Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara


Kerangka Acuan Kerja

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jl. PangkalanButon, Sukadana, KabupatenKayong Utara, Kalimantan Barat 78852

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN FEASIBILITY STUDY AIR BAKU BELABAN KABUPATEN KAYONG UTARA

Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten


Kayong Utara
Program : Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Pekerjaan : Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten
Kayong Utara
Lokasi : Kabupaten Kayong Utara
Hasil : Tersedianya Dokumen Feasibility Study Air Baku Belaban
Kabupaten Kayong Utara
Indikator Kinerja Pekerjaan : Persentase (%) Pembuatan Dokumen Feasibility Study Air
Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Satuan ukur Dan Jenis Keluaran : Dokumen Hasil Penyusunan Feasibility Study Air Baku
Belaban Kabupaten Kayong Utara dan kelengkapannya
Volume : 1 Paket

1. Latar Belakang Sumber air baku memegang peranan yang sangat penting dalam industri
air minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu proses
dalam penyediaan dan pengolahan air bersih. Berdasarkan SNI
6774:2008 tentang tata cara perencanaan unit paket instalasi
pengolahan air disebut bahwa air baku yaitu air yang berasal dari
sumber air permukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yang
memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air
minum. Sumber air baku bisa berasal dari sungai, danau, sumur air
dalam, mata air dan bisa juga dibuat dengan cara membendung air
buangan atau air laut.
Kebutuhan air baku untuk berbagai keperluan akan terus meningkat
berdasarkan jumlah penduduk yang terus bertambah dan semakin
berkembangnya laju pembangunan di berbagai bidang. Di sisi lain,
jumlah penyediaan prasarana air baku yang ada saat ini masih relatif
terbatas, sehingga belum dapat memenuhi semua kebutuhan air.
Tuntutan tersebut tidak dapat dihindari, tetapi haruslah diprediksi dan
direncanakan pemanfaatan sebaik mungkin. Kecenderungan yang sering
terjadi adalah adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan dan
kebutuhan air. Untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan air dan

1
Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Kerangka Acuan Kerja

ketersediaan air di masa mendatang, diperlukan upaya pembangun


prasarana untuk pemenuhan air baku masyarakat.
Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang
sehat, bersih, dan produktif. Sistem penyediaan air minum yang
selanjutnya disebut SPAM adalah satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan
non-fisik dari prasarana dan sarana air minum. Pengembangan SPAM
adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan/atau
meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non-fisik (kelembagaan,
manajemen, keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan
yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada
masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.
Kabupaten Kayong Utara memiliki potensi sumber air dari air Belaban
yang berada di Taman Nasional Gunung Palong dan pemanfaatan
sumber daya air yg ada di gunung sekitar di wilayah Sukadana. Jika
dimanfaatkan dengan baik, maka diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan air bersih bagi masyakarat dan segala aktifitas yang ada.
Dengan berkembangnya jumlah penduduk dan meningkatnya aktivitas
masyarakat di berbagai sektor di Kabupaten Kayong Utara, pemerintah
daerah harus berupaya memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk
memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Kayong Utara.
Dalam rangka mendukung upaya-upaya tersebut, perlu ditindaklanjuti
dengan melakukan Feasibility Study (FS) / studi kelayakan sebagai
tahap awal dari pengembangan pelayanan air, untuk mengetahui tingkat
kelayakan usulan pembangunan sistem penyediaan air minum di suatu
wilayah pelayanan ditinjau dari aspek teknis teknologis, lingkungan,
sosial, budaya, ekonomi, kelembagaan, dan finansial.
Maka dari itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Kayong Utara mengadakan pekerjaan Penyusunan Feasibility Study Air
Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara agar dalam perencanaan dan
operasionalnya dapat berjalan sesuai dengan harapan dan memudahkan
masyarakat untuk menjangkau dan mengakses air bersih.
2. Landasan Hukum 1) Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman
2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air;
4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
5) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang
7) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
8) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang

2
Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Kerangka Acuan Kerja

Persyaratan Kualitas Air Minum


9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 18/PRT/M/2007
Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;
10) SNI 06-2412-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas
Air;
11) RSNI T-01-2003 tentang Tata Cara Perencanaan Plambing
12) Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 8 Tahun 2015
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara
Tahun 2015-2035.
3. Maksud dan 1) Maksud dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah sebagai acuan dalam
Tujuan pengembangan dan pengelolaan air baku di Kabupaten Kayong
Utara;
2) Tujuan dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah :
a. Sebagai pedoman utama bagi penyedia jasa konsultansi dalam
pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Feasibility Study Air Baku
Belaban Kabupaten Kayong Utara;
b. Sebagai landasan utama bagi penyedia jasa konsultansi dalam
pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Feasibility Study Air Baku
Belaban Kabupaten Kayong Utara;
c. Sebagai rujukan/acuan (alat bantu) bagi penyedia jasa
konsultansidalampelaksanaan pekerjaan Penyusunan Feasibility
Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara;
4. Sasaran Sasaran dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah yang ingin dicapai adalah
tersusunnya Dokumen PenyusunanFeasibility Study Air Baku Belaban
sebagai instrumen dan sarana pendukung dalam upaya keberlanjutan
pembangunan air baku di Kabupaten Kayong Utara.
5. Lokasi Pekerjaan Kabupaten Kayong Utara;
6. Sumber 1) Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten
Pendanaan dan Kayong Utara Tahun Anggaran 2020;
Biaya 2) Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
ini adalah sebesar Rp 99.825.000,00 (Sembilan Puluh Sembilan Juta
Delapan Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah);
7. Nama dan Nama PA : ………………………;
Organisasi Nama PPK : ………………………..;
Pejabat Pembuat Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Komitmen Kabupaten Kayong Utara
8. Lingkup Studi kelayakan sederhana pada umumnya memuat data atau informasi:
Pekerjaan, Data, 1. sistem penyediaan air minum yang ada,
dan Fasilitas 2. perkiraan kebutuhan air minum,
Penunjang 3. kondisi sosial, budaya, dan ekonomi
4. data sumber air baku,
5. rencana kelola lingkungan/rencana pemantauan lingkungan

3
Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Kerangka Acuan Kerja

(RKL/RPL),
6. rencana operasi dan pemeliharaan,
7. perkiraan biaya proyek dan pemeliharaan,
8. analisis keuangan dan ekonomi, serta
9. kajian sumber pembiayaan.
Studi kelayakan pengembangan SPAM (sistem penyediaan air minum)
disusun berdasarkan:
a. Rencana induk pengembangan SPAM yang telah ditetapkan;
b. Hasil kajian kelayakan teknis teknologis, lingkungan, sosial, budaya,
ekonomi, kelembagaan, dan finansial; serta
c. Kajian sumber pembiayaan.
Data penunjang difasilitasi oleh SKPD Kabupaten Kayong Utara.
9. Keluaran Keluaran dari kegiatan ini adalah Dokumen Feasibility Study Air Baku
Belaban Kabupaten Kayong Utara.
10. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 1 (satu) bulan kalender
Penyelesaian atau 30 (tiga puluh) hari kalender.
Pekerjaan
11. Personil
Jumlah
Posisi Kualifikasi Orang
Bulan
Tenaga Ahli :
1) Ahli Teknik Sipil Berlatar belakang pendidikan S1/S2 1 org x 1
(Team Leader) Teknik Lingkungan/ Teknik Sipil dan bln
memiliki pengalaman kerja yang
sesuai, pengalaman relevan
minimal 5 tahun;
2) Ahli Sipil Berlatar belakang pendidikan S1 1 org x 1
Hidrologi Teknik Sipil dan memiliki bln
pengalaman kerja yang sesuai;
3) Tenaga Ahli Berlatar belakang pendidikan S1 1 org x 1
Geodesi Teknik Sipil dan memiliki bln
pengalaman kerja yang sesuai;

Tenaga
Pendukung:
1) Surveyor D3/S1 Semua Jurusan 4 org x
0,5 bln
2) Draftman D3/S1 Teknik Sipil/ Teknik 1 org x 1
Lingkungan/ Arsitektur bln
3) Administrator D3 Manajemen/ Administrasi/ 1 org x 1
Komputer bln
12. Pendekatan dan Dalam penyusunan Dokumen Penyusunan Feasibility Study Air Baku
Belaban Kabupaten Kayong Utara maka dapat dilakukan tahapan

4
Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Kerangka Acuan Kerja

Metodologi pekerjaan seperti ini :


A. Persiapan dan Survei, memuat:
1) Persiapan Personil
2) Pematangan Metode
3) Pelaksanaan Survei Pengumpulan Data, yang terdiri dari:
1. Data primer
Pengumpulan data primer, dapat dilakukan dengan melalui
proses pengamatan atau observasi langsung sehingga akan
didapat seluruh informasi atau data secara visual pada
wilayah perencanaan. Pengumpulan data primer dapat pula
dilakukan dengan cara wawancara atau tanya jawab kepada
instansi-instansi dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan
pekerjaan dan/atau dengan langsung kepada masyarakat
sekitar yang akan berkenaan dengan penyediaan air bersih
dan perpipaan.
Secara garis besar Data yang didapat dari Pengumpulan
Data Primer adalah :
a. observasi lapangan (kondisi dan potensi yang ada)
b. informasi langsung lainnya yang terkait dengan kondisi
dan potensi yang ada terkait dengan standar/ pedoman
dan ketentuan yang berlaku serta sasaran dari rencana
pembangunan/ pengembangan penyediaan air bersih
serta informasi keinginan yang ada
2. Data sekunder
Pengambilan data sekunder dilakukan dengan mendatangi
masing-masing instansi yang berkaitan sesuai dengan data
yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini. Jika data tidak terdapat
di salah satu instansi atau sedang dalam proses pembuatan
atau sedang digunakan untuk keperluan lain, maka konsultan
dapat mencari pada instansi lain yang terkait sesuai dengan
kebutuhan data atau mencarinya pada literatur terkait.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan data sekunder,
minimal berupa:
a. Rencana penyediaan air bersih di wilayah sekitar
b. Rencana peruntukan tanah di sekitar wilayah
perencanaan yang terkait dengan rencana tata ruang
kota yang ada (RTBL, RUTR, RDTR, RTRW).
c. Data kondisi lahan (bentuk, topografi, batas, luas,
rencana perluasan, dsb) atau foto udara citra satelit
d. Jaringan jalan, jaringan listrik, air minum, telkom, air
kotor/limbah, pemadam kebakaran, jaringan gas dan
pembuangan sampah
e. Data iklim, hidrologi, dan cuaca setempat
f. Data demografi/kependudukan setempat
g. Data sosial dan budaya setempat
h. Data perekonomian setempat

5
Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Kerangka Acuan Kerja

i. Standar, pedoman, dan ketentuan yang berlaku


j. Literatur
k. Data lain yang relevan
B. Kompilasi Data, yaitu mengompilasi data berdasarkan hasil survei
dan ketentuan yang berlaku;
C. Analisis Kelayakan, di antaranya lakukan pengkajian terhadap:
a. Kelayakan Teknis
Pengkajian kelayakan teknis biasa dibuat dari beberapa alternatif
yang dikembangkan, dimana setiap alternatif disajikan secara
jelas oleh team teknik akan dipilih kriteria alternatif yang terbaik.
Alternatif terpilih adalah alternatif yang terbaik ditinjau dari
beberapa aspek yang mempengaruhi lokasi daerah perencanaan,
meliputi:
 Potensi
 Demografi
 Sosio Ekonomi
 Kebutuhan air
 Operasional dan pelayanan
 Sistem dan kebutuhan lainnya
b. Kelayakan Ekonomi
Pengkajian kelayakan ekonomi ditentukan dengan cara analisis
ekonomi untuk mengidentifikasi alternatif terbaik dalam hal harga
termurah yang memenuhi prinsip-prinsip ekonomi. Metoda
analisis ekonomi yang umum digunakan adalah discounting
technique atau present value dan benefit cost ratio.
Discounting technique digunakan untuk menentukan pilihan dari
beberapa alternatif sistem. Sedangkan benefit cost ratio
digunakan untuk menentukan menjadi sistem yang diusulkan.
c. Kelayakan Lingkungan
Pengkajian kelayakan lingkungan tidak terlepas dari kegiatan
masyarakat dari kondisi daerah setempat, sehingga faktor-faktor
lingkungan dapat dikatakan layak atau tidak untuk didistribusikan
air minum. Pengkajian kelayakan lingkungan dilaksanakan
dengan memperhatikan atau sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Kelayakan Sosial dan Budaya, yaitu harus mempertimbangkan
aspirasi masyarakat untuk menerima rencana SPAM
e. Kelayakan Kelembagaan, yaitu meliputi sumber daya manusia,
struktur dan tugas pokok institusi penyelenggara, dan alternatif
kelembagaan kerjasama pemerintah dan swasta.
D. Kesimpulan dan Rekomendasi Kelayakan

Pengkajian kelayakan teknis sistem penyediaan air minum harus


memenuhi ketentuan teknis:
1) Kelayakan teknis teknologis
Studi kelayakan ditinjau dari aspek teknis teknologis meliputi aspek

6
Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Kerangka Acuan Kerja

kemudahan dan kehandalan konstruksi, kualitas bahan yang baik,


kemudahan operasi dan pemeliharaan, kemudahan suku cadang,
jaminan kinerja alat/bahan sesuai spesifikasi teknis.
2) Kelayakan ekonomi dan keuangan
Studi kelayakan ditinjau dari aspek ekonomi meliputi Economic
Internal Rate of Return (EIRR) dan Economic Benefit Cost Rasio
(EBCR).
Studi kelayakan ditinjau dari aspek finansial atau keuangan meliputi
kelayakan proyek dengan parameter Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback
Period serta kelayakan pendanaan dengan parameter Debt
Coverage Ratio (DCR) dan saldo kas akhir.
3) Kelayakan lingkungan
Studi kelayakan ditinjau dari aspek lingkungan meliputi dampak
negatif dan positif pada lingkungan, baik pada saat pelaksanaan
pembangunan maupun pada saat pengoperasian.
4) Kelayakan kelembagaan, sosial budaya
Studi kelayakan ditinjau dari aspek kelembagaan meliputi rencana
pengembangan organisasi dan sumber daya manusia untuk dapat
meningkatkan efisiensi pengelolaan SPAM.
Studi kelayakan ditinjau dari aspek sosial meliputi penerimaan
masyarakat dan potensi konflik air baku serta penggunaan lahan.
Studi kelayakan ditinjau dari aspek budaya meliputi dinamika budaya
setempat.
13. Pelaporan 1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat : jadwal rencana kerja dan tahapan
pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk
kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil-personil
pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif di lapangan;
Pekerjaan Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14
(empat belas) hari kerja sejak SPMK diterbitkan, buku laporan ini
sebanyak 5 (lima) buku laporan;
2) Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat : penyempurnaan laporan draft akhir dan
sudah mendapatkan persetujuan dari tim pembahas dari
serangkaian diskusi/seminar. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan;
3) Laporan Bentuk flashdisk
Berisikan softcopy seluruh laporan, bahan tayang presentasi,
data/album peta, notulensi, dokumentasi, dan lain sebagainya
untuk seluruh tahapan, diserahkan setelah selesai masa kerja
sebanyak 3 (tiga) buah;
14. Bidang dan Sub Klasifikasi jasa konsultansi yang digunakan untuk pelaksanaan
Bidang Layanan pekerjaan ini dengan bidang dan sub bidang Jasa Studi, Penelitian &
Jasa Konsultansi Bantuan Teknik dengan Studi Kelayakan & Studi Mikro Lainnya (1.SI.02);

7
Penyusunan Feasibility Study Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara
Kerangka Acuan Kerja

15. Lingkup Penyedia Jasa berwenang mendapatkan penjelasan/ekspose laporan-


Kewenangan laporan, serta hasil pekerjaan;
Penyedia Jasa
16. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan, yaitu
Pengumpulan memperoleh ijin dari pihak terkait dan membawa surat referensi dari
Data Lapangan pemilik pekerjaan;
17. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen;
18. Peralatan, PPK/PA menyediakan surat referensi jika dibutuhkan untuk
Material, Personil mempermudah mengakses data yang diperlukan;
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
19. Penutup Dengan tersusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, maka tersedianya
Pedoman Utama Pelaksanan Pekerjaan Penyusunan Feasibility Study
Air Baku Belaban Kabupaten Kayong Utara;

Sukadana, Oktober 2020


Diketahui/Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh :
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Pejabat Pembuat Komitmen
Ruang Kabupaten Kayong Utara
Selaku Pengguna Anggaran

…………………………… …………………………..
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai