Anda di halaman 1dari 9

Nama : Akmal Sampoiniet

Nim : 203142774429
Asal Sekolah : SMKN 1 Meulaboh

NOTULEN FORUM DISKUSI : PERILAKU KONSUMEN

GROUB : B
Tema Diskusi : Kegiatan Belajar 3

Moderator : Akmal Sampoinet


Notulen : Marselus
Anggota :
1. Yustliani Tamba
2. Aminatun
3. Endang Nila Kesumawati
4. Ferida Eka Pratiwi Mulya Handayani

Jumlah : 6 orang

 
Diskusi KB 3
oleh Dr. Titis Shinta Dewi, SP., MM - Jumat, 09 September 2020, 10:52

Tanggapan dari kami kelompok B Diskusi KB 3

Kelompok B
oleh Dr. Titis Shinta Dhewi , S.P, M.M. - Rabu, 9 September 2020, 09:09
 
Kegiatan Belajar 3:
Apabila Bapak/Ibu menjadi seorang Manager Pemasaran, maka produk yang seperti apa yang
akan Bapak/Ibu produksi yang didalamnya terdapat nilai-nilai lintas budaya yang bisa
diterima masyarakat manapun?

Re: Kelompok B
oleh AMINATUN ,SE - Rabu, 9 September 2020, 15:14
 
Kita tahu  dengan adanya Perbedaan apapun dalam sikap dan perilaku setiap negara  dapat
merupakan hal yang penting sekali dalam menentukan kepuasan dan mungkin memberikan
peluang  Perbedaan budaya tersebut akan membuat berbagai peluang pasar yang akan
menguntungkan para pemasar internasional maupun para konsumen yang menjadi sasaran
mereka. Menurut Mowen & Minor (2002) yang menggambarkan perbedaan kebudayaan
asing yang mempengaruhi bisnis internasional ada Tujuh faktor kebudayaan dalam bisnis
internasional antara lain: bahasa, nilai, politik, teknologi dan bahan kebudayaan, organisasi
sosial, pendidikan, dan kagamaan selain iitu juga adanya Adaptasi budaya (cultural
adaptation) mengacu pada penentuan kebijaksanaan bisnis yang sesuai dengan ciri khas
budaya suatu masyarakat seperti :  
1) Produk dapat dipasarkan ke luar negeri, dengan dimodifikasi hingga cocok dengan iklim,
spesifikasi elektronik, preferensi warna, dan minat luar negeri, atau produk itu dirancang
ulang sama sekali agak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2) Tingkah laku institusi meliputi adaptasi organisasi dan interaksi-interaksi bisnis untuk
mencocokkan dengan perspektif negara setempat. Misalnya: perusahaan AS di Spanyol
mengizinkan para pekerjanya untuk istirahat siang.
 3) Adaptasi tanggapan individu terhadap situasi negara-negara setempat harus benar-benar
bebas dari SRC (berdasarkan kriteria sendiri/ self-reference criterion). Adaptasi seperti ini
dituntut dalam segala hal arti waktu, tingkah laku sosial, interaksi dalam keluarga, dan lain-
lain.
Jadi bagi pemasar produk  berpedoman pada yang  diatas baik itu produk  UKM maupun
produk elektronik  ,dan lain – lain.
Contoh : produk makanan untuk  kesehatan  seperti JAMU.
Produk JAMU di modifikasi  stikernya dengan bahasa sesuai dengan sasaran pasar 
,keamanan produk, kualitas produk, harga produk , kemasan produk di sesuaikan juga dengan
sasaran pasar. 

