PEKERJAAN
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR BALI PENIDA
I. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Kegiatan
Peraturan perundangan yang mendasari Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan
Penyusunan Aknop Embung Di Kab. Karangasem adalah sebagai berikut :
- Undang-Undang RI nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 06/PRT/M/2015
Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 9/PRT/M/2015
Tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 10/PRT/M/2015
Tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan air dan Tata pengairan;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 13/PRT/M/2015
Tentang Penanggulangan Darurat Bencana Akibat Daya Rusak Air;
2. Gambaran Umum
Terkait dengan pengelolaan air baku dalam rangka menunjang ketahanan pangan, maka
program pemerintah selama ini difokuskan pada upaya-upaya antara lain:
Peningkatan sarana prasarana air baku yang sudah dibangun tetapi belum berfungsi
maksimal, terutama pada daerah yang ketersediaan airnya cukup dan sudah siap,
rehabilitasi sarana air baku yang sudah berfungsi, tetapi mengalami kerusakan,
dan diutamakan pada pemukiman warga.
Embung disamping memberikan manfaat yang besar, selain itu menyimpan potensi
bahaya yang cukup besar pula. Hal ini disebabkan apabila terjadi kerusakan bangunan
akan menimbulkan bahaya banjir yang sangat berbahaya bagi pemukiman dan lahan
yang ada dibagian hilirnya. Oleh karena itu program keamanan pada infrastruktur
embung harus diterapkan sejak dini mulai dari proses studi kelayakan, detail desain,
pembangunan konstruksi, operasi dan pemeliharaaan.
Kerawanan embung yang bisa mengakibatkan kerusakan dan kegagalan, penyebabnya
dapat dikelompokkan dalam jenis overtoping, sliding, seepage, lain – lain (kebocoran).
Penyebab tertinggi adalah seepage (rembesan) mencapai 61,54 %; overtopping 15,39;
sliding 7,69 %; dan sebab – sebab lain 2,56 %.
Embung yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida direncanakan untuk
dapat memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat dan ternak di Kabupaten
Karangasem, maka untuk menjaga keberadaan dan fungsi embung-embung tersebut
diperlukan pemantauan terhadap kondisi embung baik dari segi teknis secara berkala
dan berkesinambungan. Dengan melihat fungsi dan manfaat yang ada maka sebagai
realisasinya adalah dilaksanakannya pekerjaan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan
Penyusunan Aknop Embung Di Kab. Karangasem.
b. Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan
Penyusunan Aknop Embung Di Kab. Karangasem yaitu :
Melakukan kegiatan pengamatan dan evaluasi kondisi hilir dan kondisi
fisik embung.
Untuk mendapatkan manfaat embung yang dibangun sesuai dengan rencana
dan d a p a t lebih optimal di masa mendatang dengan mengacu pada data-
data pemanfaatan yang telah dilakukan.
Untuk mendapatkan data pengamatan yang bersifat berkesinambungan
yang akan merupakan proses terus menerus.
Untuk mendapatkan tinjauan teknis menyeluruh mengenai kondisi
keamanan embung – embung dan evaluasi pemanfaatan airnya sebagai
bahan pertimbangan untuk penyusunan program lebih lanjut, khusunya
program operasi dan pemeliharaan.
Lokasi Kegiatan
1. KONTROL BAKU.
Merupakan pelaksanaan pekerjaan (pengambilan survey dan pelaksanaan
proses) selalu menggunakan standar yang telah diakui secara nasional dan
international.
2. KONTROL WAKTU.
Tidak ada keterlambatan (deviasi selalu positif) terhadap jadwal pelaksanaan
pekerjaan rencana. Hal ini mengindikasikan semua tahapan telah dapat
dipenuhi sesuai rentang waktu.
3. KONTROL MUTU.
Semua pelaksanaan pekerjaan telah mengikuti semua peraturan yang berlaku
pada Kementerian Pekerjaan Umum, secara metode maupun hasil yang
diperoleh.
c. Batasan Kegiatan
Batasan dari kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan Penyusunan Aknop
Embung Di Kab. Karangasem adalah sebagai berikut:
a. Inventarisasi Infrastruktur Bangunan Embung yang telah dibangun.
b. Pengumpulan data.
c. Evaluasi dan assessment.
d. Pelaporan kondisi, klasifikasi dan rencana program.
2. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 3 (tiga) jilid yang diserahkan pada akhir
bulan pertama. Dalam laporan ini dijelaskan mengenai gambaran umum lokasi
pekerjaan, rencana kegiatan, metode pelaksanaan pekerjaan, penugasan tenaga
ahli serta identifikasi kondisi lokasi pekerjaan berdasarkan hasil survey awal.
3. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan dibuat setiap bulan sebanyak 3 (tiga) jilid yang berisikan
kemajuan pekerjaan selama masa pelaporan.
4. Laporan Interim/Antara
Laporan interim/antara dibuat sebanyak 3 (tiga) jilid yang diserahkan pada
pertengahan waktu pelaksanaan pekerjaan. Pada laporan ini berisi hasil analisa
dan survey penyedia jasa hingga waktu pelaporan.
