Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : PENATAAN JALAN MENUJU PENATAAN SUMBER MATA AIR BR. MANIKAN, GUWANG

Skope Pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Plesteran
5. Pekerjaan Beton
6. Pekerjaan Penutup Lantai Dan Dinding

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Kami akan menyiapkan lahan yang sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan untuk Direksikeet
dengan menyewa rumah penduduk minimal ukurannnya 30 M2, dilengkapi perlengkapan antara
lain ; 1 Set Meja kerja + Kursi, 1 Set papan tulis, 1 Set Meja + Kursi tamu (dari bambu), 1 buah
kamera.
b. Kantor pelaksana dibuat atau sewa dengan ukuran 3 x 5 m² lengkap dengan peralatannya.
c. Pemasangan papan nama proyek sebanyak 2 buah, dipasang di tempat yang strategis yang isinya
mengenai informasi pekerjaan antara lain : jumlah biaya, jangka waktu pelaksanaan dan nama
kontraktor serta pemasangan rambu-rambu lalu lintas.
d. Pemasangan rambu informasi proyek yang dipasang pada awal kegiatan dan akhir kegiatan.
e. Gudang bahan serta barak kerja dengan menyewa tanah pada penduduk.
f. Sosialisasi pelaksanaan pekerjaan bersama – sama dilaksanakan dengan pemberi kerja, kelian
banjar, kelian adat, kelian dinas, tokoh masyarakat, terutama penduduk sekitar tempat kegiatan,
sebelum tahapan pelaksanaan pekerjaan dimulai.
g. Pekerjaan Uitset (pengukuran dan pematokan) dilaksanakan setelah upacara adat dan sosialisasi
dilaksanakan, dan pemasangan patok tetap, pasang bouplank dan patok bantu akan kami
laksanakan bersama dengan juru ukur yang sudah berpengalaman dengan menggunakan alat
bantu Total station dan Waterpass. Pengukuran awal antara lain : pembuatan patok – patok ikat
tetap, pengecekan elepasi BM yang ada, pengukuran cross section (tiap jarak 25 m) dan
pemasangan STA, dilanjutkan dengan pembuatan gambar uitset dan shop drawing hasil
pengukuran.
h. Bouplank dan propil bangunan
 Papan Bouplank akan kami buat dengan papan kayu meranti ukuran 3/30 tiap jarak 15 M’,
Propil akan kami buat dengan kayu meranti ukuran 3/5 dan kami pasang tiap jarak 15 M’.
( Sesuai kondisi lapangan )
i. Pekerjaan Pembersihan
 Setelah pengukuran selesai dan disetujui Direksi sebagai gambar uitset/Mutual Cek Awal
(MC-0) kami akan mengadakan pembersihan disekitar lokasi pekerjaan.
j. Pembuatan Dokumentasi berupa Foto untuk 0%.
k. Mobilisasi peralatan kerja untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan antara lain ; Concrete Mixer,
Water Tank, Dump Truck / Mobil Pick Up, Bak Tempat Pencampuran Mortar, dan Alat Bantu
Lainnya.
l. Pembuatan Job Mick desain meliputi : Mutu beton fc =7,4 Mpa, fc = 14,5 Mpa dan fc = 21,7
Mpa ,Propertis material.
m. Managemen dan keselamatan lalu lintas, kami akan terus berkoordinasi dengan aparat terkait
untuk menjamin kelancaran lalu lintas.

I. PENYEDIAAN BAHAN
a. Untuk melaksanakan seluruh pekerjaan ini kami perhitungkan akan menggunakan bahan-bahan
bangunan pokok yang semuanya merupakan produksi dalam negeri berupa : batu kali, pasir,
koral akan kami beli di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, besi beton, kawat beton dan
kayu akan kami beli di Kabupaten Karangasem,
b. Jadwal Droping Bahan Terlampir.

II. PENYEDIAAN TENAGA KERJA


a. Untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan, kami akan sedapat mungkin memperkerjakan tenaga
kerja setempat, dengan membagi 2 sift yaitu sift siang dan sift malam.
b. Jadwal pengerahan tenaga terlampir.

III.PENYEDIAAN PERALATAN
Peralatan Utama yang akan kami kerahkan sesuai dengan daftar dan jadwal penggunaan alat
terlampir.

IV. QUALITY CONTROL


Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja sesuai dengan spesifikasi teknis akan dilakukan
mengendalian mutu terhadap pelaksanaan pekerjaan antara lain, mengontrol seluruh material yang
digunakan, pemilihan tenaga kerja, peralatan dan test material dilaboratorium dan dilapangan.
Dilakukan pemeriksaan secara rutin, terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh petugas khusus quality
control.

V. PENANGANAN PELAKSANAAN PROGRAM K3


 Untuk menjamin keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat di dalam kegiatan akan
dibentuk unit K3 dan membuat program sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Program K3
yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan K3 sekurang – kurangnya memuat safety plan,
prosedur inpestigasi dan analisa kecelakaan kerja, prosedur inpeksi K3, prosedur pelaporan
kecelakaan, prosedur pelatihan/penyuluhan, rencana tindak darurat dan rapat K3. Dalam
pelaksanaanya dilapangan unit K3 akan senantiasa bekerjasama dengan puskesmas, klinik,
rumah sakit dan instansi – instansi lain yang terkait.
 Diharapkan semua pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan menggunakan pengaman
antara lain : pengaman kepala, pengaman kaki, masker, dan selop tangan.
 Disepanjang pekerjaan akan dibuatkan rambu lalu lintas dan memuat peringatan dan juga diisi
slogan dan bendera “K3”.

2. PEKERJAAN TANAH
a Penggalian 1 m3 Tanah Biasa Sedalam 1 Meter
 Dilaksanakan setelah lokasi dibersihkan dari rumput liar dan sampah baru digali atau di marking
 Dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu : panyong,
sekop dan cangkul.
 Hasil galian dibuang keluar lokasi pekerjaan diangkut menggunakan dump truck.
 Sisa- sisa dari galian dibersihkan atau diangkut keluar lokasi pekerjaan menggunakan agar tidak
mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 35 hari dari awal minggu 3 sampai akhir minggu 7 dengan volume total
1.096.84 m3 volume per hari 31.33 m3.

b Penggalian 1 m3 Tanah Cadas Sedalam 1 Meter


 Dilaksanakan setelah lokasi dibersihkan dari rumput liar dan sampah baru digali atau di marking
 Dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu : panyong,
sekop dan cangkul.
 Hasil galian dibuang keluar lokasi pekerjaan diangkut menggunakan dump truck.
 Hasil galian tanah cadas diratakan dan dirapikan.
 Sisa- sisa dari galian dibersihkan atau diangkut keluar lokasi pekerjaan agar tidak mengganggu
pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 35 hari dari awal minggu 4 sampai akhir minggu 8 dengan volume total
163.47m3 volume per hari 4.67 m3.

c. Pengurugan 1 m3 Dengan Pasir Urug


 Butiran Pasir urug adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm seperti pasir
beton,tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran lain.
 Pada saat penebaran harus dalam keadaan basah atau kadar air 70% dan bersipat padat
 Ketebalan pasir perkisaran 6 sampai 7 cm setelah dipadatkan tidak boleh lebih dari 5 cm.
 Untuk medapatkan ketebalan yang seragam menggunakan alat jidar kayu
 Sebelum penimbunan pasir dilakukan urugan sirtu sudah dalam kepadatan maksimal agar pasir
urug mendapatkan kepadatan maksimal.
 Tenaga kerja di wajibkan memakai slop tangan, masker, sepatu proyek dan helm proyek dengan
tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Sisa- sisa dari pengurugan akan dibersihkan dan diangkut atau dibawa kebarak kerja ,agar tidak
mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 42 hari dari awal minggu 14 sampai akhir minggu 19 dengan volume total
392.00 m3 volume per hari 9.33 m3.