 
Re: Kelompok B
oleh ENDANG NILA KESUMAWATI wati - Rabu, 9 September 2020, 17:08
 
Jamu tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang sudah digunakan secara turun
menurun. Indonesia memiliki keunggulan dalam hal pengembangan jamu dengan 9.600 jenis
tanaman obat yang dapat digunakan sebagai bahan dasar jamu. Selain itu, pemerintah juga
sudah menggolongkan tanaman obat yang merupakan bahan baku pembuatan jamu ke dalam
sepuluh komoditas potensial untuk dikembangkan. Dari sisi perekonomian, industri jamu
telah berkontribusi sangat besar bagi pendapatan nasional, peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan penyediaan lapangan kerja. Bahan baku yang hampir sekitar 99% yang
digunakan merupakan produk dalam negeri dinilai mampu membawa multiplier effect yang
cukup signifikan dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia mulai dari sektor hulu
(pertanian) hingga sektor hilir yang meliputi perindustrian dan perdagangan. Dalam aktivitas
ekonominya, pasar industri jamu Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan
dengan nilai penjualan mencapai Rp 6 triliun, telah menciptakan tiga juta lapangan kerja,
KADIN dalam visi 2030 dan Road Map Industri Nasional merekomendasikan jamu sebagai
klaster industri unggulan penggerak pencipta lapangan kerja dan penurun angka kemiskinan
dan atas dasar kearifan lokal dan potensi yang dimiliki produk Jamu, Kementerian
Koordinator Bidang Ekonomi telah mencanangkan gerakan “Jamu Brand Indonesia” sebagai
bagian dari kegiatan menyatukan merek jamu dalam satu payung Brand Indonesia.
Sebagai seorang manager pemasaran saya akan mewujudkan Jamu Brand Indonesia yang
Modern adalah salah satu sasaran yang harus dicapai dalam rangka menggapai visi Jamu
Indonesia Maju 2020 yaitu mewujudkan jamu brand Indonesia yang modern. Hal ini karena
pada saat ini ternyata banyak dari masyarakat non konsumen memandang bahwa jamu adalah
produk yang ketinggalan zaman. Hasil kajian menemukan bahwa sekitar 46% responden
konsumen menyebutkan hal ini.Saya akan merevolusi terhadap produk jamu Indonesia agar
tetap modern dalam arti mengikuti perkembangan kebutuhan dan keinginan masyarakat dan
melakukan inovasi pengembangan produk jamu dan pengembangan metode produksi
sehingga dapat memproduksi jamu yang sesuai dengan keinginan potensi pasar, seperti
bentuk cair, pil maupun kapsul. Dan melakukan pengembangan rasa jamu agar lebih enak
dan diterima oleh para potensi penggunanya. Misalnya saja, dengan menyertakan rasa sari
buah dalam produk dan membuat kemasan jamu lebih menarik dan memberikan label
produk, kejelasan dosis dan aturan pakai, serta cara kerja bahan aktif jamu dan efek samping.
dengan mencantumkan kejelasan komposisi,Saya yakin prospek penjualan produk jamu
tradisional dimasa pandemic Covid-19 akan lebih baik disebabkan  Badan POM ( BPOM)
mengatakan obat tradisional  dapat memelihara daya tahan tubuh yaitu jamu dan obat herbal 
"Untuk obat tradisional yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh adalah
kategori fitofarmaka. Karena sudah memenuhi bukti empiris, in vitro di laboratorium, ini
vivo atau pengujian pada hewan, dan uji klinis pada manusia,
Berikut beberapa saran BPOM dalam memilih obat herbal untuk membantu memelihara daya
tahan tubuh.yaitu :
1.     Herba Sambiloto
2.     Herba Meniran
3.     Temulawak
4.     Kunyit
5.     Jahe merah
6.     Sere
7.     Kencur

 
Re: Kelompok B
oleh AMINATUN ,SE - Rabu, 9 September 2020, 21:45
 
Menambahkan tanggapan dari  Ibu Endang . 
karena Jamu pemasarannya sudah lintas budaya . maka selaku manager pemasaran harus
memastikan produk yang dipasarkan lintas budaya mengetahui legalitasnya perusahaannya ,
SNI produknya, serta menager pemasaran perlu juga menyesuaikan dengan perkembangan 
saat ini dalam memasarkan produk  seperti pasar online  dengan istilah marketplace.
perubahan prilaku konsumen era digital ini mengharuskan manager pemasaranan melakukan
pemasaran melalui teknologi digital. 
 
Re: Kelompok B
oleh MARSELUS, S.E. - Rabu, 9 September 2020, 23:22
 
Menambahkan tanggapan ibu Aminatun
Sering kali budaya dilupakan ketika sebuah perusahaan berekspansi ke pasar yang lebih luas.
Perusahaan cenderung arogan dan yakin bahwa produk atau servis yang mereka tawarkan
akan diterima oleh konsumen di tempat lain.
Mempertimbangkan budaya lokal sebagai strategi ekspansi pemasaran bukanlah hal yang
baru. Bahkan, di sekolah-sekolah bisnis, hal ini terus didengungkan. Namun kenyataannya,
adaptasi dengan budaya setempat merupakan hal yang sering dilupakan. Manager di
perusahaan nasional lebih condong fokus menghasilkan produk dengan mutu terbaik,
manajemen yang efisien, dan sistem distribusi yang luas.
Pada akhirnya, menghargai budaya lokal menjadi kunci sukses bagi perusahaan. Arogansi
sering kali membuat adaptasi ke budaya lokal sebagai bagian dari strategi pemasaran
terlupakan. Bagi perusahaan yang akan memperluas pemasaran, mungkin teori “go global
think locally” perlu untuk dipertimbangkan.

 
Re: Kelompok B
oleh FERIDA EKA PRATIWI MULYA HANDAYANI , S.E. - Kamis, 10 September 2020, 00:10
 
Jika kita berbicara mengenai produk-produk yang mengandung nilai lntas budaya,
sebenarnya hampir semua produk bisa mengandung nilai lintas budatya, dari mulai Food
product, fashion product, craft produt, healthy product, traditional product, dan moderen
product. Product memiliki  nilai lintas budaya jika di pasarkan sesuai dengan latar belakang
budaya dari wilayah atau terget pasar perusahan kita. Sebagai contoh produk ayam goreng
waralaba KFC yang berasal dari Kentucky, Amerika Serikat adalah salah satu produk
makanan siap saji yang sangat di gemari oleh masyarakat seluruh INdonesia bahakan dunia.
Perusahaan ini di negara asalnya  menjual ayam goreng tepung dengan rasa yang sangat gurih
dan di sertai dengan makanan dan minuman  pendamping laiannya untuk memanjakan lidah
konsumennya. Dari negara asalnya produk ini dijual Tidak dengan menyertakan nasi, karena
memenag budaya orang Amerika mereka tidak mengkonsumsi nasi, dan di beberapa negara
asia lainnya produk ini tidak menyertakan nasi, misalnya di Korea. Oleh karenanya banyak
sekali turis sing dari amerika, eropa dan negara asia lainnya yang merasa heran karena Kfc di
Indionesia dijual Include nasi. hal ini terjadi karena budaya orang Indonesia yang makanan
pokonya adalah nasi dan merasa belum makan kalao belum menyantap nasi.
jika saya seorang manajer dan harus memasarkan produk agar bisa di konsumsi atau
digunakan oleh orang dengan latar belakang budaya apapun, maka saya lebih prefer untuk
memproduksi atau memasarkan produk kerajinan berupa peralatan rumah tangga dari bahan
baku tanaman yang ada di Indonesia, diantaranya  kerajinan berbahan eceng gondok, produk
olahan rotan, serta kerajinan berbahan bambu. Mengapa saya memilih produk peralatan
rumah tangga? Sebenarnya produk kerajinan asal Indonesia sudah sejak lama sangat di
gemari konsumen dunia bahkan beberapa produk sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri di
perdagangan  dunia, tidak jarang pemasok Indonesia tidak bisa  memenuhi pesanan karena
keterbatasan bahan baku, jadi bukan hal asing lagi bagi orang luar negeri tentang kerajinan
khas Indonesia. di tambah beberapa tahun belakangan kehidupan kita tidak  lepas dari
pengaruh media sosial dan tayangan-tayangan video Youtube. Belakangan ini banyak sekali
Influencer-influencer dari negara asia yang membuat Chanel Youtube yang menggambarkan
kehidupan pedesaan yang serba natural, dimana mereka hidup jauh dari hiruk pikuk kota
besar,  di dalam video nya mereka memperlihatkan  gaya hidup yang sederhana khas
pedesaan. Kebanyakan para Youtuber ini menampilkan ketrampilan mereka dalam hal
memasak makanan khas negaranya, dan yang menjadi sorotan adalah peralatan memasak
hampir semuanya menggunakan peralatan yang berbahan natural dari kayu, tanah,
bambu,dll.  Dari tayangan tersebut sangat banyak sekali para viewer yang merasa antusias
menonton karena peralatan yang digunkan untuk memasak jarang sekali menggunakan
perlatan berbahan plastik, dan mereka sangat antusias untuk mengikuti gaya hidup sang
influencer tersebut. 
Oleh karenanya saya berfikir baahwa produk-produk kerajinan berbahan natural kedepannya
akan tetap mempunyai kans dan pasar yang luas di mancanegar, berdasarkan antusiasme
tersebut kami akan memaksimalkan produk dari segi kualitas, desain yang unik dan tetap
fungsional, terjaganya ketrsediaan produk berdasarkan order, promosi dan penjualan dengan
memanfaatkan marketplace. 

 
Re: Kelompok B
oleh YUSTLIANI TAMBA - Kamis, 10 September 2020, 00:47
 
Apabila diantara kelompok kami menjadi seorang manajer pemasaran maka produk yang
akan kami produksi adalah Produk jamu yang didalamnya terdapat nilai-nilai yang bisa
diterima oleh masyarakat manapun yaitu Nilai budaya yang memberikan dampak lebih pada
perilaku konsumen dimana dalam hal ini dimasukkan kedalam tiga kategori umum: orientasi
nilai-lainnya, Merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan
kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek
pemasaran. Sebagai contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan
melihat kearah lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon
keuntungan pada seruan promosi untuk “menjadi seorang individual”, dan begitu juga pada
budaya yang individualistic. Sifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk
individual/kolektif, kaum muda/tua, meluas/batas keluarga, maskulin/feminim,
persaingan/kerjasama, dan perbedaan/keseragaman. Nilai Budaya dimasukkan dalam 3
kategori umum:
1.       Nilai Orientasi – Lainnya
yang merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan
kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek
pemasaran
2.       Nilai Orientasi – Lingkungan
yakni menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi, teknis, dan lingkungan fisik nya.
3.       Nilai Orientasi – Diri
yakni merefleksikan tujuan dan pendekatan pada hidup dimana anggota individu dari
masyarakat menemukan apa yang diinginkan.

