Anda di halaman 1dari 20

RENCANA MANAJEMEN DAN

KESELAMATAN LALU LINTAS

2018

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab II : Pemeliharaan
Jalan Darurat

BAB II
PEMELIHARAAN JALAN DARURAT

2.1 PEKERJAAN JALAN DARURAT

2.1.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan membuang pada akhir pekerjaan,


semua jalan, jembatan dan lereng darurat serta hal-hal lain semacamnya, yang
diperlukan untuk menyediakan jalan masuk bagi kontraktor atau umum.
Jalan darurat semacam itu harus dibuat sehingga memuaskan Direksi Teknik, namun
bagaimanapun Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan pada atau
yang disebabkan oleh jalan darurat itu.

2.1.2 Tanah yang diperlukan

Sebelum membuat jalan darurat, Kontraktor harus mengurus segala sesuatunya,


termasuk bila perlu pembayaran kepada pemilik tanah yang bersangkutan untuk
penggunaan tanah itu dan harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang
berwenang dan Direksi Teknik. Setelah pekerjaan selesai, Kontraktor harus
membersihkan dan memulihkan kondisi semula tanah itu sampai memuaskan Direksi
Teknik dan Pemilik Tanah.

2.1.3 Peralatan Kontraktor lain yang lewat

Kontraktor harus mengurus segala sesuatunya agar Pekerjaan Konstruksi dapat


dilewati dengan aman oleh Peralatan Konstruksi, material dan pegawai dari
Kontraktor lain yang melaksanakan konstruksi didekat proyek. Untuk keperluan itu
Kontraktor lain dan Kontraktor yang melaksanakan konstruksi didekat proyek, paling
lambat 15 (lima belas) hari sebelumnya, menyerahkan jadwal pengangkutan itu
kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan.
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab II : Pemeliharaan
Jalan Darurat

2.1.4 Jalan Alih Darurat atau Detour

Jalan ahli darurat atau detour harus dibangun sebagaimana yang diperlukan untuk
kondisi lalu lintas yang ada, terutama mengenai persyaratan keselamatan dan
kekuatan struktur. Semua jalan alih semacam itu tidak boleh dibuka untuk lalu lintas
umum sampai alinyemen, konstruksi, drainase dan pemasangan rambu lalu lintas
telah disetujui Direksi Teknik. Selama digunakan untuk lalu lintas umum Kontraktor
harus memelihara konstruksi, drainase dan rambu-rambu sampai memuaskan
Direksi Teknik.

2.1.5 Lereng (Ramp) Sementara Untuk Lalu Lintas

Kontraktor harus membangun dan memelihara jembatan darurat dan lereng


sementara untuk lalu lintas untuk jalan masuk umum pada semua tempat dimana
sebelum pekerjaan mulai terdapat jalan masuk dan ditempat lain yang diperlukan
atau diperintahkan Direksi Teknik.

2.2 PEMELIHARAAN GUNA KEAMANAN LALU LINTAS

2.2.1 Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas

Semua jalan darurat dan pengaturan lalu lintas yang disiapkan oleh Kontraktor,
selama pelaksanaan penanganan pekerjaan harus tetap dipelihara agar aman dan
dalam kondisi pelayanan sesuai ketentuan dan harus memuaskan Direksi Teknik,
dan harus menjamin keselamatan lalu lintas serta pemakai jalan.

2.2.2 Membersihkan Penghalan-penghalang

Selama penanganan Pekerjaan, Kontraktor harus selalu menjamin bahwa


perkerasan, bahu jalan dan daerah sekitar daerah -milik jalan harus dalam keadaan
tetap bebas dari gangguan bahan konstruksi, kotoran-kotoran atau bahan buangan
lainnya yang dapat mengganggu atau membahayakan lalu lintas yang lewat.
Pekerjaan tersebut harus juga dijaga terhadap dipakainya sebagai tempat parker
kendaraan yang tidak mendapat izin atau sebagai tempat pedagang kaki lima.
Pengecualian hanya berlaku pada daerah-daerah yang telah ditetapkan untuk
maksud tersebut.
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab II : Pemeliharaan
Jalan Darurat

2.1 PEKERJAAN JALAN DARURAT ........................................................................................................ 1