d. Pengurugan 1 m3 Sirtu Padat


 Sebelum melakukan pengurugan sirtu pastikan lahan yang akan diurug bersih dari kotoran
seperti : sampah plastik, dedaunan, lumpur,rumput liar, dan kotoran lainya.
 Permukaan tanah yang tidak rata ataupun yang berlubang maupun yang bergelombang agar di
sama ratakan terlebih dahulu.
 Dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu : sekop dan
cangkul dan alat bantu lainya.
 Pengerjaan pengurugan dilaksanakan sedemikian rupa disiram dengan air dan dipadatkan dengan
alat secara bertahap sesuai dimensi dan lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi
pengawas.
 Sisa- sisa dari pengurugan akan dibersihkan dan diangkut atau dibawa kebarak kerja ,agar tidak
mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 35 hari dari awal minggu 11 sampai akhir minggu 15 dengan volume total
142.75 m3 volume per hari 4.07 m3.

3. PEKERJAAN PONDASI
a Pemasangan Pondasi Batu Belah Campuran 1 SP : 5 PP
 Dilaksanakan setelah galian pondasi pasangan batu belah memenuhi syarat baik kedalaman maupun
lebar.
 Dimensi pasangan batu belah disesuaikan dengan gambar, pencampuran spesi menggunakan molen
dengan perbandingan campuran antara semen dan pasir + air sesuai dengan RKS
 Pengerjaan pemasangan batu belah dilaksanakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi
dan lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa dari pemasangan batu belah akan dipindahkan dan diangkut atau dibawa ke barak kerja
tujuanya agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan
kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 56 hari dari awal minggu 6 sampai akhir minggu 13 dengan volume total 695.52 m3
volume per hari 12.42 m3.

4. PEKERJAAN PLESTERAN
a Pemasangan Plesteran 1 SP : 2 PP, Tebal 15 mm
 Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, bidang – bidang yang akan diplester terlebih dahulu
dibersihkan dari semua kotoran dan disiram dengan air semen.
 Plesteran dikerjakan dengan campuran 1 SP : 2 PP, dengan ketebalan 15 mm padat, pasir yang
digunakan adalah pasir halus.
 Tenaga kerja di wajibkan memakai slop tangan, masker, sepatu proyek dan helm proyek dengan
tujuan meminilisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan dengan tenaga kerja antara lain : Pekerja, mandor, tukang plesteran dan kepala
tukang plesteran.
 Pengerjaan plesteran dikerjakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi dan lokasi yang
di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 35 hari dari awal minggu 9 sampai akhir minggu 13 dengan volume total
231.20 m2 volume per hari 6.60 m2.
b. Pemasangan 1 m2 Finishing Siar Pasangan Batu Kali, Campuran 1 SP : 2PP
 Pekerjaan siaran dilaksanakan pada seluruh bidang muka pasangan, dengan cara spesi pasangan
akan di kerok sedalam 1 cm dengan lebar rata-rata  2-3 cm kemudian baru diisi spesi dengan
campuran 1 SP : 2 PP dengan menggunakan cetok spesial setelah campuran setengah kering baru
dikuas.
 Dikerjakan dengan tenaga kerja antara lain pekerja, tukang siaran, mandor dan kepala tukang
siaran
 Tenaga kerja di wajibkan memakai slop tangan, masker, sepatu proyek dan helm proyek dengan
tujuan meminilisasi kecelakaan kerja.
 Pengerjaan siaran dikerjakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi dan lokasi yang di
siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 42 hari dari awal minggu 7 sampai akhir minggu 12 dengan volume total
336.80 m2 volume per hari 8.02 m2.