 
Re: Kelompok B
oleh AMINATUN ,SE - Kamis, 10 September 2020, 12:01
 
Menanggapi apa yang sudah Ibu Ferida tanggapi topik diskusi ;  produk apa pun bisa di
pasarkan lintas budaya , tapi juga memperhatikan faktor - faktor yang menentukan tingkat
keterlibatan konsumennya  seperti : 
1. Pengalaman sebelumnya, biasanya konsumen untuk memutuskan untuk membeli produk 
karena sudah terbiasa  dan produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya
2. Minat, konsumen hanya akan memilih produk tersebut secara alamiah. 
3. Resiko atas konsekuensi negatif , kaitannya dengan resiko keuangan, resiko sosial, resiko
psikologis.
4. Keadaan , keadaan konsumen dalam keputusan pembelian dapat mengubah keputusan
keterlibatan rendah menjadi keterlibatan tinggi .5. Visibilitas sosial, keterlibatan konsumen
seiring dengan visibilitas sosial terhadap suatu produk. 
 
Re: Kelompok B
oleh AKMAL SAMPOINIET - Jumat, 11 September 2020, 01:12
 
Perubahan nilai kultural atau budaya menciptakan peluang pemasaran baru. Contohnya
peningkatan gaya hidup telah mendorong banyak restoran menambahkan menu sehat bagi
orang yang ingin menjadi lebih sehat. Iklan telah menjadi metode yang paling tepat untuk
mengalihkan makna budaya dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedalam produk.
Pada dasarnya pengiklanan harus memutuskan makna budaya apa yang mereka inginkan
supaya dimiliki oleh produk lalu menciptakan iklan yang menyampaikan makna budaya
tersebut, seringkali dengan menggunakan simbol untuk mewakili makna budaya yang
diinginkan.
Oleh karena itu para pelaku pemasaran harus faham mengenai strategi pemasaran khususnya
marketing mix dalam memformulasikan strategi pemasar yang paling cocok dengan target
market pasar  yang sangat dinamis, sehingga adanya kesesuaian antara strategi pemasaran
dan budaya setempat akan berdampak pada kelanggengan bisnis dan keberhasilan
memasarkan produk yang dilakukan oleh para menejer pemasaran.

Jika saya seorang manajer pemasaran dan harus memasarkan produk agar bisa di konsumsi
atau digunakan oleh orang dengan latar belakang budaya apapun,  maka saya lebih memilih
untuk memproduksi dan memasarkan produk  minuman dan makanan herbal karena selain
memiliki banyak manfaat bagi tubuh juga cukup banyak diminati oleh berbagai kalangan
masyarakat.
Hal ini pun bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat. Bisnis makanan dan minuman
herbal memang bisa dikatakan menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. Semakin
tingginya peminat minuman herbal membuat bisnis minuman herbal makin diperhitungkan.
 
Re: Kelompok B
oleh FERIDA EKA PRATIWI MULYA HANDAYANI , S.E. - Jumat, 11 September 2020, 10:33
 
seperti yang kitahu produk jamu ini banyak jenisnya, jika memang kita mau membuat produk
dan memperluas pangsa pasar hingga ke luar negeri karena berkaitan dengan lintas budaya,
produk jamu seperti apayang sebaiknya kita produksi?dan negara mana yang akan menjadi
target pemasaran produkjamu kita?
 
Re: Kelompok B
oleh FERIDA EKA PRATIWI MULYA HANDAYANI , S.E. - Jumat, 11 September 2020, 10:37
 
betul sekali apa yang ibu sampaikan. kenapa saya memilih produk peralatan rumah tangga
berbahan dasar natural lebih kepada saat ini sudah banyak sekali gaung tentang "back to
nature", :"go green" dll, apalagi ditambah kondisi saat ini berkitan dengan kesehatan karena
berkembangnya virus, bakteri, dll, maka manusia di tuntut untuk lebih Wise dalam
menggunakan produk serta mempertimbagkan resiko apa yang akan di hadapi dalam
menggunakan produk tersebut.
Dokumentasi Web Meeting

Anda mungkin juga menyukai