Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat
lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk
memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus
terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya).
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pengelompokan rambu
1.1 Rambu peringatan.
1.2 Rambu petunjuk.
1.3 Rambu larangan dan perintah.
1.3.1 Rambu larangan
1.3.2 Rambu perintah
2 Jenis rambu
3 Lihat pula
4 Pranala luar
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan
lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama
dan arah letak itu berada.
Rambu ini untuk melarang/memerintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan,
jurusan atau tempat-tempat tertentu. Misalnya:
1. Rambu tetap.
2. Rambu tidak tetap.
Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan menurut Surat
Keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap, sedangkan rambu tidak tetap adalah
rambu yang dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan
dapat dipindah-pindahkan.
Marka jalan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marka pemisah lajur lalu lintas dan rampa keluar yang dilengkapi dengan marka chevron di jalan
tol Jagorawi
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan
yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis
serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi
daerah kepentingan lalu lintas.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pengelompokan marka
1.1 Marka membujur
1.2 Marka melintang
1.3 Marka serong
1.4 Marka lambang
2 Bahan marka jalan
2.1 Marka non-mekanik
2.2 Marka mekanik
3 Lihat pula
4 Pranala luar
Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di
Zebra cross atau di persimpangan
Garis henti
Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian
marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang
bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.
Marka cevron
Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan,
perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh
rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.
Marka panah Marka tulisan
Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat, pewarna, dan bola kaca kecil yang
berfungsi untuk memantulkan cahaya/sinar lampu agar marka dapat terlihat dengan jelas pada
malam hari. Bahan dapat dikelompokkan atas :
1. Cat, biasanya merupakan marka jalan yang dapat dengan cepat hilang, sehingga hanya
baik digunakan pada bagian jalan yang jarang dilewati oleh kendaraan.
2. Termoplastic, adalah bahan yang digunakan pada arus lalu lintas yang tinggi,
penerapannya dilakukan dengan pemanasan material marka jalan kemudian dihamparkan
dijalan dengan menggunakan alat.
3. Cold-plastic, seperti termoplastik digunakan pada jalan dengan arus yang tinggi,
menggunakan resin dan pengeras yang dicampurkan sebelum penghamparan dijalan
dengan menggunakan alat khusus untuk itu.
Marka mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi dengan reflektor. Marka jenis ini
ditanam/dipaku ke permukaan jalan melengkapi marka non mekanik.
Pita penggaduh
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pita penggaduh menjelang suatu pintu keluar Pusat Perbelanjaan di Kebayoran Baru, Jakarta
Pita Penggaduh adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk membuat
pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan menjelang suatu bahaya. Pita penggaduh berupa
bagian jalan yang sengaja dibuat tidak rata dengan menempatkan pita-pita setebal 10 sampai 40
mm melintang jalan pada jarak yang berdekatan, sehingga bila mobil yang melaluinya akan
diingatkan oleh getaran dan suara yang ditimbulkan bila dilalui oleh ban kendaraan.
Lampu lalu lintas adalah suatu peranti pemberi sinyal yang ditempatkan di persimpangan jalan,
penyeberangan jalan, atau lokasi-lokasi lain untuk menunjukkan keadaan aman untuk
mengendarai atau berjalan sesuai dengan kode warna universal (dan suatu urutan yang persis
bagi orang-orang yang menderita buta warna). Lampu lalu lintas disebut juga sebagai alat
pemberi isyarat lalu lintas /APILL
Sistem pengaturan lampu lalu-lintas pertama kali diperkenalkan di Inggris, yaitu di daerah
Westminster pada tahun 1868. Adapun pada saat itu digunakan semacam gas sebagai alat
pengendalinya. Penggunaan gas tidak berlangsung lama, karena gas tersebut mudah meledak.
Pada tahun 1918 di New York mulai diperkenalkan penggunaan sinyal sebagai pengendali untuk
mengontrol lampu lalu-lintas dengan penggunaan lampu 3 warna.
Sementara itu penggunaan sinyal secra manual yang menggunakan tenaga manusia sebagai
operatornya, mulai digunakan di Piccodity pada tahun 1925. Pada tahun 1926 di Wolverhamton,
Inggris digunakan sistem pengaturan lampu lalu lintas otomatis untuk pertama kalinya.
Persimpangan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau lebih ruas jalan
bertemu , disini arus lalu lintas mengalami konflik. Untuk mengendalkan konflik ini ditetapkan
aturan lalu lintas untuk menetapkan siapa yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk
menggunakan pesimpangan.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Konflik di Persimpangan
2 Bentuk Pengendalian Persimpangan
2.1 Persimpangan Sederhana
2.2 Persimpangan Perioritas
2.3 Lampu Lalu Lintas
2.4 Bundaran Lalu Lintas
2.5 Persimpangan Tidak Sebidang
3 Lihat pula
4 Pranala luar
1. Berpotongan atau disebut juga crossing, dimana dua arus berpotongan langsung.
2. Bergabung atau disebut juga merging, dimana dua arus bergabung.
3. Berpisah atau disebut juga sebagai diverging, dimana dua arus berpisah
4. Bersilangan atau disebut juga weaving, dimana dua arus saling bersilangan, terjadi pada
bundaran lalu lintas.
Bentuk pengendalian tergantung kepada besarnya arus lalu lintas, semakin besar arus semakin
besar konflik yang terjadi semakin kompleks pengendaliannya atau dijalan bebas hambatan
memerlukan penanganan khusus.
Bila arus masih rendah dan kecepatan lalu lintas rendah dapat diterapkan, dimana kendaraan
yang datang dari kiri mendapat perioritas lebih dulu. Persimpangan seperti ini banyak ditemukan
di jalan lingkungan kawasan pemukiman.
Bila suatu persimpangan arus dijalan utama (mayor) bersimpangan dengan dengan jalan kecil
(minor) maka kendaraan yang berada di jalan utama mendapat hak terlebih dahulu, untuk
menegaskan hal tersebut digunakan rambu lalu lintas 'beri kesempatan' berupa segitiga terbalik
yang ditempatkan dijalan minor, untuk lebih mempertegas digunakan rambu 'stop' dimana
pengemudi dijalan minor wajib berhenti dan masih dilengkapi marka jalan sebagai pelengkap
rambu Beri Kesempatan dan Rambu Stop.