5. PEKERJAAN BETON
a. Membuat Lantai Kerja Beton Mutu f`c = 7,4 Mpa Slump ( 3-6 ) cm, w/c =0,87
 Pencampuran menggunakan molen dengan perbandingan campuran antara semen, pasir dan
kerikil + air disesuaikan dengan job mix desain untuk mutu beton Fc 7,4 Mpa.
 Pelaksanaan mengacu pada PBI 1971 (standar SNI yang berlaku)
 Begisting menggunakan kayu untuk rangka 5 – 7 cm dan penutup triplek 9 mm, dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pergeseran pada saat pengecoran.
 Pembongkaran begisting dilaksanakan setelah beton berumur + 21 Hari.
 Untuk mengetahui mutu beton yang dilaksanakan pada saat pengecoran setiap 5 m3 dibuatkan
1 benda uji kubus atau silinder yang nantinya akan dites dilab untuk mengetahui kuat tekannya.
 Pengerjaan lantai kerja beton dilaksanakan sedemikian rupa dengan dipasang begesting dan di
cor menggunakan alat concrete mixer secara bertahap sesuai dimensi dan lokasi yang di
siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepala (helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan
kerja.
 Dikerjakan selama 28 hari pada minggu 4 sampai dengan akhir minggu 7 dengan volume total
3.76 m3 volume per hari 0.13 m3.

b. Membuat Beton Mutu f`c = 14,5 Mpa, Slump ( 120 ± 20 ) mm


 Pencampuran menggunakan molen dengan perbandingan campuran antara semen, pasir dan
kerikil + air disesuaikan dengan job mix desain untuk mutu beton Fc 14,5 Mpa.
 Pelaksanaan mengacu pada PBI 1971 (standar SNI yang berlaku)
 Begisting menggunakan kayu untuk rangka 5 – 7 cm dan penutup triplek 9 mm, dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pergeseran pada saat pengecoran.
 Pembongkaran begisting dilaksanakan setelah beton berumur + 21 Hari.
 Untuk mengetahui mutu beton yang dilaksanakan pada saat pengecoran setiap 5 m3
dibuatkan 1 benda uji kubus atau silinder yang nantinya akan dites dilab untuk mengetahui
kuat tekannya.
 Pengerjaan beton mutu fc` 14,5 Mpa dilaksanakan sedemikian rupa dengan dipasang
begesting dan di cor menggunakan alat concrete mixer secara bertahap sesuai dimensi dan
lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja,
tujuanya agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan
kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepala (helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan
kerja.
 Dikerjakan selama 28 hari pada minggu 5 sampai dengan akhir minggu 8 dengan volume
total 40.95 m3 volume per hari 1.46 m3.

c. Membuat Beton Mutu f`c = 21,7 Mpa.


 Pencampuran menggunakan molen dengan perbandingan campuran antara semen, pasir dan
kerikil + air disesuaikan dengan job mix desain untuk mutu beton Fc 21,7 Mpa.
 Pelaksanaan mengacu pada PBI 1971 (standar SNI yang berlaku)
 Begisting menggunakan kayu untuk rangka 5 – 7 cm dan penutup triplek 9 mm, dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pergeseran pada saat pengecoran.
 Pembongkaran begisting dilaksanakan setelah beton berumur + 21 Hari.
 Untuk mengetahui mutu beton yang dilaksanakan pada saat pengecoran setiap 5 m3
dibuatkan 1 benda uji kubus atau silinder yang nantinya akan dites dilab untuk mengetahui
kuat tekannya.
 Pengerjaan beton mutu fc` 21,7 Mpa dilaksanakan sedemikian rupa dengan dipasang
begesting dan di cor menggunakan alat concrete mixer secara bertahap sesuai dimensi dan
lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan
lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepala (helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan
kerja.
 Dikerjakan selama 56 hari pada minggu 6 sampai dengan akhir minggu 13 dengan volume
total 276.91 m3 volume per hari 4,94 m3.

d. Pembesian Dengan Besi Polos / Ulir


 Pemasangan besi polos / ulir baik diameter maupun jumlah tulangannya akan disesuaikan
dengan gambar rencana kerja, besi polos / ulir, dipotong sedemikian rupa dan setiap
ujungnya dikasi hak.
 Setiap persilangan besi akan diikat dengan kawat benderat agar kedudukan besi tidak berubah
pada saat pengecoran.
 Untuk menjaga kedudukan besi agar tidak menyentuh bekisting maka akan dibuatkan beton
deking sebagai alas.
 Pekerjaan ini dilaksanakan dengan tenaga kerja antara lain ; pekerja, mandor, tukang besi dan
kepala tukang besi.
 Pengerjaan besi polos / ulir dilaksanakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi dan
lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja,
tujuanya agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan
kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepala (helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan
kerja.
 Dikerjakan selama 56 hari dari awal minggu 4 sampai akhir minggu 11 dengan volume total
5.945.88 kg volume per hari 106.176 kg.

