Anda di halaman 1dari 15

TUGAS CPMK 1

REKAYASA PONDASI 1
Dosen Pengampu:
Bpk. Kukuh Mahi Sudrajat, ST, MT

PERENCANAAN PONDASI TIANG


PANCANG & TIANG BOR
PADA PEKERJAAN PEMBUATAN ABUTMENT JEMBATAN LABUHAN
MADURA

Disusun oleh:

Okta Rosalinda 41118310043


LATAR BELAKANG
Banjir merupakan salah satu masalah yang sangat
sering terjadi di ruas jalan yang ada di Indonesia Jembatan Labuhan yang memiliki lebar total 20
termasuk di ruas jalan Sreseh – Pamekasan, meter tersebut menurut perencanaannya akan
Kabupaten Sampang, Madura. Saat banjir terjadi dibangun secara bertahap. Sehingga diperlukan
pada ruas jalan Sreseh – Pamekasan, ruas jalan pemilihan pondasi yang akan digunakan pada
tersebut tidak dapat dilalui akibat dari genangan jembatan tersebut agar dapat menahan beban
banjir. Selain tidak dapat dilalui, banjir juga yang dipikulnya. Yang mana nantinya pemilihan
menjadi penyebab utama dari kerusakan tipe pondasi ini didasarkan pada aspek
perkerasan jalan pada ruas yang selalu tergenangi keuntungan dari segi kecepatan dan kemudahan
banjir. dalam pelaksanaan, kekuatan, biaya pemeliharaan
Untuk menanggulangi hal tersebut salah satu solusi dan biaya konstruksi yang minimum.
yang dilakukan adalah dengan merencanakan suatu Pemilihan tipe pondasi yang akan kita gunakan
jalan baru yang nantinya akan difungsikan sebagai diperlukan karena kondisi tanah pada lokasi
Jalan Lingkar Selatan di Pulau Madura. Jalan yang pembangunan Jembatan Labuhan bukan
direncanakan tersebut akan melalui DAS Sungai merupakan tanah keras. Hasil dari uji SPT
Baliga yang terletak di desa Labuhan sehingga (Standart Penetration Test) yang dilakukan pada
pada perencanaan jalan tersebut perlu pula lokasi tersebut belumlah mencukupi standar yang
direncanakan sebuah jembatan yang akan melintasi telah ditetapkan yaitu percobaan SPT akan
sungai tersebut. Jembatan tersebut akan diberi dihentikan setelah didapatkan harga SPT ≥ 60
nama Jembatan Labuhan karena letaknya tersebut. sebanyak 3 (tiga) kali berturut – turut.
PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG & TIANG BOR

PERATURAN YANG
SPESIFIKASI BANGUNAN
Perencanaan jembatan (viaduct) pada tugas
DIGUNAKAN
Untuk perencanaan dalam tugas akhir ini
ini adalah alternatif model desain pondasi
mengacu pada peraturan sebagai berikut :
Jembatan Labuhan. Data teknis jembatan
a. Standar pembebanan untuk jembatan
yang direncanakan adalah sebagai berikut :
• Tipe jembatan : beton prategang menggunakan RSNI T – 02 2005 dan
• Klasifikasi jalan : kelas I A PPPJJR 1987.
• Lebar jembatan : 20 meter b. Ketentuan dan standar spesifikasi umum
• Panjang bentang : 40 meter 2010 revisi III dan software AHS
• Jumlah bentang : 2 buah (Analisa Harga Satuan) tahun 2014.
• Jumlah gelagar utama : 11 buah
• Jarak gelagar utama : 1,7 meter
• Tinggi jembatan : 7 meter
PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG & TIANG BOR

TAHAP KEGIATAN PERENCANAAN


Secara umum, tahap kegiatan yang akan dilakukan dalam
perencanaan ini adalah sebagai berikut :
a. Perhitungan gaya-gaya yang bekerja pada jembatan.
b. Perencanaan abutment jembatan
c. Kontrol kestabilan abutment yang direncanakan
d. Perencanaan tiang pancang
e. Perencanaan tiang bor
f. Penurunan yang terjadi
g. Menghitung dan membandingkan rencana anggaran biaya
untuk masing-masing pondasi yang direncanankan.
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Pembebanan Jembatan Perencanaan Abutment


Dari perhitungan Staadpro untuk Dari perhitungan pembebanan direncanakan
pembebanan jembatan yang terdiri dari abutment dengan :
pembebanan struktur atas dan R = 610876 kg
pembebanan struktur bawah didapatkan H = 15303 kg
Vu maksimal = 609376 kg

Dari pembebanan abutment diatas didapatkan :


1. Gaya vertikal (V) = 3813220,60 kg
2. Gaya horisontal (H) = 375537,053 kg
3. Momen (M) = 29023455,56 kg
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Kontrol Kestabilan Abutment


a) Stabilitas Terhadap Guling c) Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah

b) Stabilitas Terhadap Geser


HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

1. Kapasitas Dukung Ijin Tiang Terhadap Gaya Desak

a. Tahanan Gesek (Qs)


Untuk tahanan gesek menggunakan persamaan:
Qs = Σ As .Kd . tg δ . po
Dimana :
As = luas selimut tiang
Kd = koefisien tekanan tanah yang bergantung pada kondisi
tanah
δ = 2/3 x Ø = sudut gesek antara dinding tiang dan tanah
po = tekanan vertikal efektif rerata di sepanjang tiang yang
besarnya sama dengan tekanan overburden efektif untuk z ≤
zc dan sama dengan tekana vertikal kritis untuk z ≥ zc
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

1. Kapasitas Dukung Ijin Tiang Terhadap Gaya Desak

b. Tahanan Ujung (Qb) Daya dukung ijin tiang terhadap


Tahanan Ujung dihitung menggunakan persamaan: daya desak (Qa) adalah:
Qb = Ab x pb x Nq , dengan :
Qb = tahanan ujung ultimit (kN)
pb = tekanan vertikal efektif pada ujung tiang
(kN/m2 )
Nq = faktor kapasitas dukung
Ab = luas dasar tiang (m2 )
Jadi :
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

2. Kapasitas Dukung Ijin Terhadap Gaya Tarik


Untuk menghitung kapasitas tarik tiang digunakan
metode Coyle dan Castello (1981).
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

3. Kapasitas Dukung Ijin Terhadap Gaya


Lateral
Kapasitas tanah pendukung didasarkan
pada rumus berikut ini:

Untuk tiang ujung jepit yang kaku,


keruntuhan tiang akan berupa translasi,
beban lateral ultimit dinyatakan oleh :
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang


4. Kebutuhan Tiang Pancang 5. Efisiensi Tiang
Jumlah tiang yang digunakan atau dibutuhkan : Menurut Vesic (1976), pada tiang
yang dipancang pada tanah
granuler, kapasitas kelompok tiang
lebih besar daripada jumlah kapasitas
Dalam perencanaan digunakan 70 tiang, dengan masing-masing tiang didalam
ketentuan : kelompoknya. Keadaan ini
• Jarak antar tiang (Shorizontal) = 1,5 m
menyebabkan efisiensi kelompok
• Jarak antar tiang (Svertikal) = 1,5 m
tiang cenderung lebih besar dari 1
• Jarak tiang ke tepi poer (horizontal) = 0,75 m
(>100%).
• Jarak tiang ke tepi poer (vertikal) = 0,5 m Sehingga
jumlah tiang pancang dalam arah :
Horizontal = 14 buah
Vertikal = 5 buah
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Perencanaan Tiang Bor


1. Daya Dukung Ujung Tiang (Qb)
Daya dukung ujung tiang untuk tanah granuler berdasarkan metode Poulos dan Davis
(1980) :
Qb = Ab.pb’. Nq
= 0,2826 . 148 . 1,568
2. Daya Dukung=Gesekan
65,5813 Tiang
kN/tiang
(Qs)
Tahanan gesek satuan tiang bor dalam pasir dinyatakan oleh :
fs = β. po
β = K. tg δ
Atau koefisien β juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan yang disarankan oleh Reese
dan O’Neill (1989) :
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR

Perencanaan Tiang Bor


3. Kapasitas Dukung Ultimit
Kapasitas dukung ultrimit dihitung menggunakan persamaan :

4. Kapasitas Dukung Ijin


Kapasitas dukung ijin dihitung menggunakan persamaan:
HASIL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG & TIANG BOR
Penurunan yang Terjadi a. Penurunan Elastic Tiang
Kondisi tanah dominasi oleh tanah pasir sehingga
penurunan yang terjadi adalah penurunan segera (elastic).
Penurunan total pondasi dibawah beban vertikal Qw :
Se = Se(1) + Se(2) + Se(3)
Se(1) = Penurunan elastic tiang
Se(2) = Penurunan pondasi oleh beban pada ujung tiang
Se(3) = Penurunan pondasi oleh beban sepanjang tiang
DAFTAR PUSTAKA
1. Angi, Ronal. 2013. Perencanaan Pondasi Tiang Pancang dan Tiang Bor. Diakses 20 Juni 2015.
https://www.scribd.com/doc/14563 3792/Perencanaan-Pondasi-TiangPancang-Dan-Tiang-Bor
2. Braja M., Das. 2007. Principles of Foundation Engineering 7th Edition. Stamford: Global Engineering
3. Braja M., Das. 1988. Mekanika Tanah Jilid I. Diterjemahkan oleh : Noor Endah Mochtar dkk Jakarta:
Erlangga.
4. Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya. Jakarta :
PU.
5. Hardiyatmo, H.C. 2011. Analisa dan Perancangan Fondasi II. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
6. Herman. 2014. Bahan Ajar: Mekanika Tanah II – Penurunan. Diakses 4 Juni 2015.
http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/Baha nAjar/Herman/Penurunan.pdf
7. Kementerian Pekerjaan Umum. 2012. Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum.
Jakarta: PU.
8. Mulya, Ari. 2013. Perhitungan Bore Pile. Diakses 13 juni 2015. https://www.scribd.com/doc/15122
6676/Perhitungan-Bore-Pile
9. Putro, G.A. 2011. “Perencanaan Pondasi Tiang Bor Pada Proyek Gedung Menara Palma”. Program
Sarjana. Universitas Gunadarma. Depok
10. Suroso dkk. 2007. Buku Ajar Teknik Pondasi. Malang : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai