BAB 2
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
BANGUNAN PENGAMBILAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan dimengerti
bersama-sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan
tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor. Identitas pekerjaan
seerti peta lokasi, tempat pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana.
Lingkup dan item pekerjaan selengkap akan diuraikan dalam daftar quantity
pekerjaan, sedangkan uraian teknis pekerjaan adalah sebagai berikut.
Semua peralatan kerja yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus sudah
dipersiapkan oleh Kontraktor. Peralatan tersebut harus dalam kondisi baik dan layak
pakai. Jika dalam masa pelaksanaan pekerjaan, peralatan mengalami
kerusakan/tidak bisa dipergunakan, kontraktor harus segera menyiapkan peralatan
pengganti yang baru yang laik pakai. Penempatan material di areal site harus
dikonsultasikan dengan Direksi Tenis, agar tidak mengganggu pekerjaan selama
proses pekerjaan berlangsung. Kontraktor harus sudah menghitung biaya mobilisasi
material sampai ke tempat lokasi pekerjaan sesuai dengan tingkat kesulitannya.
II-1
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
dan mungkin diperlukan setelah bagian-bagian dari pekerjaan tersebut telah selesai
seperti misalnya untuk inspeksi, keamanan, pemasangan, atau untuk alasan-alasan
tertentu yang ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus memompa seluruh air dari tempat kerja dan harus menjaga tempat
kerja tersebut bebas air (kering) selama penggalian, persiapan pembuatan pondasi,
penempatan material timbunan, penuangan beton, atau pekerjaan lain untuk
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung jawab dan
harus memperbaiki atas biaya sendiri segala kerusakan pada pondasi, lereng galian,
struktur atau bagian lain dari pekerjaan karena air, termasuk banjir.
Kontraktor dilarang memindahkan pompa yang telah dipasang tanpa ijin tertulis dari
Direksi.
Kontraktor harus membuat suatu cara untuk memindahkan air dari seluruh area
pondasi dan galian dan mengajukannya kepada Direksi untuk persetujuan paling
tidak seminggu sebelum pelaksanaan lapangan. Jika penggalian harus diperdalam
sampai dibawah muka air tanah , muka air tanah harus diturunkan sesuai kemajuan
pekerjaan galian. Dewatering harus dikerjakan dengan tetap menjamin kestabilan
lereng dan dasar galian.
Kontraktor harus mengendalikan air dari mata air dan dari rembesan sepanjang
galian pondasi embung.
Pada dasar galian zone kedap air mungkin memerlukan sistem dewatering khusus
seperti pipa untuk mengarahkan air dari pondasi ke tempat tampungan air untuk
selanjutnya dipompa keluar area galian.
Bila jalan-jalan dan sarana umum lainya (air, listrik, telepon, dan lain-lain ) yang ada
memotong atau berhubungan dengan tempat pekerjaan, Kontraktor harus
mendapatkan persetujuan secara tertulis dari yang berwenang, terhadap usulan
pekerjaan sementara atau pekerjaan tetap yang akan mempengaruhi pekerjaan
pelayanan umum tersebut.
Bangunan kepentingan umum di atas mungkin tidak terlihat di dalam gambar, tetapi
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk keamanan dan kelangsungan fungsi dari
jalan dan sarana umum tersebut selama pelaksanaan pekerjaan.
II-2
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Apabila dianggap perlu, sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi, penyedia harus
sudah memperhitungkan pembuatan jalan masuk sementara dan/atau jembatan
kerja sementara yang disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan.
Penyedia harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang ada
dengan mengatur trayek kendaraan yang digunakan serta membatasi/membagi
beban muatan.
Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerjaan
penyedia, mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi tanggung
jawab penyedia dan harus segera diperbaiki.
II-3
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
II-4
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
1) Pengaturan dua arah bergantian, jika antrian akibat pergerakan yang ada
terjadi antrian sudah melebihi 50 meter
2) Apabila butir satu dan dua di atas tidak bisa dilaksanakan maka harus
menempuh langkah :
Melakukan kegiatan pekerjaan di luar jam sibuk lalu lintas (malam hari)
3) Pengaturan Lalu lintas harus dipandu dengan tenaga orang (flagman), yang
dilengkapi bendera, baterei dan rompi pengaman.
Melakukan koordinasi dengan instansi yang terkait, seperti POLANTAS dan LLAJ.
2.2.5 Penyediaan K3
II-5
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras
selama mengoperasikan atau memelihara AMP.
Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena liin
atau melindungi dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi
pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.
Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah
tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
Alat pelindung telinga, digunakan untuk melindungi telinga dari kebisingan yang
ditimbulkan dari pengoperasian peralatan kerja.
2.3.1 Umum
Kontraktor harus melaksanakan penggalian dari seluruh jalur pipa sampai kedalaman
yang telah disebutkan didalam gambar, walaupun menjumpai lapisan tanah keras,
batu-batuan ataupun lapisan aspal.
II-6
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Tanah galian yang berlebih akan diangkut dan dibuang ketempat yang lebih rendah
tidak jauh dari tempat tersebut. Material urugan akan diambil dari bekas galian atau
dari galian lain yang ditentukan oleh direksi.
2.3.2 Galian
2.3.2.1 Umum
Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20
cm dan ditimbun di satu tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi.
II-7
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus
diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri. Bila akan dilakukan
pembakaran hasil penebangan, Penyedia harus memberitahukan kepada
penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam
sebelumnya. Penyedia akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah
yang berlaku mengenai pembakaran di tempat terbuka.
Parit akan digali sesuai jalur yang ada pada gambar dengan pilihan prioritas lokasi
urutan sebagai berikut :
II-8
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Dilewati mobil
Bukan jalan 45 cm
Tepian jalan 60 cm
Badan jalan 75 cm
Penggalian parit hanya akan dilakukan bila akan disusul segera dengan pemasangan
pipa dan khusus di daerah dimana lalu-lintas akan terganggu, maka sistem gali dan
pasang langsung akan diterapkan. Pemborong akan terlebih dahulu mengadakan
pengecekan kepada instansi yang berwenang tentang kabel-kabel dan pipa-pipa lain
dibawah tanah, agar segera melaporkannya kepada direksi pelaksanaan dan
meminta petunjuk-petunjuk pelaksanaannya.
e. Pembuangan galian.
II-9
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Pada daerah galian yang mengandung air, Penyedia harus membuat saluran
penampung air, di dasar galian yang meliputi areal galian. Air yang terkumpul
harus dapat dipompa keluar ke tempat yang aman agar tanah dasar galian tetap
kering, oleh karenanya Penyedia wajib mempersiapkan pompa lengkap dengan
perlengkapannya untuk keperluan penyedotan air tersebut.
Pekerjaan galian tanah biasa adalah berupa penggalian pada seluruh jenis tanah
residual (residual soil) dan bukan klasifikasi batuan lapuk ataupun batu. Galian tanah
biasa dapat dilakukan dengan segala jenis peralatan mekanis tanpa memerlukan
proses ripping atau breaking.
Jenis material yang termasuk didalam kategori tanah (common soil) adalah batuan
dengan tingkat pelapukan V dan VI. Jenis material ini diantaranya meliputi semua
residual soil yang umumnya disebut "tanah", tanah liat (clay), lanau (silt), pasir,
kerikil, cobble, deposit alami sirtu dan boulder lepas yang volume butirannya kurang
dari 1 m3.
Pekerjaan galian pada batuan lapuk adalah berupa penggalian pada massa batuan
dengan tingkat pelapukan III dan IV seperti halnya bahan pasir dan batu (sirtu) yang
telah mengalami proses konsolidasi dan sementasi, cadas. Material ini umumnya
tidak dapat digali begitu saja dengan peralatan mekanis tanpa digaruk (ripping)
terlebih dahulu dengan bulldozer sekelas Caterpillar D-7 (21 ton) dilengkapi single
shank ripper, excavator yang setara atau alat sederhana seperti gancu.