e. Pasangan Begisting Untuk Kolom


 Pemasangan bekisting dengan multiflex di bentuk sesuai ukuran pengecoran menggunakan
kayu sebagai rangka.
 Begisting menggunakan kayu untuk rangka 5 – 7 cm dan penutup triplek 12 mm atau 18
mm.
 Pemasangan bekisting memakai paku agar multiflex tidak bergeser atau lepas.
 Pengerjaan begesting dilaksanakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi dan
lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Tenaga kerja di wajikan memakai slop tangan, masker, sepatu proyek, dan helm proyek
dengan tujuan meminalisasi kecelakaan kerja.
 Pekerjaan ini dilaksanakan dengan tenaga kerja antara lain ; pekerja, mandor, tukang kayu
dan kepala tukang kayu.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja,
tujuanya agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan
kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepala (helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan
kerja.
 Dikerjakan selama 56 hari dari awal minggu 5 sampai akhir minggu 12 dengan volume total
200.57 m2 volume per hari 3,58 m2.

f. Pasangan Begisting Untuk Balok


 Pemasangan bekisting dengan multiflex di bentuk sesuai ukuran pengecoran menggunakan kayu
sebagai rangka.
 Begisting menggunakan kayu untuk rangka 5 – 7 cm dan penutup triplek 12 mm atau 18 mm.
 Pemasangan bekisting memakai paku agar multiflex tidak bergeser atau lepas.
 Pengerjaan begesting dilaksanakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi dan lokasi
yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Tenaga kerja di wajikan memakai slop tangan, masker, sepatu proyek, dan helm proyek dengan
tujuan meminalisasi kecelakaan kerja.
 Pekerjaan ini dilaksanakan dengan tenaga kerja antara lain ; pekerja, mandor, tukang kayu dan
kepala tukang kayu.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 70 hari dari awal minggu 4 sampai akhir minggu 13 dengan volume total
247.50 m2 volume per hari 3,53 m2.

g. Pasangan Begisting Untuk Lantai


 Pemasangan bekisting dengan multiflex di bentuk sesuai ukuran pengecoran menggunakan kayu
sebagai rangka.
 Begisting menggunakan kayu untuk rangka 5 – 7 cm dan penutup triplek 12 mm atau 18 mm.
 Pemasangan bekisting memakai paku agar multiflex tidak bergeser atau lepas.
 Pengerjaan begesting dilaksanakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi dan lokasi
yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Tenaga kerja di wajikan memakai slop tangan, masker, sepatu proyek, dan helm proyek dengan
tujuan meminalisasi kecelakaan kerja.
 Pekerjaan ini dilaksanakan dengan tenaga kerja antara lain ; pekerja, mandor, tukang kayu dan
kepala tukang kayu.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 28 hari dari awal minggu 4 sampai akhir minggu 7 dengan volume total 5.00
m2 volume per hari 0.178 m2.

h. Pasangan Begisting Untuk Dingding Sicklop 2x Pakai


 Pemasangan bekisting dengan multiflex di bentuk sesuai ukuran pengecoran menggunakan kayu
sebagai rangka.
 Begisting menggunakan kayu untuk rangka 5 – 7 cm dan penutup triplek 12 mm atau 18 mm.
 Pemasangan bekisting memakai paku agar multiflex tidak bergeser atau lepas.
 Pengerjaan begesting dilaksanakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi dan lokasi
yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Tenaga kerja di wajikan memakai slop tangan, masker, sepatu proyek, dan helm proyek dengan
tujuan meminalisasi kecelakaan kerja.
 Pekerjaan ini dilaksanakan dengan tenaga kerja antara lain ; pekerja, mandor, tukang kayu dan
kepala tukang kayu.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 42 hari dari awal minggu 7 sampai akhir minggu 12 dengan volume total
163,80 m2 volume per hari 3,90 m2.

i. Membuat Kolom Praktis Beton Bertulang ( 11 x 11 ) cm


 Dikerjakan dengan menyiapkan material baja tulangan sesuai dengan ukuran dan gambar yang
sudah direncanakan.
 Perakitan tulangan dikerjakan dengan menggunakan bendrat bersilang tumpang tindih.
 Pomotongan dan perakitan pembesian sesuai dengan ukuran gambar rencana dan petunjuk
dereksi pengawas.
 Pastikan posisi ikatan antar besi tulangan sudah cukup kuat dan pada tempatnya.
 Pengerjaan beton bertulang dilaksanakan sedemikian rupa dengan dipasang begesting dan di
cor secara bertahap sesuai dimensi dan lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi
pengawas.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepala (helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan
kerja.
 Dikerjakan selama 28 hari dari awal minggu 9 sampai akhir minggu 12 dengan volume total
33.29 m1 volume per hari 1.18 m1.

j. Pemasangan Beton Kasteen 50x15x30


 Sebelum pekerjaan kanstein dilakukan permukan tanah yang akan diletakan kanstein harus
dibuatkan alas terlebih dahulu menggunakan rabat beton dengan ketebelan minimal 150 mm.
 Rabat beton untuk menstabilkan tanah di bawah kanstein sehingga kanstein tidak mudah turun
dan menguatkan susunan antara pasangan kanstein.
 Perkerasan dilaksanakan sesuai gambar dan volume pekerjaan.
 Alat yang digunakan : waterpass.
 Pengerjaan kasteen dilaksanakan sedemikian rupa diletakan sejajar memanjang secara bertahap
sesuai dimensi dan lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa kansteen akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja,
tujuanya agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan
kemacetan lalu lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepala (helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan
kerja.
 Dikerjakan selama 35 hari dari awal minggu 14 sampai akhir minggu 18 dengan volume total
676.00 m1 volume per hari 19,31 m1.

k. Pasang Box Culvert Type 80x80x120 cm


 Beton precast Box Culvert Tipe 80x80x120 free cast didatangkan dari tempat pemesanan
( pabrik produksi ) ditempatkan dibarak kerja pada tempat yang ditentukan.
 Beton precast yang akan dipasang diangkat atau diangkut dari barak kerja kelokasi pekerjan
yang telah ditentukan menggunakan dumtruck sesuai kebutuhan dilapangan.
 Sebelum pemasangan di lakukan galian tempat beton harus bersih dan juga timbunan pasir
harus padat mengikuti alur galian dan di ukur menggunakan waterpass agar pemasangan tidak
miring atau tempang sebelah.
 Pengerjaan boxculvert dilaksanakan sedemikian rupa sejajar sama rata secara bertahap sesuai
dimensi dan lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Menugaskan 2 orang tenaga kerja untuk mengatur lalu lintas, agar tidak terjadi kemacetan.
 Penempatan precast Box Culvert yang belum terpasang agar tidak mengganggu lalu lintas
akan ditempatkan diluar badan jalan atau dibawa ke barak kerja.
 Dikerjakan secara mekanis dengan alat berat diangkat dan dibantu tenaga manusia untuk
mengikat precast menggunakan rantai atau tali sling.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminimalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 21 hari dari awal minggu 12 sampai akhir minggu 14 dengan volume total
9.00 unit volume per hari 0.428 unit.

l. Memasang Pipa Galvanis Diameter 3”


 Menggunakan besi pipa Galvanis diameter 3” dengan tulangan besi dan di cor
 Begisting menggunakan kayu untuk rangka 5 – 7 cm dan penutup triplek 9 mm
 Pengerjaan pipa galvanis dilaksanakan sedemikian rupa secara bertahap sesuai dimensi dan
lokasi yang di siapkan dan atas persetujuan direksi pengawas.
 Sisa- sisa material akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman kepala
(helm proyek), masker dan sepatu proyek, dengan tujuan meminalisasi kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 21 hari dari awal minggu 9 sampai akhir minggu 11 dengan volume 226,00
m1 volume per hari 10.76 m1.

6. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINGDING


a. Pasang Paving Block Natural Tebal 8 cm
 Melakukan pembersihan lokasi pekerjaan terhadap kotoran-kotoran yang ada dilokasi
 Urugan pasir tebal 5 cm diatas lapisan pondasi eksisting, kemudian disiram secara merata
 Lapisan permukaan menggunakan paving block ukuran tebal 8 cm mutu kuat tekan K.225,
yang dibuktikan dengan uji laboratorium serta pelaksanaan disesuaikan dengan gambar
rencana.
 Beton pengunci di kerjakan untuk menahan paving agar tidak bergeser, goyah, dan lepas dari
kanstin.
 Sisa- sisa paving akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepal( helm proyek ), masker, slop tangan dan sepatu proyek dengan tujuan meminimalisasi
kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 42 hari dari awal minggu 14 sampai dengan minggu 19 dengan volume total
816.45 m2 volume perhari 19.43 m2

b.Pasang Paving Block Full Colour Tebal 8 cm


 Melakukan pembersihan lokasi pekerjaan terhadap kotoran-kotoran yang ada dilokasi.
 Urugan pasir tebal 5 cm diatas lapisan pondasi eksisting, kemudian disiram secara merata.
 Lapisan permukaan menggunakan paving block ukuran tebal 8 cm mutu kuat tekan K.225, yang
dibuktikan dengan uji laboratorium serta pelaksanaan disesuaikan dengan gambar rencana.
 Pada sisi kanan atau kiri jalan paving dipasang beton pengunci dari beton cor (1 Pc : 3 Ps : 5
Kr), pencampuran menggunakan concrete mixer / molen.
 Beton pengunci di kerjakan untuk menahan paving agar tidak bergeser, goyah, dan lepas dari
kanstin.
 Sisa- sisa paving akan dipindahkan keluar lokasi pekerjaan atau dibawa kebarak kerja, tujuanya
agar tidak mengganggu pekerjaan lainya, meminimalisasi kecelakaan kerja dan kemacetan lalu
lintas.
 Dipasang rambu – rambu keselamatan kerja, tenaga kerja diwajibkan memakai pengaman
kepala ( helm proyek ), masker, slop tangan dan sepatu proyek dengan tujuan meminimalisasi
kecelakaan kerja.
 Dikerjakan selama 42 hari dari awal minggu 14 sampai dengan minggu 19 dengan volume total
135.20 m2 volume perhari 3.21 m2

7. PEKERJAAN FINISHING DAN PEMBERSIHAN AKHIR


 Pekerjaan Finishing akan kami laksanakan sebelum kami mengajukan permohonan penyerahan
pekerjaan yang pertama kali (pembersihan sisa – sisa bahan pekerjaan).
 Pekerjaan ini antara lain berupa penyempurnaan-penyempurnaan /perbaikan dari cacat
konstruksi yang telah dikerjakan dan membuat rapi lingkungan tempat pekerjaan yang semula
digunakan sebagai tempat kerja yang rusak akibat pengangkutan material ke lokasi pekerjaan.

8. DEMOBILISASI
 Pekerjaan ini meliputi mengembalikan semua peralatan kerja yang sudah habis dipakai untuk
menyelesaikan semua pekerjaan.

9. PENANGANAN PEKERJAAN PADA MASA PEMELIHARAAN


 Pada masa pemeliharaan ini kami akan melakukan perbaikan secara rutin terhadap pekerjaan
yang mengalami kerusakan – kerusakan selama 180 hari kelender, antara lain :
Penanganan pada pasangan batu, dengan cara menservis pasangan yang mengalami retak –
retak atau jebol.
Penanganan pada saluran air beton yaitu membersihkan tanah longsoran yang menimbun
saluran
Penanganan pada pasangan paving, menservis pasangan paving jika ada penurunan paving
yang cacat konstruksi.

Amlapura, 23 Mei 2019


CV. DWI KARYA PERDANA

NI KADEK PUSPAWATI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai