Anda di halaman 1dari 24

Pertemuan 12

PERSIMPANGAN

Nadra Mutiara Sari, S.Pd., M.Eng


CAPAIAN PEMBELAJARAN

Kode Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)


L1 Mahasiswa mampu mendeskripsikan bentuk-bentuk simpang
(M20)

L2 Mahasiswa mampu menjelaskan pergerakan arus lalulintas di


persimpangan (M21)

L3 Mahasiswa mampu menjelas factor-faktor yag


mempengaruhikapasitas persimpangan (M22)

L4 Mahasiswa mampu menmenjelaaskan jenis pengendalian


simpang(M23)

L5 Mahasiswa mampu menganalisa data hasil survey persimpangan


(M24)
PENGERTIAN PERSIMPANGAN

• Persimpangan adalah seluruh daerah dimana dua atau lebih ruas


jalan bertemu, bersilang, atau saling memotong yang fungsinya
melakukan perubahan arah arus lalulintas.

Suatu survey persimpangan jalan dimaksudkan untuk:


a). mengetahui persoalan lalulintas
b). untuk merencanakan :
• pembuatan traffic light, rambu ( bila belum ada)
• menyelidiki lama siklus optimum (kurun waktu hijau) pada
traffic light
• arus jenuh, gerak belok, waktu tunda (delay), titik konflikjumlah
kendaraan yang menunggu serta panjang jalan yang
dibutuhkan
1. Persimpangan tidak sebidang

merupakan persimpangan dimana dua ruas jalan


atau lebih saling bertemu tidak dalam satu bidang
tetapi salah satu ruas berada diatas atau dibawah
ruas jalan yang lain.

Jalan layang ( fly over)


Jalan bawah tanah /terowongan (tunnel)
Gambar persimpangan tak sebidang
2. Persimpangan sebidang
Merupakan pertemuan antara dua buah ruas jalan ,seperti jalan raya
dengan jalan raya.
TITIK KONFLIK

Titik yang merupakan tempat terjadinya benturan antara


kendaraan dengan kendaraan serta benturan antara kendaraan
dengan pejalan kaki pada suatu persimpangan.
Jumlah dari potensi titik-titik konflik pada simpang tergantung
kepada :
  ▪ jumlah kaki simpang
▪ Jumlah lajur dari setiap kaki simpang
▪ jumlah arah pergerakakan
▪ jumlah pengaturan simpang
Bentuk Pergerakan/ Manuver kendaraan
berdasarkan konflik dapat diuraikan, yaitu

1. Bergabung /merging,
Dimana dua arus dari arah yang
berbeda bergabung menuju saru arah.
2. Berpisah /diverging,
Yaitu dimana satu arus berpisah
menjadi dua arus atau lebih.
3. Berpotongan/ crossing, dimana dua arus
berpotongan langsung.

a. Tegak lurus
b. Bersilangan /weaving,
dimana dua arus saling bersilangan,
Jumlah konflik yang terjadi pada simpang
empat
BENTUK PENGENDALIAN PERSIMPANGAN

Persimpangan Kecil

Persimpangan prioritas

Persimpangan Bundaran Lalu


Lampu Lalu Lintas Lintas

Persimpangan
Tidak Sebidang

Penentu Cara Pengandalian Persimpangan


1. Persimpangan Sederhana/kecil
Bila arus masih rendah dan kecepatan lalu
lintas rendah dapat diterapkan, dimana kendaraan
yang datang dari kiri mendapat perioritas lebih
dulu.

2. Persimpangan Perioritas
Bila persimpangan arus dijalan utama (mayor)
bersimpangan dengan jalan kecil (minor) maka
kendaraan yang berada di jalan utama
mendapat hak terlebih dahulu
3. LAMPU LALU LINTAS

Bila arus sudah semakin tinggi, atau dua


jalan dengan tingkatan yang sama bertemu
maka digunakan lampu lalu lintas.
Isyarat lampu yang digunakan ditetapkan
berdasarkan ketentuan internasional Vienna
Convention on Road Signs and Signals tahun
1968 , dimana isyarat lampu merah berarti
berhenti, isyarat lampu kuning berarti bersiap
untuk berhenti atau jalan, sedang isyarat
lampu hijau berarti berjalan.
Warna merah

Warna kuning

Warna hijau
4. Bundaran Lalu Lintas
adalah suatu persimpangan di mana lalu lintas searah mengelilingi
suatu pulau jalan yang bundar dipertengahan persimpangan. Bundaran
lalu lintas mempunyai kapasitas sama seperti persimpangan yang
dikendalikan dengan lampu lalu lintas.
Tata cara berlalu lintas di jalan
Menurut Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009

1. Pada persimpangan jalan yang dilengkapi Alat


Pemberi Isyarat Lalu Lintas, pengemudi dilarang
langsung belok kiri, kecuali ditentukan lain oleh
Rambu Lalu Lintas.
2. Jika persimpangan dilengkapi dengan alat
pengendali lalu lintas yang berbentuk bundaran,
pengemudi harus memberi hak utama kepada
kendaraan lain yang datang dari arah kanan.
3. Pada persimpangan sebidang yang tidak dikendalikan dengan
alat pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi wajib memberikan hak
utama kepada:

a. Kendaraan yang datang dari arah depan atau dari arah


cabang persimpangan yang lain jika hal itu dinyatakan
dengan rambu lalu lintas atau marka jalan;
b. Kendaraan dari jalan utama jika pengemudi datang dari
persimpangan yang lebih kecil
c. Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan
sebelah kiri jika cabang persimpangan 4 (empat) atau lebih
dan sama besar;
d. Kendaraan yang datang dari arah cabang sebelah kiri di
persimpangan 3 (tiga) yang tidak tegak lurus;
e. Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan yang
lurus pada persimpangan 3 (tiga) tegak lurus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai