PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pekerjaan Preservasi Jalan merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Pembina
jalan dalam rangka memelihara serta meningkatkan prasarana transportasi Nasional.
Pekerjaan Preservasi Jalan tersebut dalm pelaksanaanya dapat menimbulkan gangguan
kepada lalu lintas angkutan dan pejalan kaki berupa kecelakaan serta kemacetan lalu
lintas. Guna mencegah kedua gangguan tersebut, Pembina jalan berkewajiban untuk
menjamin keselamatan untuk pengguna jalan dan pekerja serta menjamin kelancaran lalu
lintas dengan cara menerapkan peraturan lalu lintas bersifat sementara pada saat
pekerjaan preservasi jalan sedang dilaksanakan.
2. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Rencana manajemen keselamatan lalu lintas ini dimaksudkan sebagai pedoman
teknis bagi pengguna jalan dan pelksanaan pekerjaan untuk pengaturan lalu lintas
selama pekerjaan Preservasi Jalan Kalabahi – Taramana dan Juction – Lapter Mali.
B. Tujuan
Tujuan pengaturan lalu lintas selama pekerjaan jalan adalah menjamin
keselamatan bagi pemakai jalan dan pekerja akibat lalu lintas disekitae daerah
pekerjaan Pekerjaan Jalan Kalabahi – Taramana dan Juction – Lapter Mali selama
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
3. Ruang Lingkup
Manual pengaturan lalu lintas adalah meliputi perambuan sementara (Peringatan,
Larangan, Perintah, dan atau Petunjuk) yang antara lain mencakup pengunaan jenis
rambu, ukuran/design, Teknik penempatan, serta pembuatan tata letak perambuaan.
Pekerjaan pemeliharan jalan yang dimaksudnkan dalam manual ini mencakup pekerjaan
pemeliharaan jalan termasuk pekerjaan jalan dan pekerjaan pemasangan utilitas jalan.
4. Pengertian
a. Pekerjaan Preservasi Jalan Kalabahi – Taramana dan Juction – Lapter Mali adalah
Janis pekerjaan yang berkaitan dengan segala bentuk pemeliharaan jalan dan utilitas
jalan.
b. Rambu-rambu lalu lintas di jalan yang selanjutnya disebut rambu lalu lintas adalah
salah satu dari perlengkapan jalan, antara lain : lambing, huruf, angka, kalimat
dan/atau perpaduan antaranya sebagai peringatan, larangan, perintah, petunjuk bagi
pemakai jalan (SK Menteri Perhubungan Tahun 1993 No. 11 Pasal 1 Ayat 1).
c. Rambu peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan
bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan (SK Menteri
Perhubungan Tahun 1993 No. 11 Pasal 1 Ayat 2).
d. Rambu larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang
dilarang dilakukan oleh pemakai jalan (SK Menteri Perhubungan Tahun 1993 No. 11
Pasal 1 Ayat 3).
e. Rambu perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib
dilakukan oleh pemakai jalan (SK Menteri Perhubungan Tahun 1993 No. 11 Pasal 1
Ayat 4).
f. Rambu petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk
mengenai jurusan, jalan, situasi kota, tempat, pengaturan, fasilitas, dan lain-lain bagi
pemakai jalan (SK Menteri Perhubungan Tahun 1993 No. 11 Pasal 1 Ayat 5).
g. Papan tambahan adalah yang dipasang di bawah daun rambu yang memberikan
penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu (SK Menteri Perhubungan Tahun 1993 No.
11 Pasal 1 Ayat 6).
h. Rambu sementara adalah rambu lalu lintas yang tidak dipasang secara tetap dan
digunakan dalam keadaan dan kegiatan tertentu (SK Menteri Perhubungan Tahun
1993 No. 11 Pasal 11 Ayat 1).
i. Brikade adalah alat pengaman yang berguna sebagai penutup arus-arus lalu lintas
pada waktu pekerjaan jalan sedang berlangsung.
j. Kerucut lalu lintas adalah salah satu pembatas arus lalu lintas.
k. Tanda lampu lalu lintas adalah tanda yang berguna untuk memberi informasi kepada
pengemudi sehingga mengerti kapan dan di mana harus menghentikan serta
menjalankan kendaraannya.
l. Jalur adalah bagian pada lajur lalu lintas yang ditempuh oleh kendaraan bermotor
( beroda 4 atau lebih) dalam satu jurusan.
m. Lajur adalah bagian dari jalur lalu lintas yang ditempuh oleh kendaraan bermotor
( beroda empat atau lebih) dalam satu jurusan.
n. Kecepatan rencana (VR) adalah kecepatan maksimum yang aman dan dapat
dipertahankan di sepanjang bagian tertentu pada jalan raya tersebut jika kondisi yang
beragam tersebut menguntungkan dan terjaga oleh keistimewaan perencanaan jalan.
o. Jarak pandang henti (Jh) adalah jarak pandang ke depan untuk berhenti dengan aman
bagi pengemudi yang cukup Mahir dan waspada dalam kendaraan biasa.
BAB II
KETENTUAN
1. Pertimbangan Keselamatan
Dalam rangka menerapkan perambuan sementara di lokasi pekerjaan jalan, maka pada
prinsipnya mengacu kepada aspek keselamatan, baik untuk pengguna jalan ( termasuk
pejalan kaki) maupun pekerja.
Pertimbangan pengaturan lalu lintas melalui penempatan perempuan berdasar pada: ada
a. Kecepatan rencana, dan
b. Kapasitas jalan.
2. Alat Pengatur dan Pengamanan Lalu Lintas
Alat pengatur dan pengamanan lalu-lintas yang digunakan ( lampiran B) untuk
perempuan dalam pengaturan lalu lintas pada lokasi pekerjaan jalan antara lain:
a. Rambut tidak tetap,
b. Papan tambahan,
c. Kerucut lalu lintas,
d. Brigade.
e. Lampu kedip dan lampu penerangan sementara, dan
f. Bendera
3. Rambu Tidak Tetap
a. Desain Rambu
Secara garis besar desain rambu tidak tetap dapat dikelompokkan atas rambu
peringatan, larangan, perintah, petunjuk dan papan tambahan.
Bentuknya adalah sebagai berikut:
a) Rambu tidak tetap berupa peringatan berbentuk empat persegi panjang,
b) Rambu tidak tetap berupa larangan berbentuk lingkaran,
c) Rambu tidak tetap berupa perintah berbentuk bujur sangkar ( belah ketupat),
d) Rambu tidak tetap berupa petunjuk berbentuk empat persegi panjang.
b. Jenis dan Ukuran Rambu
Jenis dan ukuran rambu yang digunakan dalam perambuan sementara untuk
pengaturan lalu lintas pada lokasi pekerjaan antara lain ditunjukkan pada lampiran.
c. Persyaratan dan Pesan Rambu
1. Persyaratan Rambu
Persyaratan rambu tidak tetap dalam penggunaannya antara lain: harus dalam
kondisi baik, mudah dipindahkan, mudah diangkut, tidak mudah rusak dan
berfungsi pada waktu siang dan malam hari.
2. Pesan Rambu
Rambu-rambu yang dipasang antara lain harus menarik perhatian, mudah terlihat
dan dibaca oleh pengemudi, mudah dimengerti dan efektif, pada waktu siang dan
malam hari.
4. Papan Tambahan
Papan tambahan yang ditetapkan di bawah rambu memiliki bentuk empat persegi panjang
seperti ditunjukkan pada lampiran B. 1.13.
5. Kerucut lalu lintas
Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan lampiran B. 1.14.
6. Barikade.
Ukuran dan bentuknya disesuaikan dengan lampiran b.1. 15.
7. Lampu Kedip/Penerang
Contoh kedip dan lampu penerang bersifat sementara ditunjukkan pada lampiran b.1.16a
dan b.1.16b.
8. Bendera
Bendera digunakan untuk membantu pengaturan lalu lintas pada siang hari, yang
berfungsi memberi isyarat kepada pengemudi agar berhati-hati di lokasi pekerjaan.
desain dan ukurannya ditunjukkan pada lampiran B.1.17.
9. Penempatan Rambu dan Alat Pengaman Lalu Lintas
A. Rambu
1. Jarak penempatan rambu pertama ke awal taper
Penempatan rambu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah dilihat oleh
pengemudi dari jarak yang cukup aman dan dapat memberikan waktu yang cukup
bagi pengemudi untuk mengatur kecepatan atau menghentikan kendaraannya.
jarak minimum rambu pertama ke awal taper sebelum lokasi pekerjaan didasarkan
atas jarak pandang henti minimum, dimana hal ini bergantung kepada tabel di
bawah ini.
1. Sistem Perambuan
A. Pekerjaan Pinggir Jalan
Tata letak penempatan rambu seperti ditunjukkan pada lampiran b. 1 titik 2. dan
lampiran B.2.2. merupakan salah satu contoh pengaturan lalu lintas untuk pekerjaan
di pinggir jalan.
Rambu harus ditempatkan pada awal dan ujung lokasi pekerjaan dengan urutan
sebagai berikut:
a) Tempatkan rambu orang sedang berjalan sesuai dengan tabel 2 sebelum
awal lokasi pekerjaan.
b) Tempatkan rambu akhir pekerjaan sesuai dengan tabel 2 sebelum akhir
ujung lokasi pekerjaan.
B. Menutup Lajur
Tata letak penempatan rambu serta perlengkapan pengaman lainnya untuk pekerjaan
jalan yang membutuhkan penutup sebagian lajur ditunjukkan seperti pada lampiran
B.2. 3, dan lampiran B.2.4.1
1. Tempatkan rambu orang sedang bekerja sesuai dengan tabel 2 sebelum awal
lokasi pekerjaan
2. Tempatkan rambu kecepatan sesuai dengan tabel 2 setelah rambu pertama
3. Tempatkan rambu Jalan menyempit setelah rambu kecepatan sesuai dengan tabel
2
4. Rambu orang sedang bekerja di tempatkan pada awal taper
5. Rambu panah ke kiri/Kanan ditempatkan pada titik awal lokasi pekerjaan
6. Penghalang ditempatkan pada setiap ujung awal dan akhir lokasi pekerjaan
7. Rambu panah ke kiri dan ke kanan ditempatkan di dekat brikade
8. Tempatkan kerucut lalu lintas sepanjang paper dan sepanjang lokasi pekerjaan
sesuai dengan tabel 3
9. Rambu akhir pekerjaan ditempatkan pada ujung paper setelah lokasi pekerjaan
10. Rambu akhir pekerjaan ditempatkan pada ujung taper setelah lokasi pekerjaan.
pada akhir lokasi pekerjaan jalan rambu-rambu tersebut ditempatkan dengan
urutan yang berlawanan
C. Pengalihan Arus
Tata letak perempuan serta alat perlengkapan pengaman lainnya dapat ditunjukkan
seperti pada lampiran B.2.6. dan lampiran B.2. tik7. sedangkan teknik penempatan
perempuannya sesuai dengan butir 3.1.2 dan 3.1.3.
D. Pekerjaan di Tikungan
Tata letak perempuan serta alat perlengkapan pengaman lainnya dapat ditunjukkan
seperti pada lampiran B.2.6. dan lampiran B.2.7. sedangkan teknik penempatan
perempuannya sesuai dengan butir 3. 1.2. dan 3. 1. 3.
E. Pekerjaan di Persimpangan.
Informasi adanya pekerjaan jalan pada persimpangan diberikan pada setiap kaki
persimpangan. penempatan perempuannya disesuaikan dengan butir B. 3.1.2, butir
3.1.3 3.dan butir 3.1.5.
LAMPIRAN B.2.2
Pekerjaan Pada Pinggir Jalan Dengan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Bahu Jalan
LAMPIRAN B.2.3
Pekerjaan Pada Sebagian Lakur Jalan Dengan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Trotoar
LAMPIRAN B.2.4
Pekerjaan Pada Bahu Jalan Dan Sebagian Lajur Jalan Dengan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Badan
Jalan
LAMPIRAN B.25
Pekerjaan Penutup Satu Jalur Jalan
Pekerjaan Di Tengah Jalan (Menutup Satu Jalur Jalan) Pada Ruas Jalan Satu Arah 3 Lajur
LAMPIRAN B.2.7
Pengaturan Lalu Lintas Pada Pekerjaan Di Tengah Jalan (Menutup Satu Lajur Jalan) Pada Ruas
Jalan Dua Jalur 2 Lajur)
LAMPIRAN B.2.8
Pengaturan Lalu Lintas Pada Pekerjaan Di Tengah Jalan (Menutup Satu Lajur Jalan) Pengalihan
Arus Melalui Jalur Darurat
LAMPIRAN B.2.9
Pengaturan Lalu Lintas Pada Pekerjaan Di Tikungan Jalan (Menutup Satu Lajur Jalan)
LAMPIRAN B.2.10
Pekerjaan Di Persimpangan jalan