Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN

IDENTIFIKASI KONDISI DAERAH HILIR DAN


PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KAB.
KARANGASEM

SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN


SUMBER DAYA AIR BALI - PENIDA

TAHUN ANGGARAN 2019


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
IDENTIFIKASI KONDISI DAERAH HILIR DAN PENYUSUNAN AKNOP
EMBUNG DI KAB. KARANGASEM

SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR BALI PENIDA

Kementrian Negara/Lembaga : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon II : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Balai Wilayah Sungai Bali-Penida
Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber
Daya Air Bali-Penida
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air I
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil (Outcome) : Terpeliharanya Sarana Air Baku
Kegiatan : Peningkatan Kualitas Pengelolaan SDA Terpadu
Indikator Kinerja Kegiatan : Menginventarisasi sarana dan fungsi bangunan air
baku yang dikelola oleh OP.
Jenis Keluaran (Output) : Sarana/Prasarana Penyediaan Air Baku yang
dioperasikan dan dipelihara
Volume Keluaran (Output) : 1
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Dokumen

I. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Kegiatan
Peraturan perundangan yang mendasari Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan
Penyusunan Aknop Embung Di Kab. Karangasem adalah sebagai berikut :
- Undang-Undang RI nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 06/PRT/M/2015
Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 9/PRT/M/2015
Tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 10/PRT/M/2015
Tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan air dan Tata pengairan;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 13/PRT/M/2015
Tentang Penanggulangan Darurat Bencana Akibat Daya Rusak Air;

2. Gambaran Umum
Terkait dengan pengelolaan air baku dalam rangka menunjang ketahanan pangan, maka
program pemerintah selama ini difokuskan pada upaya-upaya antara lain:
Peningkatan sarana prasarana air baku yang sudah dibangun tetapi belum berfungsi
maksimal, terutama pada daerah yang ketersediaan airnya cukup dan sudah siap,
rehabilitasi sarana air baku yang sudah berfungsi, tetapi mengalami kerusakan,
dan diutamakan pada pemukiman warga.
Embung disamping memberikan manfaat yang besar, selain itu menyimpan potensi
bahaya yang cukup besar pula. Hal ini disebabkan apabila terjadi kerusakan bangunan
akan menimbulkan bahaya banjir yang sangat berbahaya bagi pemukiman dan lahan
yang ada dibagian hilirnya. Oleh karena itu program keamanan pada infrastruktur
embung harus diterapkan sejak dini mulai dari proses studi kelayakan, detail desain,
pembangunan konstruksi, operasi dan pemeliharaaan.
Kerawanan embung yang bisa mengakibatkan kerusakan dan kegagalan, penyebabnya
dapat dikelompokkan dalam jenis overtoping, sliding, seepage, lain – lain (kebocoran).
Penyebab tertinggi adalah seepage (rembesan) mencapai 61,54 %; overtopping 15,39;
sliding 7,69 %; dan sebab – sebab lain 2,56 %.
Embung yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida direncanakan untuk
dapat memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat dan ternak di Kabupaten
Karangasem, maka untuk menjaga keberadaan dan fungsi embung-embung tersebut
diperlukan pemantauan terhadap kondisi embung baik dari segi teknis secara berkala
dan berkesinambungan. Dengan melihat fungsi dan manfaat yang ada maka sebagai
realisasinya adalah dilaksanakannya pekerjaan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan
Penyusunan Aknop Embung Di Kab. Karangasem.

3. Keterkaitan Program dengan Kegiatan


Embung merupakan suatu bangunan yang berfungsi untuk menampung air guna
memenuhi kebutuhan manusia, binatang dan tumbuhan yang semakin hari semakin
besar. Perubahan tata guna lahan telah banyak menyebabkan perubahan pada lingkungan
serta mengurangi jumlah air yang terserap kedalam tanah sehingga sering menimbulkan
banjir pada musim hujan sedangkan pada saat musim kemarau terjadi kekeringan yang
panjang. Embung merupakan suatu alternatif yang dapat mengatasi permasalahan
kekurangan air maupun untuk menjaga kelestarian pada suatu daerah aliran sungai.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud Kegiatan :
Secara umum maksud dari pelaksanaan kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir
Dan Penyusunan Aknop Embung Di Kab. Karangasem ini adalah untuk melaksanakan
inventarisasi kondisi hilir dan bangunan embung, untuk mengetahui kondisi fisik
eksisting hinhha kerusakannya, memberikan penilaian terhadap keadaan bangunan
embung serta menyusun langkah optimasi pada operasi dan pemeliharaan yang
dibutuhkan.

b. Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan
Penyusunan Aknop Embung Di Kab. Karangasem yaitu :
 Melakukan kegiatan pengamatan dan evaluasi kondisi hilir dan kondisi
fisik embung.
 Untuk mendapatkan manfaat embung yang dibangun sesuai dengan rencana
dan d a p a t lebih optimal di masa mendatang dengan mengacu pada data-
data pemanfaatan yang telah dilakukan.
 Untuk mendapatkan data pengamatan yang bersifat berkesinambungan
yang akan merupakan proses terus menerus.
 Untuk mendapatkan tinjauan teknis menyeluruh mengenai kondisi
keamanan embung – embung dan evaluasi pemanfaatan airnya sebagai
bahan pertimbangan untuk penyusunan program lebih lanjut, khusunya
program operasi dan pemeliharaan.

III. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan di Embung Badeg, Embung Batu Ringgit, Embung Datah,
Embung Besakih, Embung Seraya, Embung Muntig, Embung Seraya Timur, Embung
Telung Buana, Embung Dukuh, Embung Bukit, Embung Datah II, Embung Cemara,
Embung Untalan dan Embung Batudawa Kabupaten Karangasem.

Lokasi Kegiatan

IV. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


a. Uraian Kegiatan dan Keluaran
Adapun tahapan kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan Penyusunan
Aknop Embung Di Kab. Karangasem adalah sebagai berikut:
Identifikasi kondisi hilir embung dilaksanakan secara bertahap, diawali dengan
pengumpulan data lewat penelusuran hingga ke hilir, penaksiran, dilanjutkan
dengan analisa dan konsolidasi data dan diakhiri dengan evaluasi mengenai kondisi
embung dan prasarananya, menyusun operasi dan penentuan tindakan pemeliharaan
pada embung dan sarana prasarananya sesuai tingkat kerusakan dan menyusun
Angka Kebutuhan Nyata dan Pemeliharaan (AKNOP) sesuai dengan operasi dan
tindak pemeliharaan yang telah ditentukan.
b. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dari pekerjaan ini adalah tersusunnya laporan hasil identifikasi
kondisi yang dapat memberikan informasi mengenai keberadaan fisik bangunan
secara visual dan mendapatkan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan
bangunan embung tersebut. Indikator suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
baik dan benar untuk keseluruhan tahap pekerjaan adalah ;
a. Kondisi Baik : tingkat kerusakan < 10% dari kondisi awal
bangunan, diperlukan pemeliharaan rutin;
b.Kondisi Rusak Ringan : tingkat kerusakan 10-20% dari kondisi awal
bangunan, diperlukan pemeliharaan berkala dan
perbaikan ringan;
c. Kondisi Rusak Sedang : tingkat kerusakan 21-40% dari kondisi awal
bangunan, diperlukan perbaikan sedang;
d.Kondisi Rusak Berat : tingkat kerusakan > 40% dari kondisi awal
bangunan, diperlukan perbaikan berat atau
penggantian
Dalam pelaksanaan pekerjaan identiikasi ini diperlukan beberapa kontrol agar
suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar untuk keseluruhan
tahap pekerjaan yaitu :

1. KONTROL BAKU.
Merupakan pelaksanaan pekerjaan (pengambilan survey dan pelaksanaan
proses) selalu menggunakan standar yang telah diakui secara nasional dan
international.
2. KONTROL WAKTU.
Tidak ada keterlambatan (deviasi selalu positif) terhadap jadwal pelaksanaan
pekerjaan rencana. Hal ini mengindikasikan semua tahapan telah dapat
dipenuhi sesuai rentang waktu.
3. KONTROL MUTU.
Semua pelaksanaan pekerjaan telah mengikuti semua peraturan yang berlaku
pada Kementerian Pekerjaan Umum, secara metode maupun hasil yang
diperoleh.
c. Batasan Kegiatan
Batasan dari kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan Penyusunan Aknop
Embung Di Kab. Karangasem adalah sebagai berikut:
a. Inventarisasi Infrastruktur Bangunan Embung yang telah dibangun.
b. Pengumpulan data.
c. Evaluasi dan assessment.
d. Pelaporan kondisi, klasifikasi dan rencana program.

V. INDIKATOR KELUARAN, VOLUME DAN SATUAN


Indikator keluaran dalam melaksanakan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan
Penyusunan Aknop Embung Di Kab. Karangasem:

1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Laporan ini berisikan rencana kerja termasuk bagan alir kegiatan pokok dibuat
dalam 3 (tiga) jilid dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan 1 (satu) minggu
setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja.

2. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 3 (tiga) jilid yang diserahkan pada akhir
bulan pertama. Dalam laporan ini dijelaskan mengenai gambaran umum lokasi
pekerjaan, rencana kegiatan, metode pelaksanaan pekerjaan, penugasan tenaga
ahli serta identifikasi kondisi lokasi pekerjaan berdasarkan hasil survey awal.

3. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan dibuat setiap bulan sebanyak 3 (tiga) jilid yang berisikan
kemajuan pekerjaan selama masa pelaporan.

4. Laporan Interim/Antara
Laporan interim/antara dibuat sebanyak 3 (tiga) jilid yang diserahkan pada
pertengahan waktu pelaksanaan pekerjaan. Pada laporan ini berisi hasil analisa
dan survey penyedia jasa hingga waktu pelaporan.

5. Laporan Akhir (Utama)


Laporan ini merupakan penyempurnaan dari konsep laporan akhir yang telah
dibahas dan didiskusikan dengan Direksi Pekerjaan, dibuat dalam 3 (tiga) jilid
dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir masa kontrak.

6. Laporan Penunjang :
Laporan ini terdiri dari :
 Laporan Data Inventaris Bangunan Embung
 Loporan Sosial Ekonomi
 Laporan Biaya Operasi dan Pemeliharaan atau AKNOP
Laporan tersebut di atas masing-masing dibuat 3 (tiga) jilid dan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan secara bertahap sesuai jadwal dalam bentuk hardcopy
dan softcopy (Eksternal Hardisk).
7. Gambar A3
Dibuat dalam kertas HVS ukuran kertas A3. Cetakan gambar ini dibuat dalam
ukuran A3 sebanyak 3 (tiga) jilid dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada
akhir masa kontrak.
8. Hardisk eksternal 1 Terra, softcopy file yang dimasukkan dalam Hardisk
Eksternal 1 tera sebanyak 1 (satu) buah.
9. Dokumentasi Live (Video Kegiatan), Dokumentasi live (video kegiatan)
berisikan rekaman tentang kegiatan yang dilakukan selama kegiatan operasi dan
pemeliharaan secara tampak atas dan kondisi eksisting titik kerusakan dan dibuat
sebanyak 1 (satu) set.
10. Album Foto, Album Foto berisikan dokumentasi foto-foto selama kegiatan
operasi dan pemeliharaan dan kondisi eksisting titik kerusakan yang berisikan
koordinat, dibuat sebanyak 1 (satu) album.
11. Diskusi Laporan
 Pembahasan Laporan Pendahuluan Penyedia jasa harus melakukan
presentasi ke Atasan dan Atasan Langsung maupun instansi terkait yang lain,
sekurang-kurangnya sekali untuk memperoleh persetujuan Laporan
Pendahuluan.
 Pembahasan Laporan Interim Penyedia jasa harus melakukan presentasi ke
Atasan dan Atasan Langsung maupun instansi terkait yang lain, sekurang-
kurangnya sekali untuk memperoleh persetujuan Laporan Interim/Antara.
 Pembahasan Laporan Akhir Penyedia jasa harus melakukan presentasi ke
Atasan dan Atasan Langsung maupun instansi terkait yang lain, sekurang-
kurangnya sekali untuk memperoleh persetujuan Laporan Akhir.

VI. METODA PELAKSANAAN KEGIATAN


VI.1. Kegiatan Persiapan
a. Pengumpulan Data Sekunder
Kegiatan ini meliputi pengumpulan data-data sekunder seperti pengumpulan hasil
identifikasi periode sebelumnya apabila ada serta data pendukung lainnya yang
diperlukan dalam proses analisa.
b. Survey Lokasi Awal
Dalam kegiatan persiapan ini juga dilakukan kunjungan ke lokasi pekerjaan bersama
direksi pekerjaan untuk memperoleh gambaran awal mengenai kondisi di lokasi
pekerjaan.

VI.2. Pengumpulan Data Primer


1. Inventarisasi data
Dilaksanakan oleh Tim Penyusunan dan hasilnya dikumpulkan pada tim
p enilaian kinerja (Sumber Daya Air)
2. Walktrough
Dilaksanakan oleh Tim Penyusunan untuk mendapatkan data-data yang sesuai
dengan kondisi lapangan dan hasilnya dikumpulkan pada Tim Penyusunan
(Sumber Daya Air)
3. Cek Kondisi Fisik
Dilaksanakan Try Out sempel oleh Tim Penyusunan (Sumber Daya Air)
4. Analisa Fungsi
Dilaksanakan oleh Tim Penyusunan (Sumber Daya Air) untuk mengetahui kondisi
fungsi dari infrastruktur bangunan embung yang dimaksud
5. Klasifikasi dan Rencana Pemulihan
Dilaksanakan oleh Tim Penyusunan (Sumber Daya Air) antara lain :
a. Terhadap kondisi Infrastruktur bangunan embung dilakukan klasifikasi yaitu :
 Kondisi baik
 Kondisi rusak ringan : apabila fungsi tidak terganggu.
 Kondisi rusak sedang : apabila tidak segera dilakukan perbaikan fungsi
akan terganggu.
 Kondisi rusak berat : dimana kondisi konstruksi dari bangunan tersebut
sudah tidak layak pakai atau fungsi sudah terganggu.
b. Menyusun rencana pemulihan terhadap infrastuktur bangunan embung yang
memerlukan perbaikan mencakup jenis dan titik kerusakan, besaran atau
volume, serta jumlah biaya yang diperlukan termasuk jadwal target
penyelesaian. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Tim Penyusunan.
6. Penyusunan Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Dilaksanakan oleh Tim Penyusunan untuk menyusun biaya Operasi dan
Pemeliharaan sesuai dengan kriteria kerusakan.
7. Survey sosial ekonomi
Dilakukan dengan mewawancara para pemangku kepentingan disekitar kegiatan
dilaksanakan untuk memperoleh pandangan terhadap kondisi air embung.

VII. PELAKSANA FASILITASI DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


a. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan Penyusunan Aknop Embung
Di Kab. Karangasem adalah Penyedia Jasa yang ditunjuk sesuai dengan mekanisme
yang ada dan selalu melakukan konsultasi dengan pihak Direksi dalam
menyelesaikan Pekerjaan. Pihak Penyedia Jasa bertanggung jawab kepada PPK atas
hasil pelaksanaan kegiatan pekerjaan secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Dalam menyelesaikan pekerjaan ini, penyedia jasa harus mampu memenuhi
kualifikasi tenaga kerja sebagai berikut :
1. Profesional Staff
Agar diperoleh hasil yang maksimal, maka diperlukan tenaga pelaksana sebagai berikut :
a) Team Leader
Sarjana Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman kerja 6 (enam) tahun dalam
bidang pengembangan sumber daya air, perencanaan dan pengawasan bangunan air,
penyusunan program penanganan pengelolaan sumber air secara terpadu dan dampak
yang terkait dengan pembangunan pengairan secara umum, serta pekerjaan sejenis di
bidang sumber daya air.
Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang dengan Klasifikasi Bidang Sumber Daya
Air.
Team Leader memiliki pengalaman tugas dan tanggung jawab meliputi mengkoordinir
dan ikut dalam seluruh kegiatan pekerjaan tim konsultan serta memeriksa pekerjaan
yang ditugaskan, mengadakan hubungan dengan pemberi kerja dan instansi lain yang
terkait, menyusun jadwal waktu kerja aktual para tenaga ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan, bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pekerjaan studi dan laporan yang
disajikan kepada pemberi kerja.
Dibutuhkan 1 (satu) orang ditugaskan selama 8 (delapan) bulan atau sesuai dengan
kebutuhan.
b) Ahli Sumber Daya Air (SDA)
Sarjana Teknik Sipil / Pengairan (S1) dengan pengalaman kerja 4 (empat) tahun dalam
bidang pengembangan sumber daya air, perencanaan bangunan air / bangunan Sungai,
penyusunan program penanganan pengelolaan sumber air secara terpadu dan dampak
yang terkait dengan pembangunan pengairan secara umum, dan pekerjaan sejenis di
bidang sumber daya air.
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang
telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang dengan Klasifikasi Bidang Sumber
Daya Air.
Tugas dan tanggung jawabnya yaitu melakukan analisa kondisi, merencanakan operasi
dan tindakan pemulihan/pemeliharaan pada bangunan yang mengalami kerusakan,
serta analisa data hasil pengukuran dan penelusuran, selalu berkoordinasi dengan team
leader atas pekerjaan terkait, serta bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan studi
dan laporan terkait yang disusun kepada pemberi kerja.
Dibutuhkan 1 (satu) orang ditugaskan selama 6 (enam) bulan atau sesuai dengan
kebutuhan.

c) Ahli Sosial Ekonomi


Seorang Sarjana Sosial Ekonomi dengan pengalaman 4 (empat) tahun dalam bidang
perhitungan kelayakan bangunan sungai dan mengkaji kondisi sosial ekonomi
masyarakat untuk perencanaan / pengawasan bangunan air dan kegiatan ekonomi
lainnya dan pekerjaan sejenis di bidang sumber daya air.
Tugas dan tanggung jawabnya yaitu mengumpulkan data dan informasi sosial budaya,
ekonomi dan lingkungan, dan melakukan kajian sosial budaya, ekonomi dan
lingkungan berkaitan dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, selalu
berkoordinasi dengan team leader atas pekerjaan terkait, serta bertanggung jawab
terhadap hasil pekerjaan studi dan laporan terkait yang disusun kepada pemberi kerja.
Dibutuhkan 1 (satu) orang ditugaskan selama 3 (tiga) bulan atau sesuai dengan
kebutuhan.
2. Sub Profesional Staf
a) Asisten Ahli Sumber Daya Air
Sarjana Teknik Sipil / Pengairan (S1) dengan pengalaman kerja 4 (empat) tahun
dalam bidang pengembangan sumber daya air, perencanaan bangunan air /
bangunan Sungai, penyusunan program penanganan pengelolaan sumber air secara
terpadu dan dampak yang terkait dengan pembangunan pengairan secara umum,
dan pekerjaan sejenis di bidang sumber daya air.
Tugas dan tanggung jawabnya yaitu melakukan pengumpulan data penelusuran
serta membantu tenaga ahli menganalisa kondisi, operasi dan tindakan
pemulihan/pemeliharaan pada bangunan yang mengalami kerusakan, selalu
berkoordinasi dengan tenaga ahli dan team leader atas pekerjaan terkait.
Dibutuhkan 1 (satu) orang ditugaskan selama 6 (enam) bulan atau sesuai dengan
kebutuhan
b) Surveyor Topografi
Surveyor Topografi, seorang lulusan D3/STM Teknik Sipil dengan pengalaman
kerja 4 (empat) tahun untuk D3 dan 6 (enam) tahun untuk STM dibutuhkan 1
(satu) orang dan ditugaskan sebagai personil yang memberikan dukungan dalam
hal survey topografi, ditugaskan selama 4 (empat) bulan atau sesuai dengan
kebutuhan.
c) Auto Cad / drafter
Seorang lulusan D3/STM Teknik Sipil dengan pengalaman kerja 4 (empat) tahun
untuk D3 dan 6 (enam) tahun untuk STM dibutuhkan 1 (satu) orang dan
ditugaskan selama 4 (empat) bulan atau sesuai dengan kebutuhan.

3. Supporting Staf
1. Tenaga Administrasi / Keuangan, dibutuhkan 1 (satu) orang, ditugaskan selama 8
(delapan) bulan atau sesuai dengan kebutuhan.
4. Biaya Langsung Non Personil
 Biaya Fasilitas Kantor
a. Telekomunikasi (8 bulan)
b. Sewa Komputer & Printer
- Sewa Komputer & Printer (1) (1 unit ; 8 bulan)
- Sewa Komputer & Printer (2) (1 unit ; 6 bulan)
c. ATK & Bahan Habis Pakai. (8 bulan)
d. Material Komputer (8 bulan)
e. Sewa Kendaraan
- Kendaraan Roda 4. termasuk O&M (1) (1 unit ; 8 bulan)
- Kendaraan Roda 4. termasuk O&M (2) (1 unit ; 6 bulan)
- Kendaraan Roda 4. termasuk O&M (3) (1 unit ; 3 bulan)
 Biaya Survey Lapangan
a. Sewa alat ukur Total Station ( 1 unit , 4 bulan)
b. Sewa GPS (1 unit, 4 bulan)
c. Alat bantu Ukur
d. Pengambilan dokumentasi udara (drone)
e. Tenaga Bantu Lapangan ( 1 org/120 hr )
 Biaya Pelaporan
a. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) (3 jilid)
b. Laporan Pendahuluan (3 jilid)
c.Laporan Bulanan (3 jilid)
d.Laporan Interim/Antara (3 jilid)
e.Laporan Akhir (Utama) (3 jilid)
f.Laporan Penunjang
- Laporan Data Inventaris Bangunan Embung (3 jilid)
- Laporan Biaya Operasi dan Pemeliharaan atau AKNOP (3 jilid)
- Laporan Sosial Ekonomi (3 jilid)
 Gambar A3 (3 jilid)
 Dokumentasi live (Video Kegiatan) ( 1set )
 Album foto ( 1 album )
 Softcopy (Hardisk 1 terra) (1 buah)
 Diskusi Laporan (3 kali)
5. Penanggung jawab Kegiatan
Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Bali-Penida
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Alamat : Jalan Tjok. Agung Tresna No.9 Denpasar Telepon (0361) 234953,
(0361) 411094, Fax : (0361) 411094, 223839.

6. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan Penyusunan
Aknop Embung Di Kab. Karangasem ini yaitu sesuai dengan tujuan mendukung
Ketahanan Pangan dan kesejahteraan masyarakat (kebutuhan air domestik), adalah
masyarakat pada umumnya dan perkumpulan petani pemakai air pada khususnya.

VIII. JADWAL KEGIATAN


Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Identifikasi Kondisi Daerah Hilir Dan Penyusunan Aknop Embung Di Kab.
Karangasem ini dilaksanakan dalam waktu 8 (delapan) bulan atau 2 4 0 (dua ratus empat
puluh) hari kalender terhitung mulai dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

IX. BIAYA
Sumber biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibebankan melaui dana APBN Tahun
Anggaran 2019 berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Bali – Penida dengan Pagu sebesar
Rp.807.300.670,00 (Delapan ratus tujuh juta tiga ratus ribu enam ratus tujuh puluh rupiah ).

Hal-hal yang belum masuk dan dipandang perlu terkait dengan pelaksanaan lapangan,
akan diberikan penjelasan lebih lanjut.

Denpasar, 05 Desember 2018


Pejabat Pembuat Komitmen
Operasi dan Pemeliharaan
Sumber Daya Air I,

I Gusti Ayu Putu Wahyundari, ST, MT.


NIP. 19880512 201012 2 005

Anda mungkin juga menyukai