6. Laporan Penunjang :
Laporan ini terdiri dari :
Laporan Data Inventaris Bangunan Embung
Loporan Sosial Ekonomi
Laporan Biaya Operasi dan Pemeliharaan atau AKNOP
Laporan tersebut di atas masing-masing dibuat 3 (tiga) jilid dan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan secara bertahap sesuai jadwal dalam bentuk hardcopy
dan softcopy (Eksternal Hardisk).
7. Gambar A3
Dibuat dalam kertas HVS ukuran kertas A3. Cetakan gambar ini dibuat dalam
ukuran A3 sebanyak 3 (tiga) jilid dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada
akhir masa kontrak.
8. Hardisk eksternal 1 Terra, softcopy file yang dimasukkan dalam Hardisk
Eksternal 1 tera sebanyak 1 (satu) buah.
9. Dokumentasi Live (Video Kegiatan), Dokumentasi live (video kegiatan)
berisikan rekaman tentang kegiatan yang dilakukan selama kegiatan operasi dan
pemeliharaan secara tampak atas dan kondisi eksisting titik kerusakan dan dibuat
sebanyak 1 (satu) set.
10. Album Foto, Album Foto berisikan dokumentasi foto-foto selama kegiatan
operasi dan pemeliharaan dan kondisi eksisting titik kerusakan yang berisikan
koordinat, dibuat sebanyak 1 (satu) album.
11. Diskusi Laporan
Pembahasan Laporan Pendahuluan Penyedia jasa harus melakukan
presentasi ke Atasan dan Atasan Langsung maupun instansi terkait yang lain,
sekurang-kurangnya sekali untuk memperoleh persetujuan Laporan
Pendahuluan.
Pembahasan Laporan Interim Penyedia jasa harus melakukan presentasi ke
Atasan dan Atasan Langsung maupun instansi terkait yang lain, sekurang-
kurangnya sekali untuk memperoleh persetujuan Laporan Interim/Antara.
Pembahasan Laporan Akhir Penyedia jasa harus melakukan presentasi ke
Atasan dan Atasan Langsung maupun instansi terkait yang lain, sekurang-
kurangnya sekali untuk memperoleh persetujuan Laporan Akhir.
3. Supporting Staf
1. Tenaga Administrasi / Keuangan, dibutuhkan 1 (satu) orang, ditugaskan selama 8
(delapan) bulan atau sesuai dengan kebutuhan.
4. Biaya Langsung Non Personil
Biaya Fasilitas Kantor
a. Telekomunikasi (8 bulan)
b. Sewa Komputer & Printer
- Sewa Komputer & Printer (1) (1 unit ; 8 bulan)
- Sewa Komputer & Printer (2) (1 unit ; 6 bulan)
c. ATK & Bahan Habis Pakai. (8 bulan)
d. Material Komputer (8 bulan)
e. Sewa Kendaraan
- Kendaraan Roda 4. termasuk O&M (1) (1 unit ; 8 bulan)
- Kendaraan Roda 4. termasuk O&M (2) (1 unit ; 6 bulan)
- Kendaraan Roda 4. termasuk O&M (3) (1 unit ; 3 bulan)
Biaya Survey Lapangan
a. Sewa alat ukur Total Station ( 1 unit , 4 bulan)
b. Sewa GPS (1 unit, 4 bulan)
c. Alat bantu Ukur
d. Pengambilan dokumentasi udara (drone)
e. Tenaga Bantu Lapangan ( 1 org/120 hr )
Biaya Pelaporan
a. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) (3 jilid)
b. Laporan Pendahuluan (3 jilid)
c.Laporan Bulanan (3 jilid)
d.Laporan Interim/Antara (3 jilid)
e.Laporan Akhir (Utama) (3 jilid)
f.Laporan Penunjang
- Laporan Data Inventaris Bangunan Embung (3 jilid)
- Laporan Biaya Operasi dan Pemeliharaan atau AKNOP (3 jilid)
- Laporan Sosial Ekonomi (3 jilid)
Gambar A3 (3 jilid)
Dokumentasi live (Video Kegiatan) ( 1set )
Album foto ( 1 album )
Softcopy (Hardisk 1 terra) (1 buah)
Diskusi Laporan (3 kali)
5. Penanggung jawab Kegiatan
Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Bali-Penida
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Alamat : Jalan Tjok. Agung Tresna No.9 Denpasar Telepon (0361) 234953,
(0361) 411094, Fax : (0361) 411094, 223839.
6. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan Penyusunan
Aknop Embung Di Kab. Karangasem ini yaitu sesuai dengan tujuan mendukung
Ketahanan Pangan dan kesejahteraan masyarakat (kebutuhan air domestik), adalah
masyarakat pada umumnya dan perkumpulan petani pemakai air pada khususnya.
IX. BIAYA
Sumber biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibebankan melaui dana APBN Tahun
Anggaran 2019 berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Bali – Penida dengan Pagu sebesar
Rp.807.300.670,00 (Delapan ratus tujuh juta tiga ratus ribu enam ratus tujuh puluh rupiah ).
Hal-hal yang belum masuk dan dipandang perlu terkait dengan pelaksanaan lapangan,
akan diberikan penjelasan lebih lanjut.