Anda di halaman 1dari 21

Pergerakan Lalu Lintas

5145
PERTEMUAN 9
Ruas jalan adalah
bagian atau penggal jalan diantara dua simpul/persimpangan sebidang
atau tidak sebidang baik yang dilengkapi dengan alat pemberi isyarat
lalu lintasa atau tidak.

Persimpangan adalah
simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau lebih ruas jalan
bertemu, disini arus lalu lintas mengalami konflik.
4 jenis dasar dari gerakan kendaraan, yaitu:
- berpencar (diverging)
- bergabung (merging)
- bersilangan (crossing)
- menjalin (weaving)
Jenis simpang:
- Simpang tak bersinyal (unsignalised intersection)
- Simpang bersinyal (signalised intersection)
- Bundaran (roundabout) – bagian jalinan
- Simpang susun (interchange)
Simpang tak bersinyal (unsignalised intersection)

- Untuk volume lalu lintas yang rendah


- Aturan General Priority Rule, di mana kendaraan yang lebih dulu berada pada
simpang mempunyai hak jalan lebih dahulu, daripada kendaraan yang akan
memasuki simpang tersebut.
- Di Indonesia, pada kondisi simpang dengan kelas ruas jalan (kaki simpang) yang
sama, semestinya prioritas diberikan bagi kendaraan yang datang dari sebelah
kiri. Namun demikian dalam kenyataannya, aturan ini tidak berjalan karena
ketidaktahuan aturan ataupun karena budaya berlalu lintas yang masih kurang.
- Kondisi pertemuan jalan mayor dan jalan minor, prioritas memberi hak yang lebih
kepada suatu jalan utama atau volume lalu lintas lebih banyak. Bentuk operasi ini
dilakukan pada simpang yang mempunyai volume/arus lalu lintas yang lebih
rendah, yaitu pada pendekat dipasang tanda stop atau yield.
- Pengaturan simpang juga dapat dilakukan dengan memberikan kanalisasi yang
bisa berupa marka ataupun pulau-pulau lalu lintas sehingga arah pergerakan
kendaraan dapat dipertegas. Pulau-pulau lalu lintas juga bisa dipakai sebagai
tempat perlindungan bagi pejalan kaki.
Gambar. Pergerakan Kendaraan pada Simpang Tak Bersinyal
Simpang bersinyal (signalised intersection)

- Pada simpang dengan menggunakan sinyal, arus kendaraan memasuki simpang


secara bergantian yang diatur dengan menggunakan lampu lalu lintas.
- Arus lalu lintas yang melaluinya cukup tinggi, sehingga penggunaan simpang tak
bersinyal sudah tidak memadai lagi. Lampu lalu lintas mempunyai fungsi utama
sebagai pengatur hak jalan bagi pergerakan lalu lintas termasuk pejalan kaki.
- Pengaturan arus lalu lintas di persimpangan digunakan traffic control signal, yang
terdiri dari tiga buah warna, yaitu hijau, kuning, dan merah. Dari ketiga warna
sinyal ini, sinyal hijau mengisyaratkan bahwa kendaraan boleh berjalan selama
waktu tersebut, sinyal kuning mengisyaratkan agar pengemudi berhati-hati dan
bersiap untuk berhenti, dan sinyal merah mengisyaratkan agar kendaraan
berhenti. Urutan warna sinyal di Indonesia yaitu merah – hijau – kuning – merah,
di mana urutan tersebut mengikuti urutan warna sinyal yang berlaku di Amerika,
sedangkan di Inggris urutan warna sinyalnya adalah merah – merah + kuning –
hijau – kuning – merah.
Pada pengaturan dengan dua fase di simpang empat, jumlah titik konflik mengalami
pengurangan – dibandingkan dengan pengaturan simpang tak bersinyal –
sebagaimana gambar berikut (Tamin 2008):

Gambar. Pergerakan Kendaraan pada Simpang Tak Bersinyal


Gambar. Pergerakan Kendaraan pada Simpang Bersinyal dengna Dua Fase
Lampu lalu lintas lebih disukai apabila:
 Arus lebih tinggi pada beberapa lengan dibandingkan yang lain
 Ruang terbatas dan biaya ‘mahal’
 Coordinated area traffic control bisa dimanfaatkan

Gambar. Tundaan pada Simpang Bersinyal (A) dan tak Bersinyal (B)
Bundaran (roundabout) – bagian jalinan

- Bundaran adalah alternatif lain pengganti lampu lalu lintas. Bundaran lebih
disukai apabila:
 Arus pada tiap lengan relatif seimbang
 Terdapat volume yang tinggi untuk lalu lintas membelok ke kanan
 Jika persimpangan mempunyai lebih dari 4 lengan

- Bundaran dapat meningkatkan pemilihan kontrol dan menghasilkan antrian yang


lebih kecil pada periode jam tidak sibuk dibandingkan dengan lampu lalu lintas.
Gambar. Contoh Bundaran
Bundaran dapat dipadukan dengan sinyal

Bundaran bersinyal, pengaturan sinyal berlawanan dengan arah jarum jam


Simpang susun (interchange)

- Persilangan seringkali merupakan bottle neck (bagian yang mempunyai


kapasitas terkecil), sehingga kapasitas suatu jaringan jalan sering
ditentukan oleh kapasitas persilangannya.
- Pada arus lalu lintas yang sangat tinggi, persilangan dibuat tidak
sebidang (simpang susun) guna meningkatkan kapasitasnya. Bentuk
yang paling banyak dipakai adalah bentuk semanggi.
Gambar. Simpang Susun Bentuk T dan Y
Gambar. Simpang Susun Bentuk Semanggi
Gambar. Simpang Susun Bentuk Diamond
Tipe Simpang Berdasarkan Jumlah Lajur
dan Median
Tabel. Simpang dengan Tiga Lengan
Tabel. Simpang dengan Empat Lengan
Pemilihan Tipe Simpang

- Perbandingan analisa biaya siklus hidup ( juta Rp/


smp) dan arus lalu lintas total 1 tahun (smp/jam),
maka penentuan tipe simpang dapat dilakukan
sebagaimana gambar berikut.

- Pemilihan tipe simpang dipilih yang memiliki biaya


siklus hidup minimum.
Grafik pemilihan jenis tipe simpang berdasarkan biaya siklus hidup

Anda mungkin juga menyukai