2.3.3 Urugan
Tebal dari tiap lapis timbunan maksimal 15 cm dan selama proses pemadatan,
harus dijaga agar kadar air dalam kondisi optimum untuk mendapatkan hasil
pemadatan yang maksimum.
II-10
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Material pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran, tidak
mengandung tanah dan tidak mengandung kimia yang dapat merusak bahan
bangunan lainnya.
Lapisan urugan pasir disirami air dan dipadatkan dengan menggunakan stemper
sampai terbentuk lapisan pasir setebal 10 cm atau sesuai gambar dan harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan sebelum pekerjaan
lanjutan.
A. Bahan-Bahan
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland Cement dari
perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi Standar Nasional
Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain
yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe
semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh
Direksi.
II-11
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Batu kali/belah
Batu yang dipakai harus bermutu baik, kuat, bersih, bersudut (tidak bulat), tidak
retak, tidak porous. Batu kali yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah atau
batu gunung yang keras.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan
kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 standar Nasional
Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari
bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam jumlah berapa saja) yang dapat :
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan
organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta bagian dalam
II-12
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
2.4.2 Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 3
atau 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk masing-masing
pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan
berat pasir dalam kondisi jenuh kering permukaan (saturated surface dry). Apabila
tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka
mortar yang dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m 3
pasangan batu dengan perbandingan 1 : 3 berat sement adalah sekitar 200 kg dan
pasangan batu 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg.
Pasangan batu pada permukaan yang terlihat (exposed) harus menyatukan batu-
batu yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter
persegi. Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian
dalam agar supaya batu pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya. Batu untuk
II-13
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
permukaan harus terpilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya mortar
tidak kurang dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu pada permukaan yang
terlihat harus disiar atau diplester sesuai dengan gambar rencana atau sesuai
dengan pengarahan Direksi.
Mortar untuk siaran berupa campuran 1 PC : 2 pasir lolos saringan No. 8 dengan
permukaan siaran diaci, pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi,
maka siaran yang dimaksud adalah siar timbul.
Mortar plesteran berupa campuran semen dan pasir lolos saringan No. 8 dengan
tebal 2 cm dengan penbedaan macam pekerjaan plester sebagai berikut :
Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi
maka plesteran yang di maksud adalah 1 PC : 4 pasir dengan permukaan diaci.
Sebelum pekerjaan siaran dan plesteran dimulai semua bidang permukaan batu dan
sambungan diantara batu harus dibersihkan dari kotongan dan sisa-sisa mortar
lepas. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan sikat kawat hingga permukaan
mortar menjadi kasar dan setelah itu disiram sampai semua kotoran dan sisa mortar
lepas bersih dari permukaan.
Pembayaran pekerjaan siaran atau plesteran dihitung dalam satuan meter persegi
atau plesteran terkerjakan sesuai dengan gambar.
2.4.4.1 Umum
II-14
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
tanggung jawab Kontraktor seperti ditetapkan di dalam spesifikasi dan gambar atau
sesuai petunjuk Direksi dan bilamana harus dibongkar ataupun diganti juga dengan
biaya dari Kontraktor. Kontraktor tidak berhak menambah pembayaran pada harga
satuan pekerjaan beton pada masalah keterbatasan atau kesulitan pada pengadaan
bahan semen, pasir dan kerikil serta pencampuran beton.
2.4.4.2 Material
Beton harus terdiri atas campuran semen, pasir dan kerikil, air serta bahan
tambahan (admixture) bila diperlukan sesuai kebutuhan.
Semua merk PC yang digunakan harus Portland Cement merk Standard, yang telah
disetujui oleh badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan Portland Cement
klas I-2475 (PBI-1971 NI-2). Seluruh pekerjaan sebaiknya menggunakan satu merk
PC. PC harus disimpan secara baik, dihindarkan dari kelembaban sampai tiba saatnya
untuk dipakai. PC yang telah menggumpal atau membatu tidak boleh digunakan. PC
harus disimpan sedemikian rupa, sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil
contohnya.
Agregat harus sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971, dimana kerikil untuk beton
berukuran 2-3 cm, bersih keras, padat (tidak porous) dan cukup syarat
kekerasannya. Agregat halus (pasir) tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
5% (ditentukan terhadap berat kering), bersih, berbutir tajam dan keras.
C. Campuran Beton
Adukan beton terdiri dari bahan semen, bahan pembantu (admixture) bila
diperlukan, pasir, koral dan air.
II-15
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Di dalam membuat campuran beton, jumlah semen dan agregat akan diukur
menurut berat, kecuali dalam beberapa hal khusus, pengukuran material dengan
volume, akan dipakai untuk bangunanbangunan struktur yang kecil.
Macam campuran beton yang dilaksanakan pada setiap bagian konstruksi akan
dicantumkan pada gambar. Mutu campuran beton harus dihasilkan dari dasar
kebutuhan berikut :
Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan
menggunakan mixer (mesin) kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
Kecuali atas petunjuk atau ijin Direksi, campuran setiap bucket mixer harus
menerus (tidak kurang dari 1,5 menit), setelah semua bahan kecuali semua
pemakaian air dan bahan tambahan ada di dalam mixer. Campuran dengan
tangan (manual) tidak diijinkan. Kenyataan waktu operasi pencampuran harus
ditentukan oleh Direksi setelah dilakukan uji coba.
Semua volume dan berat agregat, semen, dan air harus ditakar dengan seksama.
Bilamana proporsi-proporsi yang disyaratkan tidak dilaksanakan, maka konstruksi
beton yang sudah dicor dapat diperintahkan untuk segera disingkirkan.
II-16
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
kubus beton berumur 7 hari dan 28 hari. Setiap 5 m3 beton yang dicor, maka harus
dibuat satu seri benda uji terdiri dari 2 buah yaitu untuk 7 hari dan 28 hari. Setiap
benda uji harus diberi tanggal pembuatan dan dari bagian mana beton diambil. Jika
digunakan beton ready-mix, maka dari tiap truck dibuat 2 benda uji untuk test 7 hari
dan 28 hari.
Umum
Pencegahan Korosi
Pipa, pipa listrik, angker dan bahan lain yang terbuat dari besi yang ditanam
dalam beton harus dipasang cukup kuat sebelum pelaksanaan pengecoran beton,
kecuali jika ada perintah lain. Jarak antara bahan tersebut dengan setiap bagian
pembesian sekurangkurangnya harus 5 cm. Cara yang dibenarkan untuk
mengikat bahan itu pada kedudukan yang benar adalah dengan kawat atau
mengelas ke besi beton.
Sambungan Beton
Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan erat dengan beton baru, dan
bila perlu juga bidang-bidang akhir dari beton pada siar pelaksanaan, harus
dikasarkan dulu, kemudian bidang-bidang tersebut harus dibersihkan dari segala
II-17
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
kotoran dan benda-benda lepas, setelah itu harus dibasahi dengan air sampai
jenuh. Sesaat sebelum beton yang baru akan dicor semua permukaan
sambungan beton yang horizontal harus dilapisi atau disapu dengan spesi mortal
dengan susunan yang sama seperti yang terdapat dalam betonnya. Lapisan spesi
mortal tersebut harus disebar merata dan harus dikerjakan benar sampai mengisi
ke dalam seluruh liku-liku permukaan beton lama yang tidak rata, sedapat
mungkiin harus dipergunakan sapu kawat untuk menyisipkan lapisan aduk
tersebut ke dalam celah permukaan beton lama.
Persiapan Pengecoran
Penyingkiran Air
Beton tidak boleh dicor sebelum semua genangan air yang memasuki tempat
pengecoran tersebut dikeringkan dengan sebaik-baiknya. Beton tidak boleh dicor
di dalam air tanpa persetujuan. Pelaksana pekerjaan juga tidak dibenarkan
membiarkan air mengalir di atas beton sebelum beton cukup umurnya dan
mencapai pengerasan awal.
Pengadukan beton pada semua mutu beton, harus dilaksanakan dengan mesin
pengaduk, untuk jumlah pengecoran lebih dari 1 m3.
II-18
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Pengadukan di tiap mesin pengaduk harus terus menerus dan waktu pengadukan
tergantung dari kapasitas drum pengadukan, banyaknya adukan yang diaduk,
jenis dan susunan butir dari agregat yang dipakai dan slump dari betonnya, akan
tetapi tidak kurang dari 1,5 menit sesudah bahan termasuk air berada di dalam
molen, selama itu molen harus terus berputar pada kecepatan yang akan
menghasilkan kekentalan adukan.
Kekuatan beton harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI, SNI atau sesuai
dengan campuran yang telah ditentukan.
Beton harus mempunyai ukuran-ukuran dimensi lokasi dan bentuk yang tidak
boleh melampaui toleransi di bawah ini :
Posisi garis as dari penyelesaian bagian struktur pada semua titik ± 0,5 cm posisi
yang seharusnya.
II-19
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Sejak pengecoran dimulai, pekerjaan ini harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai
mencapai siar-siar pelaksanaan yang ditetapkan menurut gambar atau dengan
petunjuk lain.
Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1 (satu) jam
setelah pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton digerakkan terus menerus
secara mekanis. Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka
harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan
pembantu. Beton harus dicor sedekat-dekatnya ke tujuannya yang terakhir untuk
mencegah pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan adukan di dalam cetakan.
Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau ke dalam papan
bekisting yang dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya koral dari adukan
beton karena berulang kali mengenai batang pembesian atau tepi bekisting
ketika adukan beton itu dijatuhkan, beton juga tidak boleh dicor dalam bekisting
sehingga mengakibatkan penimbunan adukan pada permukaan bekisting di atas
beton yang dicor. Dalam hal ini, harus disiapkan corong atau saluran vertikal
untuk pengecoran agar adukan beton dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas
satu sama lain. Bagaimanapun juga tinggi jatuh dari adukan beton tidak boleh
melampaui 1,5 meter di bawah ujung corong.
II-20
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Adukan beton harus dicor merata selama proses pengecoran, setelah dicor pada
tempatnya adukan tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua)
meter arah mendatar. Adukan beton di dalam bekisting harus dicor berupa
lapisan horizontal yang merata tidak boleh
Pada waktu adukan beton dicor ke dalam bekisting atau lubang galian, tempat
tersebut harus telah padat betul dan tetap, tidak ada penurunan lagi. Adukan
beton tersebut harus memasuki semua sudut, melalui celah pembesian, tidak
terjadi sarang koral.
Pelaksana pekerjaan harus menyediakan vibrator atau alat penggetar lain dengan
cadangan yang cukup.
Bagian dalam dinding beton harus digetarkan dengan vibrator (triller) atau alat
lain dan pada waktu yang sama bekistingnya diketuk sampai adukan beton betul-
betul mengisi penuh bekisting tersebut atau lubang galian dan menutupi seluruh
permukaan bekisting.
Lapisan beton berikutnya tidak boleh dicor, bila lapisan sebelumnya tidak
dikerjakan secara seksama.
Dalam hal pemadatan beton dilakukan dengan vibrator, harus diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
II-21
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Harus dijaga agar jarum tidak mengenai cetakan atau bagian beton yang
sudah mulai mengeras. Karena itu jarum tidak boleh dipasang lebih dari 5 cm
dari cetakan atau dari beton yang sudah mengeras. Juga harus diusahakan
agar tulangan tidak terkena oleh jarum, agar tulangan tidak terlepas dari
betonnya dan getaran-getaran tidak merambat ke bagian-bagian lain di mana
betonnya sudah mengeras.
Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum pada
umumnya tidak boleh lebih tebal dari 30 – 50 cm. Berhubung dengan itu,
maka pengecoran bagian-bagian konstruksi yang sangat tebal harus
dilakukan lapis demi lapis, sehingga tiap-tiap lapis dapat dipadatkan dengan
baik.
Jarum penggetar ditarik dari adukan beton apabila adukan mulai nampak
mengkilap sekitar jarum (air semen mulai memisahkan diri dari agregat),
yang pada umumnya tercapai setelah maksimum 30 detik. Penarikan jarum
ini tidak boleh dilakukan terlalu cepat, agar rongga bekas jarum dapat diisi
penuh lagi dengan adukan.
Adukan beton yang baru dicor harus diberi pelindung terhadap panas matahari
secepat mungkin setelah pengecoran dan segera setelah permukaan beton yang
baru sudah cukup mengeras.
Tidak diperbolehkan mengecor selama turun hujan dan beton yang dicor harus
dilindungi dari curahan hujan. Penghentian beton yang baru dicor harus
II-22
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Selama perawatan, bekisting kayu dibiarkan tetap tinggal agar beton tetap basah
untuk mencegah retak pada sambungan beton lama dan baru karena
pengeringan beton yang terlalu cepat.
Semua beton hendaknya selalu dalam keadaan basah selama paling sedikit 7 hari
dengan cara membasahi dengan air.
Penyelesaian permukaan.
Semua permukaan atau permukaan yang dicetak harus dikerjakan secara cermat
sesuai dengan bentuk, garis, kemiringan dan potongan sebagaimana tercantum
dalam gambar atau ditentukan. Permukaan pelat beton merupakan suatu
permukaan yang rapih, licin, merata dan keras. Dilarang menaburkan semen
kering dan pasir di atas permukaan beton untuk menghisap air yang berlebihan.
Pelat lantai dan atas dinding “exposed: harus dirapihkan dengan sendok aduk
dari baja.
II-23
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
L. Siar Pelaksanaan
Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan kira di tengah-
tengah bentang dimana terdapat gaya lintang yang terkecil.
Siar mulai harus dibuat pada lokasi dan dimensi yang tepat seperti pada gambar
rencana.
Semua beton rapat air diberi lapisan water proofing, lapisan water proofing harus
dari bahan yang tidak beracun atau dapat menjadi sebab tercemarnya air.
Pemakaian merk dan jenis water proofing harus dengan persetujuan. Cara
pemasangan dan pengangkeran water stop harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga kedudukan waterstop tetap teguh dan tidak terliput beton pada waktu
pengecoran.
2.4.5 Penulangan
2.4.5.1 Umum
II-24
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Besi beton yang dipakai adalah besi beton polos atau besi beton ulir. Besi beton
polos yang dipakai adalah besi beton dengan tegangan leleh 2.400 kg/cm2 dan
tertera di dalam gambar dengan kode (U.24).
Besi beton ulir (High Strength Steel) yang dipakai adalah besi beton dengan
tegangan leleh 3.200 kg/cm2 dan tertera di dalam gambar dengan kode (U.32). Besi
beton yang tersebut diatas haruslah memenuhi syarat PBI-1971-NI2.
Pelaksana pekerjaan harus bisa membuktikan dan melaporkan bahwa besi beton
yang dipakai termasuk jenis mutu baja yang direncanakan. Jika nanti terdapat
kesalahan/kekeliruan mengenai jenis besi beton yang dipergunakan, maka pelaksana
pekerjaan harus bertanggung jawab atas segalanya dan mengganti semua tulangan
baik yang sudah terpasang maupun yang belum.
Besi beton tidak boleh dibengkokan atau diluruskan sedemikian rupa, sehingga
rusak atau cacat, dan tidak diperbolehkan membengkokan besi beton dengan
cara pemanasan. Pembengkokan dilakukan dengan cara melingkari sebuah pasak
dengan diamter tidak kurang dari 5 kali diamter besi beton, kecuali untuk besi
beton yang lebih besar dari 25 mm, pasak yang digunakan harus tidak kurang
dari 8x diamter besi beton, kecuali bila ditentukan lain.
Semua pembesian harus mempunyai hak pada kedua ujungnya bilamana tidak
ditentukan lain.
Pembersihan
II-25
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Sebelum baja tulangan dipasang, besi beton harus bebas dari sisa logam,
karatan, lemak dan lapisan yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat besi
dan beton.
Pemasangan
Pembesian harus distel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat dengan
kawat beton. Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat.
Beton Dekking
Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka penulangan harus dipasang
dengan tebal untuk beton dekking sebagai berikut:
2.5.1 Umum
- Pipa GI Ø 16”
II-26
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Pipa, perlengkapan pipa dan bangunan pelengkapnya yang akan dipasang harus
disimpan di gudang penyimpanan pipa atau tempat yang aman, terutama untuk
pipa PVC harus terbebas dari sinar matahari.
Sebelum dan sesudah dipasang, pipa-pipa dan perlengkapan pipa, harus dijaga
bersih dan diperiksa lagi atas kerusakan dan retakretak.
Pipa yang akan dipasang diturunkan kedalam parit galian dengan bantuan alat-
alat khusus yang disediakan oleh Kontraktor atau pelaksana pekerjaan.
Semua pipa, alat-alat bantu valve dan perlengkapan lainnya harus dengan hati-
hati diturunkan kedalam parit galian satu persatu dari kerusakan.
Bila terjadi kerusakan pada pipa dan perlengkapannya akibat kelalaian Kontraktor
atau pelaksana pekerjaan, Kontraktor atau pelaksana pekerjaan harus mengganti
pipa-pipa yang rusak atau memperbaiki (bila masih dapat diperbaiki) kembali
seperti semula dengan persetujuan Direksi Proyek.
Semua pipa yang akan dipasang harus bebas dari segala macam jenis kotoran.
Bagian luar dan dalam ujung pipa yang akan dipasang harus dicuci terlebih dahulu
sampai bersih, bebas dari minyak dan gemuk sehingga diperoleh sambungan pipa
yang stabil dan baik.
II-27
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan
segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puing-puing, alat-alat, bekas
pakaian dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan
kelancaran aliran air di dalam pipa.
Setiap pipa yang sudah dimasukkan kedalam parit galian harus langsung
dipasang dan disetel sambungannya dan kemudian diurug dengan bahan-bahan
yang aman atau sesuai gambar, serta dipadatkan dengan sempurna.
Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti, harus
ditutup sehingga kotoran ataupun air buangan tidak masuk kedalam pipa.
Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus
diperiksa dengan teliti sesuai gambar.
Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus kering,
tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih.
Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.
Di sekeliling pipa harus diberi pasir urug sesuai dengan gambar atau bila tidak
dinyatakan lain diberi lapisan pasir urug sedemikian rupa sehingga terdapat pasir
setebal 15 cm di bawah, disamping dan diatas pipa, kecuali untuk pipa-pipa yang
memotong jalan harus diurug segera dengan pasir pasang penuh, dan tanah
II-28
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK DAN METODE PELAKSANAAN
DETAIL DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN BINTANG BANO
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam-jam
kerja, ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah
masuknya kotoran/benda-benda asing/air kotor ke dalam pipa.
Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas
dari minyak/oli/ter/aspal atau bahan-bahan minyak pelumas lainnya.
II-29