kaki untuk menggunakan jalur atau khusus untuk
menyebrangi jalan.

Rambu Perintah Batas Minimum Kecepatan digunakan


untuk menyatakan perintah kepada pengguna jalan untuk
berkendara dengan kecepatan minimum yang diperintahkan,
yaitu 60 km/jam
4. Rambu Petunjuk

Rambu Lalu Lintas Petunjuk merupakan rambu yang memberikan petunjuk atau
keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus
ditempuh atau letak kota yang akan dituju. untuk menunjukkan fasilitas umum
seperti tempat parkir, rumah sakit atau telepon umum. Biasanya menggunakan
warna dasar biru. Untuk tulisan atau lambang ada yang berwarna putih, merah dan
hitam.

Contoh rambu Petunjuk :


Rambu Petunjuk Rute digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna
jalan mengenai rute perjalanan. Seperti yang ditunjukkan pada rambu disamping
menuju Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Tasikmalaya.

Rambu Petunjuk Lokasi Pelayanan Kesehatan digunakan untuk memberikan


informasi mengenai lokasi pelayanan umum berupa balai kesehatan, puskesmas,
balai pertolongan pertama, dan sejenisnya.
B. Marka Jalan
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau
di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang
membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta
lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas
dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.

Pengelompokan Marka Jalan :


1. Marka Membujur
2. Marka Melintang
3. Marka Serong
4. Marka Lambang
1. Marka Membujur

Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Marka membujur
yang dihubungkan dengan garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi
ruang parkir pada jalur lalu lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai marka jalan
membujur. Marka ini berfungsi sebagai mengarahkan lalu lintas, memperingatkan
akan adanya marka lain di depan dan memisahkan lajur atau jalur.

Contoh Marka Membujur :


Marka Putus-putus
Garis marka ini memiliki arti bahwa diperbolehkan melintasi marka ini
bila hendak pindah ke jalur sebelahnya yang kosong atau ingin
menyalip kendaraan di depan. Tapi harus tetap berhati-hati jika jalan
yang dilalui itu dua arah.

Marka Utuh
Garis marka ini merupakan kebalikan dari marka putus-putus diatas, tidak
boleh melewati marka ini. Resikonya sangat berbahaya.
2. Marka Melintang

Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu


jalan seperti garis henti di zebra cross atau di persimpangan.

Contoh Marka Melintang :

Garis Henti Pada Persimpangan Jalan 2 Arah

Garis Henti Pada Persimpangan Jalan 1 Arah


3. Marka Serong

Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang


tidak termasuk dalam pengertian marka membujur atau marka
melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang
bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.

Contoh Marka Serong :

Marka Serong (chevron)


4. Marka Lambang

Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu


untuk menyatakan peringatan, perintah, dan larangan untuk
melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan
oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.

Contoh Marka Lambang :

Marka Panah

Marka Tulisan Pada Zona Selamat Sekolah


C. Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas (APILL)
adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang
menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah.
Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan
pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga
tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.

Tujuan adanya lampu lalu lintas

• Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi


pergerakan kendaraan.
• Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan
pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas
dapat terjamin.
• Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena
perbedaan arus jalan.
Tujuan adanya lampu lalu lintas

• Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi


pergerakan kendaraan.
• Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan
pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas
dapat terjamin.
• Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena
perbedaan arus jalan.
D. Alat Penerangan Jalan
adalah alat yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga
mempermudah pejalan kaki, pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat dengan
lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat
meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari
kegiatan/aksi kriminal.

• Penerangan jalan mempunyai fungsi antara lain :


1. Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan;
2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;
3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada
malam hari;
4. Mendukung keamanan lingkungan;
5. Memberikan keindahan lingkungan jalan.
E. Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
Pengertian Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan berdasarkan peraturan menteri
perhubungan republik Indonesia nomor PM 82 tahun 2018 :

1. Pagar Pengaman adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi sebagai pencegah pertama bagi
kendaraan bermotor yang tidak dapat dikendalikan agar tidak keluar dari jalur lalu lintas. Patok Lalu Lintas
atau Delineator adalah suatu unit konstruksi yang diberi tanda yang dapat memantulkan cahaya (reflektif)
berfungsi sebagai pengarah dan sebagai peringatan bagi pengemudi bahwa di sisi kiri atau kanan merupakan
daerah berbahaya.
2. Cermin Tikungan adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi sebagai alat untuk menambah
jarak pandang pengemudi kendaraan bermotor.
3. Pita Penggaduh adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk membuat pengemudi lebih
meningkatkan kewaspadaan.

Anda mungkin juga menyukai