Bila arus sudah semakin tinggi, atau dua jalan dengan tingkatan yang sama bertemu maka
digunakan lampu lalu lintas. Isyarat lampu yang digunakan ditetapkan berdasarkan ketentuan
internasional Vienna Convention on Road Signs and Signals tahun 1968 , dimana isyarat lampu
merah berarti berhenti, isyarat lampu kuning berarti bersiap untuk berhenti atau jalan, sedang
isyarat lampu hijau berarti berjalan.
Digunakan untuk mengendalikan persimpangan dengan arus yang tinggi atau pada jalan bebas
hambatan atau jalan tol. Salah satu persimpangan tidak sebidang pertama di Indonesia adalah
Jembatan Semanggi di Jakarta Bentuk persimpangan tidak sebidang dapat berbentuk:
Bundaran lalu litas adalah suatu persimpangan dimana lalu lintas searah mengelilingi suatu
pulau jalan yang bundar dipertengahan persimpangan. Bundaran lalu lintas mempunyai kapasitas
sama seperti persimpangan yang dikendalikan dengan lampu lalu lintas.
Dikembangkan pertama sekali di Inggris dan kemudian diikuti berbagai negara jajahan Inggris,
Amerika Serikat, termasuk banyak digunakan di Indonesia.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Prinsip operasi bundaran lalu lintas
2 Perambuan di bundaran lalu lintas
2.1 Marka jalan
2.2 Rambu lalu lintas
2.3 Lampu lalu lintas
3 Lihat pula
4 Pranala luar
Lalu lintas yang didahulukan adalah lalu lintas yang sudah berada dibundaran, sehingga
kendaraan yang akan masuk ke bundaran harus memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
lalu lintas yang sudah berada dibundaran, untuk itu dilengkapi dengan marka jalan beri
kesempatan berupa dua garis putus-putus yang berdampingan yang melintang jalan.
Untuk melengkapi pengaturan lalu lintas dibundaran lalu lintas dilengkapi dengan marka jalan:
Marka pemisah lajur lalu lintas pada pendekat dan dibundaran yang mempunyai lebih
dari satu lajur
Marka beri kesempatan berupa dua garis putus-putus berdampingan yang melintang,
Marka zebra cross, bila pada bundaran banyak pejalan kaki yang menyeberang jalan,
Bila arus yang melewati bundaran semakin tinggi ada kalanya pada beberapa pergerakan
ditambahkan lampu lalu lintas untuk meningkatkan kapasitas bundaran lalu lintas seperti di
Bundaran HI, Bundaran Senayan di Jakarta
Pulau jalan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pulau lalu lintas adalah bagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dapat berupa
marka jalan atau bagian jalan yang ditinggikan. Pulau lalu lintas berfungsi untuk meningkatkan
keselamatan lalu lintas pada ruas jalan ataupun di persimpangan jalan melalui pemisahan arus.
kanalisasi arus pada persimpangan untuk memisahkan arus lalu lintas dalam rangka
pengendalian konflik yang terjadi di persimpangan;
pulau pemisah jalan pada tempat penyeberangan pejalan kaki/pelican crossing;
median jalan;
bundaran lalu lintas;
marka chevron di persimpangan
Median jalan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Median jalan adalah suatu pemisah fisik jalur lalu lintas yang berfungsi untuk menghilangkan
konflik lalu lintas dari arah yang berlawanan, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan
keselamatan lalu lintas.
Jalur hijau yang mempunyai lebar antara 2 sampai 20 meter atau lebih sepanjang
ruangnya tersedia.
Pulau jalan yang dilengkapi dengan kerb
Beton pemisah.
[sunting] Keselamatan
Dengan median jumlah kecelakaan lalu lintas menurun secara signifikan, dan dapat diturunkan
lagi dengan langkah sebagai berikut:
Bila lebar median cukup dapat menanam tanaman semak-semak yang bisa meredam
kecepatan kendaraan yang lepas kendali serta mengurangi silau cahaya lampu pada
malam hari yang datang dari depan.
Penambahan kerb pada jalan dalam kota untuk mengendalikan kendaraan yang lepas
kendali.
Penghalang silau cahaya lampu pada malam hari
Beton pemisah yang tinggi untuk membatasi kendaraan yang lepas kendali masuk ke
jalur lawan.
Lalu lintas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ada usul agar artikel atau bagian dari artikel Jalur lalu lintas digabungkan ke artikel atau
bagian ini. (Perbincangkan)
Ada usul agar artikel atau bagian dari artikel Lajur lalu lintas digabungkan ke artikel atau
bagian ini. (Perbincangkan)
Ada usul agar artikel atau bagian dari artikel Kapasitas jalan digabungkan ke artikel atau
bagian ini. (Perbincangkan)
Persimpangan San Jose, California yang dilengkapi zebra cross, lajur belok kiri dan lampu lalu
lintas.
Lalu lintas adalah gerak kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor, pejalan kaki dan hewan
di jalan yang merupakan salah satu cabang dari transportasi yang menyangkut operasi dari jalan.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat,
aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan
rekayasa lalu lintas.
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu
lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di
persimpangan.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Manajemen Lalu Lintas
1.1 Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi
1.2 Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi
1.3 Kegiatan pengawasan lalu lintas meliputi
1.4 Kegiatan pengendalian lalu lintas meliputi
2 Lihat pula
3 Pranala luar
d. penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan.
1. inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud inventarisasi antara lain untuk
mengetahui tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat
pelayanan dalam ketentuan ini adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan
persimpangan untuk menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor
kecepatan dan keselamatan.
2. penetapan tingkat pelayanan yang diinginkan. Dalam menentukan tingkat pelayanan yang
diinginkan dilakukan antara lain dengan memperhatikan : rencana umum jaringan
transportasi jalan; peranan, kapasitas, dan karakteristik jalan; kelas jalan; karakteristik
lalu lintas; aspek lingkungan; aspek sosial dan ekonomi.
3. penetapan pemecahan permasalahan lalu lintas;
4. penyusunan rencana dan program pelaksanaan perwujudannya. Maksud rencana dan
program perwujudan dalam ketentuan ini antara lain meliputi: penentuan tingkat
pelayanan yang diinginkan pada setiap ruas jalan dan persimpangan; usulan aturan-aturan
lalu lintas yang akan ditetapkan pada setiap ruas jalan dan persimpangan; usulan
pengadaan dan pemasangan serta pemeliharaan rambu rambu lalu lintas, marka jalan, alat
pemberi isyarat lalu lintas, dan alat pengendali dan pengaman pemakai jalan; usulan
kegiatan atau tindakan baik untuk keperluan penyusunan usulan maupun penyuluhan
kepada masyarakat.
Kegiatan penetapan kebijaksanaan lalu lintas pada jaringan atau ruas-ruas jalan tertentu.
termasuk dalam pengertian penetapan kebijaksanaan lalu lintas dalam ketentuan ini antara lain
penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan maksimum dan/atau minimum, larangan
penggunaan jalan, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan
1. pemberian arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Pemberian
arahan dan petunjuk dalam ketentuan ini berupa penetapan atau pemberian pedoman dan
tata cara untuk keperluan pelaksanaan manajemen lalu lintas, dengan maksud agar
diperoleh keseragaman dalam pelaksanaannya serta dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya untuk menjamin tercapainya tingkat pelayanan yang telah ditetapkan.
2. pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban
masyarakat dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas.
Pelambatan lalu lintas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perlambatan lalu lintas yang dilakukan di Yate, South Gloucestershire, Inggris berupa: polisi
tidur, marka jalan, rambu, delinator dan jalan yang dipersempit
Pelambatan lalu lintas (traffic calming) adalah upaya yang dilakukan untuk memperlambat lalu
lintas dalam rangka meningkatkan keselamatan pejalan kaki, pesepeda, pebelanja, dan penduduk
serta mengurangi kebisingan dan polusi. Perlambatan lalu lintas biasanya diterapkan didaerah
perumahan, pusat perbelanjaan, dan jalan lingkungan.
Trotoar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.
Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan,
maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari
manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan
bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan
pembangunan trotoar.
Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang berjalan
dijalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan/permintaan
masyarakat.
Zebra cross adalah tempat penyeberangan di jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki yang
akan menyeberang jalan, dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur berwarna
putih dan hitam yang tebal garisnya 300 mm dan dengan celah yang sama dan panjang sekurang-
kurangnya 2500 mm, menjelang zebra cross masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar
pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan. Pejalan
kaki yang berjalan diatas zebra cross mendapatkan perioritas terlebih dahulu.
Disebut sebagai zebra cross karena menggunakan warna hitam dan putih seperti warna pada
hewan zebra dari kelompok hewan kuda yang hidup di Afrika.
Rekayasa lalu lintas adalah salah satu cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan
rekayasa untuk mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan
merencanakan, membangun dan mengoperasikan geometrik jalan, dan dilengkapi dengan rambu
lalu lintas, marka jalan serta alat pemberi isyarat lalu lintas.
Didalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar lalu lintas perlu mengenali
permasalahan yang terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu
lintas, kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas. Seluruh
data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikaan
geometric, pembangunan fasilitas pengaman jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan
atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu.
Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan
pulau-pulau lalu lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang
tinggi, memberikan perioritas bagi angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya
Transportasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Di negara maju,
mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang
yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan
umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut,
dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk
memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara
merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya
Kereta api
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan
sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di
rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif
(kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong
(dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran
relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena
sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara
maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun
antarnegara.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Jenis-jenis kereta api
2.1 Dari segi propulsi (tenaga penggerak)
2.2 Dari segi rel
2.2.1 Kereta api rel konvensional
2.2.2 Kereta api monorel
2.3 Dari segi di atas/di bawah permukaan tanah
2.3.1 Kereta api permukaan
2.3.2 Kereta api bawah tanah (Subway)
2.4 Dari segi penggunaan
3 Lihat pula
[sunting] Sejarah
Sejarah perkeretaapian sama seperti sejarah alat transportasi umumnya yang diawali dengan
penemuan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang hanya terdiri dari satu kereta (rangkaian),
kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur
tertentu yang terbuat dari besi (rel) dan dinamakan trem. Ini digunakan khususnya di daerah
pertambangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda.
Setelah James Watt menemukan mesin uap, Nicolas Cugnot membuat kendaraan beroda tiga
berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut kendaraan itu sebagai kuda besi. Kemudian Richard
Trevithick membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya
pada pertunjukan di depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan lokomotif
yang memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur Liverpool-Manchester.
Waktu itu lokomotif uap yang digunakan berkonstruksi belalang. Penyempurnaan demi
penyempurnaan dilakukan untuk mendapatkan lokomotif uap yang lebih efektif, berdaya besar,
dan mampu menarik kereta lebih banyak.
Penemuan listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang
diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat trem listrik
yang merupakan cikal bakal kereta api listrik. Kemudian Rudolf Diesel memunculkan kereta api
bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap.
Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah
kereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam
waktu dekade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-
Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang.
Kemudian Perancis mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV.
Kereta api rel konvensional adalah kereta api yang umum dijumpai. Menggunakan rel yang
terdiri dari dua batang besi yang diletakan di bantalan. Di daerah tertentu yang memliki tingkat
ketinggian curam, digunakan rel bergerigi yang diletakkan di tengah tengah rel tersebut serta
menggunakan lokomotif khusus yang memiliki roda gigi.
Kereta api monorel (kereta api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak seperti jalur
kereta yang biasa dijumpai. Rel kereta ini hanya terdiri dari satu batang besi. Letak kereta api
didesain menggantung pada rel atau di atas rel. Karena efisien, biasanya digunakan sebagai alat
transportasi kota khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan dirancang mirip seperti jalan
layang.
Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah
kereta api jenis ini.
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway).
Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai
jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York,
Tokyo, Paris dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah
pertambangan.
[sunting] Dari segi penggunaan
Kereta kecepatan tinggi adalah transportasi massal dengan menggunakan rel dengan kecepatan
di atas 200 km/jam (125 mil/jam).
Biasanya kereta kecepatan tinggi berjalan dengan kecepatan antara 250 km/jam (150 mil/jam)
sampai 300 km/jam (180 mil/jam). Meskipun rekor kecepatan dunia untuk kereta beroda
dipecahkan pada tahun 1990 oleh kereta Prancis TGV yang mencapai kecepatan 515 km/jam
(320 mpj), sedangkan kereta maglev eksperimen Jepang telah mencapai kecepatan 581 km/jam.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Kereta kecepatan tinggi vs. mobil atau pesawat
3 Target tujuan untuk kereta kecepatan tinggi
4 Teknologi
5 Strategi pembangunan
6 Lihat pula
[sunting] Sejarah
Jalur rel adalah jenis pertama transportasi masal, dan sampai penemuan mobil di awal abad 20,
memiliki monopoli transportasi di darat. Masa setelah Perang dunia II, peningkatan dalam
bidang mobil, jalan layang, dan pesawat membuat transportasi menjadi lebih praktis. Di Eropa
dan Jepang menekankan pengembangan rel setelah masa perang. Di A.S., pengembangan
ditekankan ke jalan jalur cepat dan bandar udara.
Di Jepang dengan nama Shinkansen, pengembangannya dimulai pada tahun 1956 dan jalur
pertama dibuka pada 1 Oktober 1964 yang menghubungkan Tokyo-Osaka bertepatan dengan
Olimpiade Tokyo. Jalur ini juga menerima sukses secara langsung, dalam waktu 3 tahun dia telah
melayani 100 juta penumpang.
Di Eropa ada 2 negara yaitu Prancis dan Jerman. Di Prancis dengan nama TGV, rencana awal
telah dimulai sejak 1960an, namun menghadapi tantangan sampai jalur pertama dibuka pada 27
September 1981 yang menghubungkan Paris-Lyon. Sedangkan di Jerman dengan nama ICE,
pengembangan dimulai pada tahun 1982 dan jalur pertama dibuka tahun 1991 yang
menghubungkan Hamburg-Frankfurt-Mnchen.
Kereta kecepatan tinggi dikembangkan untuk memenangkan kembali pengguna rel yang telah
menggunakan alat transportasi lain.
Ada batasan dalam pengembangan jalan jalur cepat dan transportasi udara, yaitu kemacetan, atau
batas kapasitas. Bandar udara memiliki kapasitas yang terbatas untuk melayani penumpang pada
jam sibuk, dan juga jalan tol. Kereta kecepatan tinggi, yang memiliki potensi kapasitas yang
besar dalam gerbongnya, menawarkan pembebasan dari kemacetan dalam kedua tranportasi di
atas. Sebelum perang dunia II kereta penumpang konvensional adalah alat transportasi antar-kota
utama. Kereta penumpang kehilangan perannya karena jalur perjalanan yang terbatas.
KRL dari Stasiun Bogor hendak berangkat menuju Jakarta. Gambar tahun 1994
Kereta kecepatan tinggi memilik keuntungan dibandingkan dengan automobil karena dia dapat
bergerak dengan kecepatan jauh lebih tinggi dari mobil dan tidak terhambat oleh kemacetan dan
tidak usah disetir. Untuk jarak yang relatif dekat, sekotar atau kurang dari 650 km (400 mil),
kereta kecepatan tinggi memiliki keuntungan lebih dari pesawat, karena dia tidak membutuhkan
waktu cek masuk yang lama, yang menang atas kecepatan tranportasi udara untuk jarak dekat.
Kereta juga memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan frekuensi yang lebih banyak dari
transportasi udara.
Pasar yang dituju masih berfokus pada pasaran perjalanan bisnis. Namun belakangan ini
perjalanan tamasya mulai berkembang. Di Prancis sudah banyak jalur yang menghubungi pantai
hiburan di Samudra Atlantik dan Laut Tengah, dan juga taman bermain besar. Dan, Jumat sore
merupakan jam puncak bagi kereta TGV (Metzler, 1992). Sistem TGV telah menurunkan harga
untuk perjalanan jarak jauh agar dapat bersaing dengan transportasi udara, dan sebagai hasilnya
kota-kota dengan jarak tempuh 1 jam oleh TGV telah menjadi pilihan penumpang. Efek samping
dari pembukaan jalur kereta ini adalah pengembangan yang cepat daerah pedesaan yang
terisolasi. Belakangan ini, beberapa jalur kereta cepat ini sengaja direncanakan untuk tujuan ini,
contohnya adalah Madrid-Sevilla di Spanyol dan Amsterdam-Groningen di Belanda.
[sunting] Teknologi
Banyak teknologi di belakang kereta kecepatan tinggi merupakan peningkatan dari teknologi
yang sudah ada. Rekor kecepatan 515 km/jam dipegang oleh TGV.
Kereta maglev
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
MagLev adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains yang terjemahan bebasnya adalah
kereta api yang mengambang secara magnetis. Sering juga disebut kereta api magnet.
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada
relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi.
Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh lebih cepat dari
kereta biasa. Beberapa negara yang telah menggunakan kereta api jenis ini adalah Jepang,
Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan relnya, di dunia pada 2005
hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka umum, di Shanghai dan Kota Toyota.
7 Pranala luar
[sunting] Teknologi
Ada tiga jenis teknologi maglev:
Jepang and Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi maglev
menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat oleh
gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear.
Pengangkatan magnetik murni menggunakan elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil
karena teori Earnshaw; Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas dapat menopang maglev
dengan stabil.
Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu utama dalam desain. Medan magnet yang
sangat kuat dibutuhkan untuk mengangkat kereta yang berat.
Efek dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan
penumpang, pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah
namun teknik dan desainnya kompleks.
Maglev Transrapid di Shanghai
Sistem yang lebih baru dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack. Teknik ini memiliki
kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan kendaraan, karena ia
tergantung kepada arus yang diinduksi pada sekumpulan elektromagnetik pasif oleh magnet
permanen. Dalam contoh, magnet permanen berada di gerbong; secara horizontal untuk
menciptakan daya angkat, dan secara vertikal untuk memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel
putar berada di rel. Magnet dan gerbong tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan
gerbong. Inductrack pada awalnya dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk
"flywheel" untuk menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang ini diluruskan
menjadi jalur lurus. Inductrack dikembangkan oleh fisikawan Wiliiam Post di Lawrence
Livermore National Laboratory.
Inductrack menggunakan array Halbach untuk penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan
dari magnet permanen yang menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa penstabilan
elektronik. Array Halback mulanya dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan
partikel. Mereka juga memiliki medan magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial bagi
penumpang.
Sekarang ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev untuk meluncurkan pesawat
ulang alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus mendapatkan peluncuran pesawat ulang alik
maglev mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang membutuhkan pewaktuan pulse
magnet yang rumit (lihat coilgun) atau arus listrik yang sangat cepat, sangat bertenaga (lihat
railgun).
Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan
dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan
medan magnetik di dalam kereta (lihat gambar).
Pada 31 Desember 2000, superkonduktor temperatur tinggi berawak pertama secara sukses diuji
di barat daya Universitas Jiaotong, Chengdu, China. Sistem ini berdasarkan prinsip "bulk"
konduktor temperatur tinggi dapat diangkat atau dilayangkan secara stabil di atas atau di bawah
magnet permanen. Muatannya di atas 530 kg dan jarak pelayangannya lebih dari 20 mm. Sistem
ini menggunakan nitrogen cair, yang sangat murah, untuk mendinginkan superkonduktor.
Pada 11 Agustus 2006 terjadi kebakaran di kereta Transrapid di Shanghai, beberapa saat setelah
meninggalkan terminal di Longyang. Peristiwa kebakaran ini merupakan yang pertama pada
sebuah trayek komersial.
Pada tanggal 22 September 2006 sebuah kereta Transrapid layang menabrak sebuah gerbong
pemeliharaan di Lathen (Emsland, Sachsen Hilir, Jerman). Kecelakaan ini menewaskan 23 jiwa
dan sepuluh orang luka-luka. Kecelakaan Maglev ini merupakan yang pertama di mana ada
korban jiwa.
Jalur rel gigi ialah sistem rel pegunungan dengan rel bergigi khusus yang dinaiki di atas
bantalan rel antara rel yang terbentang. Kereta api dicocokkan dengan 1 roda gigi atau lebih yang
yang bertautan dengan rel para-para ini. Ini memungkinkan lokomotif mengangkat KA melalui
lereng yang curam.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sistem
2 Lokomotif gigi
3 Jalur rel gigi di Indonesia
4 Dalam fiksi
[sunting] Sistem
Berbagai macam sistem jalur rel gigi telah dikembangkan:
Sistem Riggenbach menggunakan rak tangga, membentuk plat baja yang dihubungkan
ruji bulat pada jarak yang beraturan. Sistem Riggenbach merupakan sistem pertama yang
ditemukan, dan menderita masalah di mana rak tertentunya lebih rumit dan mahal untuk
dibangun daripada sistem lain. Terkadang sistem ini dikenal sebagai sistem Marsh, karena
penemuan serempak oleh penemu Amerika, Syvester Marsh, pembangun jalur rel Mount
Washington.
Sistem Abt ditemukan oleh Roman Abt, insinyur lokomotif Swiss yang mengerjakan jalur
yang diperlengkapi dengan sistem Riggenbach, sebagai sistem rak yang diperbaiki. Rak
Abt menonjolkan plat baja yang naik secara vertikal dan sejajar dengan rel, dengan gigi
rak yang dimesinkan ke profil tepat padanya. Ini memakai gigi ujung sayap lokomotif
yang lebih lancar daripada sistem Riggenbach. 2 atau 3 set paralel plat rak Abt
digunakan, dengan sejumlah ujung sayap yang menggerakkan pada lokomotif yang
berhubungan, untuk memastikan bahwa 1 gigi ujung sayap selalu digunakan dengan
aman.
Sistem Strub mirip dengan Abt namun hanya menggunakan 1 baris plat rak yang lebih
lebar. Merupakan sistem rak termudah untuk dibiayai dan telah banyak terkenal.
Sistem Locher menggunakan gigi gir yang dipotong di sisinya daripada di atas rel,
digunakan oleh 2 roda gigi di lokomotif. Sistem ini memungkinkan penggunaan pada
tanjakan daripada sistem lain, yang giginya bisa melompat dari rak. Digunakan di jalur
rel Gunung Pilatus.
Sistem menurun (sebenarnya bukan sistem rak/para-para) menggunakan rel tengah yang
timbul yang dipegang dengan mekanisme pada mesin.
Beberapa sistem rel, dikenal sebagai 'rak dan adhesi', hanya menggunakan jalan bergigi di titik
tertinggi dan di tempat lain berlaku seperti jalur rel biasa. Lainnya hanya rak. Di tipe terakhir,
umumnya roda lokomotif free-wheeling dan meski rupanya tak menyumbang pengendaraan
kereta.
Pada sistem rak dengan kemiringan yang ekstrim, ketel, tempat masinis dan superstruktur umum
lokomotif dimiringkan relatif ke depan ke roda, agar kurang lebih horizontal saat di jalur rel
menanjak. Sering lokomotif itu tak berfungsi di jalur datar, dan begitu jalur keseluruhan,
termasuk bengkel pemeliharaan, harus dibentangkan miring. Inilah salah satu alasan mengapa
jalur rel para-para di antara satu yang mesti dilistrikkan.
Pada jalur rel yang hanya rak (para-para) lokomotif selalu mendorong gerbong untuk alasan
keamanan sejak lokomotif dicocokkan dengan rem yang amat kuat, sering termasuk kaitan atau
kelem yang menarik rel rak dengan keras. Beberapa lokomotif dicocokkan dengan rem otomatis
yang diterapkan jika kecepatannya terlalu tinggi dan tak bisa dikendalikan lagi. Sering tiada
coupler antara lokomotif dan kereta sejak gaya berat akan selalu menekan gerbong terhadap
lokomotif. Eletrikal yang mendapat kekuatan dari kendaraan sering memiliki remrel
elektromagnetik juga.
Dewasa ini jalur rel gigi yang masih tersisa di Indonesia adalah jalur kereta di Sumatera Barat
seperti yang melewati daerah kawasan wisata Lembah Anai. Dahulu, jalur rel Ambarawa-
Bedono merupakan bagian dari jalur rel Kedungjati-Yogyakarta, yang kini sudah tak dipakai lagi.
Di Ambarawa ada museum KA (yang juga berfungsi sebagai stasiun) yang menyimpan loko-loko
antik. Para turis masih bisa bernostalgia jalur Ambarawa-Bedono dengan kereta rel gigi yang
masih beroperasi di sana.
Sejak pertama kereta api dibangun di Indonesia tahun 1867 di Semarang memakai kereta api
uap, pada umumnya dengan lokomotif buatan Inggris dan Belanda.
3 Lihat pula
Kereta Api Pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang (Kemijen-Tanggung yang
berjarak 26 km). Dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka
Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api,
dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Suarabya.
Pada mulanya Depo Lokomotif Uap ada di beberapa stasiun seperti Manggarai Jakarta, Bandung,
Purwokerto, Kutoarjo, Pengok Yogyakarta, Madiun, Gubeng Surabya. Namun sejak Pemerintah
mengimpor lokomotif diesel, maka Madiun telah ditetapkan menjadi depo lokomotif uap.
Sekarang lokasi di Madiun dipakai untuk PT. Industri Kereta Api (PT. Inka).
Indonesia mempunyai museum kereta uap yang beroperasi di pegunungan dengan bantuan rel
bergigi, hal ini masih dapat dilihat pada museum kereta api di Ambarawa.
Pada tahun 1955 Indonesia mengimpor lokomotif uap yang terakhir adalah dari pabrik Krupp
Jerman, yaitu model D. Lokomotif ini sangat kuat dan dipakai di berbagai kebutuhan untuk
penumpang, barang maupun batu bara. Setelah beroperasi 40 tahun, maka berakhirlah pada tahun
1995 pengoperasian lokomotif uap ini. Bagi para penggemar kereta api uap dapat melihat di
museum kereta api di seluruh dunia, dan di Indonesia dapat dilihat di Taman Mini atau Museum
Kereta Api di Ambarawa.
Pada tahun 1941 Alco Locomotive Work di Amerika membuat 25 lokomotif uap yang super
besar dan bertenaga hebat, konon lokomotif ini yang terbesar yang pernah ada di dunia. Lok ini
dioperasikan oleh Union Pacific Amerika Serikat dalam mengarungi medan yang berat
berpegunungan.
Pada tahun 1930 Union Pacific mempunyai pengalaman harus melakukan pertolongan pada jalur
Ogden ke Wasatch (Amerika Serikat), di mana rangkaian kereta adalah seberat 3.600 ton dan
dengan elevasi 1,14%. Oleh sebab itu Union Pacific menghendaki lokomotif yang super kuat.
Big Boy dapat menarik rangkaian 3.600 ton, traksi 270,000 kg, sehingga diputuskan dengan
konfigurasi 4-8-8-4, dan kecepatan 120 km/jam, serta tekanan uap 300 psi.
Konon data terakhir tercatat bahwa Big Boy telah mengarungi rata-rata 1.000.000 mile
perjalanan, yang terbesar adalah lok 4006 dengan posisi 1,064,625 mile, sedangkan yang terkecil
adalah lok 4024 dengan posisi 811.956 mile. Kode 40 artinya buatan tahun 40-an, dua angka
terakhir adalah nomor urut.
[sunting] Challenger:
Union Pacific pernah pula memiliki 105 lok Challenger, yang dibuat pada tahun 1936 hingga
1943, dengan panjang 30 mt dan berat 500.000 kg, dan susunan roda 4-6-6-4, jadi lebih kecil dari
Bog Boy. Lok ini terutama untuk barang, namun juga untuk penumpang pada jalur pegunungan
di wilayah California dan Oregon.
[sunting] Northern:
Lok ini mempunyai susunan roda 4-8-4, dioperasikan oleh Union Pacific sebanyak 45, dibuat
pada tahun 1937 hingga 1944. Kecepatannya adalah 150 km/jam. Lok ini untuk penumpang dan
barang.
Sepeda gunung.
Sepeda dilengkapi lampu depan, dengan berbagai tas dan alat penyimpanan.
Sepeda adalah alat transportasi yang sederhana, tanpa motor sehingga di Indonesia dikenal
sebagai kereta angin. Dari bangun sepeda inilah yang akhirnya dibuat sepeda motor[rujukan?].
[sunting] Sejarah
Rancangan sepeda Drais, 1817.
Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis.
Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda
dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang
merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada
yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudah mengenal
engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai
salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi
roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang
butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih
mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron
sebagai dandy horse.
Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan "mesin"
khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip
pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan
pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita
dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu
populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di
Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan
momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun
tak lagi berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang
bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-
juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa
sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor,
sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Kini, sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga buat balita, sepeda mini,
"sepeda kumbang", hingga sepeda tandem buat dikendarai bersama. Bahkan olahraga balap
sepeda mengenal sedikitnya tiga macam perangkat lomba. Yakni "sepeda jalan raya" untuk
jalanan mulus yang memiliki sampai 16 kombinasi gir yang berbeda, "sepeda track" dengan
hanya 1 gigi serta "sepeda gunung" yang memiliki 24 gigi.
Becak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia "kereta kuda") adalah suatu moda transportasi beroda tiga
yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah
dua orang penumpang dan seorang pengemudi.
Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dapat mengganggu lalu lintas karena
kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan mobil maupun sepeda motor. Selain itu, ada
yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang kurang
modern.
Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta.
Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu
ialah bahwa becak adalah "eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj
dan Kancil.
Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia,
Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata
saja.
[sunting] Modernisasi becak
Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor
dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi
seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih
mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada didepan ruang penumpang.
Bajaj
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bajaj (dilafalkan "ba-jai") merupakan kendaraan beroda tiga yang banyak digunakan di Jakarta.
[sunting] Sejarah
Bajaj diketahui berasal dari India. Nama bajaj sendiri sebenarnya merupakan merek salah satu
perusahaan otomotif di India, Bajaj Auto. Bajaj menjadi lebih dikenal lagi setelah adanya Bajaj
Bajuri, serial komedi yang bercerita tentang seorang supir bajaj. Belakangan, karena diketahui
sebagai sumber polusi, bajaj di Jakarta akan segera diganti dengan kendaraan mini lainnya,
Kancil.
[sunting] Fisik
Bajaj beroda tiga, satu di depan dan dua di belakang. Untuk di Jakarta, warna bajaj adalah
seragam, yaitu oranye. Di pintu depan bajaj, biasanya tertulis daerah operasi bajaj, yang biasanya
terbatas pada satu kotamadya saja.
Kapasitas penumpang bajaj adalah dua, atau ditambah satu anak kecil, yang semuanya akan
duduk di belakang supir bajaj. Suara bajaj sangatlah memekakkan telinga. Namun, karena
fisiknya yang relatif kecil, bajaj dapat diandalkan untuk menerobos kemacetan ibu kota.
Bemo
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bemo yang sudah dialih fungsikan menjadi kereta hiburan anak (Bogor,2007)
Belakangan kehadiran bemo dimaksudkan untuk menggantikan becak. Namun rencana ini tidak
berhasil karena kehadiran bemo tidak didukung oleh rencana yang matang. Bemo tidak hanya
hadir di Jakarta, melainkan juga di kota-kota lain seperti di Bogor, Bandung, Surabaya, Malang,
Padang, Denpasar, dll. karena kendaraan ini sangat praktis dan mampu menjangkau jalan-jalan
yang sempit, dan dapat melaju jauh lebih cepat daripada becak.
Bemo yang mulanya beroperasi seperti taksi, belakangan dibatasi daerah operasinya di rute-rute
tertentu saja, dan akhirnya disingkirkan ke rute-rute kurus yang tak disentuh oleh bus kota. Di
Jakarta, bemo mulai disingkirkan pada 1971, disusul oleh Surabaya dan Malang pada tahun yang
sama. Pada 1979, Pemerintah Daerah Surakarta mengambil langkah yang sama.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Beradu lutut
2 Menantikan lonceng kematian?
2.1 Bemo di Jakarta
3 Nama bemo
4 Lihat pula
5 Pranala luar
Saat ini bemo sudah banyak dihapuskan dari program angkutan kota karena dianggap sudah
terlalu tua, tidak aman lagi dan asapnya menyebabkan polusi. Namun di berbagai tempat bemo
masih mampu bertahan dan sulit dihapuskan.
Helicak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Helicak adalah kendaraan angkutan masyarakat yang banyak ditemukan di Jakarta pada tahun
1970-an. Nama helicak berasal dari gabungan kata helikopter dan becak, karena bentuknya
memang mirip dengan helikopter dan becak.
Helicak pertama kali diluncurkan pada 24 Maret 1971. Mesin dan bodi utama kendaraan ini
adalah skuter Lambretta yang didatangkan dari Italia. Kendaraan ini pertama kali dicetuskan di
masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin sebagai pengganti becak yang dianggap tidak
manusiawi.
Seperti halnya becak, pengemudi helicak duduk di belakang, sementara penumpangnya duduk di
depan dalam sebuah kabin dengan kerangka besi dan dinding dari serat kaca sehingga terlindung
dari panas, hujan ataupun debu, sementara pengemudinya tidak. Sebagian orang menilai
kendaraan ini tidak aman bagi penumpang, karena bila terjadi tabrakan, si penumpanglah yang
pertama kali akan merasakan akibatnya.
Umur helicak ternyata tidak panjang. Kebijakan pemerintah DKI Jakarta dalam menyediakan
angkutan rakyat yang tidak konsisten menyebabkan helicak yang jumlahnya 400 buah pada saat
pertama kali diluncurkan, tidak dikembangkan lebih lanjut. Akibatnya helicak pelan-pelan
menghilang dari jalan-jalan di ibukota.
Delman
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Delman di Solo
Delman adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga atau empat yang tidak
menggunakan mesin tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya. Variasi alat transportasi
yang menggunakan kuda antara lain adalah Kereta Perang, Kereta Kencana dan Kereta kuda.
Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya, yaitu Charles Theodore Deeleman, seorang
litografer dan insinyur di masa Hindia Belanda.[1] Orang Belanda sendiri menyebut kendaraan ini
dengan nama dos--dos (punggung pada punggung, arti harfiah bahasa Perancis), yaitu sejenis
kereta yang posisi duduk penumpangnya saling memunggungi. Istilah dos--dos ini kemudian
oleh penduduk pribumi Batavia disingkat lagi menjadi 'sado'
Jalan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ada usul agar artikel atau bagian ini digabungkan dengan artikel
Jalan raya. (diskusikan)
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pembangunan jalan
2 Perekonomian jalan
3 Sejarah Pembangunan Jalan
3.1 Jalan Mesopotamia-Mesir
3.2 Jalan di Eropa dan China
3.3 Jalan Romawi
3.4 Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa
4 Sejarah Teknik Membangun Jalan
5 Sistem jaringan jalan
5.1 Sistem jaringan jalan primer
5.2 Sistem jaringan jalan sekunder
6 Bagian jalan
6.1 Ruang manfaat jalan
6.2 Ruang milik jalan
6.3 Ruang pengawasan jalan
7 Lihat pula
[sunting] Pembangunan jalan
Jalan di Jepang
Pada dasarnya pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi
pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan
jembatan dan terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan
penebasan hutan). Pelbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan.
Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan
tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan
satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan
aspal ataupun semen.
Pengaliran/ drainase air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam
pembangunan jalan. Air yang berkumpul di permukaan jalan setelah hujan tidak hanya
membahayakan pengguna jalan, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan. Karena
itu permukaan jalan sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang
berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke
selokan.
Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di
permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar
seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan. Fungsinya adalah untuk menandakan batas
lintasan.
Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berlaku di Machap sebenarnya tidak hanya bergantung
kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah hubungan pihak pemilik restoran
dengan supir bus. Untuk menarik lebih banyak supir bus datang ke mari bersama penumpangnya,
pemilik restoran berusaha menarik hati supir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis
kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi langsung perusahaan bus
tersebut agar memilih suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.
Salah satu sumber mengatakan bahwa jalan muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa
jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa
itu. Letaknya diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.
Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan
raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut
berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu,
disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut
Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.
Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany
hingga Laut Baltik.
Di Asia timur, bangsa China membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang
bila digabung mencapai 3200 km.
"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal mengenai jalan-jalan
Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru karena bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di
puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang
dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga
Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta
Peutinger.
[sunting] Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa
Manfaat yang diperoleh dari jalan ini adalah sebagai jalan pertahanan militer. Selain itu dari segi
ekonomi guna menunjang tanam paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman
Priangan semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal
sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang,
Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Selain itu, dengan adanya jalan ini perjalanan darat
Surabaya-Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini
sangat bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas
pos.
Di kepulauan Malta ada bagian jalan yang ditatah agar kendaraan tidak meluncur turun.
Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen
dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan aspal sudah
dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di Mahenjo Daro, Pakistan,
terdapat penampung air berbahan batu bata bertambalkan aspal.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama
berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang
kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava
yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut
termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir abad XVIII atau awal abad
XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.
Seorang skotlandia bernama Thomas Telford (1757 - 1834) membuat rancangan jalan raya, di
mana batu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan
pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat
padat karya karena harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik
dengan konstruksi Telford, tetapi tidak praktis memakan waktu.
Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi
jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu lahir berkat semangat membuat
banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan
ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar tidak perlu disusun
satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.
Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan
aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di
Champ-Elysess, Paris, Perancis.
Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Meski lebih kuat,
jalan tersebut mudah retak karena perubahan cuaca. Berbeda dengan aspal yang bersipat lebih
plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang
lebih tahan air.
Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia
University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan
maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan
Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.
Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan
memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan
perdesaan.
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan
menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai
berikut:
menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat
kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan; dan
menghubungkan antarpusat kegiatan nasional.
Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota
dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang
menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder
kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.
Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.
Ruang manfaat jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan
kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh departemen yang berwenang.
Ruang manfaat jalan hanya diperuntukkan bagi median, pengerasan jalan, jalur pemisah, bahu
jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong,
perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya.
Trotoar hanya diperuntukkan bagi lalu lintas pejalan kaki, walau pada prakteknya banyak
digunakan untuk keperluan lain semisal parkir atau tempat berjualan.
Ruang milik jalan terdiri dari ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar ruang
manfaat jalan. Ruang milik jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar,
kedalaman, dan tinggi tertentu. Ruang milik jalan diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan,
pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas di masa akan datang serta kebutuhan ruangan
untuk pengamanan jalan.
Sejalur tanah tertentu dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai
lansekap jalan.
Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang
penggunaannya ada di bawah pengawasan penyelenggara jalan. Ruang pengawasan jalan
diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan serta
pengamanan fungsi jalan.
Ruang pengawasan jalan merupakan ruang sepanjang jalan di luar ruang milik jalan yang
dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu.
Dalam hal ruang milik jalan tidak cukup luas, lebar ruang pengawasan jalan ditentukan dari tepi
badan jalan paling sedikit dengan ukuran sebagai berikut:
Rel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rangkaian rumit rel kereta api, biasanya ditemukan di dekat stasiun besar
Rel digunankan untuk jalur kereta api. Rel memandu kereta api tanpa memerlukan kendali
(setir). Dimana Rel terdiri dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang pada landas batu
sebagai dasar landasan. Rel-rel itu direkatkan pada ranjang landas menggunakan paku rel, sekrup
bebat, atau klip (seperti klip Pandrol).
Jenis pengikat yang digunakan bergantung kepada jenis landas yang digunakan. Pancang
digunakan pada ranjang landas kayu, sedangkan klip lebih digunakan untuk ranjang landas beton
atau semen.
Rel kereta api dilihat lebih dekat
Biasanya, plat dasar (atau plat sambung, walaupun plat sambung juga merupakan palang yang
digunakan untuk menyambung rel) digunakan di antara rel dan ranjang landas kayu untuk
mengagih-agihkan beban rel pada kawasan ranjang landas yang lebih besar. Kekadangnya,
pancang ditukul ke dalam plat dasar untuk memasang rel dengan kukuh, sedangkan pada masa
yang lain, plat-plat dasar dipancang atau diskru pada ranjang landas, dan rel-rel tersebut
kemudian diklipkan pada plat dasar.
Rel keluli berupaya membawa beban yang lebih berat, berbanding dengan bahan-bahan yang
lain. Ranjang-ranjang landas mengagih-agihkan beban daripada rel ke atas tanah, dan juga
bertindak untuk menetapkan rel-rel pada jarak (dipanggil tolok) yang tetap.
Rel biasanya dipasang di atas dasar serpihan batu kasar yang dikenali sebagai balast. Balast
menggabungkan ciri-ciri kebingkasan, dan setakat kelenturan, serta penyaliran yang baik. Rel
keluli juga boleh dipasang pada papak beton (landasan papak). Untuk menyeberangi jembatan,
landasan kereta api seringnya dipasang pada kayu-kayu rasuk bujur atau galang-galang keluli
rasuk bujur.
Perincian tambahan mengenai landasan yang digunakan untuk operasi-operasi trem dan Sistem
Transit Aliran Ringan, berbanding dengan landasan berat, boleh didapati di rel trem.
Stasiun kereta api adalah tempat di mana para penumpang dapat naik-turun dalam memakai
sarana transportasi kereta api. Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga dengan halte kereta
api yang memiliki fungsi nyaris sama dengan stasiun kereta api.
Stasiun kereta api umumnya terdiri atas tempat penjualan tiket, peron atau ruang tunggu, ruang
kepala stasiun, dan ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya, seperti
sinyal, wesel (alat pemindah jalur), telepon, telegraf, dan lain sebagainya. Stasiun besar biasanya
diberi perlengkapan yang lebih banyak daripada stasiun kecil untuk menunjang kenyamanan
penumpang maupun calon penumpang kereta api, seperti ruang tunggu, restoran, toilet, mushalla,
area parkir, sarana keamanan (polisi khusus kereta api), sarana komunikasi, depo lokomotif, dan
sarana pengisian bahan bakar. Pada papan nama stasiun yang dibangun pada zaman Belanda,
umumnya dilengkapi dengan ukuran ketinggian rata-rata wilayah itu dari permukaan laut,
misalnya Stasiun Bandung di bawahnya ada tulisan plus-minus 709 meter.
Pada umumnya, stasiun kecil memiliki tiga jalur rel kereta api yang menyatu pada ujung-
ujungnya. Penyatuan jalur-jalur tersebut diatur dengan alat pemindah jalur yang dikendalikan
dari ruang PPKA. Selain sebagai tempat pemberhentian kereta api, stasiun juga berfungsi bila
terjadi persimpangan antar kereta api sementara jalur lainnya digunakan untuk keperluan
cadangan dan langsir. Pada stasiun besar, umumnya memiliki lebih dari 4 jalur yang juga
berguna untuk keperluan langsir. Pada halte umumnya tidak diberi jalur tambahan serta
percabangan. Pada masa lalu, setiap stasiun memiliki pompa dan tangki air serta jembatan putar
yang dibutuhkan pada masa kereta api masih ditarik oleh lokomotif uap.
Karena keberadaan stasiun kereta api umumnya bersamaan dengan keberadaan sarana kereta api
di Indonesia yang dibangun pada masa zaman Belanda, maka kebanyakan stasiun kereta api
merupakan bangunan lama yang dibangun pada masa itu. Sebagian direstorasi dan diperluas,
sedangkan sebagian yang lain ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Kebanyakan kota
besar, kota kabupaten, dan bahkan kecamatan di Jawa dihubungkan dengan jalur kereta api
sehingga di kota-kota tersebut selalu dilengkapi dengan stasiun kereta api.