Anda di halaman 1dari 27

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XIII MAKASSAR

RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS


(RMLL)

PT. MARERAYA MULTIPRATAMA JAYA

PAKET KEGIATAN : PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN BANGKAE


- ENREKANG - BTS. KAB. TATOR
NO. KONTRAK : HK.02.01/PPK.2.3/APBN/01-JLN/XII/2020
TANGGAL KONTRAK : 28 DESEMBER 2020
NILAI KONTRAK : Rp. 11.345.480.292,16
SUMBER DANA : APBN
TAHUN ANGGARAN : 2021

SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II


PPK 2.3 PROVINSI SULAWESI SELATAN
LEMBAR PENGESAHAN

PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN BANGKAE - ENREKANG - BTS. KAB.


TATOR

RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS (RMLL)

PT. MARERAYA MULTIPRATAMA JAYA

ENREKANG, 11 JANUARI 2021

Disetujui, Diperiksa, Penyusun,


Pejabat Pembuat Komitmen 2.3 Konsultan Supervisi Kontraktor Pelaksana
Provinsi Sulawesi Selatan PT. Mareraya Multipratama Jaya

Edwin Christofel Manurung, S.T., M.T. Sadariani, S.T.


Nip. 19701221 200212 1 004 Site Engineer General Superintendent
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI

BAB I.
PERTIMBANGAN KESELAMATAN

BAB II.
ALAT PENGATURAN DAN PENGAMAN LALU LINTAS
2.1 Rambu, Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone), Dan Barikade (Penghalang)

BAB III.
PENEMPATAN RAMBU DAN ALAT PENGAMAN LALU LINTAS
3.1 Rambu
3.2 Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone)
3.3 Barikade (Penghalang)

BAB IV.
PENGATURAN LALU LINTAS PADA LOKASI PEKERJAAN
4.1. Kondisi Zona Pekerjaan 2
4.2. Kondisi Zona Pekerjaan 6

BAB V.
PENGATURAN PEJALAN KAKI
PERTIMBANGAN KESELAMATAN

BAB I
BAB I
PERTIMBANGAN KESELAMATAN

Penerapan terhadap praktik keselamatan jalan pada zona kerja di jalan diperlukan untuk
menjamin keselamatan bagi semua pekerja dan pengguna jalan. Berapapun besaran proyek dan
lamanya pekerjaan, seluruh jenis pekerjaan jalan perlu menerapkan standar keselamatan dan
manajemen lalu lintas yang baik. Ada beberapa pertimbangan keselamatan yang perlu
diperhatikan, antara lain :

1. Seluruh pekerja (termasuk ahli teknik) dalam zona kerja harus memakai jaket keselamatan.
Untuk pekerjaan pada waktu malam, harus dilengkapi dengan jaket reflektif.
2. Jalan harus bersih dari pasir dan kerikil. Jalan perlu disapu (manual atau dengan mesin) secara
rutin, terutama untuk menjamin keselamatan pengendara sepeda motor.

3. Menyingkirkan seluruh objek berbahaya seperti tumpukan material, baja tulangan dan objek
berbahaya lainnya dalam zona rumija. Objek tersebut tidak boleh digunakan sebagai pengarah
atau pengatur lalu lintas pada zona kerja.
4. Tidak diperbolehkan menempatkan alat berat, mesin, kendaraan proyek, kerikil/pasir atau
material lainnya di dalam zona bebas dimana pekerjaan jalan dilakukan.
ALAT PENGATURAN DAN PENGAMANAN LALU LINTAS

BAB II
BAB II
ALAT PENGATURAN DAN PENGAMAN LALU LINTAS

Sebagaimana diatur dalam spesifikasi pekerjaan jalan, pada pelaksanaan pekerjaan


konstruksi di jalan yang ada, seperti pekerjaan pemeliharaan rutin jalan, preservasi jembatan, dan
rutin jembatan, walaupun diharuskan untuk tidak mengganggu kelancaran lalu lintas yang ada,
namun gangguan terhadap kelancaran lalu lintas tersebut sering tidak dapat dihindarkan
sepenuhnya. Walaupun tak terhindarkan, namun upaya-upaya memperkecil gangguan tersebut
harus dilakukan oleh pelaksana proyek dengan cara pengaturan lalu lintas sedemikian rupa
sehingga kelancaran dan keamanan lalu lintas tetap terkendali.
Pengaturan lalu lintas dalam rangka menjaga kelancaran dan keamanan lalu lintas serta
keamanan dan kemudahan penduduk sekitar proyek untuk masuk ke jalan yang ada tersebut
dilakukan dengan menempatkan lampu isyarat, kerucut lalu lintas, tiang penghalang, barikade dan
rambu-rambu sementara (berupa rambu perintah arah, rambu peringatan adanya pekerjaan, tanda
jalan menyempit, tanda untuk berhenti atau berjalan) yang akan menjadi petunjuk bagi pengguna
jalan memasuki daerah kerja.
Pada proyek-proyek penanganan jalan yang padat lalu lintasnya terutama pada jalan-jalan
perkotaan, pengaturan lalu lintas ini harus diperhitungkan dengan cermat sehingga hambatan
terhadap kelancaran lalu lintas dapat ditekan sekecil mungkin. Hal tersebut harus dilakukan dengan
perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan volume dan kepadatan lalu lintas pada jam
sibuk. Apabila diperlukan termasuk penyediaan lajur pengganti sesuai lebar dan jumlah lajur yang
ditutup dengan kondisi permukaan jalan yang sama dengan kondisi permukaan yang
digantikannya.
Pelaksanaan pekerjaan proyek harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pekerjaan
tersebut terlindung dari kerusakan oleh lalu lintas umum maupun oleh konstruksi. Perhatian khusus
harus diberikan terhadap pengaturan lalu lintas pada saat cuaca buruk (misalnya hujan, badai, angin
ribut dsb.), pada saat lalu lintas padat dan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang mudah rusak
(seperti pengaspalan dan pengecoran beton).
Semua jenis peralatan yang digunakan sebagai tanda pengaturan terutama rambu-rambu
lalu lintas harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas. Pengawas
lapangan wajib memastikan bahwa semua pekerja telah mengetahui fungsi masing-masing
peralatan maupun rambu-rambu yang akan dipasang dan cara penggunaannya dalam rangka
menjaga keamanan pengendara kendaraan dan petugas.
2.1. Rambu, Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone), Dan Barikade (Penghalang)
Rambu lalu lintas merupakan alat atau tanda untuk memberikan petunjuk atau pesan kepada
pengguna jalan. Rambu harus tetap dapat berfungsi pada kondisi cuaca gelap atau pada malam hari
(misalnya dengan memasang reflektor). Rambu-rambu yang digunakan untuk pengaturan lalu
lintas adalah:
- Rambu perintah arah;

- Rambu peringatan adanya pekerjaan;


- Rambu tanda adanya penyempitan jalan;
- Rambu tanda untuk berhenti atau jalan.
Kerucut lalu lintas (traffic cone) dipasang untuk pengamanan daerah kerja terhadap
gangguan lalu lintas yang terbuat dari plastik atau kayu dengan warna yang mencolok (jingga).
Barikade yang terbuat dari kayu atau logam dengan warna latar belakang jingga dan bergaris
hitam digunakan untuk menutup jalur lalu lintas untuk tidak dilalui.
PENEMPATAN RAMBU DAN ALAT PENGAMAN LALU LINTAS

BAB III
BAB III
PENEMPATAN RAMBU DAN ALAT PENGAMAN LALU LINTAS

3.1. Rambu
- Jarak Penempatan Rambu Pertama Ke Awal Taper
Penempatan rambu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah dilihat oleh pengemudi
dari jarak yang cukup aman dan dapat memberikan waktu yang cukup bagi pengemudi untuk
mengatur kecepatan atau menghentikan kendaraannya. Jarak minimum rambu pertama ke awal
taper sebelum lokasi pekerjaan didasarkan atas jarak pandang henti minimum.
Tabel 1. Jarak Pandang Henti Minimum

- Jarak Penempatan Rambu Kecepatan


Jarak minimum penempatan rambu kecepatan ke awal taper sebelum lokasi pekerjaan
didasarkan atas jarak henti minimum yang meliputi jarak reaksi (PIEV Distance) dan jarak
pengereman (breaking distance), seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Jarak Henti Minimum
- Urutan Penempatan Rambu
Urutan jenis rambu dan jarak penempatan sebelum mencapai lokasi pekerjaan serta urutan jenis
rambu dan jarak penempatan setelah melewati lokasi pekerjaan dapat ditunjukkan seperti pada
Gambar 1 dan Tabel 3.

Gambar 1. Urutan Penempatan Rambu

Tabel 3. Jarak Relatif Penempatan Rambu (Dalam Satuan Meter) Berdasarkan Jh


3.2. Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone)
Kerucut lalu lintas ditempatkan sebelum lokasi pekerja dan di sepanjang pekerja dan
sesudah lokasi pekerja untuk membatasi daerah kerja yang cukup aman dengan jalur lalu lintas.
Penempatan kerucut lalu lintas ini diatur sedemikian rupa secara berdampingan parallel dengan
arus lalu lintas serta mengikuti bentuk taper sebelum dan sesudah lokasi pekerja.

3.3. Barikade
Barikade ditempatkan pada awal dan ujung daerah kerja masing-masing sejauh 1 km dari
lokasi pekerjaan dimana bagian muka barikade menghadap ke arah datangnya lalu lintas. Bagian
muka barikade ini adalah bagian yang bergaris hitam. Pada lokasi pekerjaan dengan volume
pejalan kaki yang tinggi, barikade ini harus ditempatkan di sepanjang lokasi pekerjaan guna
mengamankan lokasi tersebut agar aktifitas pejalan kaki tidak terganggu.
PENGATURAN LALU LINTAS PADA LOKASI PEKERJAAN

BAB IV
BAB IV
PENGATURAN LALU LINTAS PADA LOKASI PEKERJAAN
Dalam rangka upaya menjamin keselamatan pada lokasi pekerjaan jalan alat pengendali dan
pengaman lalu lintas serta teknik penempatannya harus mempertimbangkan faktor keselamatan
lalu lintas termasuk pejalan kaki. Disamping itu, pengaturan lalu lintas agar lebih efektif juga
harus memperhitungkan kondisi lalu lintas sehingga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Oleh karena itu, perhitungan volume lalu lintas serta kapasitas jalan mutlak diperlukan.
Pengaturan lalu lintas pada lokasi pekerjaan pemeliharaan rutin jalan Paket Preservasi Jalan Dan
Jembatan Bangkae – Enrekang – Bts. Kab. Tator menggunakan 2 model kondisi Zona Pekerjaan
Jalan, yaitu :

4.1. Kondisi Zona Pekerjaan Jalan 2


(Berdasarkan Lampiran 1.18.A Spesifikasi Umum 2018)
Pada kondisi ini, terjadi pengurangan lebar jalan hingga satu lajur jalan yang dapat
digunakan.

4.2. Kondisi Zona Pekerjaan Jalan 6


(Berdasarkan Lampiran 1.18.A Spesifikasi Umum 2018)
Pada kondisi ini, lalu lintas bergerak melintasi pekerjaan jalan yang belum selesai.
Kondisi Zona Pekerjaan Jalan 2
Kondisi Zona Pekerjaan Jalan 6
Daftar Ketentuan Minimum Perlengkapan Jalan Sementara
Kuantitas Minimum
Rambu – Rambu Konstruksi Dan Pengalihan Keterangan *
Kondisi Zona 2 Kondisi Zona 6
Rambu Tetap
- Rambu batas kecepatan 8 8
- Rambu perintah mengikuti lajur - 1
- Rambu pengarah tikungan * * Jumlah kebutuhan rambu min. 3
- Rambu larangan berjalan terus (giveaway) 1 -
- Rambu larangan menyalip kendaraan lain 2 2
- Rambu peringatan jalan licin - 4
- Rambu pengarah tikungan ganda - -
- Rambu APILL - -
Rambu Peringatan Sementara
- Rambu peringatan dengan kata - kata 8 16
- Rambu peringatan pekerjaan di jalan 4 4
- Rambu peringatan lalu lintas dua arah - -
- Water barrier * *
- Traffic cone * * Jumlah kebutuhan disesuaikan
dengan lokasi pekerjaan. Jarak
antar cone maksimum 5 meter
Rambu – Rambu Konstruksi Dan Kuantitas Minimum
Keterangan *
Pengalihan Kondisi Zona 2 Kondisi Zona 6
- Police line * - Disesuaikan dengan luas zona kerja
- Concrete barrier * * Disesuaikan dengan kebutuhan untuk lokasi pekerjaan dengan tepi luar
yang curam atau lalu lintas cepat
- Lampu sementara * * Disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan
- APILL sementara - -
- Marka jalan sementara * * Disesuaikan dengan kondisi pekerjaan

Catatan : Pengawas pekerjaan dapat setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan memerintahkan Penyedia Jasa untuk menambah peralatan yang
dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lumpsum untuk mobilisasi.

Waktu Pengoperasian Penutupan Jalan


Zona Kerja Zona 2 Zona 6
Hari Jam Jam
Minggu sampai kamis 08.00 08.00
Jumat 08.00 08.00
Sabtu 08.00 08.00

Catatan : Pengoperasian yang memerlukan penutupan jalan harus dilaksanakan dalam jam – jam yang disebutkan di atas. Pengoperasian ini
termasuk pemasangan dan pembongkaran rambu lalu lintas sementara dan pengalihan.
Koordinasi Antara Berbagai Kontrak Pekerjaan Sipil
Kontrak Tanggal Kendala Khusus
- Pasangan Batu (CV. Bina Raya, Landa Gassa) 1 Februari 2021 - Daerah rawan longsor
- Marka Jalan (CV. Mutiara Perkasa) Rencana di Bulan Juni 2021 - Lalu lintas kendaraan yang padat

Kejadian Khusus Dan Hari Libur


Kejadian Tanggal Kendala Khusus
- Tidak boleh ada penutupan jalan setelah matahari
- Selama Bulan Ramadhan 13 April 2021 – 12 Mei 2021
terbenam
- Tidak boleh ada penutupan jalan selama hari libur
- Hari Raya Idul Fitri 1441 H 13 Mei 2021 – 14 Mei 2021
lebaran / jalanan harus mantap dan nyaman
PENGATURAN PEJALAN KAKI

BAB V
BAB V
PENGATURAN PEJALAN KAKI

Pejalan kaki yang biasa menggunakan lokasi pekerjaan dalam menjalankan aktifitasnya
harus terhindar dari pengaruh yang diakibatkan oleh aktifitas pekerjaan serta lalu lintas di
sekitarnya. Lalu lintas pejalan kaki ini harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat terpisah dari
aktifitas pekerjaan dan lalu lintas, yaitu dengan cara memberi fasilitas berupa lajur khusus bagi
pejalan kaki. Pengaturan lalu lintas pejalan kaki diatur dengan cara berikut :
- Barikade atau penghalang harus ditempatkan di sepanjang lokasi pekerjaan guna menutup
lokasi pekerjaan tersebut.
- Lebar lajur untuk pejalan kaki berkisar antara 1 – 1,5 meter
- Pada bagian luar dari lajur pejalan kaki yang berdampingan dengan arus lalu lintas harus
ditempatkan kerucut lalu lintas di sepanjang lajur pejalan kaki di lokasi pekerjaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai