2. Pengukuran Budaya
Pemasar dapat menggunakan berbagai prosedur untuk mengukur kandungan budaya yaitu
melalui analisis kandungan budaya, penelitian etnografis dan pengukuran nilai. Pendekatan yang
umum dipakai adalah dengan penelitian konsumen melalui wawancara, survei, telepon bahkan
fokus group). Analisis kandungan budaya dapat dilakukan dengan mengamati obyek material
yang ada dalam kelompok sosial, misalnya komik yang beredar di kalangan anak-anak sering
berisi tentang nilai-nilai persahabatan, nilai agama, bahkan ini dapat diamati selama periode
waktu tertentu, seperti perubahan peran wanita yang bekerja dalam puluhan tahun terakhir
sehingga iklan dapat disentuhkan dengan keberadaan mereka. Pengukuran nilai cenderung
dilakukan secara langsung untuk melihat nilai dominan, dengan alat penilaian tertentu seperti
rangking nilai yang dominan dan menggunakan metode statistik tertentu.
Beberapa perubahan pemasaran yang dapat mempengaruhi kebudayaan, seperti :
1) Tekanan pada kualitas
2) Peranan wanita yang berubah
3) Perubahan kehidupan keluarga
4) Sikap yang berubah terhadap kerja dan kesenangan
5) Waktu senggang yang meningkat
6) Pembelian secara impulsive