PEKERJAAN
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR BALI PENIDA
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum Kegiatan
Peraturan perundangan yang mendasari Penyusunan Penilaian Kinerja Dan AKNOP
Sistem Penyediaan Air Baku Telagawaja Yang Dioperasikan Dan Dipelihara di
Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut :
- Undang-Undang RI nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air;
- Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
keempat atas peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
barang/jasa Pemerintah;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
9/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan
Tata Pengairan
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
6/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan
Pengairan.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan
Air dan Tata Pengairan
b. Gambaran Umum
Pada umumnya permasalahan kebutuhan air di Bali adalah kurangnya ketersediaan
sumber air untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat terutama masyarakat
perkotaan dan pedesaan dan juga untuk kegiatan pertanian (irigasi), perikanan, industri,
rekreasi, dan aktivitas sosial budaya.
Pada Balai Wilayah Sungai Bali-Penida yang melaksanakan pembangunan jaringan
pemanfaatan air. untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bali akan air bersifat mendesak,
dan oleh karenanya pembangunan jaringan yang mendistribusikan air dari sumber air
kemasyarakat harus dimonitoring dan dievaluasi secara rutin. Penilaian Kinerja Air Baku
sangat perlu dilakukan untuk memantau dan mengevaluasi hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan sehingga dapat diketahui kondisi terkini dari sarana dan prasarana yang
terbangun serta mengetahwi tingkat layanan dari bangunan tersebut atau sistem
penyediaan air baku yang sudah dilaksanakan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan berbunyi bahwa
Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal
sehari-hari guna memenuhi kebutuhannya yang sehat, bersih dan produktif. Pemerintah
melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupaya memenuhi kebutuhan air
masyarakat diwilayah Kabupaten yang mengalami kekurangan air melalui pembangunan
suatu sistem dengan memanfaatkan mata air yang tersedia untuk ditampung dalam suatu
bak penampungan kemudian dialirkan dengan pemompaan dan gravitasi.
b. Tujuan Kegiatan :
- Dari hasil penilaian kinerja tersebut kemudian dapat diidentifikasi kegiatan yang
diperlukan dan kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan program untuk
pengembalian dan kepastian fungsi secara holistik dan terintegrasi.
- Untuk mengevaluasi dari waktu ke waktu keamanan, kondisi, dan peforma
(fungsi) bangunan penyedia air baku yang telah dibangun dibandingkan dengan
rancangan awalnya.
- Memperoleh data inventarisasi secara kontinue serta evaluasi dan optimasi
bangunan penyedia air baku yang ada untuk mencapai kondisi air baku yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna air.
- Hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan penilaian kinerja yaitu sebagai dasar
untuk perencanaan kegiatan pemeliharaan (perbaikan atau rehabilitasi) yang
diperlukan secara tepat waktu.
- Memperoleh besaran biaya pemeliharaan untuk sarana dan prasarana penyedia Air
Baku Telaga Waja yang dibangun oleh SNVT PJPA Bali-Penida sesuai dengan
kriteria kerusakan bangunan.
Lokasi
Kegiatan
IV. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
a. Uraian Kegiatan dan Keluaran
Adapun tahapan kegiatan Penyusunan Penilaian Kinerja Dan AKNOP Sistem Penyediaan
Air Baku Telagawaja Yang Dioperasikan Dan Dipelihara di Kabupaten Karangasem
adalah sebagai berikut:
Penilaian kinerja dilaksanakan secara bertahap, diawali dengan pengumpulan data lewat
penelusuran (walkthrough), penaksiran, dilanjutkan dengan analisa dan konsolidasi data
dan diakhiri dengan evaluasi mengenai kondisi terkini dari bangunan yang terdapat pada
mata air guyangan di kabupaten Klungkung, menyusun Pola Operasi dan Pemeliharaan
dan Angka Kebutuhan Nyata (AKNOP).
b. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dari pekerjaan ini adalah tersusunnya laporan hasil penilaian kinerja
yang dapat memberikan informasi mengenai keberadaan fisik bangunan secara visual dan
mendapatkan angka kebutuhan nyata Operasi dan Pemeliharaan bangunan mata
air guyangan. Indikator suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar
untuk keseluruhan tahap pekerjaan adalah :
a. Kondisi Baik : tingkat kerusakan < 10% dari kondisi awal bangunan,
diperlukan pemeliharaan rutin;
b. Kondisi Rusak Ringan : tingkat kerusakan 10-20% dari kondisi awal bangunan
diperlukan pemeliharaan berkala dan perbaikan ringan;
c. Kondisi Rusak Sedang : tingkat kerusakan 21-40% dari kondisi awal bangunan,
diperlukan perbaikan sedang;
d. Kondisi Rusak Berat : tingkat kerusakan >40% dari kondisi awal bangunan,
diperlukan perbaikan berat atau penggantian.
Dalam pelaksanaan pekerjaan penilaian kinerja ini diperlukan beberapa kontrol agar suatu
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar untuk keseluruhan tahap pekerjaan
yaitu :
1. KONTROL BAKU. Merupakan pelaksanaan pekerjaan (pengambilan survey dan
pelaksanaan proses) selalu menggunakan standar yang telah diakui secara nasional
dan international.
2. KONTROL WAKTU. Tidak ada keterlambatan (deviasi selalu positif) terhadap
jadwal pelaksanaan pekerjaan rencana. Hal ini mengindikasikan semua tahapan telah
dapat dipenuhi sesuai rentang waktu.
3. KONTROL MUTU. Semua pelaksanaan pekerjaan telah mengikuti semua
peraturan yang berlaku pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, secara metode maupun hasil yang diperoleh.
Penyedia jasa harus mampu memenuhi ketiga indikator tersebut untuk dapat menyajikan
pelaporan yang tepat dan sesuai harapan pemberi jasa.
c. Batasan Kegiatan
Batasan dari kegiatan Penyusunan Penilaian Kinerja Dan AKNOP Sistem Penyediaan Air
Baku Telagawaja Yang Dioperasikan Dan Dipelihara di Kabupaten Karangasem adalah
sebagai berikut:
- Inventarisasi Infrastruktur Sistem Air Baku Mata Air Guyangan yang telah
dibangun.
- Pengumpulan data.
- Evaluasi dan assessment.
- Pelaporan kondisi, klasifikasi dan rencana program.
V. INDIKATOR KELUARAN, VOLUME DAN SATUAN
Indikator keluaran dalam melaksanakan Penyusunan Penilaian Kinerja Dan AKNOP Sistem
Penyediaan Air Baku Telagawaja Yang Dioperasikan Dan Dipelihara di Kabupaten
Karangasem :
Laporan hasil Penyusunan Penilaian Kinerja Dan AKNOP Sistem Penyediaan Air Baku
Telagawaja Yang Dioperasikan Dan Dipelihara di Kabupaten Karangasem :
1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Laporan Rencana Mutu Kontrak ini diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah SPMK serta
isinya disesuaikan dengan Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu.
Laporan ini diserahkan sebanyak 2 (dua) rangkap.
2. Laporan Bulanan (Monthly Report)
Laporan ini dibuat berisi realisasi pelaksanaan program, kemajuan pekerjaan, masalah
yang ada serta rencana kerja bulan berikutnya sebanyak 2 (dua) rangkap foto copy
termasuk 1 (satu) rangkap asli.
3. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan ini berupa hasil-hasil pengumpulan data dari hasil peninjauan kelapangan,
program kerja konsultan, hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan dan masalah yang ada
untuk didiskusikan dengan pihak Balai Wilayah Sungai Bali Penida, sebanyak 2 (dua)
rangkap.
Laporan Pendahuluan agar mengandung isi sekurang-kurangnya sebagai berikut :
Gambaran umum system air baku telaga waja yang dikelola oleh BWS Bali
Penida;
Apresiasi terhadap Kerangka Acuan Kerja;
Permasalahan yang akan ditangani konsultan;
Alternatif Konsep Penanganan;
Metode kerja dan program kerja konsultan
4. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan antara dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap yang diserahkan pada pertengahan waktu
pelaksanaan pekerjaan. Pada laporan ini berisi hasil analisa dan survey penyedia jasa
hingga waktu pelaporan.
5. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan Akhir ini berisikan tentang semua hal yang berkaitan dengan kegiatan ini,
termasuk dengan kesimpulan dan rekomendasi yang diperlukan berkaitan dengan batasan
kegiatan Penyusunan Penyusunan Penilaian Kinerja Dan AKNOP Sistem Penyediaan Air
Baku Telagawaja Yang Dioperasikan Dan Dipelihara di Kabupaten Karangasem. Laporan
ini diserahkan sebanyak 2 (dua) rangkap
6. Laporan Penunjang (Supporting Report)
Laporan ini terdiri dari :
Laporan Data Inventaris Bangunan beserta Jaringan Sarana dan Prasarana Air Baku
Laporan Penilaian Kinerja Bangunan beserta Jaringan Sarana dan Prasarana Air Baku.
Laporan Sosial Ekonomi
Laporan Biaya Operasi dan Pemeliharaan atau AKNOP
Laporan Survey Lapangan
Laporan tersebut diatas masing masing dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap dan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan secara bertahap sesuai jadwal dalam bentuk hardcopy dan
softcopy.
7. Dokumentasi Live (Video Kegiatan)
Dokumen live (video kegiatan) berisikan rekaman tentang kegiatan yang dilakukan
selama kegiatan operasi dan pemeliharaan secara tampak atas dan kondisi eksisting titik
kerusakan dan dibuat sebanyak 1 (satu) set.
8. Album Foto
Album Foto berisikan dokumentasi foto-foto selama kegiatan operasi dan pemeliharaan
dan kondisi eksisting titik kerusakan yang berisikan koordinat, dibuat sebanyak 2 (dua)
album.
9. Gambar A3
Gambar-gambar dari hasil pengukuran inventarisasi data bangunan air baku dibuat secara
digital dan dicetak di atas kertas A3 sebanyak 2 (dua) rangkap dan diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan pada masa akhir kontrak.
10. Softcopy (Hardisk 1 terra)
Softcopy Laporan, gambar A3 dan file yang dimasukan dalam hardisk 1 terra
sebanyak 1 (satu) buah
11. Diskusi Laporan
Diskusi I
Konsultan harus melakukan presentasi ke Atasan dan Atasan Langsung maupun instansi
terkait yang lain, sekurang-kurangnya sekali untuk memperoleh persetujuan Laporan
Pendahuluan.
Diskusi II
Konsultan harus melakukan presentasi ke Atasan dan Atasan Langsung maupun instansi
terkait yang lain, sekurang-kurangnya sekali untuk memperoleh persetujuan Laporan
Final.
VI. METODA PELAKSANAAN KEGIATAN
VI.1 Kegiatan Persiapan
a. Pengumpulan Data Sekunder
Kegiatan ini meliputi pengumpulan data-data sekunder seperti pengumpulan hasil
penilaian kinerja periode sebelumnya apabila ada serta data pendukung lainnya
yang diperlukan dalam proses analisa.
b. Survey Lokasi Awal
Dalam kegiatan persiapan ini juga dilakukan kunjungan ke lokasi pekerjaan
bersama direksi pekerjaan untuk memperoleh gambaran awal mengenai kondisi di
lokasi pekerjaan.
VI.2 Pengumpulan data Primer
1. Inventarisasi data
Dilaksanakan oleh Tim Penilaian Kinerja dan hasilnya dikumpulkan pada tim
p enilaian kinerja (Sumber Daya Air)
2. Walktrough
Dilaksanakan oleh Tim Penilaian Kinerja untuk mendapatkan data-data yang
sesuai dengan kondisi lapangan dan hasilnya dikumpulkan pada Tim Penilaian
Kinerja (Sumber Daya Air)
3. Cek Kondisi Fisik
Dilaksanakan Try Out sempel oleh Tim Penilaian Kinerja (Sumber Daya Air)
4. Analisa Fungsi
Dilaksanakan oleh Tim Penilaian Kinerja (Sumber Daya Air) untuk mengetahui
kondisi fungsi dari infrastruktur sistem air baku yang dimaksud
5. Klasifikasi dan Rencana Pemulihan
Dilaksanakan oleh Tim Penilaian Kinerja (Sumber Daya Air) antara lain :
a. Terhadap kondisi Infrastruktur sistem air baku dilakukan klasifikasi yaitu :
Kondisi baik
Kondisi rusak ringan : apabila fungsi tidak terganggu
Kondisi rusak sedang : apabila tidak segera dilakukan perbaikan fungsi
akan terganggu.
Kondisi rusak berat : dimana kondisi konstruksi dari bangunan tersebut
sudah tidak layak pakai atau fungsi sudah
terganggu
b. Menyusun rencana pemulihan terhadap infrastuktur sistem air baku yang
memerlukan perbaikan mencakup jenis dan titik kerusakan, besaran atau
volume, serta jumlah biaya yang diperlukan termasuk jadwal target
penyelesaian. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Tim Penilaian Kinerja.
6. Penyusunan Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Dilaksanakan oleh Tim Penilaian Kinerja untuk menyusun biaya Operasi
dan Pemeliharaan sesuai dengan kreteria kerusakan.
7. Survey Sosial Ekonomi
Survey sosial ekonomi dilakukan dengan mewawancara para pemangku kepentingan
disekitar kegiatan dilaksanakan untuk memperoleh pandangan terhadap kondisi air
baku.
X. BIAYA
Sumber biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibebankan melalui dana APBN Tahun
Anggaran 2017 berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA & PO) Satuan
Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Bali Penida dengan total biaya Rp.
187.000.000,00- (Seratus delapan puluh tujuh juta rupiah).
Hal-hal yang belum masuk dan dipandang perlu nanti terkait dengan pelaksanaan
lapangan, akan diberikan penjelasan lebih lanjut.
Denpasar, Januari 2017