2.1.1 Umum ............................................................................................................................................. 1
2.1.2 Tanah yang diperlukan ................................................................................................................. 1
2.1.3 Peralatan Kontraktor lain yang lewat ......................................................................................... 1
2.1.4 Jalan Alih Darurat atau Detour ................................................................................................... 2
2.1.5 Lereng (Ramp) Semebtara Untuk Lalu Lintas ........................................................................... 2
2.2 PEMELIHARAAN GUNA KEAMANAN LALU LINTAS .................................................................. 2
2.2.1 Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas ................................................................................ 2
2.2.2 Membersihkan Penghalan-penghalang ....................................................................................... 2
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

BAB III
TEKNIS PEMELIHARAAN LALU LINTAS

3.1 PERLINDUNGAN PEKERJAAN TERHADAP KERUSAKAN


OLEH LALU LINTAS
a. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya sedemikian rupa sehingga
pekerjaan itu terlindungi dari kerusakan oleh lalu lintas umum.
b. Bila perlu harus dilakukan pengaturan lalu lintas dan pengalihan lalu lintas untuk
melindungi pekerjaan itu.
c. Perhatian khusus harus selalu diberikan untuk mengatur lalu lintas pada cuaca
yang buruk, pada saat lalu lintas padat dan pada masa dimana pekerjaan yang
dilaksanakan masi h sangat mudah rusak.

3.2 PENGATURAN LALU LINTAS SEMENTARA


a. Rambu dan Rintangan
Agar dapat melindungi pekerjaan, menjaga keselamatan umum dan
memperlancar arus lalu lintas melalui atau disekitar pekerjaan, kontraktor harus
memasang dan memelihara rambu lalu lintas, rintangan maupun fasilitas lainnya
disetiap tempat dimana operasi konstruksi dapat mengganggu lalu lintas.
Semua rambu dan rintangan harus diberi garis-garis reflektor atau semacamnya,
sehingga dapat terlihat pada malam hari.

b. Petugas Bendera
Kontraktor juga harus menyediakan dan menempatkan petugas bendera disemua
tempat dimana operasi konstruksi mengganggu arus lalu lintas. Tugas utamanya
adalah mengarahkan dan mengatur gerakan lalu lintas melalui atau disekitar
pekerjaan itu.
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

c. Pelaksanaan Pengaturan lalu Lintas Sementara


1) Tugas-tugas Pendahuluan di Lapangan :
 Penyiapan lokasi pekerjaan.
 Pengaturan tempat parkit mesin dan kendaraan agar tidak membahayakan
lalu lintas, peralatan rambu-rambu, kerucut, rintangan sebaiknya diletakkan
dibahu jalan dulu.
 Pasang rambu peringatan dan rintangan (lebih awal). Apabila jarak
pandang lalu lintas dekat dikarenakan ada tikungan atau dihalangi tumbuh-
tumbuhan yang ada dekat lokasi pekerjaan, rambu peringatan tambahan
hendaknya ditempatkan dikedua sisi jalan masuk ke lokasi.
 Untuk pekerjaan meratakan tentukanlah dimana akan memulai pekerjaan
dan dimana harus belok sampai melewati akhir pekerjaan.

2) Penempatan Rambu-rambu Sementara


Setibanya dilokasi pekerjaan, parkirkan truk lebih dahulu pada bahu jalan. Jika
mungkin hidupkan lampu peringatan kedip-kedip dan tempatkan tanda-tanda
peringatan.
Penempatan rambu-rambu sementara diatur sebagai berikut :

Gambar 3.1 Penempatan rambu-rambu sementara oleh Regu Pekerja


Biasa
Pengendalian Lalu lintas Lokasi
 Tanda ″Ada Orang Bekerja“  200 m sebelum tempat
 Tanda ″Kurangi Kecepatan“ pekerjaan
(80 km/jam)  100 m sebelum tempat
(Hanya digunakan pada jalan pekerjaan
dengan lalu-lintas kecepatan
tinggi)  50 m sebelum tempat
 Tanda ″Kurangi Kecepatan“ pekerjaan
(50 km/jam)
(Hanya digunakan pada jalan  20 m setelah tempat pekerjaan
dengan lalu-lintas kecepatan
tinggi)
 Tanda ″Akhir Pekerjaan“
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

