ABSTRAK : Kestabilan struktur dermaga tidak hanya ditentukan oleh struktur atas tetapi kestabilan struktur bawah
dalam hal ini pondasi memegang peranan yang sangat penting dalam perencanaan struktur tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui daya dukung pondasi tiang berdasarkan daya dukung tanah dan kekuatan tiang serta
menghitung penurunan yang terjadi akibat kombinasi beban yang bekerja pada dermaga.
Pada penelitian ini, analisis pembebanan akan dihitung dangan menggunakan bantuan program SAP 2000 dengan
memodelkan dermaga serta gaya-gaya yang bekerja. Analisis daya dukung tanah pondasi tiang pancang pada rencana
pembangunan dermaga ereke ini menggunakan metode Mayerhof dengan menggunakan data tanah yang berasal dari
pengujian uji penetrasi standar (SPT). Kekuatan tiang akan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SAP 2000
dengan melihat nilai UCR dari hasil output SAP 2000, serta analisis defleksi tiang akan dianalisis manual dengan
menggunakan metode Broms. Analisis penurunan tiang akan dianalisis dengan menggunakan metode Poulus dan Davis.
Dari hasil analisis diperoleh nilai daya dukung ultimate tiang sebesar 3974.93 kN dangan SF 4.98, penurunan yang
terjadi sebesar 0.2053 mm dan tiang berdefleksi sebesar 0.110 mm yang menunjukan kondisi dermaga dalam keadaan
mampu memikul beban maksimum akibat kombinasi beban yang bekerja. Jika tiang diperpendek, maka daya dukung
ultimate tiang sebesar 2575.713 kN dengan SF 4.04, penurunan yang terjadi sebesar 0.2204 mm dan tiang berdefleksi
sebesar 0.0150 mm, dimana angka-angka ini menunjukan kondisi tiang yang diperpendek masih mampu memikul
kombinasi beban yang bekerja pada dermaga.
Kata Kunci : Pondasi Tiang, Daya dukung, Penurunan, Defleksi
ABSTRACT : The stability of the pier structure is not only determined by the super structure, but the stability of the
foundation structure play a very important role in design. The main purpose of this study to determine the bearing
capacity of the pile foundation based on the bearing capacity of the soil and the pile capacity and to calculate settlement
due to load combination that acting on the pier.
On this study, Loading analysis will be calculated by using SAP 2000 application with make pier model and the forces
that work on that oier. Analysis of bearing capacity of pile foundation construction on piers ereke design using
Mayerhof method, using soil data that derived from the standard penetration test (SPT). The strength of the pile will be
analyzed by using SAP 2000 program by looking at the value of UCR from the output of SAP program and pile
deflection analysis will be analyzed manually by using Broms method. Settlement analysis will be analyzed by using
Poulus and Davis methods.
From the analysis, the value of the ultimate bearing capacity is 3974.93 kN with pile safety factor 4.98, the settlement is
about 0.2053 mm and pile deflection is about 0.110 mm, which indicates the condition of the pier is able to carry a
maximum load due to load combination that works. If the shortened the pile, pile ultimate bearing capacity is 2575.713
kN with SF 4.04, settlement is 0,2204 mm and pile deflection is 0.0150 mm, where these figures indicate that the
shortened pole condition is still able to carry the load combinations that worked on the pier.
Keywords: Pile Foundations, Bearing capacity, Settlement, Deflection
2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Bowles (1993) mendefinisikan tiang
pancang sebagai bagian-bagian dari konstruksi yang
dibuat dari kayu, beton dan/atau baja, yang digunakan
untuk meneruskan beban-beban permukaan ke lapisan
tanah pendukung. Distribusi beban ini dilakukan tentang berat volume tanah yang dapat diestimasi
dengan menggunakan gesekan antara tiang dan tanah dengan tabel berikut:
atau tiang pancang apung atau dengan tahanan ujung Tabel 2 Berat Volume Estimasi Tanah
dari tiang itu. Akan tetapi distribusi beban pada tiang Estimasi berat volume tanah berdasarkan
pancang merupakan kombinasi dari tahanan samping jenis tanah
dan tahanan ujung. Berat volume
Jenis tanah
tanah (kg/cm3)
3
[( ) ( ) ]
2 2
cos sin (13)
Tabel 3 Variasi nilai terhadap panjang tiang L +
L Qa Qh
0 0.5 dengan:
5 0.336 Qult : Daya dukung tiang pancang miring (kN)
10 0.245 Qa ; Daya dukung tiang vertical (kN)
15 0.200 Qh : Daya Dukung tiang horizozntal (kN)
20 0.173
25 0.150 Daya Dukung Lateral
30 0.136 Perhitungan daya dukung lateral menggunakan
35 0.132 grafik yang ditulikasn oleh Broms (1964) dengan
40 0.127 melihat perilaku tiang seperti ujung bebas atau ujung
50 0.118 jepit serta tiang panjang atau tiang pendek.
60 0.113 Perhiihtungan daya dukung lateral membutuhkan
70 0.110 estimasi nilai Cu yang dapat diperoleh dengan
80 0.110 menghubungkannya dengan data N-SPT yang
9 0.110 diperoleh dengan persamaan
2
c u= x N SPT x 10 (14)
Sumber: Das, 2011 3
Grafik perhitunga daya dukung lateral dapat dilihat
Metode dengan persamaan sebagai berikut:
fs = cu (10) pada gembar berikut
Dimana nilai diperoleh dari tabel yang
dikeluarkan oleh Terzaghi, Peck, dan Mesri, 1996
yakni:
Tabel 4. Variasi nilai
Cu/Pa
0,1 1
0,2 0,92
5
Penurunan Pondasi
Penurunan tiang dibedakan menjadi dua macam,
yaitu penurunan tiang tunggal dan penurunan
kelompok tiang..
Penurunan Tiang Tunggal
Unrtuk tiang apung (floating plate) menggunakan
persamaan:
QxI
S= (15)
Es x d
I =I 0 Rk Rh Rm (16)
Untuk tiang ujung dapat dihitung dengan
persamaan:
QxI Gambar 4. Koreksi kedalaman, Rh (Poulus dan Davis,
S= (17)
Es x d 1980 dalam Hardiyatmo, 2010)
I =I 0 Rk Rb Rm (18)
dimana:
S : penurunan kepala tiang
Q : beban terfaktor yang bekerja pada tiang
Io : faktor pengaruh penurunan untuk tiang yang
tidak mudah mampat dalam massa semi tak
terhingga (Gambar 3)
Rk : faktor koreksi kemudah mampatan tiang untuk
=0.5 (Gambar 5) Gambar 5 Koreksi kompresi, Rk (Poulus dan Davis,
Rh : faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang 1980 dalam Hardiyatmo, 2010)
terletak pada tanah keras (Gambar 4)
R : faktor koreksi angka poisson (Gambar 6)
6
METODOLOGI PENELITIAN
dimana:
S g =S e
Bg
D
(19)
Defleksi Tiang
Dengan metode Broms (1964) untuk tiang dalam
tanah kohesif, defleksi tiang dikaitkan dengan faktor
tak berdimensi L, dengan:
1
kh . d
= (
4. Ep . Ip ) 4
(20)
Analisis penurunan pondasi dan metode Briaud. Dengan semua metode tersebut
Penurunan pondasi akan dianalisis dengan diperoleh grafik hubungan antara kedalaman dan angka
menggunakan metode Poulus dan Davis, dan hasilnya keamanan tiang pada lokasi penelitian seperti yang
dikontrol dengan besar penurunan maksimu yang digambarkan pada grafik berikut:
dizinkan yakni sebesar 10%D