Rambu Sementara dipasang oleh Regu


Pekerja

150 m
Perintang, kerucut, dan rambut/tanda lain
yang sesuai, ditempatkan hingga 10 meter
sepanjang lokasi pekerjaan
(1) Hanya digunakan pada jalan dengan
kecepatan lalu lintas tinggi.
Batas kecepatan dalam km/jam
Jarak dalam m

100 m

Gambar 3.2 Penempatan rambu-rambu untuk pengawasan pekerjaan


tanaman

Pengendalian Lalu lintas Lokasi


 Tanda ″Ada Orang Bekerja“ (Hanya pada bahu jalan)
 Tanda ″Pemotongan Semak-  100 m sebelum tempat
semak .....Km berikutnya“ pekerjaan
(″optional“)  100 m sebelum tempat
pekerjaan
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

Penempatan rambu-rambu sementara untuk


pengawasan pekerjaan tanaman

Rambu
Pemotong rumput ……..

Km berikutnya

Jarak dalam meter

Gambar 3.3 Penempatan rambu-rambu untuk penimbunan kembali


bahu jalan

Pengendalian Lalu lintas Lokasi


 Tanda ″Ada Orang Bekerja“  200 m sebelum tempat
 Tanda ″Kurangi Kecepatan“ pekerjaan
(80 km/jam)  100 m sebelum tempat
(Hanya digunakan pada jalan pekerjaan
dengan lalu-lintas kecepatan  50 m sebelum tempat pekerjaan
tinggi)  20 m setelah tempat pekerjaan
 Tanda ″Kurangi Kecepatan“
(50 km/jam)
(Hanya digunakan pada jalan
dengan lalu-lintas kecepatan
tinggi)
 Tanda ″Akhir Pekerjaan“

Gunakan drum, atau tanda lain sesuai yang ditetapkan hingga 10 m


sepanjang lokasi pekerjaan.
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

Penempatan rambu-rambu untuk

200
penimbunan kembali bahu jalan

80 20

100
Gunankan drum, kerucut atau tanda lain
50 yang cocok ditempatkan hingga 10
sepanjang lokasi pekerjaan.

WORK AREA
Digunakan hanya pada jalan dengan lalu
lintas kecepatan tinggi
Jarak dalam meter
Batas kecepatan dalam km/jam
0 50

20 50
400
80 200
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

Gambar 3.4 Penempatan rambu-rambu untuk pekerjaan perbaikan


jalan yang memerlukan jalan memutar

Gambar 3.5 Penempatan rambu sementara untuk pemeliharaan


jembatan

Pengendalian Lalu lintas Lokasi


Pada kedua arah ke jembatan bila
 Tanda ″Ada Orang Bekerja“ perlu :
 Tanda ″Kurangi Kecepatan“  200 m sebelum jembatan
(80 km/jam)  150 m sebelum jembatan
 Tanda ″Kurangi Kecepatan“  100 m sebelum jembatan
(50 km/jam)  Seperlunya pada jembatan
 Kerucut (″optional)
 Seperlunya di ujung jembatan
 Pengendali lalu-lintas (″optional)
 Seperlunya di ujung jembatan
 Jalur lalu-lintas rintangan (″optional)
 20 m setelah lokasi pekerjaan
 Tanda ″Akhir Pekerjaan“
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

Ada kemungkinan lain untuk penempatan rambu sementara untuk


pekerjaan pemeliharaan jembatan. Contohnya :
 Rencana Standar : ″Penempatan rambu sementara untuk
pemeliharaan yang relatif singkat (truk)”
 Rencana Standar : ″Penempatan rambu sementara
untuk pemeliharaan yang relatif singkat
(kerucut)”
Bila jembatan harus ditutup lebih lama terhadap lalu lintas dan jalan
memutar disekitar jembatan, gunakan rencana standar ″penempatan
rambu sementara untuk jalan memutar” sebagai pedoman.
Rencana ini diperlihatkan pada 3 (tiga) hal berikut ini;

Gambar 3.6 Penempatan rambu sementara untuk pemeliharaan


jembatan

200
80
Batas kecepatan km/jam
Jarak dalam m

60 20

0 O

JEMBATAN
0 0

20

50 100

80 200
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

Gambar 3.7 Penempatan rambu sementara untuk pemeliharaan


jembatan (truk)
rambu ada orang bekerja

200 Truck
Lokasi pekerjaan atau lokasi jembatan

100
work area

0 100 Truk untuk melindungi pekerja


Jarak dalam m

200
rambu ada orang bekerja

Gambar 3.8 Penempatan rambu sementara untuk pemeliharaan


jembatan (kerucut lalu lintas)

ada orang bekerja


200

Lokasi pekerjaan atau lokasi jembatan


100

Jarak dalam m
0

WORK AREA

0 30

ada orang bekerja


200
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

Gambar 3.9 Penempatan rambu sementara untuk jalan memutar

3) Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan dengan efisiensi dan sumber-
sumber yang tersedia dalam waktu yang telah ditentukan. Jalan harus
dijaga agar tetap bersih dari tanah dengan menyapunya secara teratur
dan lalu lintas dihindari dari gangguan mesin-mesin yang ada
dilapangan.
Alat-alat pengatur lalu lintas dipindahkan sesuai kemajuan pekerjaan.
Bila perlengkapan atau material harus dipindahkan pada malam hari
pada bahu jalan, aturlah lampu peringatan malam hari pada kedua
belah jalan. Jangan pindahkan rintangan pada jalan tanpa diawasi
pada malam hari.
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

3.3 RAMBU-RAMBU

> 2 buah rambu bendera perhatian

> 2 buah rambu lalu lintas ″Stop/boleh Jalan”

STOP JALAN

> 2 buah rambu hati-hati ″Ada Pekerjaan”

> 2 buah rambu ″Kurangi Kecepatan” (80 km/jam)

80

> 2 buah rambu ″Kurangi Kecepatan” (50 km/jam)

50

> Sebuah tanda penyempitan jalan ke kiri


Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

> Sebuah tanda penyempitan jalan ke kanan

> Sebuah tanda lewat lajur kiri

> Sebuah tanda lewat lajur kanan

> 2 buah rambu batas pekerjaan

> 20 buah kerucut lalu lintas (lebih dari 20 bila digunakan mesin
pembuat garis otomatis)

> Lampu peringatan ; kendaraan harus dilengkapi dengan lampu


kedip-kedip yang akan digunakan, bila kegiatan pemeliharaan
sedang berlangsung
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

> Dalam hal jalan memutar, diperlukan sebuah alat pengatur lalu
lintas tambahan seperti standar ″Jalan Memutar“

2000

3.4 PERALATAN KESELAMATAN

> Sebuah Kotak P3 (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)

> Sarung tangan

> Topi proyek untuk pengawas dan pekerja

> Rompi pengaman untuk pengawas dan pekerja


Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Bab III : Teknis Pemeliharaan
Lalu Lintas

3.1 PERLINDUNGAN PEKERJAAN TERHADAP KERUSAKAN OLEH LALU LINTAS .................... 1


3.2 PENGATURAN LALU LINTAS SEMENTARA .................................................................................. 1
3.3 RAMBU-RAMBU ................................................................................................................................ 10
3.4 PERALATAN KESELAMATAN......................................................................................................... 12
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Rangkuman

RANGKUMAN

Pengaturan lalu lintas dalam rangka menjaga kelancaran dan keamanan lalu lintas serta
keamanan dan kemudahan penduduk sekitar proyek untuk masuk ke jalan yang ada
tersebut dilakukan dengan menempatkan lampu isyarat, lentera, kerucut lalu lintas, tiang
penghalang, barikade dan rambu-rambu sementara (berupa rambu perintah arah, rambu
peringatan adanya pekerjaan, tanda jalan menyempit, tanda untuk berhenti atau berjalan)
yang akan menjadi petunjuk bagi pengguna jalan memasuki daerah kerja termasuk
membuat jalan atau jembatan sementara (khusus apabila harus menutup seluruh lajur jalan
atau menutup jembatan yang ada).
Pelaksanaan pekerjaan proyek harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pekerjaan
tersebut terlindung dari kerusakan oleh lalu lintas umum maupun oleh konstruksi.
Perhatian khusus harus diberikan terhadap pengaturan lalu lintas pada saat cuaca buruk
(misalnya hujan, badai, angin ribut dls.), pada saat lalu lintas padat dan pada saat
pelaksanaan pekerjaan yang mudah rusak (seperti pengaspalan dan pengecoran beton
semen)
Semua jenis peralatan yang digunakan sebagai tanda pengaturan terutama rambu-rambu
lalu lintas harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas.
Rambu-rambu yang digunakan untuk pengaturan lalu lintas adalah:
1. Rambu perintah arah;
2. Rambu peringatan adanya pekerjaan;
3. Rambu tanda adanya penyempitan jalan;
4. Rambu tanda untuk berhenti atau jalan.
Lampu lalu lintas dipasang agar pengemudi awas terhadap adanya pekerjaan dan mengatur
pergerakan lalu lintas.
Lampu lalu lintas terdiri dari:
1. Lampu isyarat berwarna kuning dan dapat berkedip.
2. Lampu pengatur lalu lintas (warna hijau, kuning dan merah).
Bendera digunakan sebagai tanda agar pengemudi berhati-hati karena adanya pekerjaan
dan mengurangi kecepatan kendaraannya. Tugas utama petugas bendera adalah
mengarahkan dan mengatur gerakan lalu lintas sehingga baik keamanan dan kelancaran
lalu lintas maupun keamanan pelaksanaan konstruksi tidak terganggu.
Petugas bendera harus dilengkapi dengan:
1. Bendera merah, lampu senter, papan peringatan dan tanda berhenti untuk kondisi
darurat;
2. Topi helm dan rompi keamanan dengan warna jingga yang memantulkan cahaya
(flourescent);
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas Rangkuman

3. Petunjuk yang jelas tentang prosedur pengaturan lalu lintas.


Penempatan rambu dan peralatan lain dalam rangka pengaturan lalu lintas adalah sebagai
berikut:
1. Rambu lalu lintas ditempatkan sepanjang daerah pengaruh kerja.
2. Bendera ditempatkan mendekati daerah kerja.
3. Kerucut lalu lintas atau tiang penghalang ditempatkan pada batas daerah kerja yang
cukup aman.
4. Lampu isyarat ditempatkan pada awal dan akhir daerah pengaruh kerja, pada awal dan
akhir daerah kerja.
5. Lampu pengatur lalu lintas ditempatkan pada awal dan akhir daerah kerja.
6. Barikade diletakkan pada awal daerah kerja.
Agar maksud dari pengaturan lalu lintas yakni terselenggaranya keamanan dan kelancaran
lalu lintas dan pekerjaan konstruksi serta keamanan penduduk sekitarnya tercapai, maka
perlu dilakukan pengaturan sebagai berikut:
1. Tentukan luas daerah kerja dan daerah pengaruhnya.
2. Tentukan waktu pelaksanaan yang baik (siang atau malam) agar sesedikit mungkin
mengganggu lalu lintas.
3. Tentukan lokasi lalu lintas.
4. Untuk daerah kerja dengan volume lalu lintas yang padat, pengaturan lalu lintas
dilakukan dengan perencanaan yang matang, penyiapan pedoman pelaksanaan
pengaturan lalu lintas dan dilaksanakan dengan sesuai pedoman yang ditentukan serta
pengawasan oleh pengawas pelaksanaan secara menerus.
5. Atur lalu lintas sambil menyiapkan pemasangan alat pengatur lalu lintas pada tempat-
tempat yang ditentukan.
6. Selama penanganan pekerjaan, ruang milik jalan harus tetap bebas gangguan bahan
konstruksi, kotoran atau bahan buangan lain yang dapat mengganggu atau
membahayakan lalu lintas.
Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan membuang pada akhir pekerjaan, semua
jalan, jembatan dan lereng darurat serta hal-hal lain semacamnya, yang diperlukan untuk
menyediakan jalan masuk bagi kontraktor atau umum.
Jalan ahli darurat atau detour harus dibangun sebagaimana yang diperlukan untuk kondisi
lalu lintas yang ada, terutama mengenai persyaratan keselamatan dan kekuatan struktur.
Modul SIB-10 : Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeliharaan Rutin Untuk Jalan Nasional
dan Jalan Propinsi, Jilid II Metode Perbaikan Standar, Jakarta, 1995.

2. Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pemeliharaan Rutin Jalan dan


Jembatan, Buku II Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin Jalan, Jakarta, 1992

3. American Association of State Highway and Transportation Officials, AASHTO


Maintenance Manual, Washington, 1976.

4. Transport Research Laboratory, International Road Maintenance Handbook,


United Kingdom, 1994.

Anda mungkin juga menyukai